11. Lima Tahun Lalu

Cut Ha berdiri tegang dengan menatap tajam Khaisan. Pengawal handal itu terus diam ditempat, tidak terlihat raut gusar sedikit saja di wajah tampannya.

"Aku akan menelepon kepala agensimu sekarang juga." Cut Ha bebicara sambil membuka layar ponsel yang senantiasa dipegang olehnya.

"Cut Ha, simpanlah dulu ponselmu. Aku ingin bertanya padamu, kamu lima tahun yang lalu adalah perempuan lesbian, penyuka sesamamu. Apakah sekarang kamu juga masih kelainan seperti itu?" tanya Khaisan dengan tidak bergerak.

Wajah Cut Ha nampak sedikit tegang dengan dahi yang berkernyit.

"Apa kamu tidak mendengar isi pembicaraanku dengan Dias di meja makan?" tanya Cut Ha pada Khaisan. Ketakutannya berubah jadi kesal pada Khaisan.

"Aku mendengarnya. Tapi jika aku tak percaya dan kupikir kamu masih tidak normal seperti dulu, apa aku salah?" tanya Khaisan dengan wajahnya yang kaku.

"Aku sudah berubah. Juga kusadari jika kelakuanku saat dulu sangatlah menjijikkan. Tapi, aku sekarang ini sudah benar-benar berubah." Cut Ha berkata dengan jengah pada Khaisan.

"Jadi sama juga denganku, Cut Ha. Aku jahat hanya lima tahun yang lalu. Hanya satu kali aku melakukannya. Aku juga langsung mendapat hukuman sesuai undang-undang. Kurasa kamu lebih parah. Kamu berapa kali? Tidak terhitung?" tanya Khaisan dengan nada tajam menyindir.

"Jaga ucapanmu, Putra! Kamu tidak berhak mengorekku! Yang jelas, aku tidak merugikan orang lain, aku tidak menjahati orang lain. Jauh beda dengan yang sudah kamu lakukan!" pekik Cut Ha dengan sahutannya.

"Putra? Nama itu sudah berlalu dengan masa laluku yang suram. Yang ada adalah nama Khaisan. Namaku yang baik," tegas Khaisan. Merasa tidak suka saat Cut Ha mengungkit akan nama panggilan lamanya.

"Ah, Putra??!! Kamu tidak mengakui namamu sendiri? Asal kamu tahu, bagiku kamu adalah Putra yang selamanya jahat!" seru Cut Ha dengan nada emosinya.

"Cut Ha! Kamu tahu, kenapa aku pernah berbuat jahat? Apa reaksimu jika kubilang bahwa kamulah penyebabku berbuat jahat?!" tanya Khaisan dengan nada yang keras. Sepertinya sudah sedikit terpancing emosinya.

"Apa maksudmu? Sebab aku??" tanya Cut Ha dengan bingung.

"Ingat-ingatlah, Cut Ha. Jangan pura-pura lupa. Kejahatanku itu mendekati pukul dua siang. Apa kamu lupa, kamu telah memaki dan mengumpatku di depan para rekan kerjaku saat makan tengah hari. Kamu harusnya ingat di mana,," jelas Khaisan dengan tajam.

Cut Ha dengan mata indahnya yang lebar mengatupkan bibir perlahan. Memandang Khaisan dengan tatapan yang jauh menembus di pupil matanya yang hitam. Tengah berfikir keras dengan apa yang tadi Khaisan katakan padanya.

Ingatan itu datang dan diulasnya kembali dengan mudah. Saat itu, dirinya makan siang di restoran Nagoya. Pergi sendiri dan makan sendiri dengan perasaan merana. Mantan calon suami dan sahabat tercinta sedang menggelar pesta nikah di pulau jawa dengan sangat meriah. Tidak menyangka jika perasaannya jadi sedih dan merana tiba-tiba.

Tidak menduga sama sekali juga, Putra yang telah mencampakkan sang sahabat, yang akhirnya menikah dengan calon suaminya, tiba-tiba datang makan di meja sebelah. Putra bersama banyak orang berseragam dinas perpajakan pemerintah.

Entah kerasukan jin gila model apa, Keke begitu emosi, muak dan naik darah melihat Putra yang sedang mengobrol penuh senyum dengan kawan-kawan di meja sebelah.

Keke tergesa mendatangi meja Putra tanpa ragu atau pun rasa malu. Disumpah dan diserapahinya Putra dengan tidak peduli pada orang-orang yang bersama lelaki itu di meja. Bahkan mereka pun belum menyentuh makanan dan baru saja mendapatkan menunya masing-masing.

