Ingin Istri Perawan

Mobil mewah berwarna putih yang dikendarai oleh Pak Mul sampai di perusahaan PT. Bintang Departement Store, Tbk. Sebuah perusahaan retail raksasa di tanah air. Dan Gagah menjabat sebagai Direktur Utama di perusahaan itu..

Sudah dua tahun Gagah menjabat sebagai CEO di perusahaan tersebut. Karirnya di perusahaan yang bergerak dalam bisnis retail yang mempunyai gerai di berbagai daerah itu termasuk cukup sukses di usianya yang masih muda. Sebelumnya dia menjabat sebagai Chief Operating Officer atau wakil direktur yang sebelumnya dipegang oleh Bintang Gumilang, pemilik dari perusahaan retail itu, yang mengundurkan diri dari jabatannya karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan. Sementara kedua anak Bintang Gumilang masih sekolah dan belum bisa mengurus perusahaan milik Papanya tersebut.

" Selamat siang Bu." Security yang berjaga sudah mengenal Widya yang sering bolak-balik ke kantor itu, terutama sejak Gagah menjabat sebagai CEO di kantor itu.

" Pagi, anak saya ada, Pak?" tanya Widya kepada security.

" Pak Gagah ada, Bu. Silahkan ..." Security membukakan pintu untuk Widya.

" Terima kasih, Pak." Bersama dengan Ayuning, Widya masuk ke dalam kantor Gagah, hingga kini mereka sudah berhadapan dengan Dewi, sekretaris dari Gagah.

" Wi, Anak saya sedang apa?" tanya Widya pada Dewi.

" Selamat siang, Bu." Dewi yang sedang memoles bibirnya dengan lipstik karena baru selesai sholat seketika menutup lipstiknya lalu bangkit dari duduknya.

" Pak Gagah baru saja datang dari makan siang, Bu." Dewi lalu berjalan mendekati pintu ruangan.

Tok tok tok

" Permisi, Pak. Ada Ibu Widya dan Ibu Ayu ..." Setelah masuk ke dalam ruangan, Dewi memberitahu bosnya itu. Lalu dia keluar kembali saat Widya dan Ayuning sudah masuk ke dalam ruang kerja Gagah.

" Ada apa Mama dan Mbak Ayu kemari?" tanya Gagah bangkit dari kursi kerja dan berjalan ke arah Mama dan kakak iparnya. Lalu bersama kedua orang itu duduk di sofa.

" Hmmm, begini, Gah. Kemarin itu Mama ketemu sama teman Mama waktu muda. Dan dia punya keponakan wanita yang ...."

" Apa Mama bermaksud mengenalkan wanita ke aku?" Belum selesai Widya bercerita, Gagah sudah memo tong ucapan Mamanya tadi.

Hal itu membuat Widya dan Ayuning saling pandang, karena Gagah langsung menebak niat dari Widya.

" Kamu dengarkan Mama dulu, Gagah. Mama tidak memaksa menjodohkan kamu, Mama hanya ingin mengenalkan, syukur-syukur kamu suka, kalau kamu tidak suka, ya tidak apa-apa." Widya lalu mengeluarkan foto Airin yang sudah dia cetak lalu menyodorkannya kepada Gagah.

" Ini fotonya, orangnya cantik dan kalem." Saat Widya menyodorkan foto itu pada Gagah, putranya itu justru memalingkan wajahnya tak berminat ingin tahu seperti apa wajah wanita yang ingin dijodohkan oleh Mamanya.

" Cuma, dia memang bukan gadis, dia berpisah dengan suaminya karena suaminya itu selingkuh."

Kalimat Widya kali ini sukses membuat Gagah menolehkan pandangan ke arah Mamanya.

" Mama ingin menjodohkan anak Mama dengan seorang janda?" tanya Gagah tak percaya dengan rencana Mamanya itu.

" Ma, aku ini belum pernah menikah dan belum pernah melakukan hubungan in tim dengan wanita. Bisa-bisanya Mama ingin memberikan wanita bekas laki-laki lain kepadaku!" Gagah bangkit dari sofa dan kembali berjalan ke arah meja kerjanya.

