Anniversary

Setelah itu hari hari berlalu begitu saja dengan kesibukan Kevin sebagai CEO serta mengantar Kesi dan Kikan ke rumah sakit

Aurel mendapat kabar langsung dari Kevin kalo orang tua Kesi sudah pulang dari rumah sakit hari ini. Jadi Kevin kembali ngga bisa menemuinya karena harus menemani orang tuanya menjemput orang tua Kesi.

Aurel ngga pernah bertanya. Dia hanya menjawab pesan dari Kevin saja.

Tanpa sadar, tiga minggu sudah berlalu begitu saja.

Hari ini walaupun ragu, Aurel ingin menemui Kevin di perusahaannya. Karena ini adalah hari jadian mereka ke empat tahun. Hari yang selalu mengingatkan kepahlawanan Kevin menyelamatkannya dan teman temannya dari para preman.

Empat tahun berlalu dengan cepat dengan statusnya yang naik sedikit sebagai tunangan Kevin.

Aurel mematung menatap Kevin yang  sedang mengobrol dengan Anya, sekretarisnya yang berdiri sangat dekat dengan posisi duduk Kevin.

Anya saat ini sedang membungkuk menjelaskan berkas yang ada di meja Kevin.

Belahan dadanya terlihat jelas oleh Aurel membuat dia sebagai perempuan aja jengah. Pasti Kevin bisa mencium harum parfum sekretaris seksinya itu.

Kevin yang merasa ada yang memperhatikan, mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar melihat Aurel tanpa rasa bersalah. Sementara Anya menegakkan tubuhnya dan menatap Autel kikuk.

"Kamu sudah lama sayang?" tanya Kevin sambil berdiri dan berjalan menghampiri Aurel.

"Kamu bawa makan siang? Syukurlah aku sudah lapar," ucapnya sambil mengecup sebentar kening Aurel.

"Saya permisi Pak, Mba Aurel," pamit Anya sambil menganggukkan kepalanya saat melewati Aurel.

Aurel tidak menanggapi, tapi langsung melangkah mendekati sofa, menjauhi Kevin.

Kevin tersenyum sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celananya melihat reaksi Aurel yang diam saja.

Lalu dia melangkah dan duduk di sofa di samping Aurel yang sedang menata makanan yang dibawanya ke atas meja.

"Kamu udah selesai ngajar?" tanya Kevin sambil meraih tangan Aurel yang sedang menyiapkan makanan untuknya.

"Udah."

Aurel menarik tangannya dan memberikan piring yang berisi steak ayam padanya.

"Makasih," jawab Kevin sambil menerima piring tersebut dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya mengelus rambut Aurel.

"Yuk dimakan," ajak Aurel tanpa beban. Seolah yang dilihatnya tadi adalah hal yang biasa saja dan bukan masalah besar.

Kevin tersenyum dan menikmati makanan yang dibawa Aurel. Sesekali dia menyuapi Aurel yang menerimanya dengan pipi merona.

"Sudah lama kita ngga makan siang bareng gini ya," kata Kevn lembut. Dia berusaha mencari sesuatu di dalam mata Aurel. Namun manik mata itu seperti lautan dalam yang sulit untuk dimasuki.

Aurel hanya tersenyum dan menyibukkan dengan makanannya. Dua jam lagi dia harus kembali ke sekolah. Aurel sengaja minta ijin keluar untuk menemui tunangannya karena hari ini adalah hari spesial. Hari jadian mereka empat tahun yang lalu. Tapi ternyata Kevin tidak ingat.

Empat tahun sudah Aurel menjalani hubungan dengan Kevin, seorang pewaris Grup Bimantara yang sangat tampan, karismatik, pintar dan digilai banyak kaum hawa. Entah untung atau sial, Kevin bertahan dengannya selama empat tahun ini. Setahun yang lalu mereka bertunangan. Sebulan lagi mereka akan menikah.

Kevin sangat lembut dan baik, selain terhadapnya juga para gadis cantik termasuk sekretarisnya yang seksi itu. Aurel selalu menebalkan hatinya melihat kedekatan Kevin terhadap mereka.  Aurel tidak pernah menuntut Kevin untuk selalu berada di sisinya. Aurel tidak pernah menunjukkan kecemburuan dan sakit hatinya. Aurel selalu sabar dan bersikap  tidak peduli. Aurel juga tidak terlalu berharap akan hubungannya dengan Kevin sampai akhirnya pria itu melamarnya.

"Kuantar ke sekolah ya," tawar Kevin sambil membantu Aurel membereskan makanannya

"Aku bawa mobil, Antar aku sampai ke loby aja, ya," pinta Aurel yang disambut dengan tawa renyah Kevin.

"Ok, bu guru cantik," tukas Kevin sambil mencubit hidung Aurel gemes.

Kemesraan mereka sesaat terhenti kala melihat ke arah pintu yang terbuka dan muncullah dua sosok gadis cantik yang baru pulang kuliah. Kikan adik Kevin dan Kesi. Sepertinya Kesi pindah kuliah ke kampus Kikan.

