Resmi Bersatu

Tampak cantik Tiara menjadi ratu sehari, berbalut kebaya putih dengan rambut di sanggul berhias melati. Terlihat sorot wajah yang cerah, dan tatapan mata yang tajam sedang menatap ke arah cermin.

"Sayang, keluarga Satria sudah datang." ucap Bunda Lidia.

"Iya bund." ucap Tiara, lantas bangun dari duduknya.

Acara penyambutan kedatangan keluarga pengantin pria disambut meriah dengan acara adat. Tampak gagah dan tampan, Satria mengenakan pakaian pengantin pria.

Satria dengan wajah cerah dan sedikit senyum saat melihat ke arah Tiara. Setelah selesai acara adat, kedua nya duduk bersanding di depan penghulu.

"Kamu bahagia hari ini?" bisik Satria.

"Ini adalah momen kita, yang tidak akan pernah di lupakan." ucap Tiara berbisik.

"Mas Satria dan mba Tiara sudah siap?" tanya penghulu.

"Siapa pak." jawab Satria.

"Baik kita mulai proses ijab kabul sekarang, tapi sebelum di mulai saya akan kasih wejangan terlebih dahulu. Pernikahan adalah sesuatu yang selalu di tunggu banyak pasangan, pernikahan itu suatu ikatan yang menyatukan dua insan, dengan tujuan membentuk suatu keluarga yang sakinah, mawadah dan warohmah. Di dalam keluarga itu, ada yang namanya kepala rumah tangga, dimana suami bertanggung jawab untuk melindungi, memberi nafkah lahir dah bathin, dan istri wajib taat dan patuh pada suami, memelihara dan menjaga kehormatan. Dan satu yang menjadi bumbu penyedap, dalam rumah tangga itu bila ada suatu pertengkaran kecil, adalah suatu hal yang semua alami. Dan ingat suami jangan pernah bilang kata talaq saat bertengkar, karena itu kata talaq itu cerai. Kita selesaikan secara kepala dingin, paham dari sini?" ucap Pak Penghulu.

"Paham pak." ucap Satria.

"Baik sekarang kita mulai." ucap Pak Penghulu.

Satria dengan jantung berdetak kencang, dan keringat dingin terjadi. Namun Satria berusaha tetap tenang, agar tidak terjadi kesalahan saat ijab kabul.

"Saya nikahkan engkau Satria Eka Ade Tama Bin Aji Pranomo dengan Tiara Andini Lestari Binti Agus Wira dengan Mas kawin berupa logam mulia sebesar 30 gram, uang tunai sebesar 25 juta di bayar tunai." ucap Pak Penghulu.

"Saya terima nikah dan kawinnya Tiara Andini Lestari Binti Agus Wira dengan Mas kawin tersebut di bayar tunai." ucap Satria dengan lantang.

Kedua nya kini telah resmi menjadi pasangan suami istri, Tiara lantas mencium punggung tangan Satria yang kini menjadi suaminya.

***

Ucapan selamat di berikan pada kedua pasangan membelai, satu persatu para tamu undangan memberikan selamat.

"Selamat ya, semoga menjadi keluarga sakinah, mawadah dan warohmah." ucap Alam.

"Terima kasih." ucap Satria dan Tiara, saat Alam memberikan ucapan selamat pada keduanya.

"Selamat ya." ucap Inara memberikan selamat pada Tiara dan Satria.

"Terima kasih." ucap Satria.

"Terima kasih." ucap Tiara sambil memeluk Inara.

"Semoga kamu bahagia selalu Tiara."

"Iya, makasih Inara." ucap Tiara kembali memeluk tubuh Tiara.

Setelah para Tamu undangan tidak ada lagi, yang naik ke atas panggung pelaminan, Tiara dan Satria duduk kembali di kursi pengantin. Tiara memijat kedua kakinya, dan Satria menoleh ke arahnya.

"Kenapa capek?" tanya Satria.

"Iya kakinya capek, karena pake sandalnya terlalu tinggi. " jawab Tiara.

"Lepas saja sandalnya dulu, kakak pijat ya." ucap Satria.

"Jangan Kak, banyak orang. Nanti ada tamu lagi gimana?"

"Nggak apa - apa." ucap Satria lantas memijat kaki Tiara.

Nunik datang ke pesta pernikahan Satria dan Tiara, Ibu Retno dan Pak Aji terlihat cemas saat melihat Nunik.

"Ayah gimana?" bisik Ibu Retno saat melihat Nunik berjalan ke arah panggung pelaminan.

"Tenang Bu, Ayah yakin Nunik tidak akan berani merusak suasana ini." ucap Pak Aji.

