Nasihat Perkawinan

"Lo harus buat keputusan yang benar, bro," nasihat Arkha ketika Kevin maen ke apartemennya.

Sahabat brengseknya ternyata masih butuh nasihat perkawinan darinya, tawa Arkha dalam hati.

"Gue udah mutusin mau nikahin sama Aurel. Persiapan semua sudah matang."

"Tapi lo berat, kan, ngelepasin Kesi," tebak Arkha kemudian terkekeh.

Kevin tersenyum miring.

Dia akui sempat nyandu dengan Kesi selama tiga minggu ini.

Tapi setelah Kesi terus mendesaknya, hasratnya sudah hilang.

Apalagi Kesi mengancamnya akan memberikan video kemesraan mereka berdua pada Aurel.

Kevin merasa dijebak. Dia ngga sadar kalo Kesi merekam kegiatan panas mereka.

Kevin menghela nafas panjang.

"Kesi punya video waktu gue lagi makan dia," jujur Kevin membuat Arkha tergelak. Menertawakan nasib apes sahabatnya.

Akhirnya ada juga, ya, perempuan pintar yang ingin mengikat Kevin, batinnya.

"Malah bagus, kan. Lo langsung bisa mutusin Aurel. Kesi cinta pertama lo, kan" tuduh Arkha ringan, lengkap dengan kekehannya.

"Sialan lo. Sampai kapan pun gue ngga akan ngelepasin Aurel," kesal Kevin melihat reaksi senang sahabatnya.

"Lo cinta apa engga sama Aurel. Kalo cinta lo pasti akan berusaha setia," ejek Arkha lagi. Dalam hati dia juga dongkol, melihat sikap plin plan Kevin.

Sana sini masih mau. Padahal bentar lagi mau nikah.

Karenanya Arkha dan dua sahabatnya yakin, pernikahan itu akan gagal. Siap siap saja nunggu sampe Aurel meledak.

Kevin tertohok sangat dalam mendengar kata kata Arkha.

Ya, dia cinta Aurel. Walaupun secara sadar selalu menyakiti hati Aurel. Karena itu mungkin mamanya hanya kasih dia nilai delapan puluh persen.

"Aurel ngotot pengen nikah sama lo? Seperti kesi misalnya?" tanya Arkha membuat Kevin menggeleng lemah.

"Aurel malah bilang ngga apa kalo gue mau batalin pernikahan ini. Kayaknya dia udah curiga lihat gue sama Kesi."

Arkha ngga bisa berkomentar apa apa lagi selain hanya ingin mengetok kepala Kevin.

Perempuan baik baik gitu di sia sia in, omelnya dalam hati

Lama mereka terdiam.

"Lebih baik lo terus terang tentang video itu sama Aurel. Sebelum Kesi yang kasih tau," cetus Arkha memberikan solusi.

"Gue bakalan dimaafkan, ngga, ya?" tanya Kevin ragu.

"Di video itu lo maen berapa ronde?" ejek Arkha ngakak.

"Nggak. Gue cuma maen atas aja," jujur Kevin malah membuat Arkha makin ngakak.

Kevin pun membuang nafasnya kesal. Kesal dengan dirinya yang ngga bisa mengontrol hasrat kelaki lakiannya.

*

*

*

Sore ini Aurel kembali mengajar anak anak jalanan di rumah singgah.

Keceriaan dan kepolosan mereka merupakan hiburan buatnya.

"Yang mau nikah," celoteh Sachi saat melihat Aurel sedang mengawasi anak anak yang sedang mengerjakan beberapa soal matematika yang sudah dia berikan.

"Kapan rencana cuti nikah?" tanya Obie ikut menimbrung.

"Ngga ada cuti cutian. Kan nikahnya hari minggu," jawab Aurel ringan.

Ivan terdiam menatap cincin polos di jari manis Aurel.

Dia sudah terlambat, batinnya sedikit menyesal.

Tapi yang dia heran, semakin dekat hari Aurel akan menikah, gadis itu terlihat bertambah sangat galau. Kelihatannya dia terbeban oleh sesuatu yang dia ngga bisa menolaknya.

Itulah yang dipikirkan Ivan. Gadis itu ngga selepas seperti awal mula dia mengenalnya.

Pernikahan ini terpaksa buatnya?

Rasanya engga.

Semua perempuan pasti ingin menikah dengan Kevin.

Tapi Aurel beda. Dia ngga terlalu menggebu. Malah terlihat Kevin yang agresif mengejarnya. Sampai akhirnya Ivan menyerah sebelum mengatakan isi hatinya pada Aurel.

"Ya ngga gitu Aurel. Kamu, mesti luluran, perawatan rambut dan ke-se-lu-ru-hannya. Biar tambah manglingi," sergah Sachi ngga abis pikir.

