02. Deal

Ruang keluarga yang nyaman dan lapang itu terasa hening meski ada beberapa orang yang sedang duduk di sofa untuk berdiskusi.

Khaisan tampak tidak sabar dan terbit ekspresi gerah di wajah tampannya. Lalu berdiri tiba-tiba sambil memandang orang tua lelaki dari Cut Ha.

"Sebelum pergi dari rumahmu, kuberi peluang untuk kalian satu kali saja, pak Latif." Khaisan sambil bergeser menjauhi kursi dan memilih benar-benar berdiri bebas di ruangan. Bersikap seolah siaga sebagaimana profesinya yang seorang bodyguard berkelas.

"Peluang?" sambut ayah Cut Ha yang asli berdarah Aceh dengan nama Jodi Latif.

"Benar. Anda bisa membayarku untuk setengah semester sekalian dengan kukurangi seratus dollar tiap bulan dari tarif dasarku," jelas Khaisan dengan raut enggan yang jelas terlihat di wajahnya.

"Ambil saja, Pa. Nanti papa tidak akan direspon baik lagi oleh agency pengawal di Masjid Besar. Papa akan lambat mendapat pelayanan kawalan jika sewaktu-waktu terdesak perlu," sela Cut Ha dengan cepat sambil berdiri. Wanita itu berlalu melewati Khaisan dengan pandangan lurus bersama langkah kakinya yang cepat. Tanpa melirikkan mata sedikit pun pada sang bodyguard, calon pengawal dirinya yang sedang siaga berdiri.

"Pengawal Khaisan, baiklah. Aku setuju dengan tawaranmu. Apa semua tranksaksi bisa langsung denganmu atau melalui agensi di Majid Besar?" tanya pak Latif yang juga sudah ikut berdiri di depan Khaisan.

"Urus saja dengan agensiku. Aku akan kembali ke sini dua jam lagi. Uruslah dulu hingga selesai dengan agensi di Masjid Besar. Akan kuperiksa berkas kerjasamanya kemudian. Jangan mencoba curang, pak Latif," tegas Khaisan mengingatkan sebelum pergi berbalik dan berjalan keluar rumah.

"Jangan khawatir, pengawal Khaisan!" sahut pak Latif berseru. Khaisan telah berlalu meninggalkan tampakan punggungnya yang lebar dan menenangkan.

"Kamu ikut denganku, mah?" tanya pak Latif kepada sang istri.

"Iya, pah. Aku ikut." Sang istri menyambut dengan berdiri dan kini melangkah beriringan dengan pelan.

Mereka tidak pergi ke masjid besar. Namun, pergi ke luar rumah dan berjalan menyusur ke depan menuju arah toko. Mencari sopir keluarga agar mengantar Cut Ha mengurus pasal pengawal di agensi Masjid Besar. Sopir yang jika tidak sedang memegang kemudi akan menjadi pegawai toko itu memang sungguh serba guna.

Meski toko elektronik milik mereka cukup lengkap, tapi tidak sebesar dan selancar toko elektronik baru yang dirintis oleh Cut Ha. Toko elektronik yang Cut Ha buka di kota Nagoya pinggiran itu ternyata sangat diminati dan berkembang menjadi besar dan sukses. Sang Putri begitu lihai melakukan pemasaran sekaligus promosi dengan gencar dan tepat sasaran.

🕸

Khaisan baru datang ke markas agensi di Masjid Besar Muka Kuning, saat Cut Ha juga baru selesai dengan urusan sewa pengawalan dirinya. Mereka bertemu di depan pintu dan hampir saling bertabrakan.

Khaisan yang akan melempar senyum pada sang calon boss, urung saat melihat sorot dingin dari pandangan Cut Ha. Raut gadis itu jauh beda saat berda di tengah orang tuanya dalam rumah di Nagoya. Mata berbinar dan senyum cerahnya seperti beku saat di luaran.

Khaisan tidak ambil pusing dan mereka saling melewati tanpa sapa. Tidak tampak kesan jika diantara mereka sudah saling terikat dalam kontrak perjanjian kerja sama.

Seorang pria tua berambut putih dan berpeci menyambut salam Khaisan dengan lirih dari dalam ruang kantor di agensi. Menunjuk kursi agar Khaisan duduk di depannya.

"Khaisan, apa kamu masih tidak berniat mengambil hasil jerihmu kali ini?" tanya pria itu sambil memandang Khaisan dengan tatapan yang teduh.

"Tidak, Romo Yusuf. Saya hanya ingin melihat bunyi lembar kerjasamanya," sahut Khaisan dengan sopan.

Lelaki tua berambut putih seluruhnya dan sangat kurus itu mengulur sebuah file pada Khaisan. Yang disambut dengan sikap sopan oleh Khaisan.

"Semoga segala lelahmu saat bertugas menjadi lillah, pengawal San," ucap pak Yusuf saat Khaisan sedang membaca dengan fokus lembar demi lembar itu.

"Aamiin. Terimakasih doa agungnya, Romo," sahut Khaisan di sela membaca yang belum usai.

Pak Yusuf pun mengangguk sambil tetap menatap Khaisan yang fokus di bacaannya. Lelaki itu terus memandang hingga Khaisan mengembalikan lembar perjanjian itu padanya.

"Kenapa bilangan rupiah itu kali ini lebih sedikit, Khaisan?" tanya pak Yusuf dengan pelan.

Khaisan langsung mendongak wajah dan memandang lelaki tua itu dengan segan. Lalu mengangggukkan kepalanya.

"Maaf jika kali ini saya terpaksa mengurangi hak anak-anak itu, Romo. Maafkan saya yang kali ini tidak konsisten," sahut Khaisan dengan menyiratkan rasa bersalahnya.

"Ini bukan kesalahan Khaisan. Aku hanya ingin bertanya. Padahal ini semua adalah hak kamu seluruhnya. Kami sangat berterimakasih denganmu, Khaisan," ucap Pak Yusuf lembut tanpa ingin mendesak lagi kenapa Khaisan menerima tarif yang berbeda dari biasanya.

"Kamu akan datang ke Nagoya dua jam kemudian?" tanya pak Yusuf dengan lembut pada Khaisan. Memecah hening di ruangan.

"Nggih, Romo," sahut Khaisan dengan khidmat dan mengangguk. Lelaki itu tampak sangat nenghormati pak Yusuf.

Pak Yusuf memang telah begitu lama mengabdi di managerial Masjid Besar. Lelaki Jawa tulen, berasal dari Blitar itu cukup memegang peranan penting dalam lingkungan di masjid. Seorang berkaromah yang mengetuai agensi pengawalan untuk melayani seluruh area di pulau Batam.

Selain itu, pak Yusuf adalah penjagal alias Juliha atau juru sembelih halal hewan qurban di masjid. Hanya di tangannyalah puluhan hewan qurban tiap tahun di Masjid Besar itu dipercayakan. Beliau adalah salah satu cikal bakal sekaligus tetua yang bersejarah di masjid.

Juga satu-satunya sepuh yang sangat telaten dan bijak dalam menuntun insan yang bertaubat dan datang di Masjid. Pak Yusuf mampu membuat nyaman para pemuda mantan pendosa sekaligus memiliki masa lalu yang kelam, seperti halnya Khaisan.

🕸🕸🕸

Terpopuler

Comments

As Lamiah

As Lamiah

semangat tour semoga sehat selalu nunggu terus up mu Poko e

2023-05-02

2

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!