" Gagah, jangan bicara itu! Hormatilah wanita, meskipun dia seorang yang pernah gagal berumah tangga! Dia wanita baik. Walaupun bertatus janda, Mama rasa itu lebih terhormat daripada yang berstatus single tapi sudah tidak perawan seperti Adinda itu." Widya kini membandingakan Airin dengan Adinda.

" Yang menjodoh-jodohkan aku dengan Adinda itu siapa? Anak sulung Mama sendiri, kan? Suami dari Mbak Ayu!" Gagah melempar kesalahan kepada Bagus yang dia anggap bertanggung jawab atas kedekatannya dengan Adinda beberapa waktu lalu.

Ayuning merasa tidak enak saat suaminya dibahas saat ini. Apalagi saat ini adik iparnya itu terlihat marah. Ayuning menyesal ikut mengantar Mama mertuanya ke kantor Gagah, namun kalau dia menolak, dia pun merasa tidak enak.

" Lagipula Mama bilang mantan suami dari wanita itu selingkuh, bisa jadi karena dia tidak becus jadi istri, tidak bisa mengurus suami dengan baik, atau terlalu mengekang suami. Intinya dia sudah gagal membina rumah tangganya, kenapa Mama malah menyodorkan wanita itu kepadaku?" Gagah terlihat kesal, hingga nada bicaranya terdengar penuh penekanan.

" Kenapa kamu justru menyalahkan dia, Gagah? Yang salah itu suaminya, suaminya itu yang selingkuh! Jangan jadikan alasan tidak bisa mengurus suami, lalu kamu membenarkan sikap suaminya yang berselingkuh! Banyak istri yang baik, nurut sama suami, tapi ujung-ujungnya diselingkuhi juga oleh suaminya! Kamu jangan berpikiran sempit seperti itu, Gagah!" Perdebatan antara Widya dan Gagah mulai memanas. Sementara Ayuning hanya mendengarkan saja dengan hati was-was, karena baik Mama dan adik iparnya itu sama-sama bersikeras dengan pendapatnya.

" Dan kamu juga jangan menghina wanita berstatus janda! Mereka tidak pernah menginginkan hal itu saat memutuskan untuk menikah! Tapi penghianatan suaminya yang memutuskan dia menempuh perceraian daripada hatinya terus tersakiti. Apa kamu pikir sebagai wanita kami akan diam saja jika suami kami bermain serong dengan wanita lain di luaran?" Widya ingin merubah mindset Gagah tentang wanita berstatus janda.

" Sudahlah, Ma! Sebaiknya Mama dan Mbak Ayu pulang saja! Aku harap Mama jangan ikut campur dalam urusan jodohku!" Gagah meminta Mamanya untuk berhenti menjodohkan dirinya dengan kenalan-kenalan Mamanya, karena dia rasa itu tidak akan pernah bisa berhasil.

" Mama ikut campur karena Mama ingin melihat kamu segera menikah dan punya pasangan, Gagah!" Widya bersikeras jika campur tangannya demi kebahagiaan putranya.

" Aku pasti akan menikah, Mama tidak usah khawatir!" tegas Gagah menepis kecemasan Widya, lalu menoleh ke arah Ayuning.

" Mbak Ayu, sebaiknya Mbak Ayu bawa Mama pulang!" perintah Gagah pada kakak iparnya.

" I-iya, Gah." Ayuning lalu bangkit dan melingkarkan tangannya di lengan Widya. " Kita pulang saja, Ma." bujuk Ayuning.

Widya akhirnya ikut bangkit dari sofa, namun dia berjalan ke dekat meja Bagas. Dia meletakkan foto Airin di meja Gagah.

" Mama taruh dirinya fotonya, siapa tahu kalau kamu sudah melihat fotonya kamu akan berubah pikiran," ucap Widya sebelum meninggalkan ruangan Gagah.

" Tidak perlu! Mama bawa saja foto itu!" tolak Gagah, namun tidak diperdulikan oleh Widya, karena wanita itu sudah melenggang keluar ruangan kerja anaknya bersama Ayuning.

Gagah mendengus kasar melihat punggung Mamanya yang menghilang di balik pintu ruangan kerjanya.

" Apa mereka pikir aku ini anak kecil sehingga harus selalu diatur ini itu? Lagipula aku juga punya kriteria wanita yang aku inginkan itu seperti apa!? Kalau memang belum ada yang sreg si hati, untuk apa dipaksakan?" gerutu Gagah setelah kepergian Mamanya itu.

