07. Uang Cash

Perjalanan pulang dari tempat praktik dokter Pooh Long, di kota Nagoya pusat menuju toko sekaligus rumah mungil milik Cut Ha di kota Nagoya pinggiran, memakan waktu lebih kurang lima belas menit. Kali ini wanita itu tidak duduk di belakang, namun duduk di depan bersama pengawalnya.

"Aku ingin makan tekwan." Tiba-tiba Cut Ha bersuara. Tapi wajahnya berpaling ke jendela saat Khaisan menoleh.

Lelaki itu paham dengan apa itu tekwan, nama makanan berkuah segar dari Palembang yang sedap. Cukup ringan yang serupa dengan bakso. Namun, tekwan berasal dari daging ikan tenggiri bercampur sedikit sagu. Dibentuk bulatan-bulatan kecil atau bisa juga cuilan-cuilan pipih dan kecil. Khaisan ingat jika makanan khas daerah itu cukup sedap.

Cut Ha hanya menghela nafas dan segera turun saat Khaisan telah bersandar aman di latar parkir sebuah rumah makan khas Sumatra Selatan yang komplit. Bahkan terlihat juga kerupuk kemplang yang dikemasi dan di gantung-gantung di samping meja kasir. Cut Ha merasa tak sabar untuk membeli kerupuk itu beberapa kantung juga, Mariah pun sangat menyukainya.

Saat matanya sibuk berkeliling membelai kerupuk kemplang, Khaisan telah memilihkan sebuah meja di sudut dan menarikkan satu kursinya. Lalu berdiri di samping meja kursi dengan memandang lurus pada Cut Ha.

Wanita berambut halus sepinggang itu memang menuju meja yang dipilihkan Khaisan. Namun, menarik kursi lain dan duduk dengan abai tanpa melirik Khaisan sebentar pun.

Tidak masalah bagi sang pengawal. Kursi yang telah ditarik, dikembalikan masuk ke meja kembali dengan tenang. Kemudian menepuk tangan dan melambai pada seorang pekerja yang sedang berjalan buru-buru melewati mejanya. Pekerja itu berhenti dan nampak bimbang sejenak. Namun segera berpatah arah dan melangkah mendekati meja mereka.

Pandangan Khaisan pada Cut Ha cukup mudah dimengerti. Wanita itu paham jika Khaisan ingin dirinya membuat pesanan sendiri. Lelaki itu hanya mempercepat agar meja Cut Ha segera mendapat pelayanan.

"Dua porsi tekwan dan satu poci moka," sambut Cut Ha dengan cepat saat pelayan baru sampai di meja.

"Sudah," sambung Cut Ha saat pelayan berekspresi menanti. Pekerja lelaki itu mengangguk dan berbalik. Berjalan cepat meninggalkan meja Cut Ha.

Dua mangkuk tekwan panas dan satu poci moka beserta dua gelas, telah diantar ke meja. Cut Ha segera mengambil semangkuk tekwan dan mengaduknya dengan sendok. Menambah sambal dan kecap yang tersedia di meja, lalu kembali diaduknya.

Semilir angin dari perbukitan yang turun menghembus di area rumah makan sungguh nyaman dan segar. Juga membuat tekwan panas di mangkuk menjadi menguap dan dingin. Cut Ha merasa takjub dengan tempat pilihan Khaisan ini.

Namun, lelaki yang berdiri siaga dengan sesekali meliriknya, tidak sekalipun dipandang. Cut Ha nampak begitu menikmati satu mangkuk tekwan itu sendirian. Juga dengan satu poci moka yang beberapa kali sudah dituang ke dalam gelas kecil di meja.

"Ini milikmu, dan moka ini habiskan. Aku akan ke toilet," ucap Cut Ha setelah selesai dengan urusan tekwan di mangkuknya. Dia berdiri dan menunjuk sajian di meja dangan gerak dua matanya. Khaisan masih berdiri dan hanya menyimaknya.

Seorang pelayan mendekati meja setelah mendapat lambaian tangan dari Cut Ha.

"Berapa semua?" tanya Cut Ha dengan menunjuk ke arah meja. Khaisan masih berdiri dan tidak menyentuh makanan yang diberi oleh Cut Ha untuknya. Pegawai itu telah menyebut nominal total tagihan pada Cut Ha.

"Kartu??" gumam pegawai rumah makan bertanya dengan wajah yang bingung. Cut Ha nampak mengangguk sambil terus menyodor sebuah kartu yang dipegang pada pegawai di depannya.

"Aku terbiasa memakai kartu. Bukankah di sini juga menerimanya?" tanya Cut Ha dengan nada yang juga bingung.

"Maaf, kak. Alat gesek kami hanya satu dan sedang rusak. Menunggu perbaikan. Mohon maaf, sebaiknya menggunakan uang cash saja ya, kak," ucap pegawai rumah makan dengan sopan.

"Benarkah??" tanya Cut Ha dengan lirih dan ragu. Wajah cantiknya nampak pias. Kedua telapak tangannya sedang mengepal sebab bingung yang sangat.

"Betul, kak. Sudah dua hari ini alat itu rusak. Maaf lupa tidak memberi tahu." Pegawai rumah makan itu terlihat resah dan segan. Mungkin khawatir jika pembayaran kali ini tidak lancar sebab kelalaiannya sendiri.

"Bagaimana ini? Aku pun sungguh lupa untuk mengisi dompetku dengan uang fisik. Aku benar-benar lupa," ucap Cut Ha kebingungan.

"Ehemm!" Khaisan yang sedari tadi menyimak tiba-tiba berdehem. Pelayan dan Cut Ha sama-sama menoleh pada asal deheman.

"Ambil saja kembaliannya," ucap Khaisan sambil menyodor dua lembaran rupiah merah kepada pelayan. Yang langsung disambar pegawai rumah makan dengan senyum leganya.

"Terimakasih sangat, bang. Semoga urusan anda kian mudah. Permisi," pamit pelayan dengan wajah sangat cerah sambil berlalu undur diri.

"Sebentar lagi uangmu kuganti," ucap Cut Ha menyela cepat dengan memandang canggung pada Khaisan.

"Tidak perlu. Apa jadi ke toilet?" tanya Khaisan mengingatkan.

"Inimu?" tanya Cut Ha sambil menunjuk mangkuk tekwan satunya yang masih utuh pada Khaisan.

"Aku tidak ingin." Khaisan menjawab pertanyaan Cut Ha dengan terus berdiri di tempatnya.

Cut Ha nampak mendengus kesal. Kemudian berbalik dan berjalan cepat ke arah bangunan yang bertulis toilet umum di papan yang menggantung.

Cut Ha lenyap di balik pintu berpapan itu dengan tergesa. Sadar jika Khaisan berada di belakangnya membuntuti, perempuan itu justru buru-buru berjalan cepat demi menghindari kawalan bodyguardnya.

🕸🕸🕸

Terpopuler

Comments

martina melati

martina melati

pake qris... ayo trsfr rek via mobilebanking

2024-11-09

1

indy

indy

masih penasaran, lanjut kk

2023-05-05

1

Sarah Kareem

Sarah Kareem

sip lanjutkan

2023-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!