Cut Ha berdiri tegang dengan menatap tajam Khaisan. Pengawal handal itu terus diam ditempat, tidak terlihat raut gusar sedikit saja di wajah tampannya.
"Aku akan menelepon kepala agensimu sekarang juga." Cut Ha bebicara sambil membuka layar ponsel yang senantiasa dipegang olehnya.
"Cut Ha, simpanlah dulu ponselmu. Aku ingin bertanya padamu, kamu lima tahun yang lalu adalah perempuan lesbian, penyuka sesamamu. Apakah sekarang kamu juga masih kelainan seperti itu?" tanya Khaisan dengan tidak bergerak.
Wajah Cut Ha nampak sedikit tegang dengan dahi yang berkernyit.
"Apa kamu tidak mendengar isi pembicaraanku dengan Dias di meja makan?" tanya Cut Ha pada Khaisan. Ketakutannya berubah jadi kesal pada Khaisan.
"Aku mendengarnya. Tapi jika aku tak percaya dan kupikir kamu masih tidak normal seperti dulu, apa aku salah?" tanya Khaisan dengan wajahnya yang kaku.
"Aku sudah berubah. Juga kusadari jika kelakuanku saat dulu sangatlah menjijikkan. Tapi, aku sekarang ini sudah benar-benar berubah." Cut Ha berkata dengan jengah pada Khaisan.
"Jadi sama juga denganku, Cut Ha. Aku jahat hanya lima tahun yang lalu. Hanya satu kali aku melakukannya. Aku juga langsung mendapat hukuman sesuai undang-undang. Kurasa kamu lebih parah. Kamu berapa kali? Tidak terhitung?" tanya Khaisan dengan nada tajam menyindir.
"Jaga ucapanmu, Putra! Kamu tidak berhak mengorekku! Yang jelas, aku tidak merugikan orang lain, aku tidak menjahati orang lain. Jauh beda dengan yang sudah kamu lakukan!" pekik Cut Ha dengan sahutannya.
"Putra? Nama itu sudah berlalu dengan masa laluku yang suram. Yang ada adalah nama Khaisan. Namaku yang baik," tegas Khaisan. Merasa tidak suka saat Cut Ha mengungkit akan nama panggilan lamanya.
"Ah, Putra??!! Kamu tidak mengakui namamu sendiri? Asal kamu tahu, bagiku kamu adalah Putra yang selamanya jahat!" seru Cut Ha dengan nada emosinya.
"Cut Ha! Kamu tahu, kenapa aku pernah berbuat jahat? Apa reaksimu jika kubilang bahwa kamulah penyebabku berbuat jahat?!" tanya Khaisan dengan nada yang keras. Sepertinya sudah sedikit terpancing emosinya.
"Apa maksudmu? Sebab aku??" tanya Cut Ha dengan bingung.
"Ingat-ingatlah, Cut Ha. Jangan pura-pura lupa. Kejahatanku itu mendekati pukul dua siang. Apa kamu lupa, kamu telah memaki dan mengumpatku di depan para rekan kerjaku saat makan tengah hari. Kamu harusnya ingat di mana,," jelas Khaisan dengan tajam.
Cut Ha dengan mata indahnya yang lebar mengatupkan bibir perlahan. Memandang Khaisan dengan tatapan yang jauh menembus di pupil matanya yang hitam. Tengah berfikir keras dengan apa yang tadi Khaisan katakan padanya.
Ingatan itu datang dan diulasnya kembali dengan mudah. Saat itu, dirinya makan siang di restoran Nagoya. Pergi sendiri dan makan sendiri dengan perasaan merana. Mantan calon suami dan sahabat tercinta sedang menggelar pesta nikah di pulau jawa dengan sangat meriah. Tidak menyangka jika perasaannya jadi sedih dan merana tiba-tiba.
Tidak menduga sama sekali juga, Putra yang telah mencampakkan sang sahabat, yang akhirnya menikah dengan calon suaminya, tiba-tiba datang makan di meja sebelah. Putra bersama banyak orang berseragam dinas perpajakan pemerintah.
