Cut Ha terus berdiri tegak dengan menatap tajam Khaisan. Menunggu jawaban lelaki itu pada pertanyaannya barusan. Kenapa lelaki yang diingatnya bekerja di pemerintahan lima tahun lalu, justru sekarang menjadi seorang bodyguard.
Khaisan sedang meraup wajah sekali, kemudian memandang lurus wajah Cut Ha.
"Cut Ha, aku adalah lelaki yang pernah berbuat buruk. Jika kamu ingin tahu apa yang sudah kulakukan, hingga aku bekerja sebagai pengawalmu, carilah namaku sebagai penjahat dari pegawai dinas pajak di kota Nagoya. Kamu akan tahu seberapa jahatnya aku lima tahun yang lalu," ucap Khaisan dengan nada dingin dan ekspresi yang kaku.
"Kenapa tidak kamu katakan saja alasan kamu? Kejahatan apa yang pernah kamu buat?" tanya Cut Ha dengan tidak sabar.
"Aku tidak ingin menjadi penjahat lagi jika kukatakan sendiri kejahatanku saat itu padamu. Pergilah masuk ke dalam kamarmu sekarang, Cut Ha. Aku ingin istirahat lebih cepat sebentar saja. Pergilah ke kamarmu."
Khaisan mundur ke belakang beberapa langkah detelah selesai berbicara pada Cut Ha. Tidak ingin berhadapan sangat dekat dengan Cut Ha lebih lama lagi. Ternyata saling dekat seperti tadi, membuat ketenangannya menjadi sedikit tidak aman.
Meski kesal dengan sikap Khaisan yang kurang transparant, tapi Cut Ha melakukan apa yang diperintahkan Khaisan. Wanita itu berjalan cepat menuju ke kamarnya. Yang tidak lama kemudian telah lenyap di balik pintunya.
Khaisan yang membuntuti Cut Ha hingga di depan kamar, segera menjauhi pintu dan berjalan cepat menuju ke kamarnya sendiri di seberang. Ingin merebah sejenak barang tiga puluh menit yang lumayan mampu merendam sejuk kepala dan dadanya. Pengakuan jujur Cut Ha akan penyimpangan serta perasaan sukanya pada Velingga, cukup membuat Khaisan terkejut.
🕸
Mata yang yang hampir tiap malam mendapat gangguan insomnia, kini kian terang benderang terasa. Namun sedikit pedih sebab telah lama menatap layar redup di ponsel. Membaca berulang kali pada temuan pencariannya yang sungguh mencengangkan.
Benar yang Khaisan tadi katakan. Meski ini sungguh meresahkan, tapi kejujuran Khaisan akan dirinya membuat Cut Ha bersimpati.
Lain cerita jika Cut Ha menemukan sendiri dengan tak sengaja tentang berita kebenaran akan kejahatan yang sudah Khaisan lakukan. Pasti dirinya akan panik dan ketakutan.
Tapi kini tidak, Cut Ha justru ingin mendengar lagi dari mulut Khaisan sendiri tentang kasus kajahatan yang dilakukan lelaki itu lima tahun yang lalu. Rasa takut dan waswas padanya, terus lenyap tanpa bekas.
Langkah kaki sayup terdengar dari luar pintu di kamar. Cut Ha yakin jika itu adalah Khaisan yang mungkin sudah merasa cukup dengan istirahat yang sejenak. Lelaki itu telah siaga kembali menjaganya.
Padahal, Cut Ha tidak terlalu risau akan keselamatannya sendiri dalam rumah. Dia telah menambah dua orang security yang khusus bertugas jaga malam. Demi mengamankan sekeliling toko dan rumahnya. Meski Khaisan paham akan hal ini, tapi lelaki itu sudah terbiasa bertugas dengan sangat profesional.
Ceklerk!!
Cut Ha merasa tidak mampu lagi menahan penasaran. Ingin mendengar sendiri tentang berita yang baru dibacanya dari sumber tokoh nya langsung.
Benar yang disangka, Khaisan tengah berdiri siaga menyambut. Berdiri agak jauh dari pintu kamar. Cut Ha berjalan mendekati pengawalnya dengan langkah kembali ragu, teringat akan kejahatan yang pernah dilakukan oleh orang yang sama di depannya.
Mereka berdiri saling berhadapan. Khaisan memandang wajah Cut Ha dengan bibir yang mengatup rapat-rapat. Dengan pandangan tajam seperti biasanya. Cut Ha nampak canggung untuk mulai dengan pertanyaannya.
"Aku sudah mencari berita pada nama lengkapmu. Aku sudah membacanya. Apa benar orang yang ditangkap dengan tidak mengenakan pakaian itu kamu??" tanya Cut Ha dengan suara sedikit bergetar.
Orang yang diajak bicara hanya terdiam dan terus memandangnya. Ini membuat Cut Ha sedikit gentar, berfikir jika tiba-tiba Khaisan melakukan kejahatan yang sama dengan dirinya dan Mariah. Cut Ha merasa lemah dan mungkin akan kewalahan melawan.
"Kamu diam, berarti benar?" tanya Cut Ha memberanikan dirinya. Mencoba memancing agar Khaisan bersuara.
"Itu memang benar," sahut Khaisan dengan tegas kemudian.
"Ja,,jadi,, kamu adalah seorang pemerkosa dan pembunuh??" tanya Cut Ha dengan perasaan yang tiba-tiba takut tak menentu.
"Itu lima tahun yang lalu, Cut Ha. Tidak sekarang," tegas Khaisan saat mengerti jika Cut Ha sedang merasa ngeri ataupun ketakutan padanya.
"Tapi bagaimanapun kamu pernah melakukan hal keji dan jahat. Kamu seorang kriminal??" ucap Cut Ha semakin jelas nampak gentar.
"Sekali lagi itu lima tahun lalu, Cut Ha. Sekarang aku adalah seorang pengawal dan penjaga," ucap Khaisan agar Cut Ha tidak merasa khawatir. Bagaimanapun, Khaisan telah dibayar tinggi demi sebuah rasa aman dan rasa tenang. Meski wanita itu tidak mengakui kegunaan dirinya.
"Sebaiknya, kamu pergi dan jangan datang lagi," ucap Cut Ha sungguh-sungguh, hatinya tetap merasa gentar.
"Aku akan terus di sini. Kamu telah melunasi pembayaran," ucap Khaisan dengan nada yang tenang.
"Untuk apa? Justru aku merasa takut dengan pembunuh sepertimu. Aku,, aku merasa tidak aman." Cut Ha berbicara mulai terasa kesusahan .
"Cut Ha, itu lima tahun yang lalu. Aku juga bukan membunuh, tapi telah melukai dan hampir membunuh. Orang itu tidak mati, dia masih hidup hingga sekarang. Link berita tentangku yang kamu pilih, mengarah fitnah dan hoax," ucap Khaisan meluruskan fakta kasusnya.
"Tapi aku tidak suka seatap dengan seorang penjahat. Meski menurutmu, kamu bukanlah penjahat lagi, kamu tetap pernah jahat. Aku akan menghubungi dan mendatangi kantor agensimu. Agar menarik kamu dari mengawalku," ucap Cut Ha sambil berusaha untuk tenang.
🕸🕸🍓🍓🕸🕸
Disarankan membaca novel Noodle In Love sebelumnya yaaa...
Novel ini adalah spinoff(pecahan tokoh) sekaligus sequel(lanjutan) dari novel Noodle In Love..
😘🙏🍓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
As Lamiah
semoga kaishang sabar dalam menebus kesalahan nya💪💪💪 semangat tour semoga sehat selalu
2023-05-07
2