Gagah kini menatap sebuah foto yang ditinggalkan oleh Mamanya. Bagas mengambil foto itu dan berniat untuk merobek foto itu. Namun baru sebagian yang tersobek, netranya kini mendapati gambar anak kecil dalam foto, membuatnya menghentikan aksinya tadi.

Gagah kini dapat melihat jelas seorang wanita dengan gadis kecil yang sedang tersenyum bahagia. Bagas menduga jika bocah cilik itu adalah anak dari wanita yang ingin dikenalkan oleh sang Mama.

" Hmmm, memang cantik. Tapi, untuk apa kalau pernah menjadi milik pria lain." Seringai tipis terlihat di sudut bibirnya. " Maaf, saya hanya ingin calon istri yang masih perawan, bukan yang berstatus janda apalagi sudah punya anak." Gagah kembali merobek foto itu hingga menjadi beberapa bagian.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading,❤️

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

ihh songong entar juga bucin 😜

2024-12-11

0

Elisanoor

Elisanoor

Sombong, tar bucin nyaho luh 😆

2023-11-26

2

Diah Darmawati

Diah Darmawati

sombong

2023-11-06

0

lihat semua
Episodes
1 Terbebas
2 Melabrak Rey
3 Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4 Kasihan Luna
5 Pertunangan Yang Gagal
6 Kelakuan Nakal Adinda
7 Cipratan Air
8 Terpikat
9 Tidak Akan Tertarik
10 Luna Yang Merengek
11 Ingin Istri Perawan
12 Playing Victim
13 Merasa Familiar
14 Harus Move On
15 Sanggup Memikat Hati
16 Cantiknya Parah Banget
17 Masih Ingin Menyendiri
18 Di Tempat Yang Sama
19 Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20 Mengawasi Keponakan
21 Life Must Go On
22 Jangan Caper
23 Mendapatkan Ide
24 Sebuah Modus
25 Ingin Mengenal Lebih Dekat
26 Siap Mengantar
27 Awas Saja Kamu, Airin!
28 Tambal Ban
29 Rileks Saja
30 Wanita Yang Sama
31 Sengaja Menyembunyikan
32 Terlalu Lebay
33 Menolak Dijodohkan
34 Mengenal Lebih Dekat
35 Wanita Pilihan Sendiri
36 Nasabah Bank Yang Naksir
37 Boneka Untuk Luna
38 Siap Menjadi Papa Sambung
39 Saya Antar Kamu Pulang
40 Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41 Dekati Anaknya
42 Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43 Buka Hati Dulu
44 Tak Berkutik
45 Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46 Nikmatnya Bercinta
47 Calonnya Airin
48 Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49 Dia Itu Orang Gila
50 Berharap Rujuk Kembali
51 Punya Papa Dua
52 Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53 Calon Menantu
54 Membuat Luna Menjadi Ceria
55 Kurang Elok Dilihat Orang
56 Memancing Ikan
57 Malioboro
58 Jatuh Hati Pada Gagah
59 Aku Menurut Saja
60 Keasyikan Mesra-Mesraan
61 Sudah Pernah Bertemu
62 Ada Hubungan Spesial
63 Kamu Mengusir Saya?
64 Pandai Melayani Suami
65 Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66 Pemanasan Bercinta
67 Membuat Adik Bayi
68 Kekasih Gelap
69 Siap Menemani Luna bermain
70 Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71 Kamar Untuk Luna
72 Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73 Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74 Berhenti Bekerja
75 Noda Lipstik
76 Usaha Baru
77 Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78 Memfitnah Airin
79 Tanggung Jawab
80 Suara-Suara Aneh
81 Menjemput Nenek Luna
82 Punya Banyak Nenek
83 Seperti Keluarga Sendiri
84 Mencari Simpati
85 Menemani Luna Bermain
86 Pinjam Kamar Luna
87 Minta Sarapan
88 Rela Melepas Jabatan
89 Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90 Saudara Tiri
91 Penyebab Bintang Meninggal
92 Rencana licik
93 Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94 Persetujuan Bersama
95 Mengambil Alih Jabatan
96 Agar Lebih Bersemangat
97 Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98 Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99 Baunya Harum
100 Jangan Dekat-Dekat Aku
101 Makin Manja
102 Bukan Bos Lagi
103 Adik Bayi Di Perut Mama
104 Beruntung Mendapatkan Gagah
105 Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106 Bukan Dunia Dongeng
