Flashback Off

Saat hendak mengumumkan untuk membatalkan acara, sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah Tiara, semua tertuju pada beberapa orang yang keluar dari dalam mobil.

"Assalamu'alaikum." sapa seorang pria paruh baya.

"Walaikumsalam." balas semuanya.

"Maaf Bapak - bapak, ibu - ibu kami dari keluarga Satria terlambat." ucapnya kembali.

Keluarga Tiara merasakan lega, keluarga yang dinanti pun tiba. Pak Agus dan Bunda Lidia menyambut keluarga Satria.

"Ini pasti Tiara ya?" ucap seorang wanita.

"Iya bu." ucap Tiara sambil menyalami mereka.

Wanita tersebut memeluk tubuh Tiara, senyum terukir pada wajah Tiara. Saat wanita tersebut memeluknya dengan penuh kasih sayang.

"Saya Ibu nya Satria." ucap Ibu Retno.

"Dan saya Ayahnya, ini adalah adiknya Satria." ucap Pak Aji, sambil menunjuk ke arah seorang pria.

"Nama saya Wahyu mba." ucapnya, di perkirakan seumuran Tiara.

Namun Tiara dan kedua orang tuanya, tidak melihat Satria. Hanya tinggal anggota keluarga saja, sehingga membuat Tiara dan Ayah ibunya bertanya-tanya.

"Maaf, kalau Kak Satria mana?" tanya Tiara.

"Satria maaf tidak bisa kesini, jadi acara pertunangan ini kami orang tuanya, yang mewakili Satria. " ucap Pak Aji.

"Ya kalau begitu, kita mulai saja." ucap Pak Agus.

***

Tiara di pasangkan cincin oleh Ibu Retno, kini Taira telah menjadi bagian dari keluarga Satria. Tiara merasakan bahagia, setelah dirinya menjadi tunangan Satria.

"Semoga kalian selalu bahagia, lancar sampai pernikahan nanti." ucap Ibu Retno.

"Amin ibu." ucap Tiara.

"Terima kasih Bu, Ayah sudah menerima dan memberikan restu buat hubungan kami." ucap Tiara kembali.

Ibu Retno berkaca - kaca dan kembali memeluk tubuh Tiara, Ibu Retno menangis. Terlihat juga tampak sedih, Pak Aji yang menahan air mata.

"Kalau begitu, mari pak bu di cicipi hidangannya." ucap MC yang membawakan acara pertunangan Tiara dan Satria.

***

Ponsel Tiara berdering, nama Satria yang menghubunginya. Tiara pun langsung menjauh, dan mengangkat telepon dari calon suaminya.

"Hallo Kak." sapa Tiara.

"Dek, acaranya lancar kan?" tanya Satria dari seberang.

"Alhamdulillah lancar, kenapa kakak tidak bilang? kalau tidak bisa hadir."jawab Tiara kembali bertanya.

" Maaf dek, Kakak ada sesuatu yang tidak bisa di tinggal. Kan kakak jauh dek, ini hanya lamaran kecuali pernikahan." ucap Satria.

"Tapi kak ini momen spesial, tidak akan bisa di ulangi lagi."

"Mengertilah, kalau kamu masih mau menjadi calon pendamping hidup saya kamu harus mengerti."

Tiara terdiam, terlihat kedua orangtuanya tampak berbincang dan saling tertawa. Dua keluarga terlihat begitu akrab, walau baru pertama kali bertemu.

"Dek, kakak sedang repot. Nanti di sambung lagi."

Tiara akan berbicara namun telepon, terputus sepihak. Tiara merasakan kecewa, dan merasakan sikap Satria bukan Satria yang dirinya kenal.

"Tiara, kedua orang tua Satria mau pamit."ucap Bunda Lidia.

" Saya ambilkan oleh - oleh dulu ya Bund buat mereka." ucap Tiara.

"Iya, nanti jangan lupa, masakan yang di rantang."ucap Bunda Lidia.

***

" Nanti kalau ada waktu main ke kota Z, disana rumah kita dekat sama gunung." ucap Ibu Retno.

"Insya Allah kami nanti main ke sana." ucap Pak Agus.

"Ibu Ayah, ini ada oleh - oleh." ucap Tiara sambil menyerahkan pada Wahyu.

"Aduh nggak usah repot - repot, malah kami tidak bawa apa - apa." ucap Ibu Retno.

"Nggak apa - apa bu, ini nggak seberapa." ucap Bunda Lidia.

"Kalau begitu kami pamit." ucap Pak Aji.

