Mengobrol Serius

Saat ini Aurel sedang berada di kamar   Kevin. Kamar itu begitu luas. Hanya ada ranjang king size dan lemari pakaian yang gede dan sofa panjang serta kaca yang besar. Yang membuat Aurel terharu ada foto berukuran besar di dinding kamar saat mereka bertunangan. Walaupun dadakan, tapi Aurel terlihat cantik dengan kebaya ungunya.

Aurel ingat saat itu dia heran mengapa Mamanya memintanya memakai kebaya dan mendandaninya seperti mau jadi pagar ayu.

Ternyata Kevin dan keluarganya datang melamarnya untuk bertunangan. Kevin tampan sekali dengan jas hitamnya. Aurel sempat terpana.

Apa ini mimpi yang nyata, begitu  terus pertanyaan berputar putar di kepalanya. Tanpa sadar bibirnya mengukir senyum.

"Kenapa senyum senyum," Kevin yang baru keluar dari kamar mandi menatapnya nakal.

"Pengen dicium?" Godanya lagi saat melihat wajah Aurel yang memerah.

"Kevin, kenapa kamu selalu mesum," kesal Aurel. Padahal tadi hatinya sedang senang dalam lamunannya kini langsung berubah sebal.

Kevin kembali tertawa melihat raut kesal di wajah Aurel.

Kembali Kevin mengacak rambutnya penuh sayang.

"Tau ngga Rel, aku sama kamu sayaaaang banget," katanya sambil menatap manik mata Aurel dalam. Kini keduanya saling bersitatap seakan ingin mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.

"Vin, kenapa setelah sebulan kamu baik sama aku, terus kamu nyuekin aku? Kenapa juga kamu lamar aku, padahal kita jarang banget ketemu kan?"

Akhirnya dapat juga Aurel mengutarakan pertanyaan yang selalu mengganggu dalam hatinya.

Kevin tersenyum. Diraihnya kedua tangan Aurel dengan kedua tangannya. Digenggamnya lembut.

"Tadi aku udah bilangkan kalo aku langsung jatuh cinta sama kamu sejak pertemuan pertama kita." Kevin menjeda menunggu reaksi Aurel yang ternyata hanya diam saja menunggu kelanjutan ucapan Kevin.

"Aku waktu itu bingung. Aku yang biasanya gampang melupakan perempuan, tapi di kamu engga. Aku masih ngga percaya kalo aku benar benar udah terjatuh sama kamu," lanjut Kevin lembut sekali membuat hati Aurel terkesima. Jantungnya pun seakan berlompatan saking girangnya.

"Aku berusaha menghindari kamu untuk memastikan perasaanku. Aku mencoba dekat dengan perempuan lain, tapi malah tetap kamu yang selalu ku ingat."

"Aku akui aku bukan yang setia seratus persen. Aku memang ashole karena masih suka menggoda dan gampang tergoda dengan perempuan lain. Tapi rumahku cuma satu, hanya kamu Aurel Ganita sayang," ungkap Kevin panjang lebar.

Kevin lalu merengkuh Aurel dalam pelukannya. Jantung Aurel semakin keras berdetak. Perasaannya bagai ringan melayang ke langit. Aurel benar benar suka dengan perasaan ini.

"Aku takut kehilangan kamu. Aku tau kamu susah percaya sama aku. Kelakuanku memang minus banget. Harusnya aku tidak boleh bermain main dengan wanita mana pun walaupun aku di goda. Tapi iman ku belum kuat, Aurel." Kevin berbisik pelan seakan ada beban berat di dadanya. Kevin pun menghela nafas panjang.

Aurel diam. Dia merasa tenang berada dalam pelukan Kevin.  Walaupun sakit mendengar pengakuan Kevin,  Aurel berusaha menahannya.

"Rel, kamu ngga marah kan?"

Saat ini Kevin benar benar kuatir. Ancaman Kesi membuatnya sulit tidur beberapa hari ini. Dia membenci dirinya yang selalu tergoda oleh Kesi.

"Vin, kalo memang ada perempuan yang kamu sukai, aku ngga pa pa, kok, kalo mundur. Aku ngga mau kamu tertekan  kayak gini," lirih suara Aurel. Setitik air mata bergulir di pipinya membasahi kemeja bagian dada Kevin, tempat Aurel menyandarkan wajahnya.

Maksud kamu Kesi kan, Vin. Apa kamu sudah menidurinya?

Ingin rasanya Aurel mengatakannya secara langsung. Tapi lidahnya terasa kelu dan hatinya juga sangat sakit. Aurel pun tak tau apa keinginan hatinya. Melepas Kevin dia belum rela, bersama Kevin hatinya terluka.

"Jangan berkata begitu Rel. Ingat, kamu adalah rumahku," kata Kevin tegas.

"Aku hanya ngga mau kamu terpaksa. Kalo memang ada perempuan lain..... aku ngga apa mundur," ucap Aurel tersendat. Saat ini air matanya sudah mengalir perlahan membasahi pipinya. Seakan memang pertanda dia akan ditinggalkan Kevin.

Kevin meraih wajah Aurel yang penuh air mata. Matanya pun juga sudah basah.

"Bahagiaku hanya sama kamu, Aurel!" tegas Kevin seraya menghapus air mata Aurel dengan lembut. Lalu mengecup kedua matanya.

