pernikahan

Di tempat Mbah Tejo, semua sudah di persiapkan, Zaka mengeluarkan sebuah kalung emas yang selama ini dia beli dengan uang yang ditabung.

Bagaimana pun Zaka ini seorang guru di sekolah yang cukup ternama, dan gajinya juga lumayan.

"Kamu sanggup memberikan mas kawin apa le?" tanya ustadz Abdullah karena itu harus sesuai kemampuan dari pria itu sendiri.

"Saya akan memberikan mas kawin uang lima puluh ribu dan sebuah kalung emas seberat tujuh gram di bayar tunai, Abi.."

"Kamu menerimanya Sekar," tanya ustadz Abdullah karena di tahun itu yang lima puluh ribu itu sangat banyak.

"iya ustadz," jawab Sekar yang kaget tapi itu kemampuan calon suaminya jadi dia tak mau menuntut lebih banyak lagi.

"Baiklah, Junaidi tolong baca kalimat syahadat dulu, baru kamu bisa menjadi wali untuk putrimu," kata ustadz Abdullah.

"Bismillahirrahmanirrahim.... as.. ashadu... emm... as..." suara pak Junaidi terbata-bata karena mulut pria itu kelu tak bisa di gunakan untuk membaca kalimat syahadat.

Mbah Tejo menepuk bahu putranya itu sambil membaca sesuatu dan menariknya ke dsjam tanah dan menguncinya.

"Coba sekali lagi le,"

Mak Ijah pun mengangguk dan mengenggam tangan cucu laki-lakinya yang sekarang kemungkinan akan ikut dengannya karena tak tau takdir yang akan terjadi setelah ini.

"Bismillahirrahmanirrahim... Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah," kata pak Junaidi dengan lancang dan jelas.

Duar... duar.... suara ledakan di luar rumah begitu keras, entah apa yang meledak.

Sekar yang berada di dalam kamar tiba-tiba merasakan panas yang begitu dahsyat, "Mbah panas...." teriaknya yang sudah tak tahan lagi.

"Sabar ya nduk... Mak tolong..." Kat Mbah tejo pada istrinya yang segera mengambil daun kelor dan Bidara yang di tutupkan pada tubuh gadis itu.

"Sekarang nikahkan putrimu,"

Pernikahan antara Zaka dan Sekar pun terjadi, bahkan gadis itu menggigit ujung bantal karena menahan rasa panas di tubuhnya.

"Zaha sekarang sesuai dengan yang Abi katakan," kata ustadz Abdullah.

Mak Ijah keluar dari kamar dan Zakaria masuk kedalam kamar kemudian menutup pintu kamar.

"Kamu masih memiliki wudhu dek?" tanya pria itu dengan pelan.

Sekar mengangguk, "baiklah kita tunaikan sholat dulu, setelah itu baru kita melakukan Sunnah yang sesungguhnya,"

Gadis itu pun menguatkan dirinya untuk mulai sholat, sedang di ruang tamu, pak Junaidi sedang di rukiyah.

Para wanita terus membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. pasalnya pak Junaidi sudah mulai berontak.

Di dalam kamar, kedua pasangan yang baru saj secara agama itu, langsung melakukan sunah selanjutnya.

Saat akan melakukannya, tiba-tiba seekor ular berbisa keluar dari bagian *nt*m istrinya itu.

Beruntung dia bisa menangkap ular itu dan mengurungnya di sebuah toples kaca yang sudah di do'akan.

Dan setelah itu, zaka pun mulai melakukan tugasnya, dan kini dia dan Sekar benar-benar menjadi suami istri.

Bercak darah dan ular itu di siapkan untuk di bawa keluar untuk di musnahkan.

Sedang Sekar bangun dan merasa tak nyaman, "mas ini bukan mimpi bukan," tanya Sekar yang membuat pemuda itu menoleh.

Zaka mendekat dan mencium kening istrinya itu, "apa terasa mimpi dek, kita sudah sah secara agama, jadi sekarang kamu tanggung jawab ku,"

"Iya mas," jawab Sekar malu.

"Ya sudah kamu istirahat setelah sedikit baikan kamu mandi wajib ya dek, biar mas menyerahkan ini pada Mbah Tejo," kata Zakaria.

Ternyata saat pemuda itu keluar, dia kaget melihat pak Junaidi yang sudah muntah tanah bercampur darah hitam,bahkan berbagai benda-benda kecil yang sudah berkarat juga.

"Mbah Tejo ini yang sudah di katakan oleh Abi," kata Zaka.

Mbah Tejo menerimanya dan sempat menangis sedih, sebelum akhirnya dia ke area belakang rumah dan memutuskan semua ikatan perjanjian Junaidi dengan iblis itu

Dan setelah barang-barang itu di hajar dan musnah, pak Junaidi sudah langsung tergletak begitu saja.

"Alhamdulillah ya Allah, Allahuakbar..." kata semua orang.

Ibu dari Zakaria mengetuk kamar dan melihat sosok menantunya itu sedang mengikat rambutnya.

