18. Sorban Cantik

Khaisan telah kembali empat puluh menit kemudian. Wajah tegangnya berubah heran saat memandang Cut Ha sedang duduk tegak dengan wajah yang cemas.

"Ada apa denganmu, Cut?" tanya Khaisan dengan duduk perlahan di kursi kemudinya.

"Aku bingung. Bagaimana iniiii,,,?" tanya Cut Ha sangat galau.

Khaisan membiarkan kebingungan Cut Ha. Merasa jika wanita itu pasti akan mengatakan sendiri tentang sebab galaunya.

Dengan tenang, Khaisan memutar kunci kemudi. Bermaksud ingin segera pergi dari pelataran.

"Pengawal Khaisan!" Cut Ha menegur tiba-tiba sambil menyentuh tangan Khaisan agar tidak lagi bergerak. Khaisan terdiam dengan memandang lekat wajah Cut Ha yang nampak kian bingung.

"Velingga ingin bertemu denganku,, bagaimana ini,,??" tanya Cut Ha agak panik. Khaisan semakin tak mengerti.

"Lalu apa yang salah? Temui saja temanmu itu. Di mana?" tanya Khaisan dengan nada yang santai.

"Tapi aku tidak bawa kerudung." Ucapan Cut Ha semakin membingungkan.

"Dia sahabat kamu, Cut. Kupikir dia akan menerima apapun dirimu," sahut Khaisan.

Masih ingat jika Velingga dulu adalah gadis yang peka dan mudah memahami. Hanya satu sayangnya, Velingga tidak mau menerima dirinya kembali. Mungkin juga sebab adanya Errushqi, lelaki baru yang saat itu telah menggeser namanya dari hati Velingga.

"Tapi aku tidak ingin turun wibawaku di depan Velingga. Apa kamu lupa, mantan kamu dulu tidak berkerudung? Apa kamu tidak penasaran, kenapa dia jadi berkerudung?" tanya Cut Ha dengan memburu.

"Aku sudah tidak ingin tahu apapun tentang Velingga. Aku hanya berusaha mendengar jika kamu ingin bercerita padaku, Cut," ucap Khaisan dengan tenang.

"Dia patah hati berat sebab kamu putuskan. Dia down. Tidak ada yang peduli. Hanya akulah yang peduli. Aku yang selalu menyemangati. Aku yang membuatnya berkerudung dulu itu. Sekarang jika aku tanpa kerudung, kan malu?!" terang Cut Ha dengan setengah emosi sendiri.

Meskipun terkejut, Khaisan berusaha terlihat santai dan tenang. Lalu menoleh Cut Ha dengan tatapan salutnya.

"Maaf tentang itu. Kuanggap jika itu memang sudah jalan takdirku. Takdir sebab agar aku dan Velingga tidak jodoh. Kamu adalah sahabatnya yang sangat baik, Cut."

"Tapi,, akhirnya kamu justru suka dengannya?" tanya Khaisan akan fakta yang tidak pernah bisa dipahami sekaligus dilupakan.

"Aku sedang tidak ingin membahas lagi hal itu." Cut Ha berkata agak sengit.

"Ya sudah, tidak usah ditemui. Bilanglah sedang tidak ada waktu. Nyatanya aku memang sedang terburu-buru, Cut." Khaisan memberi solusinya dengan santai.

"Tapi dia sudah meneleponku, aku bilang aku ada di sini. Ternyata, diapun di sini, ikut suaminya," ucap Cut Ha kembali nampak galau.

"Ya sudah, tutupi saja kepalamu dengan yang ada," sahut Khaisan.

"Apa yang ada? Aku ini tidak ada apa-apa," Cut Ha setengah mengeluh dan menggerutu.

"Ini, pakai saja iniku." Khaisan berkata sambil menunjuk kain putih bergaris hitam halus yang masih tersangkut di pundaknya. Lalu cepat melepasnya dan mengulurkan pada Cut Ha.

"Apa? Maksudmu sorban? Sorbanmu?" tanya Cut Ha dengan nada kebingungan. Namun, diterima juga uluran kain itu dari Khaisan.

"Di laci dashboard ada sekotak jarum dan peniti yang sudah kamu simpan. Sepertinya kamu sudah biasa membuka dan menutup kepalamu?" tanya Khaisan tanpa memandang Cut Ha di sampingnya.

Khaisan membuka ponsel untuk mengabari seseorang yang berencana akan ditemui. Mengabarkan jika pertemuan mereka sedikit diundur sebab ada keperluan pribadi yang mendadak.

"Apakah seperti ini tidak terlalu aneh?" Cut Ha bertanya tentang hasil kerudung sorbannya pada Khaisan.

