ada yang masih ditunggu

Zaka tak mengerti apa yang di maksud oleh kakeknya itu, tapi tiba-tiba Mbah Tejo berbisik pada jenazah pak Parso.

"apa kamu menunggu seseorang,"

Mbah Tejo menyentuh jenazah pria itu, ternyata dia tunjukkan sesuatu yang membuatnya tersenyum.

"Kalian mulai memandikan jenazah, Mbah urusan sebentar," kata Mbah Tejo yang keluar dari tempat khusus itu.

Zaka yang sekarang memimpin untuk memandikan jenazah pak Parso.

Zaka melakukan dengan sangat detail karena sesuai dengan yang di ajarkan.

setelah selesai, dia meminta beberapa orang untuk mengangkatnya dan membawanya untuk di kafani.

Zaka benar-benar membantu Mbah Tejo, karena para pemuda tak ada yang mau belajar untuk mengurus jenazah

sedang Sekar dan para wanita membantu di bagian belakang, bahkan semua terlihat begitu rukun.

benar saja, setelah telpon yang di minta Mbah Tejo, sosok yang di tunggu oleh jenazah akhirnya datang.

yaitu anak dan cucunya yang selama ini tinggal di kota, wanita itu berlari secepat yang doa bisa.

"pak... bisa saya melihat ayah saya untuk terakhir kalinya?" mohon wanita itu.

"baiklah silahkan," kata Mbah Tejo yang meminta Zaka untuk membuka kain kafan dari pak Parso.

setelah melihat itu, wanita itu menangis menyesal, bagaimana tidak, seharusnya dia ada di samping ayahnya sebelum pria itu meninggal dengan cara seperti ini.

"bapak bilang tak ingin merepotkan aku saat tua nanti, tapi tidak dengan cara seperti ini juga untuk pergi, bahkan bapak tak membuatkan aku berbakti kepada bapak...." tangis Wanita itu.

Mak Ijah memapahnya untuk mengajaknya sedikit menjauh, karena keranda akan di bawa ke pemakaman desa.

tapi saat akan berangkat keranda itu begitu berat, entah siapa lagi yang di tunggunya.

"maaf nak, apa suamimu tak datang, sepertinya pak Parso ingin menantunya itu datang kesini,dan mengantarnya pulang," kata Mbah Tejo.

"suami saya akan segera datang dengan anak-anak Mbah, kalau begitu tolong tunggu beberapa saat lagi ya," mohon wanita itu.

ternyata benar sebuah mobil datang dan tampaklah seorang pria dengan wajah yang telihat kejam.

"kenapa belum berangkatlah?" tanya pria itu dingin.

"kami tidak bisa membawanya, jika mas tak keberatan tolong bantu kami mengantarnya ke pemakaman," kata Zaka.

"dasar lemah,kamu itu masih muda, dasar tak berguna," hina pria itu yang mendorong Zaka untuk minggir.

pak lurah ingin marah begitu pun yang lain,tapi Mbah Tejo menahan mereka, karena tau jika cucu menantunya itu bisa menahan amarahnya.

ternyata benar, saat pria itu datang membantu keranda dari pak Parso begitu mudah di angkat dan segera di antar menuju ke peristirahatan terakhirnya.

selama dalam perjalan tak ada yang aneh, Sekar tak sengaja melihat bekas luka di tangan wanita itu.

sesampainya di sana, menantu dari pak Parso pun masuk ke dalam liang lahat untuk menerima Jenazah mertuanya.

tapi saat yang tak terduga, saat pria itu menunduk tiba-tiba kepalan tanah yang di persiapkan tiba-tiba jatuh menimpa wanita itu hingga jatuh bersujud mencium tanah itu.

hal itu mengejutkan semua orang, buru-buru Hudi membantu pria itu, "mas gak papa?"

"kamu buta sialan!" marah pria itu

Hudi dan penggali kubur yang membantu sampai terdiam mendengar umpatan itu.

"sabar mas, Monggo di bantu naik dulu biar saya adzan, dan pak Joyo tetap di bawah ya untuk melanjutkan yang lainnya," kata Zaka yang mulai mengumandangkan adzan.

setelah semuanya selesai pak Siswanto memberikan uang pada para penggali kubur.

dan semua orang berbondong-bondong pulang, hingga tiba-tiba sebuah dahan kayu trembesi yang ada di depan tembok makam desa patah dan menimpa menantu dari pak Parso.

semua orang terkejut dan langsung menolong pria itu yang terdengar meminta tolong dengan suara lirih.

