Melabrak Rey

Airin menatap wajahya di cermin setelah dia memoles lipstik di bibir sen sualnya. Entah, apa yang kurang dari dirinya saat ini? Mempunyai wajah cantik, rambut panjang berwarna coklat pirang, bermata indah dan kulit mulus juga putih bersih.

Sebenarnya bukan hanya fisiknya saja yang menarik. Dari sikap dan sifat, Airin adalah seolah wanita yang lembut, tidak neko-neko, pandai memasak dan pintar melayani suami termasuk dalam urusan ranjang. Namun, ternyata semua itu tidak cukup membuat Rey bisa bertahan dengannya dan tidak melirik wanita lain.

Lebih menyakitkannya lagi perselingkuhan sang suami terjadi dia awal pernikahan mereka, atau lebih tepatnya, benih-benih perselingkuhan itu terjadi sebelum mereka berdua melakukan akad nikah.

Rasa kesal dan kecewa di hati Airin itu sudah pasti dia rasakan. Bahkan saat mengetahui jika suaminya itu selingkuh, dia menangis sekencang-kencangnya. Untung saja saat itu mereka tinggal di rumah Rey yang besar dan berlantai dua, sehingga tidak sampai terdengar oleh tetangga sekitar.

Flashback on

" Atur nafas dulu, Rin. Inhale exhale ..." Liliana meminta Airin mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum dia, Airin dan Ambar turun dari mobil milik Liliana yang kini terparkir di halaman parkir sebuah karaoke.

Liliana dan Ambar memang sengaja mengajak Airin untuk mencari bukti nyata tentang perselingkuhan Rey. Karena beberapa hari lalu dia menemukan bill transaksi di sebuah karaoke senilai tiga juta lebih. Bukan bill transaksi itu yang membuatnya tersentak kaget, tapi sebuah alat kontra sepsi pria dia temukan di saku celana suaminya yang hendak ia cuci.

Airin sempat menanyakan perihal bill transaksi di karaoke dan soal kon dom yang dia temukan kepada Rey. Tapi Rey menjawab jika itu acara bersama teman kantor, sementara alat kontra sepsi dia beli untuk dicoba dengan dirinya. Sungguh tak masuk diakal, untuk apa menggunakan alat itu? Toh selama ini mereka tidak pernah menggunakannya. Airin sendiri menggunakan KB untuk mencegah kehamilan karena anak Luna masih kecil.

Kepada Liliana dan Ambar, Airin menceritakan kecurigaannya itu. Tentu saja hal tersebut membuat kedua sahabat Airin tercengang, karena selama ini dia mengetahui jika Rey begitu mencintai Airin. Dan untuk membuktikan kecurigaannya benar atau tidak, kedua sahabat Airin itu membantu menyelidiki sampai menyewa orang untuk mengikuti Rey. Hingga akhirnya ditemukanlah tempat yang selama ini membuat Rey merasa 'nyaman' selain di rumah.

Kini, Airin dan kedua temannya ingin memastikan kebenaran hasil penyelidikan orang suruhan mereka, yang mengatakan jika Rey punya hubungan spesial dengan seorang pemandu di sebuah karaoke bernama Joice.

" Kalau kamu tidak yakin masuk ke dalam, biar kami berdua yang akan melabrak si penjahat kelamin sama si pelakor itu." Ambar menyarankan agar Airin menunggu di mobil saja, dan dia serta Liliana yang akan mengurus Rey saat mereka bertiga mendatangi karaoke tempat persembunyian Rey selama ini.

" Tidak, aku mau ikut ke dalam!" Airin meyakinkan dirinya kalau dia ingin menyaksikan dengan mata kepala sendiri apa yang sudah dilakukan oleh sang suami, agar dia bisa mengambil keputusan.

" Tapi kamu harus kuat, Jangan menangis! Jangan menunjukkan jika kamu lemah di depan Rey dan pelakor itu!" Liliana menasehati agar Airin tegar, walaupun dia sadar tidak akan mudah bagi Airin untuk menerima kenyataan pahit dalam rumah tangganya.

" Iya, aku siap!" tegas Airin yang mengatakan jika dirinya tidak akan cengeng di hadapan suami dan selingkuhan suaminya itu.

" Ya sudah, ayo kita masuk sekarang!" Liliana mengajak Airin dan Ambar turun dari mobilnya dan masuk ke dalam karaoke.

