Bertemu Kesi

Aurel yang menemani Kevin di acara nikahan kolega bisnisnya agak kebingungan, karena Kevin meninggalkannya dalam waktu yang cukup lama. Padahal tadi pamitnya hanya pergi untuk menerima telpon sebentar saja. Karena suasana di ruang pesta begitu heboh, baik dengan musik dan penyanyinya atau pun kasak kusuk para tamu. Sehingga suara telpon ngga akan terdengar jelas.

Sekarang udah hampir tiga puluh menit belum kembali juga.

Aurel dengan canggung melangkah mencari Kevin di antara banyaknya tamu tamu yang hadir.

Ngga sedikit tamu laki laki tampan tersenyum dan berusaha menyapanya. Tapi Aurel cepat menghindar.

Walaupun harus membiasakan diri sejak menjadi tunangan Kevin untuk menghadiri pesta pesta jetset seperti ini, tapi Aurel tetap saja merasa canggung dan ngga betah lama lama berada di sana.

Dia lebih suka berada di rumah singgah, membagikan sedikit ilmunya pada anak jalanan. Atau berada di sekolahnya saja. Mengajari anak anak SMA yang kadang kadang kurang ajar tapi mampu membuat bibirnya tersenyum senang dengan tingkah mereka. Mengingatkan masa SMA nya bersama.teman temannya yang kini lebih sering bertemu di sosmed.

Senyumnya memudar. Kakinya seakan dilem dengan sangat kuat.

Hanya beberapa meter di depannya, Kevin yang dia tunggu dan sedang dia cari malah sedang mengobrol bahkan sampai tergelak gelak dengan seorang gadis yang Aurel akui sangat cantik.

Kulitnya bening sekali. Layaknya model model yang selalu di php Kevin.

Tapi ada sesuatu yang berbeda, yang Aurel rasakan. Rasanya dia belum pernah melihat Kevin sehangat itu jika hanya mengobrol dengan para model.

Fix. Aurel merasa gadis ini cukup istimewa di mata Kevin.

Tanpa sadar Aurel menghela nafas panjang.

Apa dia sakit hati atau justru lega?

Aurel ngga tau. Seharusnya Aurel lega karena punya alasan yabg bisa dia paparkan untuk memutuskan Kevin pada mama papanya.

Tapi tetap aja ada sesuatu yang menekan paksa di dalam dadanya sangat dalam hingga dia merasa sedikit sesak.

Aurel baru saja ingin pergi, tapi sapaan tengil menyapanya

"Ngga usah dimaafin lagi," kekeh Nicho yang mengulurkannya segelas sirup oren untuknya. Sementara tangannya yang satu lagi juga memegang gelas

Aurel tersenyum tipis, menyembunyikan perasaannya.

"Ada racunnya ngga, kak?" canda Aurel kemudian meneguknya.

"Ada. obat per*ang*sang," tawa Nicho.

Hampir saja Aurel tersedak. Dia sudah menghabiskan separuh isi gelas itu.

Nicho tambah tergelak melihat raut kaget sesaat Aurel tapi kemudian sudah berganti tawa.

"Ngga lucu," sela Aurel dengan perasaan yang mulai membaik.

Untunglah dia bertemu Nicho. Padahal tadinya Aurel ingin langsung pulang saja dan memesan taksi online di depan.

Suara tawa Aurel rupanya sampai juga di telinga Kevin. Dia baru tersadar sudah meninggalkan Aurel dan merasa aneh karena tawa Aurel terdengar cukup dekat.

Ternyata Aurel memang ngga jauh keberadaannya dari dirinya. Aurel sedang tertawa bersama Nicho.

"Ada apa kak?" gadis cantik, berkulit bening itu heran melihat Kevin terlihat bingung.

"Sebentar, Kes. Kakak kenalin kamu sama tunangan kakak," ucap Kevin sambil pergi meninggalkan gadis cantik bening itu.

"Tunangan? Bemeran Kak Kevin sudah tunangan?" rautnya terlihat shock dan kecewa. Juga ngga percaya.

Kevin mengacuhkannya karena kini kaki kakinya sudah saling berkejaran menuju tempat Aurel dan Nicho berada.

"Udah di sini aja," tegur Kevin datar.

Aurel menatap Kevin dengan sisa tawa di bibirnya.

"Iya, ketemu Kak Nicho," jawab Aurel tenang.

Kevin menatap tajam mata bening yang selalu tenang itu. Sulit untuk terbaca bagaimana gejolaknya.

"Lo tunangan cantik gini ditinggal tinggal. Hampir aja jadi mangsa serigala lainnya," omel Nicho setengah mengejek.

"Termasuk lo serigalanya," sarkas Kevin.

"Gue, kucing persia ya, Rel," tawa Nicho membalas sindiran Kevin.

Aurel tertawa lagi menanggapinya. Sungguh, saat ini dia lebih suka bersama Nicho, bisa tertawa ceria dari pada di dekati Kevin sekarang. Rasanya makan hati.

Kevin melirik Aurel kesal.

Kenapa dia kelihatan happy happy saja bersama Nicho.

"Kak Kevin," panggil si cantik bening itu.

Ketiganya menoleh. Bukan hanya Kevin saja.

