Teman Baru

"Beneran, aku nggak bohong," ucap Dini kemudian menceritakan semua apa yang terjadi padanya, mulai dari bagaimana ia bertemu dengan keluarga Haidar kemudian menikah dengan Haidar dan di sinilah ia berada saat ini, tak lupa Dini juga menceritakan mengenai ibunya yang sedang sakit mengapa ia menerima permintaan mereka dan kegelisahannya tentang ingin mencari tahu di mana ibunya saat ini berada dan bagaimana keadaannya.

"Apa Anda serius, Nona?" tanya Yana masih tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya itu.

"Kita sudah beberapa hari ini tidur di sini bersama kan? Menurutmu mengapa aku tidak tidur di kasur itu?" tunjuk Dini pada kasur yang selama ini terlihat bersih yang ada di kamar itu, kasur yang begitu empuk dan luas. Namun, mereka tidur di sofa dan juga kasur tambahan.

Mendengar itu Yana menatap heran pada nonanya.

"Itu karena Haidar tak mengizinkanku untuk tidur di sana dan sepertinya selama ini Haidar tak pernah datang ke sini pagi karena memang ia tak ingin menemuiku, baginya tugasku sudah selesai, yaitu menyelamatkan nama baik keluarga mereka dengan tetap melanjutkan pernikahan itu. Aku tak masalah tinggal di sini selamanya seperti ini, tapi aku ingin mendengar kabar bagaimana kondisi ibuku saat ini. Apakah mereka menepati janjinya untuk merawat ibuku dengan baik."

Yana pun mulai percaya dengan apa yang diceritakan oleh Dini, Yana hanya bisa mengangguk dan tak tahu harus berkomentar apa.

"Yana, kamu mau kan jadi temanku, mau berbagi denganku, mau membantuku?" ucap Dini menggenggam tangan Yana yang kini sudah ditarik duduk di samping Dini, mendengar pertanyaan itu Yana pun mengangguk masih dengan ekspresi keterkejutannya.

Yana juga memiliki banyak masalah, mungkin mereka bisa berbagi masalah bersama, lagi pula benar apa yang dikatakan oleh Dini, jika dia bukannya siapa-siapa selain istri pengganti dari majikannya, mereka sederajat sebelumnya.

"Baiklah, kita berteman, tapi jika ada tuan tolong jangan mempersulit ku ya, kita kembali sebagaimana mestinya," ucap Yana membuat Dini pun mengangguk dengan cepat, ia juga setuju akan hal itu.

Sejak malam itu mereka pun sering berbagi cerita saat dikamar dan saat di luar kamar, mereka akan bersikap seperti layaknya nona muda dan asistennya. Namun, begitu di dalam kamar mereka akan menjadi sahabat, semenjak hari itu Dini juga sudah tak lagi canggung di rumah itu, ia mulai menikmati semua fasilitas yang disediakan oleh Haider, semua itu berkat adanya Yana yang selalu menemaninya, Yana juga mencoba mencari tahu ke mana ibu Dini dirawat.

"Bagaimana, apa kamu tahu sesuatu tentang ibuku?" tanya Dini begitu mereka sudah masuk ke dalam kamar, sudah 3 minggu kini mereka bersama, mereka sudah semakin akrab di dalam kamar mereka layaknya seorang teman bahkan setelah 3 minggu Haidar tak pulang. Dini meminta satu tempat tidur yang cukup besar agar mereka bisa tidur bersama.

Yana yang memang merasa jika Dini adalah orang yang baik juga mencoba membantu Dini sebisanya.

"Maaf, aku sudah mencari semampuku. Namun, sampai saat ini aku belum menemukannya, mereka mungkin membawanya ke rumah sakit pribadi. Rumah sakit khusus keluarga mereka."

Mendengar itu Dini pun mengangguk. "Semoga saja ibuku dirawat di sana dan mendapatkan perawatan yang terbaik."

"Oh ya, Nona. Apa nona tak pernah mendengar kabar dari tuan Haidar?"

"Dari mana aku mendapat kabar darinya, aku sama sekali tak tahu nomor teleponnya. Aku juga sudah pernah bertanya pada Lia, tapi Lia juga mengatakan jika ia sendiri dia tak tahu apa-apa, Haidar hanya mengatakan agar menjagaku selama ia pergi. Katanya sih ia ada pekerjaan, tapi pekerjaan apa selama ini dia tak pulang sehari pun, sudah pasti kan dia hanya memang menghindariku, tapi nggak masalah juga sih dia ada dan tidak, tak ada pengaruhnya.

"Iya juga sih, kalian kqn memang tak saling merindukan dan membutuhkan."

"Hmmm, tapi jika dia datang, aku bisa bertanya masalah ibu, walaupun belum tentu juga dia mau menjawab, tapi setidaknya aku memperingatkan mereka akan janjinya. Tak mengabaikan kesepakatan kita."