"Assalamu'alaikum." ucap Kedua orang tua Satria dan adiknya Wahyu.

"Walaikumsalam." balas Pak Agus, Bunda Lidia dan Tiara.

****

"Alhamdulillah Ayah, Bunda sudah hampir malu. Untung mereka datang, walau Satria tidak datang." ucap Bunda Lidia.

"Satria kan jauh Bund, kita berpikir kesana saja. Mungkin dia tidak bisa cuti, atau buat tiket pesawatnya." ucap Pak Agus.

"Kamu kenapa nak? kok terlihat sedih?" tanya Bunda Lidia.

"Saya kangen sama Kak Satria Bund, dua tahun dia ingkar janji. Dia bilang akan pulang, tapi apa sudah dua kali tidak pulang. Bahkan selalu tiba - tiba, disitu saya merasakan sedih." ucap Tiara.

"Nak ini ujian kalian menjalani hubungan jarak jauh, tapi selama ini kalian lancar kan komunikasi? ini sudah lebih dari cukup, dari pada tidak ada kabar sama sekali. Dan orang tuanya datang, untuk mengikat kamu. Dia mungkin sibuk, atau kendala lainnya. Kamu jangan berfikir macam - macam." ucap Pak Agus.

"Iya Ayah." ucap Tiara.

****

5 tahun kemudian

Tiara baru saja pulang mengajar, kini Tiara mengajar sebagai guru TK. 5 tahun sudah, Tiara menyandang sebagai calon istri Satria.

Seperti biasa tanggal 16 Februari, janji tinggal janji. Satria tidak pernah datang, selalu ingkar janji. Namun Tiara tetap sabar, menunggu kekasih hatinya pulang. Namun seperti biasa, hanya sebuah paket yang dibawa oleh Alam.

"Tiara, saya ini kasihan sama kamu. Punya pacar seperti tidak punya pacar, hubungan lancar setiap hari komunikasi, tapi giliran bertemu dia tidak datang. Beberapa kali lebaran, kamu setiap ke orang tuanya tidak ketemu, padahal dia pulang." ucap Inara.

"Dia pulang sebentar Inara, karena sibuk." ucap Tiara.

"Tiara, kamu itu sabar banget. Sibuk apa sih? kakak ipar saya Tentara, dia ada waktu pulang. Dia LDR an sama waktu pacaran, tapi nggak seperti Kak Satria." ucap Inara.

"Tolong jangan buat saya sedih, biar saya menunggu apa yang nanti akan dia katakan sama saya. Berharap selama 5 tahun ini, kita bisa bertemu. Saya akan tetap, setiap tahun menunggu dia di jembatan Merah." ucap Tiara.

"Saya hanya bisa berdoa, semoga kamu bahagia."

"Amin."

***

"Maaf, kakak sedang sibuk latihan di hutan. Nanti tahun depan, Kakak janji akan pulang."ucap Satria dengan alasan yang sama.

" Terserah Kakak saja, mau datang atau tidak.Barang dari kakak sudah saya terima, saya sudah bingung mau kasih apa lagi buat Kakak. Barang - barang pemberian kakak, sebagai ganti tidak pulang, belum pernah saya pakai." ucap Tiara sambil menatap beberapa barang yang di beri dari Satria.

"Kakak janji tahun depan, akan pulang. Terus kita menikah, kamu mau kan nikah sama kakak?"

"Kalau tidak mau, buat apa saya masih bertahan mempertahankan hubungan kita."

"Maafkan kakak dek, kalau kakak sering mengecewakan kamu."

*****

"Tidak datang lagi?" tanya Bunda Lidia.

"Iya Bund." jawab Tiara.

"Kamu mau gimana hubungan ini? Bunda sudah ijinkan kamu menikah, begitu juga Ayah. Tapi Bunda lihat, selama 5 tahun, tidak pernah melihat Satria kesini. Bahkan setiap tanggal 16 februari, dia tidak pernah datang, dari awal kamu jadian."

"Saya akan menunggu Kak Satria Bund, saya ingin dari mulutnya, menjelaskan semuanya mau bagaimana? saya juga capek Bund terus terang, ada tapi tidak ada." ucap Tiara.

.

.

Terpopuler

Comments

Rhiedha Nasrowi

Rhiedha Nasrowi

kasih kepastian bukan penantian

2023-05-11

1

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

anak orng kau gangung

2023-05-09

1

Nurmila Karyadi

Nurmila Karyadi

ish gak banget deh digantung kya gitu .lki" itu yg dipegang jnjinya fergusooo..

2023-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!