"Oh iya, kenalin ini Kesi. Temannya Kikan," kata Kevin pada Aurel dan Nicho.

"Ooo, temannya Kikan," balas Nicho sambil melirik Kevin curiga.

"Dulu kita tetangga sebelum aku pindah rumah, kak," jelas Kesi.

"Ooo," sahut lagi Nicho terdengar menyindir. Sangat menyebalkan.

"Aurel," ucap Aurel sambil memgulurkan tangannya. Senyum lembutnya terukir di bibirnya.

Kesi menyambutnya sambil menatap wajah lembut di depannya sangat lekat dan dengan perasaan kurang suka.

Tunangan Kak Kevin, batinnya masih ngga mau percaya.

"Kesi."

Aurel merasa aura ngga enak yang dipancarkan Kesi untuknya. Tapi Aurel tetap berusaha tenang seperti biasanya.

Ngga lama kemudian Kesi pamit menjauh karena akan mengangkat telpon.

"Maaf, ya, tadi lama ditinggal," ucap Kevin menyesal.

Ya," jawab Aurel dengan senyum tipis tercetak di bibirnya.

"Hemm...," sindir Nicho sebelum menghabiskan sirupnya.

Salut dengan Aurel yang bisa menyimpan kekesalannya begitu rapi. Padahal tadi Nicho sempat melihat gadis itu termangu menatap tunangan ngga tau dirinya sedang tertawa mesra dengan gadis lain. Seandainya Nicho ngga menahannya, gadis itu pasti sudah pergi.

Nicho iri juga melihat Kevin.yang brengsek bisa mendapatkan tunangan yang luar biasa sabarnya seperti Aurel. Juga cantik, baik, berjiwa sosial tinggi. Ngga ada satu pun celanya di mata Nicho. Tapi masih betah saja selalu disakiti Kevin.

Kevin ngga menggubris ejekan Nicho.

Tadi setelah mengangkat telpon, tatapnya terpaku melihat seorang gadis yang sepertinya dia kenal.

Bukan seperti. Malah dia yakin

Kesi, tetangganya dulu.

Teman Kikan yang dari kecil memang sudah cantik banget.

Waktu kelas tiga SD, Kesi pindah ke Singapura. Sejak itu mereka ngga pernah ketemu. Baru kali ini.

Kaki kakinya tanpa sadar mendekati Kesi yang berdiri seorang diri tampak bingung

"Kesi?" tegurnya dengan nada bertanya. Agak ragu. Gadis kecil ini bikin pangling saja.

Kesi yang dipanggil menatap sosok depannya lekat. Berusaha mengenalinya. Ngga lama kemudian binar binar bertebaran di mata indahnya.

"Kak Kevin," serunya girang. Senyumnya tampak lebar dan membuatnya semakin cantik saja.

Kevin pun tersenyun lebar karena Kesi masih mengenalinya.

Mereka pun terlibat obrolan panjang yang tanpa jeda. Seakan masa kecil kembali lagi saat ini. Jika saja suara tawa Aurel ngga menyentuh gendang telinganya, Kevin pasti lupa kalo sudah meninggalkan Aurel terlalu lama.

Ngga lama kemudian Kesi mendekat dengan wajah panik dan bingung

"Kenapa? Mama sama papa masih belum kembali?" tanya Kevin perhatian. Tadi Kesi mengatakan padanya kalo mama dan papanya hanya akan pergi sebentar saja dengan rekan bisnisnya.

Tapi melihat kecemasan Kesi membuat Kevin berpraduga lain.

"Kak, bisa antar aku ke rumah sakit? Mama dan papa kecelakaan di tol. Aku khawatir," pintanya dengan mata berkaca kaca.

"Oke, oke. Akan Kak Kevin antarkan," sahut Kevin cepat. Tapi dia menoleh pada Aurel sebelum melangkah pergi.

"Kamu mau ikut?" ajaknya dengan sebelah tangan menggenggam tangan Kesi

Aurel terpaku sesaat melihatnya, kemudian menggeleng.

"Aurel sama aku aja," sambar Nicho cepat setelah melihat keraguan Aurel.

Kevin terdiam. Masih menatap wajah Aurel yang sedikit berubah.

"Ayo, Kak. Aku khawatir," desak Kesi membuat Kevin menganggukkan kepalamya.

"Titip Aurel, Nic," ujarnya sebelum pergi terburu buru bersama Kesi.

"Siap!" kekeh Nicho, lagi lagi melirik Aurel kasian.

Aurel masih saja terpaku melihat punggung Kevin yang menjauh.

"Kalo kamu ngga mau ikut, Kak Nicho antar pulang," kata Nicho menyadarkan lamunan Aurel

"Eh, iya. Kita susul saja, kak," ucapnya setelah mengembalikan ketenangannya

"Jangan dipendam Aurel. Kalo kamu ngga suka, larang saja Kevin," kata Nicho sambil berjalan melewatinya.

Yah, memang harusnya begitu, batin Aurel juga ikut mengomeli sikap sabarnya yang sudah melewati ambang batas.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

mending pilih kucing Persia aja Aurel dari Kevin buaya itu😂

2023-05-29

2

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Ini semangat 45 nih

2023-05-10

1

anggita

anggita

top.. 👍

2023-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!