107 Menyebar Fitnah
108 Ancaman Gagah
109 Rencana Terselubung
110 Sedang Ingin Bercinta
111 Hanya Menginginkan Uangmu
112 Mimpi Buruk
113 Ingin Telepon Papa
114 Amnesia
115 Jangan Sampai Merasa Iba
116 Seketika Sirna
117 Kecewa
118 Ancaman Gadis
119 Beruntung Menjadi Menantu
120 Tebar Pesona
121 Salah Paham
122 Ay
123 Asisten Pribadi
124 Rahasia Gadis
125 Dibungkus Saja
126 Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127 Fokus Bekerja
128 Aman Terkendali
129 Siap Jadi Supir
130 Kamu Adalah Bidadari
131 Takut Nyasar
132 Mungkin Masih Hidup Bahagia
133 Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134 Jangan Sebut Nama Kakakku!
135 Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136 Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137 Untuk Papa Nanti Saja
138 Pakaian Dalam
139 Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140 Jam Tangan
141 Dekati Keluarganya
142 Tamu Tak Dikenal
143 Percikan Cemburu
144 Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145 Bakpia Patok
146 Ikut Ke Jogya
147 Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148 Anggap Saja Rumah Sendiri
149 Pegangan Yang Kencang
150 Tak Bisa Jauh
151 Lumpia
152 Kelalaian Haikal
153 Agar Cepat Sampai
154 Jangan Sentuh Aku, Ay!
155 Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156 Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157 Tidak Pernah Mau Berjauhan
158 Jangan Sampai Menyesal
159 Akan Menemanimu Dari Sini
160 Tak Ada Kebencian
161 Babymoon
162 Selamat Ulang Tahun
163 Buket Mawar
164 Pertanda Berjodoh
165 Minta Traktir
166 Hampir Langka Dijumpai
167 Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168 Kapan Jadian?
169 Seperti Telenovela
170 Kondisi Aman Tidak?
171 Biar Makin Kenal Dan Dekat
172 Ulah Feby
173 Kenapa Hanya Beli Satu?
174 Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175 Foto
176 Pacalan Telus
177 Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178 Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179 Banyak Anak
180 Siapa Yang Menjaga Luna?
181 Proses Persalinan
182 Baby Arfan
183 Tawaran Widya
184 Kasih Adik Bayi Lagi
185 Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186 Katakan Pada Temanmu
187 INFO NOVEL BARU
188 Apa Dia Akan Membelot?
189 Aku Berangkat Sekarang
190 Jadi Tukang Ojek
191 Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192 INFO NOVEL BARU
193 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Terbebas
2
Melabrak Rey
3
Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4
Kasihan Luna
5
Pertunangan Yang Gagal
6
Kelakuan Nakal Adinda
7
Cipratan Air
8
Terpikat
9
Tidak Akan Tertarik
10
Luna Yang Merengek
11
Ingin Istri Perawan
12
Playing Victim
13
Merasa Familiar
14
Harus Move On
15
Sanggup Memikat Hati
16
Cantiknya Parah Banget
17
Masih Ingin Menyendiri
18
Di Tempat Yang Sama
19
Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20
Mengawasi Keponakan
21
Life Must Go On
22
Jangan Caper
23
Mendapatkan Ide
24
Sebuah Modus
25
Ingin Mengenal Lebih Dekat
26
Siap Mengantar
27
Awas Saja Kamu, Airin!
28
Tambal Ban
29
Rileks Saja
30
Wanita Yang Sama
31
Sengaja Menyembunyikan
32
Terlalu Lebay
33
Menolak Dijodohkan
34
Mengenal Lebih Dekat
35
Wanita Pilihan Sendiri
36
Nasabah Bank Yang Naksir
37
Boneka Untuk Luna
38
Siap Menjadi Papa Sambung
39
Saya Antar Kamu Pulang
40
Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41
Dekati Anaknya
42
Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43
Buka Hati Dulu
44
Tak Berkutik
45
Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46
Nikmatnya Bercinta
47
Calonnya Airin
48
Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49
Dia Itu Orang Gila
50
Berharap Rujuk Kembali
51
Punya Papa Dua
52
Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53
Calon Menantu
54
Membuat Luna Menjadi Ceria
55
Kurang Elok Dilihat Orang
56
Memancing Ikan
