Merasa Familiar

Airin makan siang bersama kedua sahabatnya, Liliana dan Ambar. Seperti Airin, kedua sahabatnya juga adalah wanita pekerja. Jika Airin bekerja di Bank, Ambar bekerja di sebuah perusahaan dealer mobil, sementara Liliana bekerja di sebuah perusahaan BUMN.

Kepada kedua sahabatnya itu, Airin menceritakan soal kedatangan Rey yang berniat membawa Luna bertemu dengan kakek neneknya ke Bali.

" Masih punya muka dia datang ke kantormu, Rin?" Liliana terkejut mendengar Rey datang menemui Airin. Liliana saja yang bukan sebagai korban masih berada kesal dan sakit hati melihat perlakuan Rey pada Airin.

" Memang dia itu muka tembok 'kan, Li!? Kamu tidak ingat waktu ketahuan selingkuh dan berbuat me sum dengan ja lang itu? Dia masih sempat-sempatnya panggil sayang ke Airin." Ambar mengedikkan bahunya mengingat sikap Rey yang memuakkan.

" Kamu jangan kasih Luna pergi sama Rey, Rin! Nanti bisa-bisa Luna dibawa kabur tidak dikembalikan ke kamu, lagi!" Liliana mencoba mempengaruhi Airin, agar Airin bertindak tegas. Liliana merasa Airin perlu bertindak tegas pada Rey.

" Aku juga tidak ijinkan, Li." sahut Airin.

" Lagipula kamu bilang kalau mantan mertua kamu belum tahu soal perceraian kalian. Buat apa juga dia bawa Luna? Apa itu tidak mengundang kecurigaan kakek nenek Luna, karena kamu tidak ikut datang berkunjung ke sana!?" Lilinana merasa aneh dengan rencana Rey.

" Nah, benar apa yang Lili bilang, Rin. Aku malah curiga kalau itu hanya akal-akalan di Rey saja. Siapa tahu di sana Rey itu pergi sama si ja lang itu, sambil mengenalkan Luna ke selingkuhan Papanya. Hidiiihhh, jangan sampai Luna dekat sampai pelakor itu, Rin!" larang Ambar

Airin mendengus kasar, dia juga menduga seperti yang dipikirkan oleh Ambar. Dan jika yang Ambar katakan tadi benar, dia tidak akan sudi menyerahkan Luna pergi dengan mantan suaminya itu.

Sementara itu Gagah bersama supir dan sekretarisnya sedang dalam perjalanan menuju Central Bank, karena ada dokumen yang harus dia tanda tangani berkaitan dengan hutang usaha perusahaan yang dia pegang saat ini.

Sekitar dua puluh menit kemudian, mobil yang dikendarai oleh Pak Jaja, supir dari Gagah sampai di Central Bank.

***

Selesai makan siang bersama sahabat-sahabatnya, Airin kembali ke kantor. Dia menaruh dompet dan ponselnya terlebih dahulu ke dalam tas sebelum naik ke lantai atas untuk melakukan absensi setelah istirahat.

Airin menuju arah lift untuk menuju lantai tiga di mana letak mesin absensi berada di lantai yang sama dengan ruangan Pak Andika.

Pintu lift yang akan membawa Airin naik ke atas hampir setengah tertutup saat dia melihat dua orang yang berjalan ke arah lift. Airin menahan pintu dengan menekan tombol open, memberi kesempatan pada dua orang yang dia duga adalah nasabah bank tempatnya bekerja.

" Silahkan, Pak, Mbak." Airin pun menahan satu tangannya memegang pintu agar kembali terbuka.

" Terima kasih, Mbak." Dewi yang mendampingi Gagah mengucapkan terima kasih kepada Airin.

" Mau ke lantai berapa, Mbak?" tanya Airin pada Dewi.

" Mau ke ruangannya Pak Andika, Mbak." jawab Dewi kembali.

" Oh, ke lantai tiga juga, ya?" Dengan ramah Airin berinteraksi dengan tamu bosnya itu.

Sementara Gagah yang juga masuk ke dalam lift, memperhatikan Airin, sejak wanita itu menahan pintu lift yang akan tertutup, hingga Airin berbincang dengan Dewi, netra Gagah terus saja tertuju pada wajah cantik Airin.

Gagah mengerutkan keningnya melihat wajah karyawan bank di hadapannya ini seperti sangat familiar dalam pandangannya. Dia seperti pernah melihat wanita itu sebelumnya. Gagah terus berusaha mengingat siapa sosok wanita yang terlihat ramah berkomunikasi dengan Dewi.