"Ya sudah, tidurlah ini sudah malam besok kita bisa kesiangan, aku bisa mendapat teguran dari ibu Lia," ucap Yana membuat Dini pun mengangguk, kemudian keduanya pun tertidur dan masuk ke alam mimpi mereka.

Sementara itu, Haidar berada di sebuah apartemen mewah. Selama ini ia tinggal di sana, ia malas untuk pulang ke rumah yang sudah disiapkannya untuk Joana, pulang ke rumah itu hanya akan mengingatkannya pada kehilangan Joana dan juga menambah kesal dengan kenyataan ada Dini di sana.

"Kenapa kamu pergi meninggalkanku? Aku sudah menyiapkan semua untukmu, menyiapkan rumah untuk kita tinggal bersama dengan anak-anak kita, sekarang apa yang harus aku lakukan tanpamu. Maak, aku menikah dengan orang yang sama sekali tak aku cintai, semua itu karena paksaan ayahku, jangankan mencintainya mengenalnya saja aku tak tahu, siapa dia," ucap Haidar hanya bisa menghela nafas sambil menghabiskan minuman yang ada di gelasnya.

Ponselnya berdering dan itu panggilan dari ayahnya.

"Iya, Yah. Ada apa?" tanya Haidar pada sang ayah saat setelah mengangkat panggilan dari ayahnya.

"Saat ini kamu di mana, Nak?"

"Aku ada di apartemenku."

"Bersama Dini?"

"Tidak, aku sendiri."

"Baiklah, ajak Dini untuk makan malam ke rumah utama, kalian sudah lama menikah, tapi kenapa tak pernah membawa Dini untuk mengunjungi kami."

"Ayah, apa Ayah bercanda? Walaupun Dini sudah menjadi menantu di keluarga kita, tapi bagiku Dini bukanlah siapa-siapa, Ayah. Jadi untuk apa aku membawanya ke rumah, kalian juga sudah tahu jika aku tak menginginkan pernikahan ini."

"Baiklah, jika memang kamu tak menginginkan pernikahan ini terjadi, tapi setidaknya kamu harus bersikap baik padanya dia sudah membantu kita keluar dari masalah berat yang bisa membuat keluarga kita malu."

"Sudahlah, Ayah. Dia memang sudah menyelamatkan harga diri keluarga kita, tapi kita juga sudah menyelamatkan ibunya kan? Bukan kah Ayah mengobati ibunya, bagaimana keadaannya?"

"Iya, memang seperti itu. Kami menyelamatkan ibunya dan dia menyelamatkan nama baik keluarga kita, tapi walau bagaimanapun dia adalah istrimu secara resmi baik secara hukum dan agama, ada hal-hal yang perlu kamu berikan padanya, nafkah lahir dan batin."

"Sudahlah, Ayah. Aku tak mau membahas masalah itu, bagiku dia hanyalah orang asing, sekarang Ayah katakan sampai kapan aku menjadikannya istri penggantiku, aku sudah tak tahan dia tinggal di kamarku. Sudah tiga minggu ini aku tidur di apartemen, aku ingin kembali ke rumahku, rumah itu aku siapkan untuk Joana dan aku akan tinggal di sana bersama dengan kenangan Joana."

"Apa maksudmu? Jadi selama ini kamu tak tinggal bersamanya?"

"Aku tak mau membahasnya lagi Ayah, jika Ayah menelpon hanya ingin membahas masalah wanita itu akan aku tutup teleponnya," ucap Haidar yang bahkan lupa siapa nama istrinya.

"Baiklah, sebenarnya tujuan Ayah ingin meminta kamu mengatakan kepadanya jika ibunya sudah sehat, ia sudah boleh keluar dari rumah sakit dan Ayah sudah memberinya sebuah apartemen dan dia bisa tinggal di sana, istrimu bisa mengunjunginya sesekali."

"Ayah belum menjawab pertanyaanku, sampai apa kapan aku bersama dengannya? Sampai kapan hubungan yang hanya status ini terus mengikat kami berdua?"

"Baiklah, jika memang kamu tak mau meneruskan pernikahan ini, tak mau mencoba memulai kehidupan rumah tangga dengan wanita itu, ayah sama sekali tak memaksa, tapi dalam satu tahun ini biarkan kalian seperti ini, setelahnya kamu boleh melakukan apa pun. Kamu boleh melakukan gugatan cerai. Ingat! jangan kembali mempermalukan nama keluarga dengan membuat keonaran, dimana semua orang kalian adalah suami istri."

"Iya, Ayah. Aku mengerti," ucap Haidar kemudian mematikan panggilannya, ia hanya bisa menghela nafas. Semoga saja 1 tahun bisa terlewati dengan cepat, ia benar-benar tak bisa menerima semua kenyataan ini.

