"Ibu lihat sendiri anak kami bagaimana keadaannya sekarang, dan pagi buta sudah ada di jembatan Merah, baru akan pulang nanti saat mau maghrib." ucap Bunda Lidia.
"Jujur bu, saya sangat perihatin atas apa yang menimpa anak ibu. Padahal Tiara itu, adalah guru terbaik di TK kami." ucap Ibu Handayani, kepala sekolah di Taman kanak-kanak Tiara mengajar.
"Minta doa nya Bu, agar putri kami sempat sembuh." ucap Bunda Lidia.
"Jujur Bu, saya sebagai Ayahnya kalau di luar dengar tentang Tiara, hati saya sedih sekali. Tiara gila, Tiara Stres gara - gara di tinggal mati pacarnya, sakit bu. Tapi mau gimana lagi, anak saya kenyataannya kondisinya seperti ini." ucap Pak Agus.
"Yang sabar Pak Bu, semoga Tiara cepat sembuh."ucap Ibu Handayani.
" Amin Bu, amin. " ucap Pak Agus.
"Saya tidak akan memberhentikan Tiara, karena saya yakin Tiara akan sembuh. Dia mungkin karena shock saja." ucap Ibu Handayani.
"Terima kasih Bu, terima kasih." ucap Bunda Lidia.
"Terima kasih Bu." ucap Pak Agus.
****
"Lihat itu si Tiara, kasihan ya jadi gila gitu." ucap salah satu Ibu - Ibu yang lewat.
"Iya padahal Tiara cantik, seperti tidak ada laki - laki lain saja." ucap salah satu Ibu di sebelahnya.
"Mungkin karena cinta nya terlalu besar jadi seperti itu."
"Iya kasihan."
Mereka melewati Tiara, gadis cantik itu tetap berdiri setiap hari, hingga kakinya terlihat bengkak karena berdiri di paksa dan tidak pernah di gerakan.
Inara datang membawa payung dan satu kantung plastik berisi minuman dan roti. Tiara menatap Inara, yang sedang memayungi nya.
"Panas, lihat keringat di wajah kamu. Minum ya sama ada roti." ucap Inara.
"Saya sedang menunggu Kak Satria." ucap Tiara.
"Iya tapi minum sama makan ya rotinya." ucap Inara meminta Tiara untuk duduk.
Tiara pun duduk merasakan kedua kakinya sakit, lantas di luruskan. Sahabatnya itu membukakan tutup botol air mineral dan membuka bungkus roti.
"Kamu minum dan makan, biar kamu tidak sakit." ucap Inara.
"Kak Satria kok tega ya membuat saya menunggu, padahal menunggu itu capek tahu." ucap Tiara.
"Tiara, kamu harus mau menerima kenyataan kalau Kak Satria itu sudah tidak ada." ucap Inara.
"Kata siapa? Kak Satria masih ada, dia sedang mengerjai saya untuk belajar bagaimana rasanya sabar. Buktinya saya sabar menunggu dia."
"Inara, kamu harus bangun dari tidur kamu. Kak Satria itu sudah meninggal dunia, kamu harus sadar itu."
"Kamu itu kenapa sih? bilang sudah meninggal dunia, dia itu masih hidup tahu. Kalau sudah meninggal dunia saya lihat jenazahnya."
"Memang kamu tidak melihat Jenazahnya, tapi kamu sudah melihat itu makamnya. Kamu harus menerima faktanya, kamu harus ikhlas."ucap Inara menjelaskan.
" Kamu pergi, dari pada bilang meninggal. Telinga saya panas tahu, pulang sana." ucap Tiara mengusir Inara.
"Baik, saya akan pulang. Dan besok saya akan menyempatkan kamu kesini lagi, kamu ambil payungnya jangan sampai kamu kepanasan." ucap Inara lantas pergi.
Tiara duduk sambil memegang payungnya, panas sangat terasa tepat di atas kepalanya, hingga Tiara banyak mengeluarkan keringat.
***
Satria turun dari motornya, cuaca sudah sangat mendung, siang yang panas teriak tiba - tiba awan mendung datang.
"Tiara kita pulang, kamu lihat mendung hitam." ucap Satria mengajak Tiara pulang.
"Saya menunggu saudara kembar kamu, dia pasti datang." ucap Tiara.
"Tiara, kamu pulang sekarang. Kakak antar kamu, pulang ya."
