Tepat sebulan sudah kini Haidar meninggalkan Dini di kediamannya, ia pun datang saat makan malam.
Dini yang sedang makan bersama dengan Yana dan juga para pembantu lainnya di meja makan sangat terkejut dengan kedatangan Haidar.
Di rumah itu ada Yana asisten Dini, ada Lia sebagai kepala pelayan, satu orang koki dan satu orang yang bertugas untuk bersih-bersih rumah, serta satu orang bagian laundry. Di bagian luar ada dua satpam, sopir dan tukang kebun.
Mereka semua makan bersama kecuali 1 orang satpam yang harus tetap berjaga di pintu gerbang.
Mereka semua langsung berdiri merasa takut karena lancang makan bersama dengan nona muda mereka.
Haidar yang sudah makan malam sebelum datang hanya melihat mereka kemudian ia berjalan masuk ke kamarnya.
Begitu Haidar pergi meninggalkan ruang makan, mereka semua langsung berhamburan keluar dari ruang makan itu menuju ke tempat mereka masing-masing, hanya Yana dan koki yang masih tetap berdiri di tempatnya.
"Aku sudah kenyang, bereskan saja," ucap Dini kemudian ia pun melangkah menyusul Haider ke lantai 2 di kamar mereka. Haidar sedang membuka pakaiannya dan berjalan masuk ke kamar mandi saat Dini masuk ke kamar.
"Kenapa dia pulang tanpa memberi kabar kepada Lia, bikin kaget saja," gumam Dini sambil berjalan bolak-balik dengan memegang pakaian ganti milik Haidar yang telah di siapkannya.
Begitu keluar Haidar langsung menatap tajam Dini, kemudian ia berjalan mendekat dengan handuk yang melilit di tubuhnya.
Bohong jika pemandangan itu tak mempengaruhi Dini, dengan susah ia menelan salivanya. Namun, ia berusaha untuk terlihat baik-baik saja walau jantungnya serasa ingin melompat keluar.
Haidar langsung mengambil pakaiannya, memakainya di depan Dini dengan santainya. Dini masih berdiri di tempatnya, menggerutu dalam hati, bisa-bisanya pria yang sudah menjadi suaminya itu mengganti pakaian di depannya, sungguh sangat memalukan. Walau dia adalah suaminya. Namun, hubungan mereka tak sedekat itu.
"Aku tahu kamu dari kalangan rendah, sudah biasa makan bersama dengan para pembantu seperti apa yang kamu lakukan, tapi ingat selama kamu di rumah ini jaga statusmu sebagai istriku, jangan ulangi lagi," ucap Haidar tegas lalu berlalu menuju ke ruang kerjanya.
Dini mengikuti Haidar, "Apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Dini begitu Haidar sudah duduk di tempatnya.
"Ada apa?" tanyanya tanpa melihat ke arah Dini.
"Bagaimana kondisi ibuku? Sudah sebulan ini tak ada kabar. Apakah ibuku baik-baik saja?" tanya Dini memberanikan diri membuat, Haidar yang tadinya sibuk dengan pekerjaannya menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah Dini. Ia baru mengingat jika minggu lalu ayahnya sudah meminta untuk memberitahu Dini tentang kondisi ibunya dan ia melupakan akqn hal itu.
"Ibumu baik-baik saja, dia sudah menjalani operasi dan sudah tinggal di tempat yang aman untuknya, besok aku akan mengantarmu untuk menemuinya. Oh ya, dan satu hal lagi mungkin kedepannya aku juga tak akan sering pulang, kamu bebas melakukan apapun di rumah ini. Namun, ingat jaga batasanmu, kamu adalah nona muda di rumah ini."
"Baik, terima kasih banyak," ucap Dini sangat senang mendengar ibunya baik-baik saja dan Haidar mau mengantarnya untuk bertemu dengannya.
"Apa boleh aku sesekali menemui ibuku nantinya? Tak masalah jika kamu tak pulang ke rumah," ucap Dini membuat Haidar yang tadinya kembali melanjutkan pekerjaannya, kini kembali menghentikan tangannya dan menetap ke arah Dini.
"Jika kamu ingin bertemu dengan ibumu kamu bisa hubungi aku. Aku yang akan mengantarmu. Namun, jangan harap kamu bisa keluar dari rumah ini tanpa pengawasanku."
"Tapi kenapa aku tak boleh keluar? Aku janji tak akan berbuat macam-macam, aku juga bosan berada di rumah."
"Bosan katamu? Aku sudah menyediakan fanasilitas terbaik di rumah ini, apa masih ada yang kurang?"
"Tidak, tentu saja tak ada yang kurang, tapi aku hanya ingin sesekali berjalan-jalan keluar, aku janji takkan kabur darimu," ucap Dini yang berpikir mungkin saja ia dilarang keluar dari rumah itu karena takut jika sampai ia kabur.
Mendengar itu Haider menyunggikan senyum. Ia tak masalah jika istrinya itu kabur karena dia tak masalah akan hal itu. Namun, yang jadi masalah jika dia keluar dan masih menjadi istrinya, semua orang mengenalnya sebagai istrinya, akan banyak masalah yang ditimbulkan jika dia melakukan sesuatu yang bisa mencuri perhatian orang, bahkan keselamatannya mungkin saja terancam. Haidar sudah berpikir jika apa yang dialami oleh Joana mungkin saja adalah ulah rekan bisnisnya atau saingan yang berusaha untuk mengambil posisinya di perusahaan yang dipimpinnya sekarang.
"Bersabarlah, hubungan ini hanya akan berjalan selama 1 tahun, setelah 1 tahun kita akan bercerai dan kamu bebas untuk pergi kemanapun, jadi selama satu tahun ini tetaplah berada di rumah ini, jika memang kamu ingin keluar kamu harus memberitahuku terlebih dahulu. Jika ada urusan penting, aku akan mengusahakan keamananmu di luar sana, tapi jika hanya untuk berjalan-jalan sekedar mengusir rasa kebosanan cari kegiatan di rumah ini saja," ucap Haidar membuat Dini pun hanya mengangguk, kata satu tahun pernikahan membuatnya sedikit tersentak dan semakin menyadarkannya dirinya jika di rumah ini ia hanyalah seorang pengantin pengganti.
Rekomendasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Yani
Haidar bukan satu tahun tapi selamanya hidup bersama
2024-06-30
2
Raufaya Raisa Putri
waduhh.. bang. ngg ad status tinggi rental. hnya karena harta dan jabatan. semua sm. itu semua hny titipan
2024-06-14
0
Heni Nurhaeni
alah paling nanti bucin
2024-04-10
3