Lelaki itu menahan nafas. Tidak menyangka jika sorbannya akan menjadi kerudung indah yang menutup di kepala Cut Ha. Menyisakan wajah cantiknya untuk semakin nyaman dipandang.

Wanita itu nampak anggun dan mempesona. Cut Ha amat lihai membentuk model kerudung di kepala dengan cepat. Memasang dengan sempurna meski tanpa cermin besar di depannya. Cut Ha hanya bercermin di spion luar sisi kiri.

"Kamu pintar, Cut. Kamu sangat cantik dengan sorban itu. Apa orang tuamu tidak ada rencana mencarikan jodoh untukmu lagi?" tanya Khaisan terus terang dengan penilaiannya. Cut Ha berpaling wajah ke samping dan kemudian menunduk.

"Iya, mereka selalu berusaha membujukku. Mungkin akhir bulan ini, akan ada yang dikenalkan padaku lagi," sahut Cut Ha sambil menarik ujung sorban ke arah perutnya.

"Kamu tidak keberatan?" tanya Khaisan nampak menoleh seksama.

"Biasnya aku selalu menolak dan keberatan. Tapi kali ini ayahku sangat memohon. Kupikir siapa tahu aku akan suka dan orang itu mau menerimaku seadanya," jelas Cut Ha akan rencana orang tua untuknya.

Khaisan yang terus menyimak, perlahan berpaling dan memandang ke depan sejenak.

"Di mana kamu akan menemui sahabatmu?" tanya Khaisan akan tujuan Cut Ha semula. Lelaki itu pun ingin cepat pergi dan menemui seseorang yang tadi dihubunginya.

"Dia menunggu di pintu depan. Kami hanya akan say hello sebentar saja. Kurasa suami Velingga pun sedang buru-buru," terang Cut Ha sambil meluruskan arah duduk dan punggungnya.

"Kita ke sana sekarang," ucap Khaisan dengan menoleh pada Cut Ha. Memastikan jika kerudung sorban itu sudah sempurna menutup di kepala cantiknya.

Khaisan bergerak lamban menuju pintu keluar area parkir. Berantri dengan kendaraan lain, baik roda empat ataupun roda dua. Semua nampak tergesa, mungkin mereka harus cepat sampai kembali di tempat kerja semula.

"Itu mereka,," ucap Cut Ha sambil menuding. Khaisan telah berhasil keluar dari area parkir dan kini sedang menyisir lambat jalanan di samping trotoar.

"Keluarlah, aku tunggu di sini," ucap Khaisan dengan nada yang datar.

"Kamu tidak ikut menemui?" tanya Cut Ha memandang Khaisan.

"Aku tidak wajib ikut menemui, Cut. Lagipula ini jam cutiku," ucap Khaisan sambil membuka laci dashboard. Mengeluarkan kaca mata hitam dan dipakainya.

"Eh, iya. Baiklah, tunggulah sebentar. Akan kutemui sendiri mereka." Cut Ha akan turun dengan membuka pintu di sampingnya.

Namun, Cut Ha tidak jadi turun. Terkejut saat lengannya tertahan. Khaisan sedang memegangnya.

"Ada apa?" tanya Cut Ha terlihat agak gugup.

"Kamu pakai kerudung, tapi lenganmu terbuka?" tanya Khaisan sambil melepaskan cekalannya dengan cepat.

"Eh, iya, aku lupa. Pinjam jaketmu,," ucap Cut Ha nampak canggung. Khaisan hanyalah mengangguk. Memandang Cut Ha yang nampak segan saat mengambil jaketnya dari laci dashboard dan lalu dipakainya. Kebesaran dan longgar, tapi tetap baik dilihat.

Cut Ha tidak lagi berkata ataupun memandang Khaisan. Namun, segera meloncat turun dari mobil dan menutupnya dengan cepat. Khaisan mendapati wajah Cut Ha yang pias dan menghindar dari menatapnya.

🕸🕸🕸🍓🍓🕸🕸

Terpopuler

Comments

As Lamiah

As Lamiah

🤔🤔🤔💘💘 sepertinya mulai ada rasa yg aneh tuh di hati 🤭🤭🤭iya kan kan ?? semangat tour semoga sehat selalu 💪💪💪😘 semangat tour

2023-05-10

1

orchid

orchid

sapa nih yg akan baper duluan🤭

2023-05-10

1

Sarah Kareem

Sarah Kareem

tuh kan Cut Ha pakai lagi punya Khaisan, dari uang, sekarang Sorban dan jaket 😁

bergantung lama2 ini Cut Ha..

2023-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!