Fakta Dari Berita

"Ya Allah Tiara!! " ucap Bunda Lidia menangis sambil memeluk tubuh Tiara.

Pak Agus merasakan sakit hatinya, saat melihat putri semata wayangnya duduk bersandar dengan tatapan kosong.

"Pak Bu, putri anda ditemukan warga, dia sudah seperti ini di depan makam. Dan saat di tanya, dia langsung pingsan." ucap dokter.

"Apa ada luka atau apa di tubuhnya?" tanya Pak Agus.

"Tidak ada Pak, warga hanya menemukan sedang duduk di depan makam. Sepertinya, putri Bapak dan Ibu Shock, sehingga dia terguncang hebat." jawab dokter.

"Hiks.. hiks... kamu nak kenapa bisa sampai makam, kenapa nak? hiks.. hiks.. " ucap Bunda Lidia terisak.

"Tiara." ucap Satria saat baru tiba di puskesmas.

"Ini kenapa?" tanya Satria.

"Ayah sama Bunda nggak tahu, warga menemukan Tiara sudah begini. Katanya dia sudah begini, di depan makam." jawab Bunda Lidia.

"Ayah tidak tahu, itu makam siapa. Entah bagaimana dia bisa seperti itu disana, sampai kondisi Tiara seperti ini dan tidak ada luka kekerasan fisik juga." ucap Pak Agus.

"Dokter tahu, di temukan di makam mana?"tanya Satria.

" Di Pemakaman Z , yang tidak jauh dari kantor kecamatan." jawab dokter.

"Nggak mungkin, nggak mungkin kamu kesana tanpa ada yang mengantar." ucap Satria.

"Ada apa Satria? katakan sama Ayah dan Bunda." tanya Pak Agus.

"Tiara, kamu tahu semuanya! katakan Tiara, siapa yang katakan itu?" ucap Satria.

"Satria katakan ada apa?" tanya Pak Agus.

"Tiara..!! ini yang kami takutkan, kakak minta maaf sama kedua orang tua kakak." ucap Satria.

"Satria, katakan pada kami ada apa?" ucap Bunda Lidia.

Satria menatap kedua orang tua Tiara, kedua mata Satria sudah memerah menahan amarah.

"Maafkan kami." ucap Satria.

"Maaf untuk apa? katakan pada kami." ucap Pak Agus.

"Tiara pasti sudah tahu, kalau saya ini adalah bukan Satria." ucap Satria dengan suara bergetar.

"Maksud kamu apa? saya tidak mengerti." ucap Pak Agus.

"Saya, Saya sebenarnya adalah bukan Satria pacar Tiara, saya adalah saudara kembarnya." ucap Satria dengan suara berat.

"Kami masih belum mengerti." ucap Bunda Lidia.

"Satria pacar Tiara, sudah meninggal dunia 5 tahun yang lalu. Dia mengalami kecelakaan, dan meninggal di tempat saat perjalanan ke tempat dinas yang baru." ucap Satria, dan membuat Pak Agus dan Bunda Lidia shock.

"Kenapa, saya tidak pernah datang pada tanggal 16 februari di jembatan Merah, karena saya tidak siap bertemu Tiara untuk menggantikan posisi Esa. Saya melakukan ini, karena kedua orang tua saya, tidak ingin Tiara sedih. Mereka tahu dari cerita Esa, kalau saudara kembar saya sangat mencintai Tiara, dan dari Diary pun bagaimana saudara kembar saya memperlakukan Tiara. Kami minta maaf, kenapa kami merahasiakan kematian Esa, karena hal seperti ini pasti terjadi." ucap Satria.

"Lantas, kamu akan menikah dengan anak saya penuh dengan kebohongan? kamu juga membohongi kami. Kalau sampai Tiara tidak tahu, apa kamu akan sampai mati dengan kebohongan seperti ini hah..? katakan Satria...!! " ucap Pak Agus dengan suara lantang.

"Saya berniat akan katakan ini pelan - pelan." ucap Satria.

"Tapi bukan dengan ikatan pernikahan Satria, apa kamu cinta dengan Tiara ? sehingga kamu itu mau menikah dengan anak kami." ucap Bunda Lidia.

"Maafkan saya Bund." ucap Satria.

"Kamu hanya bisa minta maaf, tapi lihat Tiara sekarang seperti ini. Bagaimana kamu bisa kembalikan Tiara kami." ucap Bunda Lidia.

"Maafkan saya dan kedua orang tua kami." ucap Satria.

"Pergi kamu, kami kecewa dengan kalian." ucap Pak Agus.

"Ayah tolong, jangan usir saya."