Entah kerasukan jin gila model apa, Keke begitu emosi, muak dan naik darah melihat Putra yang sedang mengobrol penuh senyum dengan kawan-kawan di meja sebelah.
Keke tergesa mendatangi meja Putra tanpa ragu atau pun rasa malu. Disumpah dan diserapahinya Putra dengan tidak peduli pada orang-orang yang bersama lelaki itu di meja. Bahkan mereka pun belum menyentuh makanan dan baru saja mendapatkan menunya masing-masing.
Keke memaki dan mengumpat Putra dengan lantang sebagai lelaki tidak bertanggung jawab, tidak becus, pegawai negara yang tidak berguna, makan gaji buta, lelaki jahat, lelaki penjajah wanita dan kata-kata umpatan kasar lainnya.
Keke tidak peduli betapa malunya Putra saat itu. Apalagi orang-orang yang duduk semeja adalah pejabat penting di pemerintah lainnya. Sedang ikut dalam gabungan kunjungan kerja terpadu di seluruh area pulau Batam.
Putra termenung malu yang kemudian keluar dari meja. Berusaha menyusul Keke yang telah tergesa pergi setelah puas mencacinya. Wanita yang dikejar telah meluncur pergi bersama mobilnya dengan kencang. Sedang Putra tanpa membawa kendaraan sebab pergi berkelompok bersama mobil dinas.
🕸
Cut Ha dengan ingatan yang kembali segar memandang bingung pada Khaisan. Nuraninya telah sadar dan merasa sikapnya waktu itu keterlaluan, Cut Ha memandang wajah Khaisan dengan lekat.
"Apa aku sudah sangat mempermalukanmu? Lalu setelah itu, apa yang terjadi?" tanya Cut Ha dengan tatapan yang sendu dan segan. Merasa sangat gengsi jika harus minta maaf pada Khaisan.
"Kamu tahu, restoran itu juga memiliki bar yang buka dua puluh empat jam?" tanya Khaisan dengan dalam. Cut Ha tertegun sejenak yang lalu mengangguk. Terus mengatup rapat bibirnya memandang dan menyimak Khaisan yang mulai berbicara.
Setelah gagal mengejar Keke hingga di latar parkir, Putra tidak bergabung kembali ke mejanya. Namun masuk ke dalam bar dan minum alkohol hingga mabuk. Putra yang tidak terbiasa dengan arak, segera kacau kepala dan raganya sebab minuman sesat itu.
Putra melihat jika pelayan bar yang seksi itu adalah Keke yang membuatnya marah dan naik darah. Demi melampiaskan amarah jiwa, wanita bar yang hanya satu orang itu diseretnya dan dinodai di tempat dengan amarah menggelegak. Bahkan, penjaga bar yang berniat menolong pelayan bar itu dianiaya Putra dengan mudah. Putra sedang kalap dan tenggelam pada marahnya.
🕸
Cut Ha yang terus memandang dengan diam, nampak bergerak bibirnya dengan tatap mata yang resah.
"Jadi,, jadi memang aku yang membuatmu melakukan hal itu??" tanya Cut Ha dengan nada tersendat. Khaisan mengangguk dan menatap tajam matanya.
"Kamu tahu, siapa yang kubayangkan saat kunodai wanita pelayan bar itu?" tanya Khaisan dengan kaku.
"Ve,,,Velingga??" Cut Ha menebaknya dengan cepat.
Lelaki itu tidak menggeleng atau juga mengangguk. Tapi terus memandang wajah Cut Ha seperti akan menelannya.
🕸🕸🍓🍓🕸🕸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
indy
ternyata mereka sudah tertaut sejak masa lalu, walaupun tidak dalam kondisi baik
2023-05-07
0
Sarah Kareem
pasti stelah ini makin seru.. karena sudah saling terbuka 😁
2023-05-07
0
orchid
wow,,begitu ceritanya thor...
2023-05-07
0