makin aneh saja

Sekar berjalan dengan santai di temani suaminya menuju ke rumah Mak Ijah.

"assalamualaikum..." salam keduanya.

"wa'alaikumussalam... wah pengantin baru datang," kata pak Junaidi.

"apa sih ayah, aku cuma mau antar kue, tadi sempat beli di kota karena ikut mas zaka ke acara kampus, ini kue kesukaan Mbah dan ayah," kata Sekar memberikan kantong kresek itu.

melihat isi di dalamnya, membuat Rudi senang, karena itu brownies kesukaannya.

begitu juga dengan Mbah Tejo yang tak sangka akan di bawakan Prol tape.

"tau aja nih kalau Mbah sedang ingin, sini duduk dulu kita santai di teras, karena kalian ini sudah sibuk saja jadi pengantin baru," kata Mbah Tejo.

"bukan begitu Mbah, saya memang tidak ambil cuti, jadi harus mulai ngajar, tapi untuk adik masih bisa main ke sini ddn bantuin Mak kok," kata Zaka yang tak ingin seolah-olah menjauhkan istri dan keluarganya.

"iya nak, Mbah mengerti dan aku hanya bercanda saja, tak usah serius begitu," jawab Mbah Tejo tertawa

"mas ini teh poci, coba dulu karena ini sangat enak meski tidak manis tapi itu yang membuatnya enak," kata Sekar.

"benarkah, aku akan coba,"

Zaka pun mengakui itu, meski teh itu tak nanis setidaknya itu cocok di lidahnya.

karena sangat sulit mencari rasa yang enak, terlebih dia ini cukup pilih-pilih makanan.

setelah cukup lama berbincang, akhirnya keduanya memutuskan untuk pulang.

Mak Ijah sebenarnya ingin menahan cucunya itu untuk menginap di rumah, tapi mengingat di rumah tak ada kamar lagi.

jadi dia pun membiarkan mereka pulang, toh besok lagi Sekar juga ajan datang ke rumah untuk menemaninya.

rombongan dari warga desa lengko, sedang mengikuti liburan ke pantai daerah selatan.

tapi sayangnya mereka memilih bus tidak sesuai dengan kondisi jalan yang banyak nanjak.

di tambah lagi para awak bus itu belum istirahat setelah melakukan perjalan jauh dari Jawa Tengah.

di tanjakan yang cukup tajam, bus itu mulai tak bisa di kondisikan, bus itu tak kuat untuk naik, jadi bus itu merosot dan akhirnya masuk jurang dengan kedalaman lima belas meter.

bus itu ringsek karena terbentur batu yang ada di bawah jurang, dari seluruh penumpang yang berjumlah enam puluh orang beserta awak bus.

tiga puluh orang meninggal dunia di tempat, bahkan banyak yang mengalami luka parah karena terkena pecahan kaca maupun terjepit badan bus yang ringsek.

dan yang mengejutkan ada Bu lurah desa tempat tinggal Mak Ijah di sana.

pak lurah kaget saat di hubungi polisi, di tak menyangka akan mendapatkan kabar semengejutkan ini.

pasalnya kemarin istrinya masih paling mau jalan-jalan bersama saudara sepupunya.

tapi kenapa sekarang menjadi berita duka, pak lurah sedih, dunianya runtuh seketika, niat hati ingin memperbaiki pernikahan yang sempat goyah karena perempuan lain.

kini dia di hadapkan pada kenyataan yang begitu memilukan, istri dan anaknya harus tewas saat ingin liburan.

semua warga kaget saat mendengar pengumuman berita kematian, pasalnya tak ada yan menyangka jika Bu lurah akan meninggal dunia dengan keadaan seperti itu.

keesokan harinya, setelah mengantarkan suaminya itu bekerja, Sekar bergegas menuju ke rumah Mak Ijah.

"assalamualaikum Mak," teriak gadis itu tapi melihat rumah sudah sepi.

"sudah berangkat ke rumah pak lurah mbak Sekar, ayo bareng saya saja," panggil seorang ibu.

"terima kasih ya Bu," jawab gadis itu yang naik ke jok motor ibu itu.

mereka pun menuju rumah pak lurah yang memang terkenal paling mewah di desa itu.

sesampainya di sana ternyata sudah sangat ramai, Sekar segera masuk untuk melayat dan beruntung bisa bertemu dengan Mak Ijah.

"bagaimana Mak, apa jenazahnya sudah datang," tanya Sekar yang memang merasa tak enak.

"belum nduk, kemungkinan juga sudah di mandikan di rumah sakit jadi kita tak perlu sibuk nantinya," jawab Mak Ijah

"inggeh Mak," jawab Sekar.

Nur juga baru datang dan juga duduk membantu para ibu merangkai bunga, sedang Sekar membantu di dapur.

setelah bagian dapur sekali, dia pun ke depan dan duduk bersama para wanita yang juga sedang menunggu kabaran lagi.

di rumah sakit, pak lurah hampir jatuh pingsan saat melihat kedua orang yang dia cintai.

bagaimana tidak, keduanya sudah terbujur kaku tak bernyawa, bahkan putranya itu masih seperti orang sehat karena tak mengalami luka di tubuhnya.

tapi memang di dadanya ada memar yang cukup besar dan terlihat begitu biru.