Gagah melihat name tag di seragam yang dikenakan oleh Airin.

...Airin Humairah...

...Customer Service...

Airin sendiri merasakan jika dirinya saat ini sedang diperhatikan oleh pria yang berada di dalam lift bersama Dewi. Sehingga membuatnya melirik ke arah Gagah, seraya memberikan senyuman kepada Gagah sebagai rasa hormat kepada tamu dari Pak Andika. Sebagai karyawan dia berusaha ramah kepada nasabah bank itu.

Gagah mengerjapkan matanya saat melihat Airin melemparkan senyuman kepadanya. Dia baru menyadari jika dia terlalu asyik memperhatikan wanita cantik berprofesi sebagai pegawai bank itu.

Ting

Saat pintu lift terbuka, Airin mempersilahkan Gagah dan Dewi untuk keluar dari lift terlebih dahulu, kemudian dia menyusul di belakangnya.

" Sudah tahu ruangan Pak Andika, Mbak?" Jika Dewi menjawab belum, Airin akan mengantar mereka ke ruangan Pak Andika berada.

" Tahu, Mbak. Masih di tempat yang sebelumnya, kan?" sahut Dewi.

" Iya, benar, Mbak. Silahkan ..." Airin mempersilahkan Gagah dan Dewi melangkah ke arah ruangan Pak Andika, sementara dia sendiri melangkah ke arah mesin absensi.

" Kenapa pria itu sejak tadi memperhatikan aku terus?" Airin sampai melihat ke arah seragam yang dia pakai, apa ada yang salah dengan yang dia pakai saat ini.

Airin pun kembali menoleh ke arah dua orang tamu Pak Andika, dan di saat yang bersamaan Gagah pun ternyata menolehkan pandangan ke arahnya. Seketika itu juga Airin memalingkan wajahnya karena malu ketahuan sedang curi pandang pada pria yang dia duga adalah bos dari Dewi. Airin buru-buru melakukan absensi setelah makan siang kemudian turun kembali menuju meja kerjanya.

" Selamat siang, Mbak. Mau bertemu dengan Pak Andika." Dewi menyapa sekretaris Andika.

" Oh, selamat siang, Pak Gagah. Mari, silahkan ..." Sekretaris Andika mengantar Gagah ke dalam ruangan Andika, sementara Dewi menunggu di kursi tunggu, dia tidak masuk ke dalam ruangan Andika.

Tok tok tok

" Permisi, Pak. Pak Gagah dari PT Bintang Departemen Store, sudah datang, Pak." Sekretaris Andika memberitahu kepada bosnya soal kedatangan Gagah.

" Mari silahkan, Pak." Setelah mempersilahkan Gagah masuk, sekretaris Andika kembali keluar kembali ke meja kerjanya.

" Silahkan, Pak Gagah. Bagaimana kabarnya?" Andika bangkit dari kursinya lalu berjabatan tangan dengan Gagah. Dia juga mempersilahkan Gagah untuk duduk di kursi di depan meja kerjanya.

" Alhamdulillah. seperti yang Pak Andika lihat, masih bisa beraktivitas," sahut Gagah.

" Bagaimana perkembangan usaha retail sekarang, Pak Gagah?" tanya Andika.

" Masih lancar seperti biasa, Pak Andika. Target konsumen kami adalah menegah ke bawah, jadi cukup bisa bersaing untuk usaha retail." Gagah menjelaskan kondisi perusahaan yang dia pimpin sekarang ini.

" Bintang Departement Store memang merajai bisnis retail hampir di seluruh wilayah pulau Jawa. Tidak goyah juga dengan krisis pandemi yang terjadi kemarin. Di saat beberapa perusahaan gulung tikar, bisnis yang dipimpin Pak Gagah masih tetap berjaya." Andika memuji ketangguhan bisnis retail yang saat ini dipegang oleh Gagah.

" Saya juga salut dengan Pak Gagah ini, masih sangat muda sudah mampu memimpin usaha yang sangat besar." Kembali Andika mengagumi Gagah.

" Ah, Pak Andika terlalu berlebihan. Saya masih banyak belajar, Pak." Gagah berusaha merendah, karena dia sendiri masih banyak belajar dari senior-seniornya.

" Pak Gagah ini masih muda, punya karir yang sukses, keuangan mapan, tampan. Pasti beruntung sekali wanita yang mendapatkan Pak gagah ini," lanjut Andika masih berbincang ringan, namun kini mulai membahas masalah privacy.

