Nicho mengangkat ponselnya ketika melihat pengawalnya yang diminta mengawasi Aurel menelpon.
"Ada apa?" tanyanya sambil melihat Nicho. Mereka baru saja akan memasuki lobi hotel.
"Mba Aurel melarikan diri, Pak. Dia sedang berada di lift yang ke arah lobi," lapor anak buahnya
"Ada apa?" tanya Kevin dengan firasat ngga enak melihat raut wajah Nicho yang langsung berubah kaget setelah menerima telpon.
"Aurel sedang menuju ke sini?"
"Apa? Maksudmu dia mau pergi?" tanya Kevin kaget dan tambah ngga tenang.
Arkha dan Denis langsung waspada ketika melihat pintu lift di depan mereka terbuka.
Ada serombongan remaja yang keluar dari sana.
Mata elang Kevin pun terarah ke sana dan mencari keberadaan Aurel.
"Aurel!" serunya saat melihat sosok gadis itu yang masih mengenakan pakaian yang sama, berjalan sambil menundukkan kepalanya.
Aurel terhenyak. Ngga menyangka secepat ini Kevin menemukannya. Walaupun dia sudah curiga kalo Kevin dan keluarga mereka sudah tau keberadaannya.
Bertemu Kevin sekarang hanya membuat hatinya semakin berdarah.
Pelarian dirinya gagal?
Aurel menepiskan tangan Kevin yang berusaha meraih tangannya.
"Kita bicara bentar, Rel," bujuk Kevin.
Arkha, Denis dan Nicho menjauh. Memberi kesempatan buat mereka berdua di arena publik.
"Jangan pergi," bisik Kevin serak.
Air mata Aurel mengalir. Dia benci menjadi lemah di depan Kevin.
"Tolong jangan pergi," bisik Kevin lagi.
"Aku minta maaf. Aku memang ga pantas dimaafkan."
Aurel hanya diam. Tapi air matanya terus berjatuhan. Aurel pun memgusapnya kasar.
"Sayang, jangan menangis," kata Kevin lembut.
Beberapa orang mulai memperhatikan mereka.
Aurel masih diam. Dia melihat bekas tamparan dan luka akibat cincinnya masih nampak jelas di pipi Kevin.
"Aku akan antar kamu pulang. Mama papa sedang menunggu kamu. Mereka sangat cemas," bujuk Kevin lembut.
Tepisan Aurel membuatnya ngga berani mendekat. Aurel sudah menciptakan jarak untuk mereka.
"Aku bisa pulang sendiri," katanya sambil melangkah pergi
"Sudah malam, Aurel. Aku cuma mau antar kamu," bujuk Kevin sambil menjejeri langkah Aurel.
Aurel ngga menyahut.
Hariuskah dia pulang saat tiba di rumah nanti, mama dan papanya pasti akan membujuknya untuk memaafkan dan menerima Kevin lagi.
Aurel merasa sesak di dadanya kian menghimpit.
Aurel terus berjalan tanpa mempedulikan keberadaan Kevin di sampingnya.
Kevin terdiam melihat Aurel yang mengacuhkannya.
Kevin bingung apa.yang harus dia lakukan.
Apa dia sudah ngga termaafkan?
Bagaimana dengan pernikahan mereka yang sudah ngga lama lagi?
Apa Aurel masih percaya kalo dia mengatakan dia menyesal dan ngga akan mengulanginya lagi.
Tapi melihat wajah lembut Aurel yang tampak kaku, membuat Kevin mengurungkan niatnya.
Kini mereka sama terdiamnya di luar lobi. Aurel sibuk mencari taksi online. Sedangkan Kevin masihbterus menatapnya, mengharapkan Aurel bisa seperti dulu, memaafkan kesalahannya.
"Aurel, aku memang sangat memalukan. Aku tidak mengundangnya ke apartemen. Aku sudah mengusirnya. Tapi dia yang mulai dan aku ..... aku memang bodoh Aurel," kata Kevin penuh sesal. Memecah kesunyian yang tercipta.
Aurel tersenyum pahit. "Tadi siang Aurel menunjukkan videomu dengannya. Saat Kesi meminta aku melepasmu, aku tolak. Aku tau, aku bertahan pada ranting yang lemah. Sampai detik itu aku masih berusaha mempercayai kamu."
Aurel menghela nafas berkali kali di bawah tatapan Kevin yang sudah ngga sabar menunggu kelanjutannya dengan rasa takut yang muali memguasai hatinya.
Kevin merasa Aurek akan seperti hakim yang akan memukul palunya untuk menetapkan vonis hukuman buatnya.
"Kata Kikan kamu lagi di apartemen. Aku ingin tau, apakah kamu lagi sendiri atau sedang bersama dia. Ternyata...." Aurel nggak sanggup melanjutkan omongannya.
Aurel memejamkan mata menahan sakit.
Rasanya Kevin ingin memukul kepalanya mendengar apa yang Aurel katakann.
Baru kali ini Kevin melihat Aurel sesedih ini. Dan itu karenanya.
Tanpa sadar Kevin mengepalkan tangannya dengan marah. Kesi ternyata sudah merencanakannya.
Betapa bodohnya, kutuk Kevin berkali kali dalam hati.
"Dengar Sayang, aku akan menunda pernikahan kita sampai kamu bisa memaafkan aku. Aku akan menunggu. Sampai kapan pun itu," pinta Kevin penuh harap.
Aurel ngga menjawab, dia masih terdiam dengan menatap jauh ke depan. Matanya serasa kabur oleh genangan air mata yang memenuhinya. Juga sakit di hatinya terasa sangat parah.
Ucapan Kevin malah tambah membuatnya semakin ngga berarti apa apa di mata laki laki itu.
Video dan ciuman Kevin pada Kesi membuatnya sudah luluh lantak. Ngga bisa lagi bersikap seperti ngga ada apa apa.
Dia sudah kalah dari Kesi.
Buat apa terus menikah kalo perasaan Kevin padanya sudah ngga ada lagi.
"Maafkan aku. Ku mohon," ucap Kevin dengan suara bergetar. Keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam. Dia.sangat menyesal.
Kevin kembali mencoba meraih tangan Aurel. Tapi lagi lagi Aurel menepisnya.
Bahkan Aurel setengah berlari meninggalkannya.
"Aurel!" kaget Kevin panik ketika melihat gadis itu menyeberang tanpa melihat sekitarnya.
Aurel terkejut melihat ada mobil yang akan menabraknya. Tapi dia berhasil menghindar.
Kevin menarik nafas lega dan segera menyusul Aurel.
Tapi nafasnya tercekat. Ada motor datang dari belakang tubuh Aurel dan menyambar tubuh gadis itu yang baru saja selamat dari tabrakan mobil, hingga Aurel terdoromg jatuh ke aspal.
Tubuhnya terasa sangat sakit. Juga perutnya. Sebelum memejamkan matanya, Aurel melihat Kevin dengan panik mendekatinya.
Denis, Arkha dan Nicho bergegas keluar setelah mendengar teriakan Kevin.
Kini Ketiganya tertegun melihat Aurel yang pingsan dalam gendongan Kevin. Ada darah di keningnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Lenkzher Thea
Amnesia
2023-06-03
1
yulia ningsihoskxkdx 12A vbvb
lnjuuuut thoooor... aku ngaraaap ini...
2023-05-12
1
usmaroaa
leboh seru jk aurel pergi dg bantuan ortu kevin...biar bikin kevin kesulitan
2023-05-12
2