08. Cut Ha & Dias

Perjalanan bisu itu hampir berakhir. Khaisan telah melewati pagar toko megah dan meluncur melewati samping, lalu menuju ke belakang. Yang berakhir dengan berhenti dalam garasi di rumah mungil Cut Ha.

Pemilik bangunan melompat turun dan berjalan cepat masuk ke dalam rumah. Diikuti pengawal Khaisan, melangkah tak kalah cepat dengan gerakannya yang gesit.

"Apa ada kabar terbaru, Mariah?!" tanya Cut Ha agak keras begitu membuka pintu rumah.

"Ada, iya! Teman nona Cut Ha ada menunggu sedang di toko depan sana!!" sahut Mariah yang mungkin sudah bersiaga di balik pintu. Menyambut kedatangan sang tuan yang terlihat dari dalam.

"Siapa dia, Mariah?" tanya Cut Ha yang tidak jadi menuju ke arah kamarnya.

"Mana ada tahu aku, nona Cut Ha," jawab Mariah dengan jelas. Sebab hanya pemberitahuan dari kepala pramuniaga toko di pesawat teleponlah Mariah mendengarnya.

"Letaklah tasku ke dalam kamar. Aku akan ke toko menemuinya," ucap Cut Ha sambil mengulurkan tas dari tangannya pada Mariah.

"Siap, nona Cut Ha," sambut Mariah bersemangat.

Gadis berbadan kecil itu segera melakukan apa yang Cut Ha inginkan. Menyambar tas dan membawa ke dalam kamar sang tuan dengan cepat. Mariah adalah gadis yang cukup cekatan dan lincah.

Khaisan kembali mengekori Cut Ha berjalan kaki menuju toko besarnya di depan. Melewati pintu utama dan bukan pintu pribadi yang ada di bagian belakang toko.

"Keke!"

Seruan dari seorang wanita cantik dengan kata Keke, membuat wajah Cut Ha yang cerah, menjadi kaku tanpa senyum. Langkahnya terhenti di depan pintu toko dan memandang lekat pada wanita yang sedang tersenyum padanya.

"Oh, my Keke,, really I so miss you!!" Wanita itu mendekati Cut Ha dengan cepat dan merangkul memeluk sejenak.

Khaisan nampak berkerut dahi saat wanita pengunjung toko itu terus merangkul dan mengelusi pipi Cut Ha yang halus.

"Tolong, jangan seperti ini, Dias. Banyak yang melihat. Aku tidak lagi seperti Keke saat dulu. Kamu mengerti??" ucap Cut Ha lirih sambil mendorong pelan bahu wanita yang bernama Dias itu lebih menjauh lagi darinya.

"Oh, maafkan aku, Keke. Kamu sudah benar-benar berubah dan kembali? Aku hanya bermaksud nostalgia denganmu," ucap Dias dengan sangat lirih, juga menatap takjub sekaligus lega pada Cut Ha. Dias yang kebetulan menghadap Khaisan, kedua matanya melirik lelaki itu.

"Iya, Dias. Aku sudah berniat dan susah payah berusaha. Kuharap dukunglah aku," ucap Cut Ha sambil mengangguk. Tatapannya pun nampak sendu pada Dias.

"Aku paham maksudmu, Ke. Aku pun juga butuh dukungan. Aku sangat ingin bercerita denganmu, Ke. Bisa?" tanya Dias dengan ekspresi sungguh-sungguh.

Cut Ha nampak diam menatap Dias sejenak. Kemudian mengangguk bersetuju.

"Ikutlah ke rumahku, Dias," ucap Cut Ha dengan suara yang kembali biasa. Tidak lagi lirih dan berbisik.

"Barang-barangku?? Rumahmu di mana??" tanya Dias dengan bingung.

"Tidak jauh, hanya di belakang. Belanjamu biar di sini. Apa sudah dibayar? Jangan resah. Jika ada yang hilang, pasti kuganti," ucap Cut Ha tersenyun. Dias pun tersenyum, maklum bahwa Cut Ha adalah pemilik toko yang sekaligus pemilik seluruh isinya.

"Ke, dia siapa?" tanya Dias sambil melirik Khaisan yang membuntuti mereka di belakang.

"Abaikan saja. Hanya bodyguard," sahut Keke tanpa beban.

"Sebagus itu?" tanya Dias tersenyum menggoda.

"Kamu paham lelaki bagus selain suami kamu?" timpal Cut Ha, tapi berusaha tak tersenyum.