"mama dan Randi kenapa meninggalkan ayah... kalian kenapa secepat ini perginya," tangis pak lurah.

"yang sabar ya pak, semua sudah jadi takdir Allah, lebih baik kita urus kepulangannya agar segera bisa di makamkan," bujuk pak kepala dusun yang menemani pak lurah.

akhirnya kedua jenazah itu di urus kepulangannya dan pak lurah menolak untuk di urus rumah sakit.

karena kondisi istrinya yang masih utuh begitupun dengan putranya, maka pak lurah memutuskan untuk membawanya pulang saja.

karena dia takut jika cara kerja tak sesuai tatacara yang di ajarkan oleh agama, di tambah yang memandikan itu laki-laki saat itu yang ada.

perjalanan enam jam di tempuh, dan saat sampai di rumah, akhirnya jenazah di mandikan.

akhirnya yang di mandikan adalah anak dari pak lurah terlebih dahulu, baru kemudian Bu lurah.

saat giliran Bu lurah yang di mandikan, betapa terkejutnya Nur dan Sekar melihat tubuh Bu lurah ada bekas merah.

"aduh kok ya gragas temen," kata Nur menahan tawanya.

"hus... jangan bercanda kalian ini, kayak gak pernah saja," tegur Mak Ijah serius.

"habis ya gak satu badan juga Mak, tapi kenapa ini kok cuma di daerah yang tertutup saja ya," kata Sekar heran.

"ya takut kelihatan orang mungkin," kata Mak Ijah.

"ya Mak bercanda nih, orang Bu lurah pakai jilbab ya masih di leher kan gak ada yang tau juga," kata Nur.

"sudah, kok jadi mbahas kemana-mana, kita mandikan dulu, dan Sekar tolong panggilkan pak lurah untuk memberikan salam perpisahan ya," kata Mak Ijah.

Sekar mengangguk dan memanggil pak lurah, pria itu masuk dan kaget dengan apa yang dia saksikan.

bahkan karena hal itu dia menahan tangan nur yang ingin menutup jenazah dengan kain jarik bersih.

"tunggu dulu," kata pak lurah yang merasa aneh.

pria itu kaget melihat tubuh istrinya yang terdapat bekas merah seperti habis di cu****.

sedangkan dirinya tak pernah melakukan itu saat berhubungan suami istri.

otaknya seperti berpikir keras, bagaimana bisa istrinya punya tanda seperti itu, dan dia Ingan beberapa bulan ini istrinya saat berhubungan pasti tak ingin melepaskan semua bajunya.

dengan alasan malu kadang malah suka dengan suasana yang gelap. padahal wanita itu tak pernah melakukannya.

"pak lurah, tolong berpamitan sebelum saya menyucikan jenazah."

"aku ikhlas tapi aku tak memaafkan mu jika kamu memang berselingkuh, demi Allah..." lirih pak lurah mengejutkan Mak Ijah, Sekar dan Nur yang mendengar ucapan itu.

Terpopuler

Comments

Aisyah Putri Angel

Aisyah Putri Angel

maaf emang penyakit selingkuh itu tidak ada obatnya.tergantung diri kita sendiri.
maaf kadang aq juga malu kalau di tanya daerah asalku.
Krn ditempat ku terkenal dgn perselingkuhannya.baik tua,muda .
tp itu pilihan