Seperti ngga niat mau nikah aja, gumamnya dalam hati.

Kamu tuh, nikahnya sama Kevin, Aurel, anak konglo! Harus spesial, batinnya mengomel.

"Aku, sih, terserah mama sama papa aja," jawab Aurel cuek.

Lagian selama ini kedua orang tuanya yang heboh ingin bermantukan Kevin.

Bukannya Aurel ngga mencintai Kevin. Dia malah cinta banget. Tapi kecurigaannya kalo Kevin sudah selingkuh dengan Kesi membuat hatinya setengah ragu untuk meneruskan pernikahan ini.

Dia sudah menyerah. Sudah mau mundur. Tapi Kevin masih mempertahankannya.

Kenapa?

Harusnya senang, kan, sudah dibebaskan, monolognya dalam hati.

Padahal kalo malam tadi Kevin langsung mengiyakan keinginannya, dia pun akan bertambah bingung selain tentu saja sangat sedih.

Mama papanya, terutama mamanya pasti ngga akan terima. Orang tuanya sudah terlalu jauh menyukai Kevin dibandingkan perasaan anaknya sendiri.

"Memang agak berat nikah sama Kevin. Dia player, Rel," tukas Obie yang merasa menyesal dengan keputusan Aurel yang tetap menerima Kevin walau sudah dinasehati.

Obie tau kalo Ivan menyukai Aurel tapi terpaksa menyerah oleh keadaan. Kevin kompetitor yang sangat berat. Wajar kalo Aurel lebih menilihnya dengan mengesampingkan watak player Kevin.

Mana ada player tobat nasoha. Pasti suatu hari nanti dia akan merasa jenuh dan kembali lagi seperti dulu, pikir Obie yakin.

"Setelah nikah, bulan madu kemana nih?" tanya Sachi mengganti topik. Dia juga ingin tau di mana pewaris grup yang sangat kaya raya itu akan membawa sahabatnya berbulan madu.

"Ada aja," kekeh Aurel berahasia.

Sachi menjebikkan bibirnya kesal karena ngga dikasih tau.

Obie pun turut mentertawakan Sachi. Sedangkan Ivan hanya tersenyum tipis. Senang melihat Aurel tertawa.

"Lagi cerita apa, kelihatannya seru banget."

Suara tawa pun terhenti. Mereka sama memalingkan pada suara khas bariton yang menyapa.

Kevin yang masih berbalutkan jas tersenyum ketika mereka semua menatapnya.

"Calon suami datang. Minggir," goda Sachi yang udah hilang kesalnya.

Obie dan Ivan pun menjauh dari Aurel. Begitu juga Sachi.

Anak anak jalanan yang sedang mengerjakan soal pun menerbitkan senyum mereka melihat paper bag yang dibawa Kevin.

Kevin ngga pernah lupa membawakan sesuatu jika dia mendatangi rumah singgah Aurel. Dan anak anak itu pun selalu menanti nantikan kedatangannya.

"Sekarang makan dulu," kata Kevin membuat anak anak jalanan itu bersorak gembira.

Aurel tersenyum melihat wajah sumringah Kevin. Dia tampak santai berbaur dengan anak anak jalanan itu. Tanpa jarak.

Bersama Sachi mereka membagikan martabak manis yang dibawa Kevin.

"Khusus buat bu guru yang cantik, spesial keju," kata Kevin sambil mendudukkan diirinya di samping Aurel.

Aurel tersenyum, sambil membuka mulutnya dan menggigit kecil potongan martabak yang diberikan Kevin.

Kemudian Kevin menghabiskan martabak sisa gigitan Aurel.

"Enak?" senyum Kevin lembut.

Aurel lagi lagi tersenyum. Bohong kalo hatinya ngga berdesir melihat ketampanan Kevin.

"Kalo kamu suka, kita bisa sering pesan di sana. Soalnya baru buka juga."

"Ooo."

"Depan kantor. Kapan kapan nemenin aku lagi di kantor, sayang."

"Paling jum'at atau sabtu. Kan, aku ngajar kalo hari biasa."

"Ngga apa. Kamu harus sering ngamanin tunangan kamu. Kan, kamu ratunya," ucap Kevin penuh makna.

Wajah Aurel merona mendengarnya. Padahal dalam kecilnya dia tau kalo itu hanya gombalan receh Kevin. Tapi tetap saja bisa membuat hatinya berbunga bunga.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

semoga aja gagal

2023-05-29

2

Lenkzher Thea

Lenkzher Thea

Top 👍👍

2023-05-28

1

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Dia menyia-nyiakan berlian demi batu kerikil

2023-05-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!