" Ingat, nama roomnya Edelweis. Menurut info dari orang suruhanku saat ini si Rey berada di room itu. Katanya posisinya ada di dekat toilet. Nanti saat aku pesan room, kamu dan Airin pura-pura ingin ke toilet saja." Liliana memberitahukan rencananya. " Posisi saklar listrik ada di sebelah kanan pintu. Kalau kamu langsung melab rak, setidaknya kamu tahu di mana harus,menyalakan lampu," lanjut Liliana memberikan arahan

" Iya," sahut Airin memahami apa yang dijelaskan oleh Liliana, hingga mereka bertiga berjalan masuk ke dalam karaoke.

" Selamat malam, Mbak. Ada yang bisa dibantu? Mau booking room untuk berapa orang?" sapa resepsionis saat melihat kedatangan ketiga sahabat itu.

" Iya, Mbak. Ada paket yang promo tidak, Mbak?" tanya Liliana kepada resepsionis karaoke tersebut.

" Ada, Mbak. Silahkan di sini dilihat saja paketanya."

Sementara Liliana bertransaksi dengan resepsionis karaoke, Ambar dan Airin saling berpandangan, bersiap untuk beraksi.

" Mbak, di sini toiletnya di mana, ya?" tanya Ambar pada resepsionis yang sedang melayani Lliliana.

" Oh, ke sebelah kiri saja, di dekat tangga, Mbak." Tanpa curiga resepsionis itu memberitahukan di mana letak toilet di karaoke itu.

" Makasih, Mbak." Ambar langsung menarik tangan Airin. " Antar aku, Rin! Li, aku ke toilet dulu!" Ambar langsung membawa ke arah yang ditunjuk oleh resepsionis karaoke tadi.

Airin dan Ambar kini bergegas mencari ruangan Edelweis seperti yang diinfokan orang suruhan mereka.

" Kayaknya itu deh, Rin!" Ambar menunjuk ruangan terakhir sebelum toilet.

Jantung Airin berdetak lebih kencang saat dia mendekat ke arah yang ditunjuk oleh Ambar, hingga akhirnya mereka berhenti di depan pintu ruangan yang tertera nama Edelweis pada pintu.

" Kamu tunggu di luar saja, Bar. Biar aku yang masuk sendiri." Airin melarang Ambar ikut masuk melabrak Rey. Dia tidak ingin saat dia membuka pintu dan mendapatkan hal menyeramkan seperti yang ada di dalam bayangannya, hal itu sampai diketahui oleh Ambar juga.

" Kenapa memangnya, Rin?" tanya Ambar terheran.

" Sudah kamu di luar saja dulu." Airin menahan Ambar yang ingin masuk ke dalam.

" Ya sudah." Walau kecewa namun Ambar tetap harus menerima apa yang diminta oleh Airin.

Dengan tangan bergetar dan keringat dingin, Airin membuka pintu room tersebut, berharap room itu tidak terkunci.

Ceklek

Airin membuka pintu dengan perlahan, suara audio yang terdengar kencang membuat orang yang ada di dalam tidak mendengar suara pintu dibuka, atau mungkin karena mereka asyik dengan aktivitas mereka.

Airin melihat dua orang yang sedang asyik bergumul di atas sofa room itu. Tangannya lalu meraba dinding mencari saklar untuk menyalakan lampu, hingga terlihatlah pemandangan yang menyakitkan hatinya. Dia melihat jika sang suami sedang menikmati buah da da seorang wanita dengan kaki wanita itu mengang kang dan membelit pinggang Rey.

" Astaghfirullahal adzim!" pekik Airin menutup mulutnya dan air mata jatuh berderai mendapati pengkhianatan suaminya itu.

Kedua orang yang sedang asyik bercinta langsung tercengang saat melihat kemunculan Airin di dalam ruangan itu.