Keke memaki dan mengumpat Putra dengan lantang sebagai lelaki tidak bertanggung jawab, tidak becus, pegawai negara yang tidak berguna, makan gaji buta, lelaki jahat, lelaki penjajah wanita dan kata-kata umpatan kasar lainnya.

Keke tidak peduli betapa malunya Putra saat itu. Apalagi orang-orang yang duduk semeja adalah pejabat penting di pemerintah lainnya. Sedang ikut dalam gabungan kunjungan kerja terpadu di seluruh area pulau Batam.

Putra termenung malu yang kemudian keluar dari meja. Berusaha menyusul Keke yang telah tergesa pergi setelah puas mencacinya. Wanita yang dikejar telah meluncur pergi bersama mobilnya dengan kencang. Sedang Putra tanpa membawa kendaraan sebab pergi berkelompok bersama mobil dinas.

🕸

Cut Ha dengan ingatan yang kembali segar memandang bingung pada Khaisan. Nuraninya telah sadar dan merasa sikapnya waktu itu keterlaluan, Cut Ha memandang wajah Khaisan dengan lekat.

"Apa aku sudah sangat mempermalukanmu? Lalu setelah itu, apa yang terjadi?" tanya Cut Ha dengan tatapan yang sendu dan segan. Merasa sangat gengsi jika harus minta maaf pada Khaisan.

"Kamu tahu, restoran itu juga memiliki bar yang buka dua puluh empat jam?" tanya Khaisan dengan dalam. Cut Ha tertegun sejenak yang lalu mengangguk. Terus mengatup rapat bibirnya memandang dan menyimak Khaisan yang mulai berbicara.

Setelah gagal mengejar Keke hingga di latar parkir, Putra tidak bergabung kembali ke mejanya. Namun masuk ke dalam bar dan minum alkohol hingga mabuk. Putra yang tidak terbiasa dengan arak, segera kacau kepala dan raganya sebab minuman sesat itu.

Putra melihat jika pelayan bar yang seksi itu adalah Keke yang membuatnya marah dan naik darah. Demi melampiaskan amarah jiwa, wanita bar yang hanya satu orang itu diseretnya dan dinodai di tempat dengan amarah menggelegak. Bahkan, penjaga bar yang berniat menolong pelayan bar itu dianiaya Putra dengan mudah. Putra sedang kalap dan tenggelam pada marahnya.

🕸

Cut Ha yang terus memandang dengan diam, nampak bergerak bibirnya dengan tatap mata yang resah.

"Jadi,, jadi memang aku yang membuatmu melakukan hal itu??" tanya Cut Ha dengan nada tersendat. Khaisan mengangguk dan menatap tajam matanya.

"Kamu tahu, siapa yang kubayangkan saat kunodai wanita pelayan bar itu?" tanya Khaisan dengan kaku.

"Ve,,,Velingga??" Cut Ha menebaknya dengan cepat.

Lelaki itu tidak menggeleng atau juga mengangguk. Tapi terus memandang wajah Cut Ha seperti akan menelannya.

🕸🕸🍓🍓🕸🕸

Terpopuler

Comments

indy

indy

ternyata mereka sudah tertaut sejak masa lalu, walaupun tidak dalam kondisi baik

2023-05-07

0

Sarah Kareem

Sarah Kareem

pasti stelah ini makin seru.. karena sudah saling terbuka 😁

2023-05-07

0

orchid

orchid

wow,,begitu ceritanya thor...

