Malam Pertama

Dini yang mendengar suara dengkuran halus dari Haidar menghentikan pijatannya.

"Apa dia sudah tidur?" gumam Dini kemudian melihat wajah Haider, matanya tertutup dan terlihat begitu lelah. Ia pun menghentikan memijatnya, menutup tubuh suaminya itu dengan selimut.

"Ternyata ia memang sama sekali tak ada tertariknya denganku," gumamnya melihat penampilannya yang cukup terbuka, ia menaikkan bahunya. Mungkin memang tak seharusnya dia melakukan semua itu dan berharap jika suaminya akan menyentuhnya malam ini. Dini yang belum mengantuk memilih untuk berdiri di balkon kamarnya, menikmati pemandangan malam yang begitu indah, taman-taman yang masih diterangi lampu samar-samar membuat ia bisa melihat taman yang selalu dirawat oleh tukang kebunnya.

"Sekarang tersisa 5 bulan lagi, dan dalam waktu 5 bulan semua akan berakhir, aku akan merindukan rumah ini dan juga suasana sunyi ini," gumam Dini.

Bajunya yang cukup terbuka membuat ia merasa dingin, Namun, Dini enggan untuk meninggalkan balkon kamar tersebut, ia merasa lebih tenang saat berada di sana.

Dini tersentak kaget saat seseorang memberikan sebuah sweater hangat padanya dan saat berbalik ia melihat Haidar.

"Apa yang kamu lakukan di sini dengan pakaian terbuka seperti itu? Kamu bisa sakit," ucap Haidar membuat Dini hanya mengusap tengkuknya, ia memang merasa dingin dan tak nyaman berada di tempatnya saat ini.

"Apa kamu masih ingin aku pijat?" tanya Dini.

"Terima kasih, pijatanmu sangat enak, sudah beberapa hari ini aku tak bisa tidur dan karena pijatanmu tadi aku rasa aku tidur dengan nyenyak sampai aku tak menyadari kamu sudah tak memijatku lagi."

"Ada apa? Kenapa kamu tak bisa tidur nyenyak?"

Mendengar itu Haidar menghela nafas karena memang selama Joana meninggal ia tak pernah tidur dengan nyenyak, bayang-bayang Joana terus saja menghantui tidurnya, rasa bersalah dan rasa sakit atas kehilangan Joana sungguh sangat menyiksanya.

"Apa kamu pernah mencintai seseorang?" tanya Haidar tanpa melihat ke arah Dini, ia ingin ikut menikmati suasana malam di balkon kamar mereka.

"Aku tak pernah mencintai seseorang selama ini, bagiku bekerja dan membahagiakan ibuku adalah prioritas pertamaku, aku tak ada waktu untuk mengenal seorang pria lebih dekat hingga sampai mencintainya."

"Benarkah? Di usiamu saat ini kamu belum pernah merasakan jatuh cinta?"

"Entahlah, aku tak tahu apakah aku pernah jatuh cinta atau tidak, tapi yang jelas aku tak pernah merasa mencintai seorang pria yang berlebihan, rasa suka kagum mungkin pernah aku mengalaminya, saat melihat beberapa pria termasuk saat melihatmu. Aku kagum dan suka melihatmu, menurutku kamu pria yang sangat tampan dan juga baik, apakah itu bisa disebut cinta? Apakah aku mencintaimu?"

Mendengar pernyataan polos Dini membuat Haidar pun hanya tersenyum, melihat wajah polos wanita yang ada di sampingnya, wajahnya begitu cantik pasti banyak pria yang mengaguminya.

"Bukan, itu bukan cinta itu hanya rasa suka sama halnya jika kamu menyukai barang-barang, kamu ingin memilikinya setelah memilikinya rasa suka itu mungkin perlahan menghilang, berbeda dengan cinta. Saat kamu mencintai seseorang, semakin lama cinta itu akan semakin dalam, kamu ingin memilikinya sekaligus membahagiakannya."

Mendengar itu Dini hanya mengangguk, ia sama sekali tak paham apa yang dikatakan oleh Haidar. Namun, memang mungkin seperti itulah definisi cinta.