2024-05-29

1

Michelle Ardina

Michelle Ardina

walah pk selingkuhanmu jak sampai bunuh diri gt

2024-02-28

0

Enok Wahyu.S GM Surabaya

Enok Wahyu.S GM Surabaya

walah dirinya sendiri juga selingkuh gitu pak lurah

2024-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Mak Ijah
2 hujan deras
3 desas desus
4 panas banget
5 repot sekali
6 sebenarnya apa yang salah
7 tak suka panas
8 kiriman datang
9 kiriman datang 2
10 bingungnya
11 perjodohan
12 persetujuan dan merestui
13 pernikahan
14 harus kuat
15 ada yang masih ditunggu
16 diam ya sayangku
17 mangkat
18 makin aneh saja
19 jangan gila ya
20 pria misterius
21 sebenarnya desa ini kenapa?
22 tak wajar ya
23 wanita yang baik
24 niat jahat
25 aliran sesat
26 kesedihan mendalam
27 kehilangan kebahagiaan
28 mencoba bertahan
29 penyakit aneh
30 kejujuran Zaka
31 mulai bekerja lagi
32 tidak akan sedih.
33 lurah Sigit
34 gadis tumbal atau istri lain?
35 kehilangan terbesar
36 malam keramat
37 kecemburuan lina
38 harus ikhlas dan memaafkan
39 orang hilang
40 malam satu suro
41 malam satu suro 2
42 makam satu suro 3
43 menemukan dan gagal
44 gagal deh
45 siapa pria itu
46 wanita malam
47 wanita malam 2
48 masa lalu lurah Sigit
49 mencoba melawan
50 mati dan berakhir
51 membersihkan
52 pilihan lurah
53 kampanye di mulai
54 bersaing dengan sehat
55 melepaskan
56 sang pewaris
57 mencoba ikhlas
58 sadarlah mbak
59 jangan berlebihan
60 kematian aneh
61 kebencian mak sup.
62 kemarahan Mak sup 2
63 sosok Lina
64 kedatangan Davin
65 teror di mulai
66 teror Lina
67 terima kasih atas bantuannya
68 tabuhan sampai ketemu
69 lah siapa?
70 bertemu lagi
71 ronda
72 Bu Tejo
73 Bu Tejo 2
74 Bu Tejo 3
75 sosok misterius
76 desas-desus
77 membantu Sekar.
78 bertemu om wowo
79 saingan berat
80 ternyata seorang jagal
81 caranya?
82 lamaran? terima dong.
83 kenapa harus doa bersama
84 ucapan membawa petaka
85 menikahlah denganku
86 tinggal bersama
87 jangan sembarangan
88 jangan sembarangan 2
89 jangan sembarangan 3
90 ke pabrik
91 Maruk anda
92 hanya bisa di lisan saja
93 main ke rumah mbah
94 korban lagi
95 butuh bantuan
96 cerita nak
97 muncul kembali
98 nyebelin banget
99 pernikahan pak Junaidi
100 pernikahan tertunda
101 pernikahan kedua
102 tata cara ruwet memang
103 sehat ya sayang
104 emang agak-agak
105 jaga sikap mu
106 mau mangga muda
107 gak minat
108 hanya manusia
109 kabar bahagia
110 kematian tak wajar lagi
111 mati tak wajar lagi 2
112 gara-gara jemblem
113 keranda terbang lagi
114 keranda terbang lagi 2
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mak Ijah
2
hujan deras
3
desas desus
4
panas banget
5
repot sekali
6
sebenarnya apa yang salah
7
tak suka panas
8
kiriman datang
9
kiriman datang 2
10
bingungnya
11
perjodohan
12
persetujuan dan merestui
13
pernikahan
14
harus kuat
15
ada yang masih ditunggu
16
diam ya sayangku
17
mangkat
18
makin aneh saja
19
jangan gila ya
20
pria misterius
21
sebenarnya desa ini kenapa?
22
tak wajar ya
23
wanita yang baik
24
niat jahat
25
aliran sesat
26
kesedihan mendalam
27
kehilangan kebahagiaan
28
mencoba bertahan
29
penyakit aneh
30
kejujuran Zaka
31
mulai bekerja lagi
32
tidak akan sedih.
33
lurah Sigit
34
gadis tumbal atau istri lain?
35
kehilangan terbesar
36
malam keramat
37
kecemburuan lina
38
harus ikhlas dan memaafkan
39
orang hilang
40
malam satu suro
41
malam satu suro 2
42
makam satu suro 3
43
menemukan dan gagal
44
gagal deh
45
siapa pria itu
46
wanita malam
47
wanita malam 2
48
masa lalu lurah Sigit
49
mencoba melawan
50
mati dan berakhir
51
membersihkan
52
pilihan lurah
53
kampanye di mulai
54
bersaing dengan sehat
55
melepaskan
56
sang pewaris
57
mencoba ikhlas
58
sadarlah mbak
59
jangan berlebihan
60
kematian aneh
61
kebencian mak sup.
62
kemarahan Mak sup 2
63
sosok Lina
64
kedatangan Davin
65
teror di mulai
66
teror Lina
67
terima kasih atas bantuannya
68
tabuhan sampai ketemu
69
lah siapa?
70
bertemu lagi
71
ronda
72
Bu Tejo
73
Bu Tejo 2
74
Bu Tejo 3
75
sosok misterius
76
desas-desus
77
membantu Sekar.
78
bertemu om wowo
79
saingan berat
80
ternyata seorang jagal
81
caranya?
82
lamaran? terima dong.
83
kenapa harus doa bersama
84
ucapan membawa petaka
85
menikahlah denganku
86
tinggal bersama
87
jangan sembarangan
88
jangan sembarangan 2
89
jangan sembarangan 3
90
ke pabrik
91
Maruk anda
92
hanya bisa di lisan saja
93
main ke rumah mbah
94
korban lagi
95
butuh bantuan
96
cerita nak
97
muncul kembali
98
nyebelin banget
99
pernikahan pak Junaidi
100
pernikahan tertunda
101
pernikahan kedua
102
tata cara ruwet memang
103
sehat ya sayang
104
emang agak-agak
105
jaga sikap mu
106
mau mangga muda
107
gak minat
108
hanya manusia
109
kabar bahagia
110
kematian tak wajar lagi
111
mati tak wajar lagi 2
112
gara-gara jemblem
113
keranda terbang lagi
114
keranda terbang lagi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!