16. Ke Rumah Sakit

Setelah luka dikompres air hangat kurang lebih tiga menit, Khaisan menutup luka dengan menempel perban steril miliknya yang lebih lebar dari perban sebelumnya. Perban sebelumnya yang didapat dan direkat oleh dokter Pooh Long saat kontrol beberapa hari lalu.

Khaisan melakukan dengan serius dan sungguh-sungguh. Tidak ingin asal membersihkan atau merawatnya. Meskipun Khaisan sadar, bisa jadi sampai di rumah sakit, dokter akan segera membukanya dan mencampakkan begitu saja. Demi menggantinya dengan yang baru.

Perawatan yang dilakukan sang pengawal selesai. Bersamaan dengan masuknya Mariah membawa irisan alpukat ke dalam kamar.

"Cut Ha, kamu harus duduk lagi. Isilah perutmu, obat itu harus kamu minum sekali lagi malam ini. Setelah itu kamu akan kubawa ke rumah sakit besar Nagoya."

Khaisan berdiri sejenak dan kemudian kembali membungkuk. Menyelip tangan lagi untuk mendudukkan Cut Ha dengan benar. Kali ini ada selimut tebal yang melapisi kulit Cut Ha.

"Mariah, suapi nonamu dengan alpukat itu. Setelahnya, minumkan obat di atas laci seluruh jenisnya. Masing-masing satu, Mariah." Khaisan memberi pesan pada Mariah, sepertinya akan pergi keluar kamar.

"Siap itu, pengawal Khaisan!" seru Mariah seperti biasanya.

"Mariah!" Khaisan kembali berseru kecil sambil memegangi daun pintu.

"Yaaa!" sahut Mariah siaga.

"Pilihkan baju yang bisa dibuka di belakang dengan mudah. Kamu pakaikan sekalian, Mariah!" seru Khaisan.

Lelaki itu benar-benar lenyap setelah mendapat anggukan dari Mariah padanya. Cut Ha juga terlihat memandang perginya dengan tatapan redup dan sayu.

Khaisan dengan cepat melesat ke dalam kamar di seberang. Melepas kancing kemeja panjangnya buru-buru sambil berjalan ke kamar mandi. Merasa harus segera membersihkan diri sebersih mungkin dari kemungkinan terkena noda darah dan luka di bajunya. Jika memungkinkan, Khaisan akan peduli dengan perkara seperti ini.

Lelaki tampan itu keluar dari kamar dengan penampilan yang bersih dan segar. Berjalan cepat menghampiri pintu kamar di seberang. Merasa waktu dua puluh menit yang habis untuknya membersihkan diri, juga cukup untuk Mariah melakukan apa yang dipesankannya tadi untuk Cut Ha.

"Sudah selesai, Mariah??" tanya Khaisan pada Mariah.

Namun, pandangan matanya terus berlabuh pada Cut Ha. Wanita yang tadi sangat lemah, kini nampak rapi dan sudah bertukar baju tidur lainnya dengan zipper di belakang. Rambut panjang itu juga telah diikat dan dikepang rapi ke belakang sekedarnya. Tidak terlalu tinggi seperti yang biasa disuka oleh Cut Ha. Menduga jika itu adalah Mariah yang melakukan.

"Semua sudah, pengawal Khaisan," sahut Mariah setelah memandang Cut Ha sejenak.

"Kamu juga ikut ke rumah sakit. Kuberi waktu untukmu bersiap dengan cepat. Semua pintu dan jendela sudah kuperiksa. Kuncilah pintu utama baik-baik saat kamu keluar, Mariah!" seru Khaisan sambil mendekati Cut Ha di ranjang.

"Ya.Ya.Ya!! Akan ikut aku! Tunggu aku di mobil dalam garasi, pengawal Khaisan!" seru Mariah yang kemudian menghilang cepat dari pintu kamar Cut Ha.

"Kamu mau apa?!" seru lirih Cut Ha bertanya.

Dahi Khaisan berkerut sejenak. Gerakan tangannya yang akan menyelip di bawah kaki dan pinggang Cut Ha pun terhenti seketika.

"Mengangkat kamu ke garasi," sahut Khaisan datar.

"Aku jalan sendiri," tukas Cut Ha dengan suaranya yang masih terdengar gemetar.

"Kamu bisa?" tanya Khaisan merasa ragu.

"Hanya jalan, aku bisa," sahut Cut Ha dengan pandangan meminta.