"Aku janji ngga akan tergoda lagi dengan perempuan manapun juga. Aku janji Aurel," kata Kevin dengan suara bergetar lalu mengecup bibir Aurel dengan sangat lembut.

Kesi yang saat ini ada di balik pintu kamar Kevin yang tidak begitu rapat itu merasakan air matanya juga ikut mengalir. Dia mendengar apa yang dikatakan Kevin dan Aurel. Semuanya.

Tapi cintanya pada Kevin sulit untuk dihentikan. Kesi yakin Kevin sedang menahan cintanya untuk dirinya. Apa salahnya menjadi egois sekali seumur hidup.

Kesi kaget saat tangannya ditarik paksa. Ketika  ingin marah, Kesi tambah terkejut ternyata Kikan yang terus menyeretnya ke kamarnya yang letaknya cukup jauh dari kamar Kevin.

Begitu tiba di kamar, Kikan langsung mengunci pintu dan menatap Kesi marah.

"Kenapa kamu mengintip Kak Kevin dan Kak Aurel!" Bentak Kikan emosi.

"Aku....." Kesi ngga bisa meneruskan kalimatnya. Air matanya semakin deras mengalir.

"Apa yang kamu sembunyikan Kesi. Dari tadi kamu menjelekkan Kakakku terus!" Kikan ngga peduli dengan air mata Kesi. Dia sudah muak dengan keras kepalanya Kesi.

"Aku udah bilang. Kakakku itu ashole. Jangan ditanggapi. Dia pasti baliknya tetap ke Kak Aurel!" sentak Kikan sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Tapi kakakmu udah  cinta sama aku, Kikan. Setiap dekat denganku dia selalu berusaha menyentuhku. Gimana aku bisa berhenti menyukai dia. Katakan Kikan, apa aku salah!" Kesi balas membentak Kikan dalam  tangisnya.

"Bagi Kak Kevin, mencium atau mer*em*as dada perempuan itu udah jadi kebiasaannya. Hanya mainannya! Mengertilah Kesi. Kak Kevin sudah memilih Kak Aurel. Aku sudah memberikanmu kesempatan tiga minggu ini. Tapi kamu udah gagal! Tolong berhenti sekarang!"

Kikan balas berteriak. Untung kamarnya kedap suara. Kikan udah ngga bisa lagi mentolerir sikap Kesi.

"Sekarang ini aku merasa sangat bersalah sama Kak Aurel," tandas Kikan pahit.

"Bagaimana kalo udah nikah pun tapi kakakmu masih saja suka menciumku? Gimana, Kikan? Apa itu yang katamu dia sudah memilih?!" sentak Loly ngga peduli.

Kikan kembali memijat kepalanya. Kenapa dia harus masuk dalam masalah gila ini.

"Aku yakin Kak Kevin ngga akan lagi mau memcium kamu atau perempuan mana pun Kesi," kata Kikan yakin walau cuma separuh saja keyakinannya.

Kesi tersenyum sinis.

"Beri aku satu kali lagi kesempatan Kikan. Kalo memang kakakmu ngga mau menciumku lagi, aku langsung mundur!" Kata Kesi sangat yakin.

Kikan menatap Kesi ngga percaya.

Kenapa dia jadi gila seperti ini. Sebenarnya apa yang sudah kakaknya lakukan, hingga Kesi begitu terobsesi dan terkesan memaksa kakaknya untuk memilihnya!

"Kamu tau Kikan, sebelum aku pindah Kak Kevin sempat bilang kalo dia akan mencariku nanti. Aku percaya sampai akhirnya aku dengar skandalnya dengan para model." Kesi menarik nafas panjang.

"Karena itulah aku menjadi model. Sesuai dengan impian kakakmu. Aku selalu melakukan perawatatan kulit dan menjaga pola makan agar nanti saat bertemu denganku, Kak Kevin akan terpesona," lanjutnya lagi.

"Ternyata benar. Kak Kevin terpesona saat pertemuan pertama kita. Dia selalu berusaha memeluk dan menciumku tiap ada kesempatan dalam tiga minggu ini. Mungkin dia terpaksa menikah dengan Kak Aurel karena sudah telanjur bertunangan," sambung Kesi sangat yakin.

Kikan diam mendengar penjelasan sangat panjang dari Loly. Hatinya sibuk bertanya tanya. Apakah Kakaknya seburuk itu? Kikan ga berani bertanya apa yang sudah mereka lakukan. Kikan takut membayangkan sejauh mana penghianatan kakaknya pada Kak Aurel.

"Ini terakhir kali Kikan. Aku janji."

Kikan ga menjawab. Entah apa yang akan dilakukan Kesi nantinya. Otaknya langsung buntu.

Apa dia perlu bertaruh untuk kakaknya yang ashole itu?

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

manis benar kata-katanya

2023-05-29

1

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Kevin gampang amat mengutarakan cinta

2023-05-28

1

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Makin Seru Kk
Pasti Kevin Tergoda lah ama Kesi
Semoga Aurel mencinduk Kevin yg lg bermesraan ama Kesi trs di rekaman Video
Biar mereka gagal menikah
Kevin akan menyesal membuang berlian demi Batu kerikil
Ry Benci Pakpol mampir

2023-05-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!