Aurel dapat merasakan aura lain saat melirik ke arah mata Kevin yang tertuju pada Kesi. Gadis itu memang sangat cantik. Dia menjadi model iklan di perusahaan Kevin baru baru ini.

"Eh, ada Kak Aurel," sapa Kikan riang. Dia langsung menghampiri Aurel dan Kevin dengan langkah panjangnya. Kesi juga ikut berjalan di belakangnya sambil menunduk.

Entah kenapa, saat melihat Kesi, Aurel merasa terancam. Dia tidak bisa setenang biasanya saat menghadapi para hawa yang menyukai tunangannya.

"Kakak udah makan, ya?" Kikan cemberut menatap tempat makanan yang sedang dimasukkan Aurel ke dalam paper bag nya.

"Kamu mau makam apa? Kakak pesan kan? Kesi juga," kata Kevin sambil melangkah ke mejanya dan meraih gagang telpon.

"Kak Aurel tadi makan apa sama Kak Kevin. Baunya enak banget," kata Kikan sambil mengenduskan hidungnya, mencium bau makanan yang masih tertinggal.

"Steak Ayam Pak Dugong," jawab Aurel kemudian tertawa kecil. Begitu juga Kevin. Adik perempuan satu satunya  ini benar benar manja.

"Ok," Kevin langsung menelpon OB dan memintanya membelinya.

"Kak, Kesi pengen lihat hasil foto kemarin. Katanya bareng kakak ya?"

Pertanyaan Kikan membuat Kevin tercekat. Dia mengalihkan pandangannya pada Aurel yang kelihatan terkejut.

"Kak Aurel belum tau, ya. Kak Kevin maksa loh buat foto couple sama Kesi?" Celoteh Kikan tanpa tau situasi

"Sembarangan!" Kevin menepuk jidatnya, saat ini Kevin seperti tertangkap basah, sementara Kesi mencubit paha Kikan kesal

"Aduh, kamu ngapain sih, Kes. Sakit tau." Kikan melotot menatap Kesi yang menatapnya juga ga kalah melototnya.

Rasanya dada Aurel terasa sesak. Tapi dia berusaha positif thingking. Kevin memang dulunya sempat berprofesi sebagai model. Kadang Kevin juga menjadi model di perusahaannya dan berfoto dengan model yang lain. Ngga hanya sama Kesi juga

"Bagus pasti hasilnya, ya," ucap Aurel berusaha riang membuat Kevin sedikit lega melihat reaksi ringan kekasihnya.

"Makanya aku mau lihat, Kak Aurel," kata Kikan bersikeras.

"Aku ke tempat Kak Anya dulu, ya," lanjutnya sambil berjalan cepat ke tempat Anya.

Kevin menatap ngga enak pada Aurel yang kini sudah berdiri.

"Mau pulang sekaramg?" tanya Kevin sambil menghampiri tunangannya dengan rasa bersalah di dadanya, karena tidak memberitahu sebelumnya pada Aurel.

"Iya," jawab Aurel lembut.

"Kak, hasilnya bagus banget," seru Kikan sambil membentangkan majalah mode yang akan di edarkan besok secara serentak pada relasi relasi bonafide mereka.

Hati Aurel terluka melihat pose mesra kekasihnya dengan Kesi. Beberapa pose terlihat intim. Wajah mereka sangat dekat dengan ujung hidung yang saling bersentuhan. Aurel berusaha menahan panas hatinya.

"Kamu apaan sih, Kik." Kevin merebut kasar majalah di tangan Kikan.

"Aku antar," tukasnya beralih pada Aurel. Tangan kanannya meraih  lengan Aurel yang hanya diam membatu

"Kak Kevin, siniin majalahnya." Kikan ganti merebut kasar dan berhasil karena Kevin melepaskannya.

"Kak Kevin ditunggu meeting kata Kak Anya," lanjutnya lagi masih dengan nada kesal.

Kevin menggusar rambutnya kesal, dia baru ingat ada meeting.

"Ga apa aku ke loby sendiri. Aku pulang dulu ya," ucap Aurel sambil melepas tangan Kevin dengan suara lembutnya.

Kevin menatap dalam mata Aurel, berusaha menggali di dalamnya. Tapi mata itu tetap tenang dan teduh. Juga gelap.

"Maaf," kata Kevin pelan. Entah untuk tidak bisa mengantarnya ke loby atau untuk pose pose mesranya dengan Kesi.

Aurel memggangguk dan beranjak pergi. Sebenarnya Aurel sudah tidak sanggup lagi bertahan. Apalagi melihat tatapan pegawai Kevin termasuk Anya. Pasti mereka sudah melihat foto tunangannya dengan Kesi yang begitu mesra.

Begitu memasuki mobilnya, Aurel terus menjalankannya dengan air mata yang langsung tumpah di pipinya.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

sabar banget Aurel, aku acungin jempol deh

2023-05-29

1

Fenti

Fenti

aku suka Kikan ini, jadi Aurel yang tidak tau apa² langsung dengar sendiri tanpa penasaran

2023-05-29

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Semangat

2023-05-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!