Tiara turun dari mobil di antar Satria, tangan Satria menarik pelan tangan Tiara, hingga Tiara memutarkan tubuhnya.
"Minggu depan kita menikah, pernikahan itu harus tetap terjadi tepat di tanggal 16 Februari." ucap Satria.
Tiara hanya diam sambil menatap Satria, Satria memeluk tubuh Tiara dan mengusap punggungnya sedangkan Tiara hanya diam.
"Apa kamu berniat merubah rencana? kalau kamu ingin membatalkan, saya pasrah tapi saya tetap akan menjaga kamu melanjutkan perjuangan cinta Satria Esa." ucap Satria.
"Saya tidak tahu." ucap Tiara dan Satria melepaskan pelukannya.
"Apa kamu tidak ingin memiliki sebuah keputusan? kenapa kamu hanya diam dan tidak berkata jujur bagaimana?" ucap Satria.
"Saya mencinta kakak itu, sebagai Satria Esa kekasih saya, bukan Satria Ade. Apa saya akan bisa mencintai kakak?" ucap Tiara.
"Kakak akan tunggu kamu, mencintai kakak. Dan Kakak juga akan belajar mencintai kamu dek seperti Esa mencintai kamu. Mungkin berbeda, rasa dan pemberian tidak seperti dia." ucap Satria.
"Iya, saya paham." ucap Tiara.
"Kita masuk yuk." ucap Satria.
***
"Pernikahan tetap berjalan, Tiara sekarang sudah mau menerima kenyataan, kalau Satria Esa sudah tidak ada." ucap Satria.
"Kalau Ayah dan Bunda, apa kata Tiara bagaimana cara dia menerima kamu. Kalau kata Tiara tidak mau, kami ikuti. Kalau kata dia mau, belajar mencintai menikah tanpa cinta biar waktu yang akan berjalan kami ikuti, kami intinya setuju apa kata Tiara." ucap Pak Agus.
"Benar Satria, Tiara sudah kembali seperti dulu saja kami sangat bersyukur. Dan terima kasih kalau kamu itu, sudah membuat Tiara sembuh." ucap Bunda Lidia.
"Saya harus bertanggung jawab, bertanggung jawab dengan apa yang keluarga kami perbuat." ucap Satria.
"Kita lanjutkan rencana yang sudah di dusun, minggu depan acara pernikahan kalian tetap berjalan." ucap Pak Agus.
****
"Kamu serius mau lanjut?" tanya Bunda Lidia.
"Kalau kamu ingin batalkan, masih ada waktu nak." ucap Pak Agus.
"Tidak Yah Bund, saya tetap melanjutkan pernikahan ini. Saya tidak ingin membuat Ayah dan Ibu malu, karena gagal." ucap Tiara.
"Ya Allah nak, kamu jangan bicara begitu. Kalau kamu gagal menikah, kami tidak akan malu. Ini kan kamu yang jalani, bukan kami." ucap Bunda Lidia.
"Benar nak, kamu itu jangan seperti itu. Kalau lanjut ya lanjut, kalau tidak ya tidak." ucap Pak Agus.
"Jujur Ayah Bunda, saya mencintai pria itu sebagai Kak Satria Esa, saya ingin melepaskannya tapi rasanya berat. Karena wajah dan postur tubuh yang sama, itu yang membuat saya tidak ingin jauh." ucap Tiara.
"Tapi dia bukan Satria Ade, bukan pacar kamu." ucap Bunda Lidia.
"Saya akan belajar mencintainya." ucap Tiara.
****
"Tiara sudah tahu, dan kami akan tetap menikah. Jadi kamu harus pergi jauh dari saya, dan tolong jangan ganggu kami." ucap Satria pada Nunik.
"Kamu tega ya, kita pacaran selama 5 tahun, dan kamu menikah hanya karena sandiwara keluarga kamu, dan kamu seenaknya saja kamu minta saya pergi. Otak kamu dimana Ade? kamu sudah menyakiti hati saya kamu sudah membuat saya sabar, sekarang kamu malah menikah dengan dia." ucap Nunik.
"Maafkan saya Nunik, maafkan kalau saya salah." ucap Satria.
"Kamu bilang maaf, enak saja kamu bilang maaf."ucap Nunik.
Satria menaruh cincin di atas meja, dan Nunik membelalak kedua matanya saat melihat cincin, yang ditaruh di atas meja.
" Apa - apan ini Satria?" ucap Nunik.
