09. Cut Ha is Keke

"Cut, apa mereka tidak masalah mendengar?" tanya Dias sambil menoleh pada Khaisan.

Lelaki itu terus berdiri memunggungi di samping ujung meja tanpa gerakan yang mencolok sekali pun. Hanya kepala saja yang bergerak ke kanan dan ke kiri sesekali. Juga ada Mariah, gadis mungil itu hilir mudik menata perkakas di almari dan nampak tak peduli.

"Aku percaya dengan keloyalan sikap mereka. Dia, Mariah, mungkin gadis itu akan bersamaku hingga nanti. Dia tidak memiliki siapa-siapa di Timor Leste. Bahkan dokumen pun masih kosong. Semua hilang. Akan kubuatkan dokumen sebagai warga negara Indonesia saja," jelas Cut Ha sambil memandang Mariah.

"Lalu, bodyguardmu itu, kamu tidak malu?" tanya Dias sambil memandang punggung Khaisan kembali. Cut Ha juga ikut memandangnya.

"Aku lelah, aku tidak peduli, Dias. Aku tidak ingin harus menjaga sikap di rumahku sendiri. Kuanggap dia tidak ada," terang Cut Ha dengan memalingkan wajah dari punggung Khaisan.

"Lalu, kenapa kamu tidak memakai kerudung lagi?" tanya Dias yang mulai menyodor nasi goreng ke mulutnya. Cut Ha mendongak menatap sambil menyibak rambut yang jatuh agar rapi di belakang telingnya.

"Aku selalu merasa diriku kotor, Dias. Meski usaha toko elektroku terlihat berhasil, tapi kurasa hampa hidupku ini. Tidak ada penyemangat, tidak ada motivasi dan seperti tidak ada tujuan hidupku. Kurasa hatiku ini sangatlah penuh dengan lumpur," ucap Cut Ha dengan menunduk di piringnya.

"Apa kamu terlalu kecewa dan sedih dengan sikap calon suami dan teman dekatmu dulu? Kamu sangat mencintai lelaki calon suamimu?" tanya Dias menyelidik. Cut Ha mengangkat wajah dan memandang lekat mata Dias.

"Ah, sudahlah, Dias. Jangan diungkit lagi. Aku ini sudah lupa. Tapi aku sangat sayang keduanya. Jadi meski kecewa, aku ini sangat rela. Aku ikhlas dan berdoa yang terbaik pada pernikahan mereka," ucap Cut Ha meyakinkan.

"Kalian tidak pernah bertemu?" tanya Dias kembali ingin tahu.

"Beberapa kali kami bertemu. Tapi selalu kupakai kerudung tiap kali bertemu. Seperti yang kuharapkan, mereka menganggap aku baik-baik saja," ucap Keke pada Dias.

"Jadi kamu lepas kerudungmu itu sebab patah hati, Cut?" Dias bartanya lagi menyelidik.

"Diasss,, sebetulnya yang curhat itu aku apa kamu???" tegur Cut Ha dengan rasa gerah pada Dias yang terus mengejar dengan tanyanya. Mereka saling memandang, tapi kemudian keduanya sama-sama tersenyum. Merasa bahwa sebenarnya sedang sama-sama memiliki masalah.

Cut Ha mendesak pada Dias untuk segera melanjutkan makan dengan benar. Tidak diselingi obrolan atau pun curhatan menyedihkan. Juga menjanjikan mengantar Dias ke appartment baru serta barang-barang yang dibeli Dias dari tokonya. Ada driver sekaligus kendaraan yang bertugas khusus mengantar barang ke customer.

Rumah tangga Dias sedang berprahara. Suaminya sangat shock dan tidak bisa menerima masa lalu kelamnya dengan Cut Ha. Sang suami menemukan sebuah akun yang terdapat foto tak lazimnya bersama Cut Ha saat dulu.

🕸

Malam telah larut. Cut Ha masih merebah di sofa panjang ruang televisi bersama Mariah. Namun, gadis asisten mungil itu telah lelap belasan menit yang lalu. Seperti itulah setiap harinya kegiatan mereka dalam rumah. Cut Ha sering mendapat insomnia saat malam.

Hingga tiba-tiba datang dua orang perampok sepuluh hari yang lalu. Mariah yang berusaha mempertahankan kotak perhiasan milik Cut Ha, akan ditikam dari belakang. Dua perampok itu membawa belati kecil di tangan mereka masing-masing.