Khaisan segera menarik tangan dan meluruskan tubuh. Lalu sedikit mundur ke belakang. Memberi ruang agar Cut Ha turun dari ranjang dan berjalan.

Cut Ha sedang melakukan apa yang diinginkan. Wanita itu telah berdiri pelan dan mencoba berjalan. Namun, kakinya berhenti dan tidak lagi melangkah. Tapi menoleh dan memandang pada Khaisan.

"Ada apa?" tanya Khaisan cepat dan tanggap.

"Tolong, peganglah aku," sahut Cut Ha dengan lirih dan seperti terpaksa berkata.

Khaisan tidak ingin membuat Cut Ha merasa lebih segan lagi. Segera disambarnya tangan Cut Ha dengan menggenggam rapat telapak tangannya.

Namun, Cut Ha berusaha mengibas dan melepaskannya tanpa bersuara. Khaisan pun melonggarkan dan melepaskan lagi.

Tangan Cut Ha merambat memegang lengan tangan Khaisan dengan erat.

Rupanya, seperti itulah yabg dimaksud Cut Ha. Khaisan pun terus diam tanpa berkomentar. Wanita itu mulai berjalan dengan berpegang erat di lengan tangannya.

Meski ingin cepat pergi ke rumah sakit, Khaisan memilih bersabar mengikuti langkah Cut Ha yang berjalan agak lambat. Merasa tidak ingin mematah keinginan Cut Ha yang masih berusaha nampak kuat dan cepat. Khaisan tidak ingin mendebatnya.

Mereka baru saja melewati pintu saat tiba-tiba Cut Ha berhenti dan memegangni lengan tangan Khaisan dengan kedua tangan. Kini Cut Ha telah menggayut dengan kuat di lengan Khaisan.

"Pengawal Khaisan, aku tidak sanggup," ucap Cut Ha dengan suara tercekat. Mungkin telah benar-benar lemah dan merasa bisa jadi akan pingsan.

"Pegang leherku, Cut," sambut Khaisan cepat dengan tenang. Seraya menyambar pinggang dan kaki Cut Ha dengan mudah.

Khaisan membawa Cut Ha dengan mudah dan berjalan tenang menuju garasi. Tangan yang masih terasa panasnya itu sedang mengalung erat di lehernya.

Kesadaran Cut Ha masih terus terjaga dan mungkin sedang merasa canggung yang sangat. Wajahnya terus berpaling jauh, tidak ingin dipandang atau juga memandang sang pengawal yang sedang membopongnya. Cut Ha masih bisa menanggung rasa segan dan kikuk. Ditengah rasa gemetar tak berdaya sebab demam dan lukanya.

Khaisan telah sukses mendudukkan Cut Ha di kursi belakang. Mariah datang tak lama kemudian.

"Terimakasih," ucap Cut Ha saat Khaisan akan menarik dirinya setelah meletak Cut Ha di kursi.

"Sudah tugasku. Kamu jangan merasa segan," sahut Khaisan sambil menjauhkan diri dari Cut Ha.

"Mariah, temani nona Cut Ha," ucap Khaisan setelah berdiri di luar. Mariah masuk ke dalam yang kemudian ditutup pintunya oleh Khaisan.

"Mariah, apa security jaga sudah kamu hubungi?" tanya Khaisan dari kursi kemudi.

"Sudah itu. Sebentar lagi security akan merapat depan rumah, pengawal Khaisan!" sahut Mariah dengan resah.

Khaisan tidak lagi bersuara. Telah mulai meluncur meninggalkan garasi dan rumah. Melewati pagar toko yang dibukakan khusus oleh seorang security yang berjaga.

Kini mobil yang dibawa Khaisan telah membelah jalanan dengan laju super kencang. Menuju arah rumah sakit besar internasional di Nagoya. Merasa tidak sabar untuk segera mencapainya. Sebab sangat cemas dengan sang tuan yang sedang terancam sebab bahaya lukanya.

🕸🕸🍓🍓🕸🕸

Terpopuler

Comments

As Lamiah

As Lamiah

semangat tour semoga sehat selalu di tunggu juga kedekatan dan kehangatan hati cut ha pada kaishang semoga mereka sama sama saling sabar menjalani proses perubaha yg baik 💪💪💪 semangat tour semoga sehat selalu 💪😘😘

2023-05-09

0

Sarah Kareem

Sarah Kareem

lanjut kak makin seru

2023-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!