" Oh ya, Pak Gagah ini dapat istri orang mana?" tanya Andika yang memang tidak tahu jika Gagah belum berumah tangga.

" Saya masih single, Pak Andika." Sejujurnya, Gagah mulai risih jika ada orang yang menyinggung soal privacy. Karena menurutnya, hal itu adalah yang tak perlu dibahas oleh orang lain, apalagi di luar lingkungan keluarganya.

Setelah sekitar empat puluh lima menit berbincang dan menyelesaikan proses tangan tangan, Gagah pun keluar dari ruangan Andika. Bersama dengan Dewi, Gagah lalu turun melalui lift ke lantai bawah.

Saat sampai di bawah, pandangan Gagah menatap ke arah customer service seakan mencari keberadaan pegawai bank yang tadi bertemu dengannya di dalam lift. Hingga akhirnya dia menemukan sosok Airin yang terlihat sedang melayani nasabah di hadapannya.

Tak biasanya Gagah memperhatikan wanita yang tidak dia kenal seperti saat ini. Mungkin karena dia merasa pernah melihat wanita itu sehingga membuat dirinya merasa penasaran.

Braaakk

Saking asyiknya menatap ke arah Airin, Gagah sampai tidak melihat standing banner di hadapannya sehingga dia menabrak benda itu hingga terjatuh. Seketika itu juga Gagah menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di sana, bukan hanya pegawai bank tapi juga para nasabah yang sedang menunggu antrean atau sedang dilayani oleh teller dan juga customer service.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