"Kamu sudah paham kan maksudnya, jangan dekati saya lag." ucap Satria lantas berdiri.
"Saya pergi, maafkan saya." ucap Satria langsung pergi.
"Satria... Satria...!! " panggil Nunik.
****
"Hiks... hiks... kalian kenapa tega sama saya? saya itu sayang sama Ade, kenapa kalian membuat sesuatu hal yang merugikan saya! saya itu cinta sama Ade, hiks.. hiks..malah mau menikah lagi dengan Tiara." ucap Nunik.
"Maafkan kami Nunik, maafkan anak kami juga, ternyata dia pun mau menikah dengan Tiara." ucap Ibu Retno.
"Iya Nunik, maafkan kami." ucap Pak Aji.
"Kata maaf tidak bisa mengembalikan Ade, dia akan tetap menikah dengan Tiara. Dan saya akan tetap merasakan sakit hati." ucap Nunik.
"Dan kalian camkan, saya akan merusak rumah tangga anak kalian, saya akan dapatkan kembali Ade." ancam Nunik.
"Tolong Nunik, kamu jangan lakukan itu." ucap Ibu Retno.
"Benar Nunik, tolong jangan. Kalau kamu ingin marah, marah lah pada kami." ucap Pak Aji.
****
Suasana rumah Tiara tampak ramai. Semua sibuk dengan kegiatan masing - masing, tepat hari ini tanggal 16 februari Tiara menikah. Ibarat sahabat Tiara, kini sedang berada di kamar Tiara.
"Saya senang, akhirnya kamu menikah. Dan kamu tidak terpuruk lagi, semoga pernikahan ini adalah pertama dan yang terakhir." ucap Inara.
"Terima kasih ya, kamu itu sahabat yang selalu ada disaat kondisi saya sedang jatuh, kamu tetap di samping saya." ucap Tiara.
"Kalau kamu tidak bahagia, ini belum terlambat. Kalau kamu memang ragu, tapi saya sebagai Sahabat mendoakan kamu bahagia, dan pernikahan ini tetap berjalan."
"Saya akan tetap menikah dengan Kak Satria, walau dia bukan Satria cinta pertama saya."
"Insya Allah Satria yang ini, akan membahagiakan kamu. Dan kamu akan merasakan seperti Satria cinta pertama kamu, walau mungkin ada yang berbeda."
"Iya, makasih ya support kamu untuk saya." ucap Tiara.
****
Satria berada di depan pusara saudara kembarnya, Satria menabur bunga di atasnya. Satria duduk berjongkok sambil membacakan doa, untuk Almarhum.
"Esa, besok adalah hari pernikahan saya dan Tiara. Yang seharusnya besok adalah pernikahan kamu dan Tiara, dimana tanggalnya, sebagai tanggal hari jadi kalian. Maafkan saya, kalau saya akan menjadi pendamping hidupnya." ucap Satria.
"Semoga kamu disana bahagia, di tempatkan di tempat yang paling indah, surga yang paling tinggi. Maafkan saya, kalau saya akan melanjutkan semuanya, maafkan saya kalau saya telah memilih dia untuk jadi pendamping hidup saya." ucap Satria kembali.
****
Tiara menatap photo prewedding dirinya dan Satria, kedua matanya berkaca - kaca, ada rasa sesak di dada bila mengingat kebelakang.
"Saya akan hidup dengan pria yang bukan cinta pertama saya, bukan yang saya harapkan dalam sebuah doa. Tapi saya harus menerima takdir, kalau dia adalah pendamping hidup saya. Maafkan saya kak, kalau saya tidak setia, kalau saya akan menikah dengan saudara kembar kamu. Maafkan saya kak, hiks.. hiks.. " ucap Tiara sambil terisak.
"Semoga kakak bahagia disana, mendapatkan tempat yang paling indah." ucap Tiara kembali.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
smoga si ninuninu gak datang batalin ijab qabulx awas tak jambak rambutx smpe botak 🤭
2023-05-14
1
Grafity_ky
seneng sih tapi ada sedihnya meng0rbankan perasaan 0rg lain jg,sem0ga ada tanda2 mujizat apakah ya sehingga gk ada yg tersakiti,harapan tapi klw kakak auth0r dh blng gt ia z dah😁😄😊lanjut kak
2023-05-14
2
Lilik Utami
smoga nunik tdk mengacaukan pernikahan tiara dan ade,juga smoga acaranya berjalan dengan lancar
2023-05-14
1