06. Luka Tusuk

Khaisan yang sudah hafal dengan peta zona Nagoya hingga lubang semutnya pun, telah membawa Cut Ha dengan aman ke pelataran tempat praktik dokter Pooh Long. Hanya berbekal nama dokter itulah sang pengawal meluncur lancar ke titik lokasi yang sedang ingin dicapai Cut Ha dengan cepat.

Dokter setengah tabib dengan tingkat penyembuhan di atas sembilan puluh lima persen itu sudah menutup jam praktiknya. Hanya demi menunggu Cut Ha, dokter tua berdarah Cina itu masih belum menyegel pintu pagar.

"Kenapa Cut Ha datang terlambat, haahh? Kamu tidak ingatkah?" sambut dokter dengan kulit kepala hampir licin tanpa rambut di pintu. Sepertinya baru melakukan pangkas rambut hingga botak beberapa hari yang lalu.

Cut Ha yang tersenyum kecil hanya diam dengan membuntuti dokter Pooh Long yang kembali masuk ke dalam ruang praktiknya. Begitu juga Khaisan, dengan sigap juga ikut masuk ke dalam ruang praktik sang dokter.

"Dia pengawal yang diinginkan ayahku. Biar saja sesuka hatinya," ujar Cut Ha saat sang dokter memandang heran pada Khaisan yang ikut masuk ke dalam ruangan.

"Kamu tidak masalah, Haaa?" tanya sang dokter sambil mengambil peralatannya dengan cepat. Asistennya telah pulang belasan menit yang lalu, tidak ingin membuang waktu lebih banyak lagi dengan menunggu kedatangan Cut Ha yang tidak menentu.

"Terserah maunya," sahut Cut Ha dengan nada tak peduli.

Tanpa diminta, telah duduk di atas ranjang pasien dengan membelakangi dokter Pooh Long.

"Apa jika tidak kuingatkan kamu tidak akan datang? Ini sudah akan busuk pun baru kamu akan mencariku?" Dokter Pooh Long menggerutu sambil mengambil pelan pundak Cut Ha.

Khaisan yang belum mengerti, nampak siaga memandang. Menyimak apa yang akan dilakukan sang dokter dengan punggung Cut Ha. Menduga jika luka yang sempat disebut sang dokter di telepon, berada di sekitaran punggung Cut Ha.

Punggung itu telah disingkap resletingnya oleh Pooh Long, menampakkan kulit putihnya yang mulus dan sehalus granit. Namun pandangan bagus itu ternoda dengan sebuah perban tempel yang kini sedang dibuka perlahan oleh sang dokter.

"Sudah kupesan jangan sering-sering kena air, haahh," gerutu sang dokter.

"Mungkin ikut terendam saat aku mandi," ucap Cut Ha tanpa beban. Seolah tidak berupaya agar luka itu lekas kering dan pulih.

"Bahkan berendam kamu ini, hahhh?" gerutu dokter Pooh Long, namun tidak marah.

Luka dalam di bawah pundak itu nampak basah dan meradang. Tapi Khaisan tidak pernah menjumpai wajah kesakitan pada Cut Ha selama ini. Sikapnya biasa seperti sedang tidak memiliki luka dalam yang meradang.

Ruang praktik yang lengang serasa menegangkan. Juga bau khas obat dan alkohol yang memenuhi hawa di ruangan. Dokter Pooh Long nampak fokus pada penanganan luka yang dalam yang serius di punggung Cut Ha. Namun, ekspresinya tetap santai meski ada darah segar yang merembes dan mengalir. Meski tidak banyak, cukup membuat tegang betapa dalam luka Cut Ha.

"Apa kamu jadi sangat takut, sampai menyewa seorang bodyguard sebesar itu?" tanya Pooh Long sambil menunjuk Khaisan dengan dagunya. Mungkin sambil mengalihkan nyeri yang sedang dirasa oleh Cut Ha. Yang sebenarnya Khaisan memang terlalu besar jika dibanding dokter Pooh Long yang lebih pendek dan jauh lebih kurus darinya.

"Aku tidak trauma, dokter Pooh Long. Hidup matiku bukan di tangan perampok. Tapi ayahku yang memaksaku agar kusewa jasa pengawal. Ini demi perasaan orang tuaku agar tenang dan membolehkanku tinggal di rumahku lagi," jelas Cut Ha yang nampak sudah tenggelam dalam obrolan.

"Bukankah kamu anak bungsu? Wajar jika orang tuamu khawatir dan ingin agar kamu tinggal di rumah asalmu, haahh?" sahut dokter Pooh Long. Dokter berusia hampir enam puluh tahun itu sangat ramah.

"Ini hanya sementara. Suatu saat aku ingin kembali." Cut Ha nampak meringis saat Pooh Long hampir selesai membersihkan lukanya yang dalam.

"Apa kamu juga tidak ingin segera menikah?" tanya Pooh Long kian detail. Baginya tidak fair jika wanita sesempurna Cut Ha belum menikah di usianya yang matang. Pooh Long sambil sesekali memperhatikan si pasien jelitanya dari belakang.

"Entahlah. Tapi, wanita mana yang ingin sendirian hingga tua? Jika terpaksa, akan kuadopsi beberapa anak. Bukankah itu tidak apa-apa?" tanya Cut Ha dengan sedikit menoleh pada Pooh Long. Dokter itu sudah selesai dan sedang menaikkan kembali zipper dress biru cantiknya.

"Itu memang tidak masalah. Tapi akan lebih baik jika kamu melahirkan anakmu sendiri, hhaahh,," pungkas sang dokter yang menjauh dari ranjang pasien sambil mengemas peralatannya.

Cut Ha turun dari ranjang dan berjalan memutar melewati Khaisan. Tidak peduli saat tangannya yang sedang menenteng tas di lengan sedikit menggesek di perut Khaisan yang rata. Sang pengawal dengan sigap memundurkan diri agar wanita itu berjalan leluasa. Jarak antara dinding dengan kaki ranjang memang tidak terlalu lebar dan longgar. Cut Ha memang tidak sengaja, namun sikap angkuh membuatnya diam saja.

"Obat ini sangat penting untuk kamu habiskan. Jangan sampai kamu abaikan. Jika kamu tetap abai, lalu luka tusukanmu ada keluhan, akan kuberi rujukan saja agar kamu pergi ke Singapore sambil healing, hhaahh,," ucap Pooh Long sambil menulis resep di kemasan obat yang ada banyak ragamnya.

Cut Ha yang sudah berdiri mendekat,f hanya mengangguk tak menyahut. Merasa itu adalah pesan berat sebab dirinya sering lupa. Jadi lebih baik diam saja, daripada membuat beban janji yang baru dari mulutnya.

🕸🕸🍓🍓

Terpopuler

Comments

Sarah Kareem

Sarah Kareem

sepertinya Cut Ha lama2 akan bergantung pada Khaisan.. karena Pelupa.. 😁

2023-05-04

2

As Lamiah

As Lamiah

wiih sepertinya cut ha jadi bikin penasaran kaisang nih tour 💪💪💪
penasaran nih masalalu apa yg udah bikin mereka jadi kayak sekarang penasan banget nih tour semangat nungguin up mu tour 💪💪💪😘 semangat tour semoga sehat selalu 💖😘

2023-05-04

1

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!