"Hati kami sakit, kalian sudah membohongi kami. Kalau dari awal, kalian tidak bohong kami tidak akan seperti ini, dan mungkin Tiara juga tidak akan seperti ini. Jadi pergi kamu, kami tidak ingin melihat kamu lagi. Kami anggap kamu juga sudah mati, pergi." ucap Pak Agus mengusir Satria.

Satria dengan rasa menyesal, pergi meninggalkan puskesmas dimana Tiara dirawat. Sedangkan Pak Agus dan Bunda Lidia hanya bisa menangis, saat melihat keadaan putrinya.

****

Braaaakkk

Braaaakkk

Aaaaaaa

"Satria stop!!! " teriak Nunik saat melihat Satria, merusak rumahnya.

Praaaaannngggg

Praaaannggggg

Braaaakkk

"Tolong...!! "

"Tolong...!! " ucap Nunik meminta tolong.

"Gara - gara kamu! kamu tahu sekarang Tiara bagaimana hah..? dia stress dia gila." bentak Satria.

"Hahahaha.. kamu sampai segitu nya hah..! saya ini memperjuangkan hubungan kita, hubungan kita yang tadinya baik - baik saja, malah sekarang hancur gara - gara ide gila orang tua kamu." bentak kembali Nunik.

"Saya bilang kamu jangan ikut campur, ini urusan saya dan Tiara. Biar kami akan cerita sedikit demi sedikit, tapi kamu malah mengatakan dengan cara kamu sehingga membuat Tiara sekarang tidak kenal dengan siapa pun. Mulai sekarang, kamu jangan ganggu hidup saya lagi."

"Apa kamu mulai ada rasa sama dia? bukannya kamu itu dulu menolak, karena kamu sangat mencintai saya. Katakan pada saya sekarang, apa itu benar?" ucap Nunik dengan mata berkaca - kaca.

"Iya, saya mencintainya. Sudah cukup jelas kan? saya mencintai nya."

****

"Nak, makan dulu ya. Bunda buatkan sayur sop buntut kesukaan kamu, terus Bunda buatkan pudding pisang kesukaan kamu juga." ucap Bunda Lidia.

Tiara hanya terus menatap dengan pandangan kosong, tangannya pun tidak bergerak. Bunda Lidia hanya bisa menangis, melihat kondisi putrinya.

Hiks.. hiks.. hiks..

"Kalau kenyataannya seperti ini, kamu harus ikhlas Tiara. Berarti memang dia bukan jodoh kamu, Satria pergi dengan membawa cinta sejatinya. Cinta sampai mati, yaitu cintanya kamu. Tapi tolong, jangan seperti ini." ucap Bunda Lidia.

Tiara tidak merespon, hanya tetap dengan pandangan kosong. Bunda Lidia menghapus air matanya, lantas pergi dari kamar Tiara.

Air mata Tiara keluar, dari sudut kedua matanya. Tiara menoleh ke arah photo Satria, yang dia ambil 5 tahun lalu, saat diam - diam mencuri photo nya.

Tiara tersenyum, dengan menatap photo yang terbingkai dan di letakan di atas nakas. Tiara meraihnya, dan memeluk photo tersebut.

"Saya akan menunggu Kakak di jembatan Merah, saya yakin kakak akan datang." ucap Tiara.

****

Hiks.. hiks..

"Tiara Yah, Bunda sedih lihat anak kita seperti ini." ucap Bunda Lidia terisak dengan memeluk tubuh Pak Agus.

"Kita harus kembalikan Tiara yang dulu Bund, kita harus kembalikan kondisi anak kita. Hanya kita orang tuanya, yang bisa menghibur dan sedikit demi sedikit agar Tiara menerima kenyataan." ucap Pak Agus.

"Bunda Tahu, Tiara itu sangat sedih kehilangan orang yang sangat di cintai. Bagaimana tidak shock, kita juga sama sebagai orang tuanya. Selama 5 tahun, kita di bohongin Satria dan kedua orang tuanya. Kita juga sama sakit, dan ikut apa yang di rasakan Tiara." ucap Bunda Lidia.

.

.

.

Terpopuler

Comments

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

ᴄᷤʜͦɪͮᴄͥʜͣɪᷡᴋͣ

kamu wanita kuat Tiara kamu pasti bisa lewati semua ini

2023-05-11

1

fitri indrawati sutanto

fitri indrawati sutanto

km harus iklas Tiara sabar Tiara km bisa semua ini gara gara Nunik yg egois coba kl km diposisi Tiara pasti km juga bakal gila seharusnya km memberi tau Tiara pelan pelan jgn langsung spt ini pasti syok lah

2023-05-10

1

Murni Zain

Murni Zain

Ikhlaskan Tiara... pelan² buka hati Krn hidup msh tetap berjalan.

2023-05-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!