"Orang rabun pun paham jika bodyguardmu tuh terlalu wowww, Keee," ucap Dias nampak gemas dengan Cut Ha. Bahkan dia acaknya rambut Cut Ha menjadi berantakan.

Khaisan hanya diam mendengar ocehan kedua wanita yang cukup aneh di depannya. Terus mengikuti dengan sikap abai dan tidak terpengaruh pada apapun obrolan mereka. Meski kedua wanita cantik itu sedang membahas tentang dirinya.

🕸

Mariah telah membuatkan nasi goreng dan ayam goreng di atas meja. Dengan minuman jus wortel tanpa gula sebutir pun.

Cut Ha duduk berhadapan dengan Dias di meja makan. Bersiap makan lagi meski semangkuk tekwan masih terasa mengganjal di perut. Demi menyemangati Dias agar mau mencicipi barang sesuap hasil olah tangan sang asisten di rumahnya.

"Ayo, Dias. Lupakan sejenak sedihmu. Apa kamu ingin kuisikan piringmu?" tanya Cut Ha sambil lebih menyodorkan piring pada Dias. Mereka berdua telah cukup lama berbicara di meja makan.

"Aku sedih, suamiku membuangku," keluh Dias dengan mata yang kembali berair.

"Kamu harus terus bersemangat. Jodoh tidak ke mana. Sabarkan hatimu, ingat itu Dias," ucap Cut Ha dengan pandangan yang iba.

"Itulah, Dias, aku lebih memilih ditinggal calon suami daripada suami. Bayangkan, betapa sakitnya hatiku saat itu, jika saja kupikirkan sakitnya. Calon suamiku menjalin kasih di belakangku. Bukan dengan orang lain, tapi dengan sahabat yang sangat kusayang. Aku pura-pura tidak tahu. Bahkan kuputuskan sendiri hubungan perjodohan kami dengan alasan sebab keburukanku. Tidak kuungkit hubungan mereka sebagai alasan. Aku tidak ingin ada duri di antara kami. Hubungan mereka sedang sangat indah saat itu," ulas Cut Ha dengan nada yang pilu.

Wanita cantik yang nampak sendu itu terdiam sejenak. Tidak ada air menggenang sedikit pun di mata indahnya.

"Kuanggap itu adalah hukuman untuk sesatku saat dulu. Lihatlah aku ini, Dias. Semangatlah. Aku pun juga pernah sakit. Jika suami kamu tetap tidak mau menerimamu. Lelaki di dunia tidak hanya suamimu. Masih banyak yang lainnya," ujar Cut Ha ingin menghibur hati Dias.

"Bicara seperti itu memang mudah, Ke. Tapi kamu sendiri pun tidak kunjung menikah hingga sekarang," timpal Dias menggerutu. Cut Ha sedikit tersenyum.

"Aku tidak percaya diri lagi, Dias. Aku lelah. Meski aku sudah berubah, bahkan nama Keke pun sudah kuhempas. Tapi rasanya masih akan ada saja yang akan mengacau tanpa kusadari. Seperti akunmu yang lupa tidak kamu hapus itu," ucap Cut Ha lirih dengan sedih.

"Maafkan aku, Cut. Akupun tidak tahu, bagaimana suamiku menemukan akunku saat bodoh dulu. Banyak foto kita yang memang tidak patut tersimpan di sana," Dias pun mengeluh dan tak kalah bersedih.

"Aku tidak menyalahkanmu, Dias. Mungkin akupun juga ada akun bodoh yang belum kuhapus dan sekarang lupa sandinya. Kurasa akan malu pergi ke jasa IT. Juga takut justru jadi rahasia bocor kita yang kemudian tersebar," sahut Cut Ha menyadari.

Namun, wajahnya sangat mendung. Wajah yang biasanya cerah, segar dan tegar itu nampak muram dan sedih.

Khaisan yang terus berdiri memunggung, nampak bergerak sedikit. Lelaki itu kembali diam mematung setelah meraup wajahnya beberapa kali dengan cepat.

🕸🕸🍓🍓🕸🕸

Terpopuler

Comments

indy

indy

ternyata keke berbesar hati merelakan Lingling dengan Rushqi

2023-05-07

1

As Lamiah

As Lamiah

semoga cut ha mendapat jodoh yg terbaik yg mau menerima apa adanya dirimu 💪💪💪 semangat tour semoga sehat selalu 💪😘😘😘 semangat tour

2023-05-06

1

orchid

orchid

bersabarlah keke

2023-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!