"Jika kamu menyukai sesuatu barang kamu akan merasa tak senang jika kehilangan barang tersebut, jika barang itu rusak atau diambil orang. Namun, jika kamu memiliki barang lain yang kamu sukai kamu dengan mudah akan melupakan barang yang tadinya membuatmu merasa kesal karena kehilangannya. Namun, berbeda dengan cinta, sekali kau mencintai seseorang, ketika orang itu pergi rasa cinta itu akan tetap berada di hatimu. Namun, cinta itu bukan lagi memberikan kebahagiaan, tapi memberikan rasa sakit meninggalkan luka yang akan sulit di sembuhkan."

"Jika memang cinta itu sudah memberikan rasa sakit dan tak memberikan rasa kebahagiaan lagi mengapa kamu masih menyimpan rasa cinta itu dan tak mencoba untuk mencintai orang lain."

"Itulah perbedaan cinta dan juga suka, kamu hanya bisa mencintai seseorang sekali dan selamanya, berbeda dengan suka, kamu bisa menyukai lebih dari satu dan bisa menggantinya dengan rasa suka pqda hal lain."

"Apa kamu pernah mendengar cinta kedua? Aku pernah mendengar kata-kata itu, jika seseorang bisa jatuh cinta lagi setelah ia merasa lebih nyaman dari cinta sebelumnya. Mengapa Anda tak mencoba? Mungkin saja keajaiban cinta kedua bisa menghampiri hati Anda. Mengobati yang luka Anda dan menyembuhkannya."

"Benarkah?"

Dini mengangguk, "Aku bisa membantu Anda."

Mendengar itu Haidar mendekat, ia menarik pinggang Dini membuat tubuh mereka saling beradu.

"Kamu bisa membantuku dengan apa? Dengan apa kamu bisa membantuku menyembuhkan luka di hatiku ini karena kehilangan cinta?"

Dini tersenyum, ia yang awalnya terkejut kini sudah bisa menguasai dirinya, meyakinkan dirinya jika ia adalah seorang istri, sudah seharusnya ia membantu suami itu keluar dari luka yang dihadapinya.

Dini mengulurkan tangannya memegang dada Haidar. Bermain disana, "Aku akan coba mengisi ruang yang kosong di sini. Jika kamu mengizinkan aku akan coba menyembuhkannya dengan rasa sukaku ini padamu. Setelah aku berhasil menyembuhkannya, semoga saja suatu saat nanti akan ada cinta lain yang menempatinya dan memberikan cinta baru yang bisa membuat kamu bahagia."

"Baiklah, aku akan mengizinkanmu mencoba mengobati luka ini dengan rasa suka, aku menunggu bagaimana caramu menyembuhkannya," ucap Haidar membuat Dini pun tersenyum.

Dini mengalunkan tangannya di leher Haidar dan menariknya, membuat wajah Haidar mendekat pada wajahnya. Dini mendaratkan bibirnya di bibir sang suami, hal yang merupakan pengalaman pertama baginya. Dini mencoba melakukannya sebaik mungkin, malam ini adalah malam untuk suaminya.

Dini akan menyembuhkan luka suaminya dengan memberikan haknya.

Haidar pria yang normal, mendapat apa yang dilakukan Dini, ia pun ikut terpancing dan bereaksi, malam pertama yang seharusnya mereka lalui di malam pertama mereka setelah melakukan ijab kabul ini baru mereka lakukan setelah 7 bulan lamanya.

Rekomendasi

YUK MAMPIR.