"Kamu pulanglah, saya akan menunggu."
Hujan pun turun, sangat begitu deras hingga petir menggelegar. Satria tetap berdiri di depan Tiara, kini mereka basah kuyup.
"Dek, kakak mohon pulang. Lihat hujannya, lihat petirnya." ucap Satria berusaha membujuk.
"Pergi kamu, jangan ganggu saya." ucap Tiara.
"Kamu itu harus menerima keadaan, kalau Satria kamu itu sudah meninggal dunia. Kamu harus buka mata kamu, harus ikhlas. Kalau kamu seperti ini, Satria di sana akan sedih melihat keadaan kamu. Kalau kamu tidak mau menerima kenyataan, ini akan menyiksa kamu."
"Saya tidak akan percaya, kalau Kak Satria itu sudah meninggal dunia. Saya tidak percaya, kalau yang makam itu adalah makam Kak Satria, saya yakin dia masih hidup."
"Saya harus menjelaskan bagaimana lagi, dia sudah nggak ada, kamu itu harus percaya. Buat apa saya bohong, mengatakan kalau Satria sudah meninggal dunia. Saya minta kamu percaya sama saya, Satria sudah tidak ada."
"Ade, saya tahu kamu Ade dan sengaja di panggil Satria."
"Karena nama kami sama - sama Satria, kamu itu harus percaya."
"Jangan - jangan, Kak Satria di sembunyikan sama kamu dan orang tua kamu. Jangan - jangan makam itu adalah makam orang lain.Kalian sudah merencanakan ini semua, dan membuat berita palsu." ucap Tiara.
"Demi Allah Tiara, kami itu tidak membohongi kamu. Tolong kamu percaya pada kami, buat apa bohong.Sekarang kita pulang, besok saja akan menunjukkan sesuatu sama kamu. Agar kamu itu percaya, kalau Satria sudah meninggal dunia."
Tiara terisak, dan menangis. Tiara lantas berlari pulang, Satria segera mengejar Tiara di bawah derasnya air hujan.
***
Bunda Lidia sedang mengeringkan tubuh Tiara, sedangkan Satria yang sudah berganti pakaian milik Pak Agus sedang minum teh manis hangat.
"Ayah, saya minta ijin besok akan bawa Tiara." ucap Satria.
"Mau bawa kemana?" tanya Pak Agus.
"Saya akan membawa ke rumah lama." jawab Satria.
"Bukannya rumah lama itu di jual?"
"Memang rumah lama itu berniat kami jual, banyak kenangan disana. Ibu selalu melihat saudara kembar saya, jadi kami memutuskan untuk pindah. Dari pada Ibu menangis terus, apalagi meninggalnya dia kan begitu saja. Jadi perasaan kami tidak hanya Ibu, Satria masih ada." ucap Satria.
"Tapi saya pikir lagi, rumah itu tidak akan kami jual, karena rumah dimana kaki tumbuh bersama. Banyak barang - barang milik almarhum disana, sengaja orang tua saya untuk pindah, biar rumah itu saya yang rawat atau sesekali menginap disana."
"Rumah itu akan kosong kalau kamu tidak kesana?" ucap Pak Agus.
"Ada orang, tetangga rumah yang setiap hari menyapu dan membuka pintu jendela semuanya agar tidak terkesan angker."
"Bawalah kalau menurut kamu itu baik untuk Tiara, Ayah sedih lihatnya."
"Saya ingin menyadarkan Tiara, kalau Satria Esa sudah tidak ada."
"Untuk pernikahan yang sudah tersusun rapih, kamu boleh membatalkannya, kamu tinggalkan Tiara."
"Tidak Pak, saya akan menikah dengan Tiara. Saya sudah mantap, hati saya sudah memilih."
"Tiara tidak mau, dan kondisi kejiwaan Tiara apa kamu tidak lihat? kamu mau punya istri seperti itu, kamu tidak malu apa?"ucap Pak Agus.
" Saat pengajuan kemarin kondisi Tiara sehat, dan saat akad nikah nanti kondisi Tiara masih tetap sehat. Tiara tidak sakit, dia hanya masih tidur dan tidak mau membuka matanya. Jujur Yah, saya sudah ada rasa pada Tiara. Pernikahan tetap berlangsung." ucap Satria.