Terpopuler

Comments

Dardi Mauza

Dardi Mauza

buat Haidar jatuh cinta pd dini Thor biar tahu rasa tu haidar

2024-05-02

0

Mrs. Labil

Mrs. Labil

semoga Yana bnr" teman yg baik ya 🤗

2024-04-16

0

Faurina Rina

Faurina Rina

mungkin kah akan meninghalkn pesona dini upz🤭😀

2024-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Menjadi Pengatin Pengganti
3 Malam Pertama
4 Terpisah Oleh Maut
5 Kehidupan Baru
6 Menyesuaikan Diri
7 Menjadi Nona Muda
8 Teman Baru
9 Kedatangan Haidar
10 Mari Berteman
11 Bertemu Ibu
12 Akan Menjadi Istri Sungguhan
13 Sambutan Dini
14 Malam Pertama
15 Istri Sesungguhnya
16 Siapa Mereka?
17 Kekhawatiran Dini
18 Kehadiran Yang Tak Terduga
19 Fakta Menyayat Hati
20 Keputusan Dini
21 Misteri Joana
22 Kembalinya Joana
23 Amnesia
24 Hanya Pelampiasanmu
25 Air Mata Dini
26 Ingin Cerai
27 Sebuah Tanda Tangan
28 Siasat Joana
29 Cerai
30 Status Janda
31 Menginginkan Cucu
32 Ada Apa Denganku?
33 Dokter Baru
34 Bertemu Orang Tua Joana
35 Garis Dua
36 Aktivitas Baru Dini
37 Kebusukan Joana mulai Terendus
38 Bunga Untuk Mu.
39 Perasaan Gelisah
40 Martabak Daging Spesial
41 Bertamu di tengah malam.
42 Kepanikan Dini
43 Kabar Bahagia
44 "Kamu Hamil?"
45 Perhatian Seorang Ayah
46 Tak Mau Mengalah
47 Pewaris Yang Dinantikan
48 Hempaskan Joana
49 Lamaran Haidar
50 Jawaban Dini
51 Kabar Buruk
52 Pembagian Harta.
53 Harta Kakek
54 Kepanikan Haidar
55 Proses Persalinan
56 Kenzo Sang Pewaris
57 Keinginan Dini
58 Kebaikan Hati Haidar
59 Kasih Sayang Seorang Kakak
60 Mendapatkan Kebahagian Lagi
61 Kabar Mengejutkan
62 Kejuta Berharga
63 Kebahagiaan Dini (Tamat)
64 Promo karya M Anha : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang Garis Dia)
65 Rekomendasi " Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Menjadi Pengatin Pengganti
3
Malam Pertama
4
Terpisah Oleh Maut
5
Kehidupan Baru
6
Menyesuaikan Diri
7
Menjadi Nona Muda
8
Teman Baru
9
Kedatangan Haidar
10
Mari Berteman
11
Bertemu Ibu
12
Akan Menjadi Istri Sungguhan
13
Sambutan Dini
14
Malam Pertama
15
Istri Sesungguhnya
16
Siapa Mereka?
17
Kekhawatiran Dini
18
Kehadiran Yang Tak Terduga
19
Fakta Menyayat Hati
20
Keputusan Dini
21
Misteri Joana
22
Kembalinya Joana
23
Amnesia
24
Hanya Pelampiasanmu
25
Air Mata Dini
26
Ingin Cerai
27
Sebuah Tanda Tangan
28
Siasat Joana
29
Cerai
30
Status Janda
31
Menginginkan Cucu
32
Ada Apa Denganku?
33
Dokter Baru
34
Bertemu Orang Tua Joana
35
Garis Dua
36
Aktivitas Baru Dini
37
Kebusukan Joana mulai Terendus
38
Bunga Untuk Mu.
39
Perasaan Gelisah
40
Martabak Daging Spesial
41
Bertamu di tengah malam.
42
Kepanikan Dini
43
Kabar Bahagia
44
"Kamu Hamil?"
45
Perhatian Seorang Ayah
46
Tak Mau Mengalah
47
Pewaris Yang Dinantikan
48
Hempaskan Joana
49
Lamaran Haidar
50
Jawaban Dini
51
Kabar Buruk
52
Pembagian Harta.
53
Harta Kakek
54
Kepanikan Haidar
55
Proses Persalinan
56
Kenzo Sang Pewaris
57
Keinginan Dini
58
Kebaikan Hati Haidar
59
Kasih Sayang Seorang Kakak
60
Mendapatkan Kebahagian Lagi
61
Kabar Mengejutkan
62
Kejuta Berharga
63
Kebahagiaan Dini (Tamat)
64
Promo karya M Anha : Aku Juga Ingin Bahagia ( Pejuang Garis Dia)
65
Rekomendasi " Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!