"Kamu mau kemana nak, seharusnya istirahat saja karena setelah melakukan hubungan istirahat dan mengganjal pan*** mu dengan bantal, itu membantu mu untuk segera gdmil, terlebih Abi ini sudah ingin punya cucu," kata umi Salamah.

"Inggeh Bu ustadzah," jawab sekar yang merasa tak enak.

"Panggil umi seperti tiga putra ku, jangan canggung ibu sangat menyukai mu, terlebih setelah spa yang aku saksikan sendiri selama ini," kata umi Salamah.

"Iya umi," jawab Sekar malu.

Di kota, rumah pak Junaidi yang mewah dan masih dalam tahap pembangunan yang aea taman, tiba-tiba terbakar hebat.

begitu pun dengan semua warung yang di miliki pria itu, hangus terbakar dengan semua karyawan yang bekerja dan mencari makan di tempat itu.

karena itu seperti tumbal nyawa yang di janjikan oleh Bu Siti, jadi semuanya mati terpanggang.

ponsel pak Junaidi terus berdering di meja, mendengar dering ponsel ayahnya, Sekar segera mengambil benda itu dan menjawab panggilan yang masuk.

"iya wa'alaikumussalam, Iya pak saya putrinya, ada yang bisa di bantu... apa..." kata Sekar yang langsung menangis sedih karena mendapatkan kabar duka.

"ayah ... ibu meninggal dunia karena warung kebakaran...." teriak Sekar yang berjari keliar rumah dan membuat kaget semua orang.

"apa mbak, bagaimana bisa warung kita itu beton," kata Rudi yang kaget.

"aku juga tidak tau... tapi ini polisi yang menanggani kasus itu menelpon dan mengabarkan tentang kejadian itu," kata sekar.

"sekarang kamu bersih-bersih dulu, kita berangkat ke kota ya, Abi boleh saya pinjam mobil mini bus," kata Zaka.

"tentu nak, tunaikan tugas mu sekarang, dan jangan gunakan mobil mu lagi ya Junaidi, sekarang lebih baik tinggal di desa dengan sederhana," pesan ustadz Abdullah.

"iya, aku akan menetap di sini terlebih aku ingin mengabdikan diri pada orang tua ku, dan menebus segalanya," jawab pak Junaidi.

Mak Ijah pun bersiap, dia tak menyangka akan melihat kejadian ini, dan nanti dia yang akan memandikan menantunya bersama Sekar.

perjalanan mereka cukup lama, sekitar tiga sampai empat jam ke kota, untungnya perjalanan itu sangat lancar.

terlebih mobil bus milik keluarga Zakaria ini cukup besar jadi muat banyak orang.

Sekar tak mengira akan dapat kabar buruk setelah menikah, tapi dia merasa jika ini seperti karma yang di terima dari pilihan Bu Siti yang tetap memegang perjanjian dengan iblis itu.

saat sampai di rumah sakit dan melihat kondisi mayat itu membuat mereka tercengang.

pasalnya semuanya mengalami kondisi yang begitu buruk, Sekar dan Zaka mengurus semua adminitrasi dan asuransi.

karena Sekar selama membantu pekerjaan orang tuanya, mendaftarkan semua karyawan ke sebuah asuransi yang terpercaya.

musibah sudah terjadi,jadi semua keluarga sudah menerima dan ikhlas, terlebih uang santunan yang di terima itu juga tak sedikit.

Terpopuler

Comments

Tagorkoe Malique

Tagorkoe Malique

kak tulisanya byak typo nya

2024-02-26

0

Astiah Harjito

Astiah Harjito

Ditulis uang 50 rb cukup besar pada zaman itu. Memangnya zaman kapan wong ceritanya sdh ada hp dan ATM