Nunik tersenyum, saat bersalaman dengan kedua orang tua Tiara. Lantas Nunik berjalan ke arah Satria dan Tiara, untuk memberikan selamat.

"Selamat berbahagia di atas penderitaan orang, dengan membuat luka yang seumur hidup." ucap Nunik pada Satria dan Inara .

"Terima kasih sudah datang, dan saya harap kamu tidak merusak kebahagiaan kami." ucap Satria.

Nunik tersenyum dengan menatap sinis, lantas menatap ke arah Tiara, dan Tiara langsung menundukkan kepalanya.

"Kamu menang, tapi ingat Satria akan saya rebut kembali." ucap Nunik dan Tiara mengangkat kepalanya.

Nunik bergeser ke arah orang tua Satria, Nunik tampak kedua matanya berkaca - kaca. Ibu Retno lantas memeluk tubuh Nunik, dalam pelukan Ibu Retno tangis Nunik pecah.

Hiks.. hiks.. hiks..

"Kuatnya saya, hati ini sakit Bu hiks.. hiks.." ucap Nunik terisak.

"Maafkan kami Nunik, kamu harus menerimanya." ucap Ibu Retno.

Tiara menatap ke arah Nunik lantas menoleh ke arah Satria yang sedang menatap lurus. Tiara hanya diam, tidak mengatakan sepatah kata pun.

****

Tiara keluar dari kamar mandi, yang ada di dalam kamarnya. Satria sedang duduk di tepi tempat tidur, Tiara berjalan melewati Satria untuk menyisir rambutnya.

"Dek." panggil Satria.

"Maaf kak, saya belum siap." ucap Tiara.

"Iya." ucap Satria lantas bangun dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, Satria berdiri di bawah kucuran air yang turun dari shower. Tubuhnya di biarkan begitu saja, berdiri di bawahnya.

Sedangkan Tiara membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, dengan berusaha memejamkan kedua matanya.

Ceklek

Satria keluar dari kamar mandi, setelah di kamar mandi selama 20 menit. Satria melihat Tiara sudah nyenyak dalam tidurnya, dan Satria memutuskan mengambil bantal dan selimut untuk tidur di lantai.

"Dek, apa kamu benar - benar sudah tidur?" tanya Satria, namun tidak ada jawaban dari Tiara.

"Kamu sudah tidur ya dek?" ucap Satria.

Tiara membuka kedua matanya, tidur nya yang tidak terlalu nyenyak, membuat suara dari Satria terdengar.

"Maafkan saya Kak, malam ini saya belum siap menyerahkan tubuh ini, untuk kakak yang sudah menjadi suami saya." ucap Tiara dalam hati.

****

Tiara bangun saat mendengar suara derasnya hujan, Tiara lantas melongok ke bawah melihat Satria tidur di bawah lantai.

"Kak, bangun kak." panggil Tiara pelan.

"Iya ada apa?" tanya Satria dengan suara khas orang bangun tidur.

"Pindah ke atas, lantainya dingin." jawab Tiara, meminta Satria untuk pindah.

"Nggak apa - apa, kakak tidur dibawah saja." ucap Satria menolak.

"Jangan kak, dingin hujan."

Satria lantas bangun, dengan tubuh yang belum sadar sempurna. Terdengar suara derasnya air hujan, dan merasakan dingin saat duduk di lantai.

"Nggak apa - apa, kamu tidur lagi ya."

"Naik ke atas kak, dingin lantainya nanti perutnya bisa kembung karena masuk angin."

Satria tersenyum, lantas bangun dan naik ke atas tempat tidur. Tiara pun membatasi dengan guling di tengahnya.

"Tidur lagi ya, kakak juga masih ngantuk." ucap Satria lantas memunggungi Tiara.

Tiara kembali menarik selimutnya, dan memejamkan kedua matanya kembali.

****

"Saya tidak akan membiarkan kalian bahagia, saya akan merusak rumah tangga kalian. Tunggu saja , pembalasan dendam saya. Dan saya akan dapatkan kamu kembali Ade." ucap Nunik dengan membawa sebotol anggur.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Grafity_ky

Grafity_ky

kasian jg sama nunik,v mungkin melalui kejadian ini secara gk langsung mereka gk berj0d0h😁lanjut kak

2023-05-16

1

fitri indrawati sutanto

fitri indrawati sutanto

Nunik beljarlah iklas emang sulit utk iklas tp mau gimana lagi jodoh tdk bisa dipaksa

2023-05-15

1

NauraHaikal

NauraHaikal

lanjut mb' say🥰🥰

2023-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!