" Sayang?" Rey terperanjat dan langsung menaikkan celana panjangnya yang sempat dia turunkan tadi.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading ❤️

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Benar"penjahat kelamin 😡

2024-12-10

0

o u r a

o u r a

😏bajingan!!!bukan kah laki2 itu semua sama?
mudah berbuat semaunya😌🙊maaf y Thor aku jadi ngedumel😁

2023-11-23

0

ciru

ciru

cakep. Potong aja burungnya biar kapok !! 😠

2023-10-31

3

lihat semua
Episodes
1 Terbebas
2 Melabrak Rey
3 Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4 Kasihan Luna
5 Pertunangan Yang Gagal
6 Kelakuan Nakal Adinda
7 Cipratan Air
8 Terpikat
9 Tidak Akan Tertarik
10 Luna Yang Merengek
11 Ingin Istri Perawan
12 Playing Victim
13 Merasa Familiar
14 Harus Move On
15 Sanggup Memikat Hati
16 Cantiknya Parah Banget
17 Masih Ingin Menyendiri
18 Di Tempat Yang Sama
19 Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20 Mengawasi Keponakan
21 Life Must Go On
22 Jangan Caper
23 Mendapatkan Ide
24 Sebuah Modus
25 Ingin Mengenal Lebih Dekat
26 Siap Mengantar
27 Awas Saja Kamu, Airin!
28 Tambal Ban
29 Rileks Saja
30 Wanita Yang Sama
31 Sengaja Menyembunyikan
32 Terlalu Lebay
33 Menolak Dijodohkan
34 Mengenal Lebih Dekat
35 Wanita Pilihan Sendiri
36 Nasabah Bank Yang Naksir
37 Boneka Untuk Luna
38 Siap Menjadi Papa Sambung
39 Saya Antar Kamu Pulang
40 Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41 Dekati Anaknya
42 Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43 Buka Hati Dulu
44 Tak Berkutik
45 Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46 Nikmatnya Bercinta
47 Calonnya Airin
48 Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49 Dia Itu Orang Gila
50 Berharap Rujuk Kembali
51 Punya Papa Dua
52 Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53 Calon Menantu
54 Membuat Luna Menjadi Ceria
55 Kurang Elok Dilihat Orang
56 Memancing Ikan
57 Malioboro
58 Jatuh Hati Pada Gagah
59 Aku Menurut Saja
60 Keasyikan Mesra-Mesraan
61 Sudah Pernah Bertemu
62 Ada Hubungan Spesial
63 Kamu Mengusir Saya?
64 Pandai Melayani Suami
65 Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66 Pemanasan Bercinta
67 Membuat Adik Bayi
68 Kekasih Gelap
69 Siap Menemani Luna bermain
70 Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71 Kamar Untuk Luna
72 Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73 Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74 Berhenti Bekerja
75 Noda Lipstik
76 Usaha Baru
77 Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78 Memfitnah Airin
79 Tanggung Jawab
80 Suara-Suara Aneh
81 Menjemput Nenek Luna
82 Punya Banyak Nenek
83 Seperti Keluarga Sendiri
84 Mencari Simpati
85 Menemani Luna Bermain
86 Pinjam Kamar Luna
87 Minta Sarapan
88 Rela Melepas Jabatan
89 Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90 Saudara Tiri
91 Penyebab Bintang Meninggal
92 Rencana licik
93 Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94 Persetujuan Bersama
95 Mengambil Alih Jabatan
96 Agar Lebih Bersemangat
97 Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98 Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99 Baunya Harum
100 Jangan Dekat-Dekat Aku
101 Makin Manja
102 Bukan Bos Lagi
103 Adik Bayi Di Perut Mama
104 Beruntung Mendapatkan Gagah
105 Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106 Bukan Dunia Dongeng
107 Menyebar Fitnah
108 Ancaman Gagah
109 Rencana Terselubung
110 Sedang Ingin Bercinta
111 Hanya Menginginkan Uangmu
112 Mimpi Buruk
113 Ingin Telepon Papa
114 Amnesia
115 Jangan Sampai Merasa Iba
116 Seketika Sirna
117 Kecewa
118 Ancaman Gadis
119 Beruntung Menjadi Menantu
120 Tebar Pesona
121 Salah Paham
122 Ay
123 Asisten Pribadi
124 Rahasia Gadis
125 Dibungkus Saja
126 Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127 Fokus Bekerja
128 Aman Terkendali
129 Siap Jadi Supir
130 Kamu Adalah Bidadari
131 Takut Nyasar
132 Mungkin Masih Hidup Bahagia
133 Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134 Jangan Sebut Nama Kakakku!
135 Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136 Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137 Untuk Papa Nanti Saja
138 Pakaian Dalam
139 Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140 Jam Tangan
141 Dekati Keluarganya
142 Tamu Tak Dikenal
143 Percikan Cemburu
144 Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145 Bakpia Patok
146 Ikut Ke Jogya
147 Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148 Anggap Saja Rumah Sendiri
149 Pegangan Yang Kencang
150 Tak Bisa Jauh
151 Lumpia
152 Kelalaian Haikal
153 Agar Cepat Sampai
154 Jangan Sentuh Aku, Ay!
155 Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156 Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157 Tidak Pernah Mau Berjauhan
158 Jangan Sampai Menyesal
159 Akan Menemanimu Dari Sini
160 Tak Ada Kebencian
161 Babymoon
162 Selamat Ulang Tahun
163 Buket Mawar
164 Pertanda Berjodoh
165 Minta Traktir
166 Hampir Langka Dijumpai
167 Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168 Kapan Jadian?
169 Seperti Telenovela
170 Kondisi Aman Tidak?
171 Biar Makin Kenal Dan Dekat
172 Ulah Feby
173 Kenapa Hanya Beli Satu?
174 Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175 Foto
176 Pacalan Telus
177 Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178 Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179 Banyak Anak
180 Siapa Yang Menjaga Luna?
181 Proses Persalinan
182 Baby Arfan
183 Tawaran Widya
184 Kasih Adik Bayi Lagi
185 Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186 Katakan Pada Temanmu
187 INFO NOVEL BARU
188 Apa Dia Akan Membelot?
189 Aku Berangkat Sekarang
190 Jadi Tukang Ojek
191 Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192 INFO NOVEL BARU
193 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 193 Episodes