hahaha tengsin nggak tuh🤣🤣🤣

2024-12-11

0

ciru

ciru

cakeep. aiiih...malunya tuuh 🤭

2023-10-31

2

ruswandi jayanegara

ruswandi jayanegara

gagah gagal fokus 🤣🤣🤣🤣

2023-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Terbebas
2 Melabrak Rey
3 Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4 Kasihan Luna
5 Pertunangan Yang Gagal
6 Kelakuan Nakal Adinda
7 Cipratan Air
8 Terpikat
9 Tidak Akan Tertarik
10 Luna Yang Merengek
11 Ingin Istri Perawan
12 Playing Victim
13 Merasa Familiar
14 Harus Move On
15 Sanggup Memikat Hati
16 Cantiknya Parah Banget
17 Masih Ingin Menyendiri
18 Di Tempat Yang Sama
19 Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20 Mengawasi Keponakan
21 Life Must Go On
22 Jangan Caper
23 Mendapatkan Ide
24 Sebuah Modus
25 Ingin Mengenal Lebih Dekat
26 Siap Mengantar
27 Awas Saja Kamu, Airin!
28 Tambal Ban
29 Rileks Saja
30 Wanita Yang Sama
31 Sengaja Menyembunyikan
32 Terlalu Lebay
33 Menolak Dijodohkan
34 Mengenal Lebih Dekat
35 Wanita Pilihan Sendiri
36 Nasabah Bank Yang Naksir
37 Boneka Untuk Luna
38 Siap Menjadi Papa Sambung
39 Saya Antar Kamu Pulang
40 Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41 Dekati Anaknya
42 Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43 Buka Hati Dulu
44 Tak Berkutik
45 Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46 Nikmatnya Bercinta
47 Calonnya Airin
48 Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49 Dia Itu Orang Gila
50 Berharap Rujuk Kembali
51 Punya Papa Dua
52 Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53 Calon Menantu
54 Membuat Luna Menjadi Ceria
55 Kurang Elok Dilihat Orang
56 Memancing Ikan
57 Malioboro
58 Jatuh Hati Pada Gagah
59 Aku Menurut Saja
60 Keasyikan Mesra-Mesraan
61 Sudah Pernah Bertemu
62 Ada Hubungan Spesial
63 Kamu Mengusir Saya?
64 Pandai Melayani Suami
65 Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66 Pemanasan Bercinta
67 Membuat Adik Bayi
68 Kekasih Gelap
69 Siap Menemani Luna bermain
70 Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71 Kamar Untuk Luna
72 Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73 Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74 Berhenti Bekerja
75 Noda Lipstik
76 Usaha Baru
77 Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78 Memfitnah Airin
79 Tanggung Jawab
80 Suara-Suara Aneh
81 Menjemput Nenek Luna
82 Punya Banyak Nenek
83 Seperti Keluarga Sendiri
84 Mencari Simpati
85 Menemani Luna Bermain
86 Pinjam Kamar Luna
87 Minta Sarapan
88 Rela Melepas Jabatan
89 Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90 Saudara Tiri
91 Penyebab Bintang Meninggal
92 Rencana licik
93 Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94 Persetujuan Bersama
95 Mengambil Alih Jabatan
96 Agar Lebih Bersemangat
97 Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98 Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99 Baunya Harum
100 Jangan Dekat-Dekat Aku
101 Makin Manja
102 Bukan Bos Lagi
103 Adik Bayi Di Perut Mama
104 Beruntung Mendapatkan Gagah
105 Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106 Bukan Dunia Dongeng
107 Menyebar Fitnah
108 Ancaman Gagah
109 Rencana Terselubung
110 Sedang Ingin Bercinta
111 Hanya Menginginkan Uangmu
112 Mimpi Buruk
113 Ingin Telepon Papa
114 Amnesia
115 Jangan Sampai Merasa Iba
116 Seketika Sirna
117 Kecewa
118 Ancaman Gadis
119 Beruntung Menjadi Menantu
120 Tebar Pesona
121 Salah Paham
122 Ay
123 Asisten Pribadi
124 Rahasia Gadis
125 Dibungkus Saja
126 Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127 Fokus Bekerja
128 Aman Terkendali
129 Siap Jadi Supir
130 Kamu Adalah Bidadari
131 Takut Nyasar
132 Mungkin Masih Hidup Bahagia
133 Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134 Jangan Sebut Nama Kakakku!
135 Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136 Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137 Untuk Papa Nanti Saja
138 Pakaian Dalam
139 Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140 Jam Tangan
141 Dekati Keluarganya
142 Tamu Tak Dikenal
143 Percikan Cemburu
144 Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145 Bakpia Patok
146 Ikut Ke Jogya
147 Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148 Anggap Saja Rumah Sendiri
149 Pegangan Yang Kencang
150 Tak Bisa Jauh
151 Lumpia
152 Kelalaian Haikal
153 Agar Cepat Sampai
154 Jangan Sentuh Aku, Ay!
155 Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156 Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157 Tidak Pernah Mau Berjauhan
158 Jangan Sampai Menyesal
159 Akan Menemanimu Dari Sini
160 Tak Ada Kebencian
161 Babymoon
162 Selamat Ulang Tahun
163 Buket Mawar
164 Pertanda Berjodoh
165 Minta Traktir
166 Hampir Langka Dijumpai
167 Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168 Kapan Jadian?
169 Seperti Telenovela
170 Kondisi Aman Tidak?
171 Biar Makin Kenal Dan Dekat
172 Ulah Feby
173 Kenapa Hanya Beli Satu?
174 Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175 Foto
176 Pacalan Telus
177 Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178 Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179 Banyak Anak
180 Siapa Yang Menjaga Luna?
181 Proses Persalinan
182 Baby Arfan
183 Tawaran Widya
184 Kasih Adik Bayi Lagi
185 Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186 Katakan Pada Temanmu
187 INFO NOVEL BARU
188 Apa Dia Akan Membelot?
189 Aku Berangkat Sekarang
190 Jadi Tukang Ojek