Namun, Cut Ha rela melindungi Mariah dengan punggung atasnya yang tertusuk. Walau akhirnya, perampok berhasil membawa kotak perhiasan itu untuk kabur bersama.

"Ehem! Cut Ha, boleh aku bertanya?" Khaisan yang sedari tadi berdiri di sebelah kursi Cut Ha tiba-tiba bersuara.

Wanita dengan sepasang baju tidur panjang itu mendongak memandang Khaisan sambil tetap merebah.

"Tanyalah," sahut Cut Ha. Wajahnya kembali ke layar televisi dengan ekspresi yang kaku.

"Kuingin kamu jujur menjawabnya. Cut Ha, apa kamu adalah Keke? Teman seasrama Velingga lima tahun yang lalu?" tanya Khaisan hati-hati.

Masih ingat dengan jelas bahwa lima tahun yang lalu, Cut Ha adalah wanita dengan tingkat emosi yang meledak ledak tak terkendali. Tidak peduli pada tempat dan waktu untuk memberikan serangan padanya.

Meski sekarang wanita itu nampak tenang dan belum menunjukkan riak ombaknya sekalipun. Tapi Khaisan adalah lelaki yang pantang diumpat dan dicaci oleh wanita, termasuk oleh Cut Ha seperti kejadian lima tahun lalu saat tak sengaja berjumpa.

"Kamu tidak ingin mengakuinya padaku? Kamu sudah ingat siapa aku?" tanya Khaisan lagi dengan nada yang sabar. Memperhatikan Cut Ha yang tidur miring dengan santai sambil memandang layar televisi.

"Iya," sahut Cut Ha tanpa mendongak.

"Iya apa?" tanya Putra dengan terus menunduk memandang Cut Ha.

"Velingga sahabatku, dan kamu,,,, kamu adalah manta pacarnya??" jawab Cut Ha sekaligus ragu bertanya. Kali ini wajah cantiknya mendongak.

"Kenapa kamu sangat membenciku?" tanya Khaisan tanpa tedeng aling-aling sambil terus berdiri.

"Velingga sahabatku, sekaligus aku pernah menyukainya. Tadi di meja makan, kamu pun dengar sendiri jika aku wanita kelainan? Kamu menyakitinya, akupun merasa sangat sakit," ucap Cut Ha dengan dingin.

"Kamu lebih sakit lagi saat lelaki yang akan menikah denganmu menyukai Velingga? Kamu lebih marah lagi padaku?" tanya Khaisan terdengar samar, suaranya beradu dengan bunyi siaran di televisi.

Cut Ha tidak merespon, wanitu itu mematung dengan kelopak matanya saja yang bergerak mengedip.

"Setelah hubunganmu dengan calon suamimu putus, kemarahanmu kamu limpahkan padaku??" tanya Khaisan lagi dengan nada yang dalam. Seolah sedang menekan sendiri beban perasaan batinnya selama ini.

"Jika kamu tidak menyakiti Velingga, kalian masih bersama, mungkin Errushqi telah menikahiku. Aku sangat marah dan benci denganmu. Itu yang kupikirkan waktu itu. Tapi sekarang aku sudah benar-banar tidak peduli."

Cut Ha tiba-tiba berubah posisi dan duduk. Lalu berdiri sangat dekat dengan Khaisan.

"Aku sudah menjawab dengan sebenarnya perasaanku waktu itu. Sekarang giliranku bertanya denganmu, kenapa tiba-tiba kamu berubah profesi? Bukankah dulu kamu adalah pegawai pemerintahan?" tanya Cut Ha dengan lekat memandang Khaisan. Mata indahnya lebih berkilat lagi sebab sorot sinar dari layar televisi. Cut Ha berdiri berlawanan dengan arah televisi. Sedang Khaisan memunggungi televisi.

🕸🕸🍓🍓

Terpopuler

Comments

As Lamiah

As Lamiah

wah sepertinya ada kemungkinan cut ha sama kaishang bentrok rasa nih 🤔🤔 gimana jadinya tour 💘💘 sepertinya lama2 bisa jadi wiweteng tresno jalaran Soko kulino nih 🤭🤭🤭💓 Sangatta tour semoga sehat selalu 💪💪💪😘

2023-05-06

1

orchid

orchid

iya putra, jawab, aq jg penasaran🤭

2023-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!