2023-05-07

0

lihat semua
Episodes
1 01. Tarif Kawalan
2 02. Deal
3 03. Rumah Bertugas
4 04. Putra?
5 05. Kunci Mobil
6 06. Luka Tusuk
7 07. Uang Cash
8 08. Cut Ha & Dias
9 09. Cut Ha is Keke
10 10. Penjahat Khaisan
11 11. Lima Tahun Lalu
12 12. Tanpa Dendam
13 13. Lelaki Baik
14 14. Luka
15 15. Luka Yang Sakit
16 16. Ke Rumah Sakit
17 17. Ikut Jum'atan
18 18. Sorban Cantik
19 18. Home Stay Te Ka
20 20. Boss Kha
21 21. Dipanggil Pulang
22 22. Andres
23 23. Pendapat Menggantung
24 24. Felix
25 25. Ortuku Datang
26 26. Jumpa Andres
27 27. Payung
28 28. Teror
29 29. Khilaf
30 30. Lambat
31 31. Cut Ha
32 32. Di Mana Mereka
33 33. Dengan Felix
34 34. Dengan Felix
35 35. Terciduk
36 36. Aman
37 37. Otewe Pulang
38 38. Otewe Pulang
39 39. Berdua
40 40. Berdua
41 41. Jogging
42 42. Cut Ha Mengikut
43 43. Mommynya
44 44. Tidak Perlu Dijaga
45 45. Elvira
46 46. Asisten Wanita
47 47. Menunggu
48 48. Petik Anggur
49 49. Video Renang
50 50. Bertemu Andres
51 51. Tempat Acara Bertunang
52 52. Seperti Cut Hanah
53 53. Tak Enak Badan
54 54. Jagalah Dekat
55 55. Susah Tidur
56 56. Menikah Denganku
57 57. Minta Izin
58 58. Berpisah
59 59. Menghilang
60 60. Khaisan Dan Errushqi
61 61. Nama Bodyguard
62 62. Cemburu
63 63. Bantuan
64 64. Tak Sebanding
65 65. Khilaf
66 66. Terakhir Bersama
67 67. Dikembalikan
68 68. Berpisah
69 69. Lambat
70 70. Pesan Terakhir
71 71. Dua Tahun Kemudian..
72 72. Dipilih dan Memilih
73 73. Banyak Diminati
74 74. Menawarkan Diri
75 75. Pria Pengecut
76 76. Diharap Hamil
77 77. Luluh
78 78. Bercak Hasrat
79 79. Andreas Abdullah
80 80. Dibayar Mahal
81 81. Sepakat
82 82. Diantar Datang
83 83. Beda Kamar
84 83. Pindah Kamar
85 85. Menjumpai Andres
86 86. Di Sekap
87 87. Shirakhi San
88 88. Diantar Pulang
89 89. Gadis
90 90. Tiga Bulan Kemudian
Episodes

Updated 90 Episodes

1
01. Tarif Kawalan
2
02. Deal
3
03. Rumah Bertugas
4
04. Putra?
5
05. Kunci Mobil
6
06. Luka Tusuk
7
07. Uang Cash
8
08. Cut Ha & Dias
9
09. Cut Ha is Keke
10
10. Penjahat Khaisan
11
11. Lima Tahun Lalu
12
12. Tanpa Dendam
13
13. Lelaki Baik
14
14. Luka
15
15. Luka Yang Sakit
16
16. Ke Rumah Sakit
17
17. Ikut Jum'atan
18
18. Sorban Cantik
19
18. Home Stay Te Ka
20
20. Boss Kha
21
21. Dipanggil Pulang
22
22. Andres
23
23. Pendapat Menggantung
24
24. Felix
25
25. Ortuku Datang
26
26. Jumpa Andres
27
27. Payung
28
28. Teror
29
29. Khilaf
30
30. Lambat
31
31. Cut Ha
32
32. Di Mana Mereka
33
33. Dengan Felix
34
34. Dengan Felix
35
35. Terciduk
36
36. Aman
37
37. Otewe Pulang
38
38. Otewe Pulang
39
39. Berdua
40
40. Berdua
41
41. Jogging
42
42. Cut Ha Mengikut
43
43. Mommynya
44
44. Tidak Perlu Dijaga
45
45. Elvira
46
46. Asisten Wanita
47
47. Menunggu
48
48. Petik Anggur
49
49. Video Renang
50
50. Bertemu Andres
51
51. Tempat Acara Bertunang
52
52. Seperti Cut Hanah
53
53. Tak Enak Badan
54
54. Jagalah Dekat
55
55. Susah Tidur
56
56. Menikah Denganku
57
57. Minta Izin
58
58. Berpisah
59
59. Menghilang
60
60. Khaisan Dan Errushqi
61
61. Nama Bodyguard
62
62. Cemburu
63
63. Bantuan
64
64. Tak Sebanding
65
65. Khilaf
66
66. Terakhir Bersama
67
67. Dikembalikan
68
68. Berpisah
69
69. Lambat
70
70. Pesan Terakhir
71
71. Dua Tahun Kemudian..
72
72. Dipilih dan Memilih
73
73. Banyak Diminati
74
74. Menawarkan Diri
75
75. Pria Pengecut
76
76. Diharap Hamil
77
77. Luluh
78
78. Bercak Hasrat
79
79. Andreas Abdullah
80
80. Dibayar Mahal
81
81. Sepakat
82
82. Diantar Datang
83
83. Beda Kamar
84
83. Pindah Kamar
85
85. Menjumpai Andres
86
86. Di Sekap
87
87. Shirakhi San
88
88. Diantar Pulang
89
89. Gadis
90
90. Tiga Bulan Kemudian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!