1
Terbebas
2
Melabrak Rey
3
Jangan Ikut Campur Masalah Rumah Tangga Kami
4
Kasihan Luna
5
Pertunangan Yang Gagal
6
Kelakuan Nakal Adinda
7
Cipratan Air
8
Terpikat
9
Tidak Akan Tertarik
10
Luna Yang Merengek
11
Ingin Istri Perawan
12
Playing Victim
13
Merasa Familiar
14
Harus Move On
15
Sanggup Memikat Hati
16
Cantiknya Parah Banget
17
Masih Ingin Menyendiri
18
Di Tempat Yang Sama
19
Kamu Ingin Menertawakan Saya?
20
Mengawasi Keponakan
21
Life Must Go On
22
Jangan Caper
23
Mendapatkan Ide
24
Sebuah Modus
25
Ingin Mengenal Lebih Dekat
26
Siap Mengantar
27
Awas Saja Kamu, Airin!
28
Tambal Ban
29
Rileks Saja
30
Wanita Yang Sama
31
Sengaja Menyembunyikan
32
Terlalu Lebay
33
Menolak Dijodohkan
34
Mengenal Lebih Dekat
35
Wanita Pilihan Sendiri
36
Nasabah Bank Yang Naksir
37
Boneka Untuk Luna
38
Siap Menjadi Papa Sambung
39
Saya Antar Kamu Pulang
40
Suka-Suka Dia Mau Dijemput Sama Siapa
41
Dekati Anaknya
42
Pancingan Mendapatkan Hati Airin
43
Buka Hati Dulu
44
Tak Berkutik
45
Masa Lalu Versus Calon Masa Depan
46
Nikmatnya Bercinta
47
Calonnya Airin
48
Akan Menunggu Sampai Kamu Siap
49
Dia Itu Orang Gila
50
Berharap Rujuk Kembali
51
Punya Papa Dua
52
Luna Mau Om Gagah Jadi Papa Baru Luna?
53
Calon Menantu
54
Membuat Luna Menjadi Ceria
55
Kurang Elok Dilihat Orang
56
Memancing Ikan
57
Malioboro
58
Jatuh Hati Pada Gagah
59
Aku Menurut Saja
60
Keasyikan Mesra-Mesraan
61
Sudah Pernah Bertemu
62
Ada Hubungan Spesial
63
Kamu Mengusir Saya?
64
Pandai Melayani Suami
65
Minum Jamu Kuat Agar Tidak Cepat Loyo
66
Pemanasan Bercinta
67
Membuat Adik Bayi
68
Kekasih Gelap
69
Siap Menemani Luna bermain
70
Cukup Duduk Manis Sebagai Istri Saya
71
Kamar Untuk Luna
72
Untung Mas Gagah Cepat Sadar
73
Biarkan Airin Merajut Kebahagiaannya
74
Berhenti Bekerja
75
Noda Lipstik
76
Usaha Baru
77
Apa Salahnya Dengan Status Janda?
78
Memfitnah Airin
79
Tanggung Jawab
80
Suara-Suara Aneh
81
Menjemput Nenek Luna
82
Punya Banyak Nenek
83
Seperti Keluarga Sendiri
84
Mencari Simpati
85
Menemani Luna Bermain
86
Pinjam Kamar Luna
87
Minta Sarapan
88
Rela Melepas Jabatan
89
Hal Yang Tak Diharapkan Gagah
90
Saudara Tiri
91
Penyebab Bintang Meninggal
92
Rencana licik
93
Jatuh Ke Tangan Yang Salah
94
Persetujuan Bersama
95
Mengambil Alih Jabatan
96
Agar Lebih Bersemangat
97
Jangan Biarkan Wanita Lain Berada Di Sekitar Suami
98
Tidak Mungkin Menduakan Dengan Wanita Lain