2023-08-23

2

Rahma ifha

Rahma ifha

☺️👍

2023-05-09

2

lihat semua
Episodes
1 Mak Ijah
2 hujan deras
3 desas desus
4 panas banget
5 repot sekali
6 sebenarnya apa yang salah
7 tak suka panas
8 kiriman datang
9 kiriman datang 2
10 bingungnya
11 perjodohan
12 persetujuan dan merestui
13 pernikahan
14 harus kuat
15 ada yang masih ditunggu
16 diam ya sayangku
17 mangkat
18 makin aneh saja
19 jangan gila ya
20 pria misterius
21 sebenarnya desa ini kenapa?
22 tak wajar ya
23 wanita yang baik
24 niat jahat
25 aliran sesat
26 kesedihan mendalam
27 kehilangan kebahagiaan
28 mencoba bertahan
29 penyakit aneh
30 kejujuran Zaka
31 mulai bekerja lagi
32 tidak akan sedih.
33 lurah Sigit
34 gadis tumbal atau istri lain?
35 kehilangan terbesar
36 malam keramat
37 kecemburuan lina
38 harus ikhlas dan memaafkan
39 orang hilang
40 malam satu suro
41 malam satu suro 2
42 makam satu suro 3
43 menemukan dan gagal
44 gagal deh
45 siapa pria itu
46 wanita malam
47 wanita malam 2
48 masa lalu lurah Sigit
49 mencoba melawan
50 mati dan berakhir
51 membersihkan
52 pilihan lurah
53 kampanye di mulai
54 bersaing dengan sehat
55 melepaskan
56 sang pewaris
57 mencoba ikhlas
58 sadarlah mbak
59 jangan berlebihan
60 kematian aneh
61 kebencian mak sup.
62 kemarahan Mak sup 2
63 sosok Lina
64 kedatangan Davin
65 teror di mulai
66 teror Lina
67 terima kasih atas bantuannya
68 tabuhan sampai ketemu
69 lah siapa?
70 bertemu lagi
71 ronda
72 Bu Tejo
73 Bu Tejo 2
74 Bu Tejo 3
75 sosok misterius
76 desas-desus
77 membantu Sekar.
78 bertemu om wowo
79 saingan berat
80 ternyata seorang jagal
81 caranya?
82 lamaran? terima dong.
83 kenapa harus doa bersama
84 ucapan membawa petaka
85 menikahlah denganku
86 tinggal bersama
87 jangan sembarangan
88 jangan sembarangan 2
89 jangan sembarangan 3
90 ke pabrik
91 Maruk anda
92 hanya bisa di lisan saja
93 main ke rumah mbah
94 korban lagi
95 butuh bantuan
96 cerita nak
97 muncul kembali
98 nyebelin banget
99 pernikahan pak Junaidi
100 pernikahan tertunda
101 pernikahan kedua
102 tata cara ruwet memang
103 sehat ya sayang
104 emang agak-agak
105 jaga sikap mu
106 mau mangga muda
107 gak minat
108 hanya manusia
109 kabar bahagia
110 kematian tak wajar lagi
111 mati tak wajar lagi 2
112 gara-gara jemblem
113 keranda terbang lagi
114 keranda terbang lagi 2
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mak Ijah
2
hujan deras
3
desas desus
4
panas banget
5
repot sekali
6
sebenarnya apa yang salah
7
tak suka panas
8
kiriman datang
9
kiriman datang 2
10
bingungnya
11
perjodohan
12
persetujuan dan merestui
13
pernikahan
14
harus kuat
15
ada yang masih ditunggu
16
diam ya sayangku
17
mangkat
18
makin aneh saja
19
jangan gila ya
20
pria misterius
21
sebenarnya desa ini kenapa?
22
tak wajar ya
23
wanita yang baik
24
niat jahat
25
aliran sesat
26
kesedihan mendalam
27
kehilangan kebahagiaan
28
mencoba bertahan
29
penyakit aneh
30
kejujuran Zaka
31
mulai bekerja lagi
32
tidak akan sedih.
33
lurah Sigit
34
gadis tumbal atau istri lain?
35
kehilangan terbesar
36
malam keramat
37
kecemburuan lina
38
harus ikhlas dan memaafkan
39
orang hilang
40
malam satu suro
41
malam satu suro 2
42
makam satu suro 3
43
menemukan dan gagal
44
gagal deh
45
siapa pria itu
46
wanita malam
47
wanita malam 2
48
masa lalu lurah Sigit
49
mencoba melawan
50
mati dan berakhir
51
membersihkan
52
pilihan lurah
53
kampanye di mulai
54
bersaing dengan sehat
55
melepaskan
56
sang pewaris
57
mencoba ikhlas
58
sadarlah mbak
59
jangan berlebihan
60
kematian aneh
61
kebencian mak sup.
62
kemarahan Mak sup 2
63
sosok Lina
64
kedatangan Davin
65
teror di mulai
66
teror Lina
67
terima kasih atas bantuannya
68
tabuhan sampai ketemu
69
lah siapa?
70
bertemu lagi
71
ronda
72
Bu Tejo
73
Bu Tejo 2
74
Bu Tejo 3
75
sosok misterius
76
desas-desus
77
membantu Sekar.
78
bertemu om wowo
79
saingan berat
80
ternyata seorang jagal
81
caranya?
82
lamaran? terima dong.
83
kenapa harus doa bersama
84
ucapan membawa petaka
85
menikahlah denganku
86
tinggal bersama
87
jangan sembarangan
88
jangan sembarangan 2
89
jangan sembarangan 3
90
ke pabrik
91
Maruk anda
92
hanya bisa di lisan saja
93
main ke rumah mbah
94
korban lagi
95
butuh bantuan
96
cerita nak
97
muncul kembali
98
nyebelin banget
99
pernikahan pak Junaidi
100
pernikahan tertunda
101
pernikahan kedua
102
tata cara ruwet memang
103
sehat ya sayang
104
emang agak-agak
105
jaga sikap mu
106
mau mangga muda
107
gak minat
108
hanya manusia
109
kabar bahagia
110
kematian tak wajar lagi
111
mati tak wajar lagi 2
112
gara-gara jemblem
113
keranda terbang lagi
114
keranda terbang lagi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!