191 Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192 INFO NOVEL BARU
193 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Terbebas
2
Melabrak Rey
3
Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4
Kasihan Luna
5
Pertunangan Yang Gagal
6
Kelakuan Nakal Adinda
7
Cipratan Air
8
Terpikat
9
Tidak Akan Tertarik
10
Luna Yang Merengek
11
Ingin Istri Perawan
12
Playing Victim
13
Merasa Familiar
14
Harus Move On
15
Sanggup Memikat Hati
16
Cantiknya Parah Banget
17
Masih Ingin Menyendiri
18
Di Tempat Yang Sama
19
Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20
Mengawasi Keponakan
21
Life Must Go On
22
Jangan Caper
23
Mendapatkan Ide
24
Sebuah Modus
25
Ingin Mengenal Lebih Dekat
26
Siap Mengantar
27
Awas Saja Kamu, Airin!
28
Tambal Ban
29
Rileks Saja
30
Wanita Yang Sama
31
Sengaja Menyembunyikan
32
Terlalu Lebay
33
Menolak Dijodohkan
34
Mengenal Lebih Dekat
35
Wanita Pilihan Sendiri
36
Nasabah Bank Yang Naksir
37
Boneka Untuk Luna
38
Siap Menjadi Papa Sambung
39
Saya Antar Kamu Pulang
40
Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41
Dekati Anaknya
42
Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43
Buka Hati Dulu
44
Tak Berkutik
45
Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46
Nikmatnya Bercinta
47
Calonnya Airin
48
Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49
Dia Itu Orang Gila
50
Berharap Rujuk Kembali
51
Punya Papa Dua
52
Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53
Calon Menantu
54
Membuat Luna Menjadi Ceria
55
Kurang Elok Dilihat Orang
56
Memancing Ikan
57
Malioboro
58
Jatuh Hati Pada Gagah
59
Aku Menurut Saja
60
Keasyikan Mesra-Mesraan
61
Sudah Pernah Bertemu
62
Ada Hubungan Spesial
63
Kamu Mengusir Saya?
64
Pandai Melayani Suami
65
Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66
Pemanasan Bercinta
67
Membuat Adik Bayi
68
Kekasih Gelap
69
Siap Menemani Luna bermain
70
Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71
Kamar Untuk Luna
72
Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73
Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74
Berhenti Bekerja
75
Noda Lipstik
76
Usaha Baru
77
Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78
Memfitnah Airin
79
Tanggung Jawab
80
Suara-Suara Aneh
81
Menjemput Nenek Luna
82
Punya Banyak Nenek
83
Seperti Keluarga Sendiri
84
Mencari Simpati
85
Menemani Luna Bermain
86
Pinjam Kamar Luna
87
Minta Sarapan
88
Rela Melepas Jabatan
89
Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90
Saudara Tiri
91
Penyebab Bintang Meninggal
92
Rencana licik
93
Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94
Persetujuan Bersama
95
Mengambil Alih Jabatan
96
Agar Lebih Bersemangat
97
Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98
Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99
Baunya Harum
100
Jangan Dekat-Dekat Aku
101
Makin Manja
102
Bukan Bos Lagi
103
Adik Bayi Di Perut Mama
104
Beruntung Mendapatkan Gagah
105
Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106
Bukan Dunia Dongeng
107
Menyebar Fitnah
108
Ancaman Gagah
109
Rencana Terselubung
110
Sedang Ingin Bercinta
111
Hanya Menginginkan Uangmu
112
Mimpi Buruk
113
Ingin Telepon Papa
114
Amnesia
115
Jangan Sampai Merasa Iba
116
Seketika Sirna
117
Kecewa
118
Ancaman Gadis
119
Beruntung Menjadi Menantu
120
Tebar Pesona
121
Salah Paham
122
Ay
123
Asisten Pribadi
124
Rahasia Gadis
125
Dibungkus Saja
126
Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127
Fokus Bekerja
128
Aman Terkendali
129
Siap Jadi Supir
130
Kamu Adalah Bidadari
131
Takut Nyasar
132
Mungkin Masih Hidup Bahagia
133
Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134
Jangan Sebut Nama Kakakku!
135
Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136
Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137
Untuk Papa Nanti Saja
138
Pakaian Dalam
139
Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140
Jam Tangan
141
Dekati Keluarganya
142
Tamu Tak Dikenal
143
Percikan Cemburu
144
Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145
Bakpia Patok
146
Ikut Ke Jogya
147
Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148
Anggap Saja Rumah Sendiri
149
Pegangan Yang Kencang
150
Tak Bisa Jauh
151
Lumpia
152
Kelalaian Haikal
153
Agar Cepat Sampai
154
Jangan Sentuh Aku, Ay!
155
Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156
Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157
Tidak Pernah Mau Berjauhan
158
Jangan Sampai Menyesal
159
Akan Menemanimu Dari Sini
160
Tak Ada Kebencian
161
Babymoon
162
Selamat Ulang Tahun
163
Buket Mawar
164
Pertanda Berjodoh
165
Minta Traktir
166
Hampir Langka Dijumpai
167
Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168
Kapan Jadian?
169
Seperti Telenovela
170
Kondisi Aman Tidak?
171
Biar Makin Kenal Dan Dekat
172
Ulah Feby
173
Kenapa Hanya Beli Satu?
174
Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175
Foto
176
Pacalan Telus
177
Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178
Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179
Banyak Anak
180
Siapa Yang Menjaga Luna?
181
Proses Persalinan
182
Baby Arfan
183
Tawaran Widya
184
Kasih Adik Bayi Lagi
185
Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186
Katakan Pada Temanmu
187
INFO NOVEL BARU
188
Apa Dia Akan Membelot?
189
Aku Berangkat Sekarang
190
Jadi Tukang Ojek
191
Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192
INFO NOVEL BARU
193
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!