***
"Nak ini Diary milik Satria, barang kali kamu mau baca, Bunda dapatkan dari orang tua Satria. Kamu baca ya, sambil menunggu mata kamu mengantuk." ucap Bunda Lidia lantas pergi dari kamar Tiara.
Setelah Bunda Lidia keluar kamar, Tiara menatap Diary berwarna cokelat. Tiara membukanya, dan terlihat sebuah tulisan tangan bertinta warna hitam.
Tiara membuka Diary tersebut, dan ada sebuah ungkapan puisi yang di tulis tangan oleh Satria.
Senyuman indah itu selalu mewarnai hari - hari.
Dimana cahaya matanya, seperti lampu yang menerangi raga ini.
Kamu adalah wanita yang terindah, dengan rambut terurai bagai sutera.
Tawa riang bahagia, membuat hati ini selalu damai, dengan tangan ini yang selalu kamu genggam.
Kekasih, dalam goresan tinta hitam di kertas putih, akan menghasilkan sebuah puisi indah untukmu.
walau raga ini tidak lagi menyatu, tapi kenangan indah kita tidak akan terlupakan.
Hanya kamu dan kamu, kekasih hatiku
Tiara membuka lembar selanjutnya, ada sebuah photo dirinya dan tak terasa air mata Tiara keluar dari sudut kedua matanya.
Bidadari cantik, kamu sedang apa?
Kakak selalu rindu sama kamu, malam ini terlalu dingin, untuk tidur sendiri. Seandainya kamu ada disini, akan kakak dekap tubuh kamu.
Tiara semakin terisak dan membuka halaman berikutnya, dan terdapat photo keduanya.
Kamu pasti tidak tahu ya, ini photo di ambil secara diam - diam, kamu cantik natural di photo ini, maaf ya kamu tidak kakak kasih photo nya.
Tiara membuka halaman berikutnya, ada sebuah photo Satria yang sedang memegang senjata.
Terlihat gagah saya itu, pantas diluar sana banyak wanita yang menganggu kisah, tapi hati ini hanya satu, yang berhasil menaruh hati. Tiara i love you.
Tiara tersenyum, dan membuka halaman berikutnya, ada sebuah photo dirinya memakai seragam sekolah, dan Satria memakai seragam Tentara saat di jembatan merah.
Ini diambil saat kita jadian, seperti biasa meminta orang untuk memotret kita secara diam - diam, dan agar anak cucu kita tahu, di jembatan Merah ini menjadi saksi cinta suci kita. 16 februari, jembatan Merah.
Tiara membuka kembali halaman berikutnya, terlihat sebuah photo jembatan Merah, dimana jembatan Merah tempat saksi bisu cinta mereka.
Jembatan ini akan selalu di kenang, jembatan antara kamu dan saya, dimana kita janjian bertemu, jembatan Merah ini, akan menjadi photo prewedding pernikahan kita nanti, dan kita akan menikah di tanggal 16 febuari.
Tiara semakin terisak dan membuka halaman berikutnya, Tiara terisak saat membuka, sebuah seragam loreng milik Satria.
Saya akan pindah tugas, sedih rasanya berpisah dengan kamu. Tapi ini tugas, harus dijalani, kakak akan tunggu kamu disana, sampai kamu selesai menempuh pendidikan. Disaat waktunya, tanggal 16 februari akan melamar kamu, dan kita menikah di tanggal yang sama. Kakak akan tunggu kamu, i love you Tiara.
Tiara lalu membuka lembaran berikutnya, dan Tiara semakin terisak, saat melihat gambar photo langit dengan awan yang begitu cerah.
Hari ini saya pergi meninggalkan kota ini, kota dimana kekasih hati saya tinggal, ada rasa berat di hati dan kaki ini sulit di gerakan. Entah sejak kemarin malam, saya selalu mimpikan kamu, seperti di mimpi itu kita ada jarak yang begitu sangat jauh.
Dan Tiara tidak melihat lagi tulisan tangan Satria, tulisan di halaman terakhir adalah tulisan terakhir dia hidup di dunia. Tiara semakin terisak menangis sambil memeluk Diary milik Satria.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ
go tiara kamu pasti bisa keluar dari sdih ini
2023-05-12
1
Grafity_ky
s0 sweet r0mantis janjinya☺️sem0ga ada cinta x buat kisah yang indah ini❤lanjut kak
2023-05-12
1
NauraHaikal
lanjut thorr🥰🥰🥰
2023-05-12
1