Terpopuler

Comments

Mrs. Labil

Mrs. Labil

polos bgt si Dini ☺️

2024-04-16

0

Faurina Rina

Faurina Rina

🤭😀

2024-04-01

0

Merica Bubuk

Merica Bubuk

Ga seru ah...
Maen nyosor aja

2024-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Menjadi Pengatin Pengganti
3 Malam Pertama
4 Terpisah Oleh Maut
5 Kehidupan Baru
6 Menyesuaikan Diri
7 Menjadi Nona Muda
8 Teman Baru
9 Kedatangan Haidar
10 Mari Berteman
11 Bertemu Ibu
12 Akan Menjadi Istri Sungguhan
13 Sambutan Dini
14 Malam Pertama
15 Istri Sesungguhnya
16 Siapa Mereka?
17 Kekhawatiran Dini
18 Kehadiran Yang Tak Terduga
19 Fakta Menyayat Hati
20 Keputusan Dini
21 Misteri Joana
22 Kembalinya Joana
23 Amnesia
24 Hanya Pelampiasanmu
25 Air Mata Dini
26 Ingin Cerai
27 Sebuah Tanda Tangan
28 Siasat Joana
29 Cerai
30 Status Janda
31 Menginginkan Cucu
32 Ada Apa Denganku?
33 Dokter Baru
34 Bertemu Orang Tua Joana
35 Garis Dua
36 Aktivitas Baru Dini
37 Kebusukan Joana mulai Terendus
38 Bunga Untuk Mu.
39 Perasaan Gelisah
40 Martabak Daging Spesial
41 Bertamu di tengah malam.
42 Kepanikan Dini
43 Kabar Bahagia
44 "Kamu Hamil?"
45 Perhatian Seorang Ayah
46 Tak Mau Mengalah
47 Pewaris Yang Dinantikan
48 Hempaskan Joana
49 Lamaran Haidar
50 Jawaban Dini
51 Kabar Buruk
52 Pembagian Harta.
53 Harta Kakek
54 Kepanikan Haidar
55 Proses Persalinan
56 Kenzo Sang Pewaris
57 Keinginan Dini
58 Kebaikan Hati Haidar
59 Kasih Sayang Seorang Kakak
60 Mendapatkan Kebahagian Lagi
61 Kabar Mengejutkan
62 Kejuta Berharga
63 Kebahagiaan Dini (Tamat)
64 Promo karya M Anha : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang Garis Dia)
65 Rekomendasi " Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Menjadi Pengatin Pengganti
3
Malam Pertama
4
Terpisah Oleh Maut
5
Kehidupan Baru
6
Menyesuaikan Diri
7
Menjadi Nona Muda
8
Teman Baru
9
Kedatangan Haidar
10
Mari Berteman
11
Bertemu Ibu
12
Akan Menjadi Istri Sungguhan
13
Sambutan Dini
14
Malam Pertama
15
Istri Sesungguhnya
16
Siapa Mereka?
17
Kekhawatiran Dini
18
Kehadiran Yang Tak Terduga
19
Fakta Menyayat Hati
20
Keputusan Dini
21
Misteri Joana
22
Kembalinya Joana
23
Amnesia
24
Hanya Pelampiasanmu
25
Air Mata Dini
26
Ingin Cerai
27
Sebuah Tanda Tangan
28
Siasat Joana
29
Cerai
30
Status Janda
31
Menginginkan Cucu
32
Ada Apa Denganku?
33
Dokter Baru
34
Bertemu Orang Tua Joana
35
Garis Dua
36
Aktivitas Baru Dini
37
Kebusukan Joana mulai Terendus
38
Bunga Untuk Mu.
39
Perasaan Gelisah
40
Martabak Daging Spesial
41
Bertamu di tengah malam.
42
Kepanikan Dini
43
Kabar Bahagia
44
"Kamu Hamil?"
45
Perhatian Seorang Ayah
46
Tak Mau Mengalah
47
Pewaris Yang Dinantikan
48
Hempaskan Joana
49
Lamaran Haidar
50
Jawaban Dini
51
Kabar Buruk
52
Pembagian Harta.
53
Harta Kakek
54
Kepanikan Haidar
55
Proses Persalinan
56
Kenzo Sang Pewaris
57
Keinginan Dini
58
Kebaikan Hati Haidar
59
Kasih Sayang Seorang Kakak
60
Mendapatkan Kebahagian Lagi
61
Kabar Mengejutkan
62
Kejuta Berharga
63
Kebahagiaan Dini (Tamat)
64
Promo karya M Anha : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang Garis Dia)
65
Rekomendasi " Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!