99
Baunya Harum
100
Jangan Dekat-Dekat Aku
101
Makin Manja
102
Bukan Bos Lagi
103
Adik Bayi Di Perut Mama
104
Beruntung Mendapatkan Gagah
105
Kirimkan Pangeran Yang Baik Hati
106
Bukan Dunia Dongeng
107
Menyebar Fitnah
108
Ancaman Gagah
109
Rencana Terselubung
110
Sedang Ingin Bercinta
111
Hanya Menginginkan Uangmu
112
Mimpi Buruk
113
Ingin Telepon Papa
114
Amnesia
115
Jangan Sampai Merasa Iba
116
Seketika Sirna
117
Kecewa
118
Ancaman Gadis
119
Beruntung Menjadi Menantu
120
Tebar Pesona
121
Salah Paham
122
Ay
123
Asisten Pribadi
124
Rahasia Gadis
125
Dibungkus Saja
126
Tidak Harus Jauh-Jauh Ke Luar Negeri
127
Fokus Bekerja
128
Aman Terkendali
129
Siap Jadi Supir
130
Kamu Adalah Bidadari
131
Takut Nyasar
132
Mungkin Masih Hidup Bahagia
133
Setia Pada Wanita Yang Dicintai
134
Jangan Sebut Nama Kakakku!
135
Om Ikal Cama Kak Adis Pacalan, Ya?
136
Berkunjung Ke Rumah Ayuning
137
Untuk Papa Nanti Saja
138
Pakaian Dalam
139
Bilangnya Mau Kerja, Ternyata ...
140
Jam Tangan
141
Dekati Keluarganya
142
Tamu Tak Dikenal
143
Percikan Cemburu
144
Aku Belum Mau Tidur, Kok!
145
Bakpia Patok
146
Ikut Ke Jogya
147
Tidak Akan Ngidam Yang Aneh-Aneh
148
Anggap Saja Rumah Sendiri
149
Pegangan Yang Kencang
150
Tak Bisa Jauh
151
Lumpia
152
Kelalaian Haikal
153
Agar Cepat Sampai
154
Jangan Sentuh Aku, Ay!
155
Semoga Tidak Ikut Menyalahkan Haikal
156
Lupakan Keinginan Kamu Untuk Dekat Dengan Haikal
157
Tidak Pernah Mau Berjauhan
158
Jangan Sampai Menyesal
159
Akan Menemanimu Dari Sini
160
Tak Ada Kebencian
161
Babymoon
162
Selamat Ulang Tahun
163
Buket Mawar
164
Pertanda Berjodoh
165
Minta Traktir
166
Hampir Langka Dijumpai
167
Sekali-Kali Malan Di Restoran Mewah
168
Kapan Jadian?
169
Seperti Telenovela
170
Kondisi Aman Tidak?
171
Biar Makin Kenal Dan Dekat
172
Ulah Feby
173
Kenapa Hanya Beli Satu?
174
Jangan Terlalu Lama Menggantung Perasaan
175
Foto
176
Pacalan Telus
177
Ajak Aku Ke Suatu Tempat
178
Kamu Mau Jadi Pacar Saya, Gitu?
179
Banyak Anak
180
Siapa Yang Menjaga Luna?
181
Proses Persalinan
182
Baby Arfan
183
Tawaran Widya
184
Kasih Adik Bayi Lagi
185
Tidak Ingin Punya Anak Lagi?
186
Katakan Pada Temanmu
187
INFO NOVEL BARU
188
Apa Dia Akan Membelot?
189
Aku Berangkat Sekarang
190
Jadi Tukang Ojek
191
Lapor Pada Kak Gagah Dan Kak Airin (TAMAT)
192
INFO NOVEL BARU
193
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!