57
Malioboro
58
Jatuh Hati Pada Gagah
59
Aku Menurut Saja
60
Keasyikan Mesra-Mesraan
61
Sudah Pernah Bertemu
62
Ada Hubungan Spesial
63
Kamu Mengusir Saya?
64
Pandai Melayani Suami
65
Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66
Pemanasan Bercinta
67
Membuat Adik Bayi
68
Kekasih Gelap
69
Siap Menemani Luna bermain
70
Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71
Kamar Untuk Luna
72
Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73
Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74
Berhenti Bekerja
75
Noda Lipstik
76
Usaha Baru
77
Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78
Memfitnah Airin
79
Tanggung Jawab
80
Suara-Suara Aneh
81
Menjemput Nenek Luna
82
Punya Banyak Nenek
83
Seperti Keluarga Sendiri
84
Mencari Simpati
85
Menemani Luna Bermain
86
Pinjam Kamar Luna
87
Minta Sarapan
88
Rela Melepas Jabatan
89
Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90
Saudara Tiri
91
Penyebab Bintang Meninggal
92
Rencana licik
93
Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94
Persetujuan Bersama
95
Mengambil Alih Jabatan
96
Agar Lebih Bersemangat
97
Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98
Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99
Baunya Harum
100
Jangan Dekat-Dekat Aku
101
Makin Manja
102
Bukan Bos Lagi
103
Adik Bayi Di Perut Mama
104
Beruntung Mendapatkan Gagah
105
Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106
Bukan Dunia Dongeng
107
Menyebar Fitnah
108
Ancaman Gagah
109
Rencana Terselubung
110
Sedang Ingin Bercinta
111
Hanya Menginginkan Uangmu
112
Mimpi Buruk
113
Ingin Telepon Papa
114
Amnesia
115
Jangan Sampai Merasa Iba
116
Seketika Sirna
117
Kecewa
118
Ancaman Gadis
119
Beruntung Menjadi Menantu
120
Tebar Pesona
121
Salah Paham
122
Ay
123
Asisten Pribadi
124
Rahasia Gadis
125
Dibungkus Saja
126
Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127
Fokus Bekerja
128
Aman Terkendali
129
Siap Jadi Supir
130
Kamu Adalah Bidadari
131
Takut Nyasar
132
Mungkin Masih Hidup Bahagia
133
Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134
Jangan Sebut Nama Kakakku!
135
Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136
Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137
Untuk Papa Nanti Saja
138
Pakaian Dalam
139
Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140
Jam Tangan
141
Dekati Keluarganya
142
Tamu Tak Dikenal
143
Percikan Cemburu
144
Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145
Bakpia Patok
146
Ikut Ke Jogya
147
Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148
Anggap Saja Rumah Sendiri
149
Pegangan Yang Kencang
150
Tak Bisa Jauh
151
Lumpia
152
Kelalaian Haikal
153
Agar Cepat Sampai
154
Jangan Sentuh Aku, Ay!
155
Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156
Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157
Tidak Pernah Mau Berjauhan
158
Jangan Sampai Menyesal
159
Akan Menemanimu Dari Sini
160
Tak Ada Kebencian
161
Babymoon
162
Selamat Ulang Tahun
163
Buket Mawar
164
Pertanda Berjodoh
165
Minta Traktir
166
Hampir Langka Dijumpai
167
Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168
Kapan Jadian?
169
Seperti Telenovela
170
Kondisi Aman Tidak?
171
Biar Makin Kenal Dan Dekat
172
Ulah Feby
173
Kenapa Hanya Beli Satu?
174
Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175
Foto
176
Pacalan Telus
177
Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178
Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179
Banyak Anak
180
Siapa Yang Menjaga Luna?
181
Proses Persalinan
182
Baby Arfan
183
Tawaran Widya
184
Kasih Adik Bayi Lagi
185
Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186
Katakan Pada Temanmu
187
INFO NOVEL BARU
188
Apa Dia Akan Membelot?
189
Aku Berangkat Sekarang
190
Jadi Tukang Ojek
191
Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192
INFO NOVEL BARU
193
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!