"mari kita tolong pak, satu.. dua tarik!!" teriak semua warga

akhirnya pria itu bisa di selamatkan dengan gotong royong warga, ternyata pria itu terluka parah.

pria itu di bawa ke rumah sakit debdxn mengunakan mobil pick up, sedang Mbah Tejo pun melihat sosok pak Parso yang pergi setelah melukai menantunya.

"Mbah sepertinya anda mengetahui sesuatu?" tanya Zaka yang tau dari reaksi kakek istrinya itu.

"sudah ayo pulang ke rumah dulu, Mbah sudah lapar jadi kita bahas di rumah saja ya le," jawab mbah Tejo.

"inggeh Mbah," jawab zaka yang memang tak ingin kepo dan memaksa jika memang Mbah Tejo tak mau bercerita.

sesampainya di rumah sederhana itu, ternyata Sekar dan msk Ijah sudah membuat pisang goreng yang enak dan teh.

"Zaka nanti jika istri mu melihat sesuatu jangan kaget ya, karena mata batinnya masih terbuka," kata Mbah Tejo.

"untuk masalah itu Mbah, sebelumnya saya minta maaf karena semalam saya menutup mata batin istri saya karena dia terus melihat hal buruk, jadi sekarang Sekar sudah seperti orang normal, meski dia peka dengan hawa di sekitar, setidaknya dia tak akan terluka dengan hal itu," jawab zaka.

"tak masalah le, itu bagus untuk istrimu yang memang tersiksa selama ini, sudah ayo di makan itu pisang gorengnya," kata Mbah Tejo.

"tapi pak, apa Sekar dan menantu ku tak akan kesulitan, terlebih mereka harus kehilangan rezeki yang sudah aku tarik dalam pesugihan itu," tanya pak Junaidi.

"kenapa kamu tak percaya dengan Allah hingga bisa memikirkan hal itu,sudah yakin saja jika semua akan baik-baik saja," jawab Mbah Tejo.

setelah makan siang,Mbah Tejo dan Mak Ijah bersantai menikmati siang yang cukup terik itu

bahkan Mak Ijah menjemur banyak hasil cabai karena harga komoditas itu sedang hancur.

sedang pak Junaidi sedang mengaji di belakang, dan Rudi sudah berangkat untuk belajar mengaji di masjid.

"pak... ibu ini kadang heran, kenapa saat di kampung kita ini ada yang meninggal dunia,pasti beruntun, tapi anehnya yang beruntun ini malah yang meninggalnya bisa di bilang tak wajar,"

"ya mau bagaimana lagi Bu, hati orang tak ada yang tau, jadi sebagai manusia kita hanya wajib tolong menolong saja," jawab Mbah Tejo.

"bapak benar, oh ya ibu hampir lupa, kapan tuh surat pengantin baru selesai?" tanya Mak Ijah tak mau cucu kesayangannya itu tak di akui negara setelah menikah.

"iya Bu ne, sabar sedang di uruskan pak Lurah, ya dia selalu mengiyakan permintaan bapak karena punya banyak hutang Budi,"

"Halah ibu juga tau,karena bapak menutupi jika wanita yang bunuh diri di kampung sebelah itu..."

mulut Mak Ijah di bungkam agar diam, jika tidak mereka bisa salam masalah besar karena sosok dari pak lurah ini sulit di tebak.

Terpopuler

Comments

Keynan Milky

Keynan Milky

pusing aku thooorr bacanya

2024-01-19

0

FiaNasa

FiaNasa

critanya kemana² jalurnya kacau banget,,bingung bacanya..

2024-01-08

0

Astiah Harjito

Astiah Harjito

typo parah!!!

2023-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Mak Ijah
2 hujan deras
3 desas desus
4 panas banget
5 repot sekali
6 sebenarnya apa yang salah
7 tak suka panas
8 kiriman datang
9 kiriman datang 2
10 bingungnya
11 perjodohan
12 persetujuan dan merestui
13 pernikahan
14 harus kuat
15 ada yang masih ditunggu
16 diam ya sayangku
17 mangkat
18 makin aneh saja
19 jangan gila ya
20 pria misterius
21 sebenarnya desa ini kenapa?
22 tak wajar ya
23 wanita yang baik
24 niat jahat
25 aliran sesat
26 kesedihan mendalam
27 kehilangan kebahagiaan
28 mencoba bertahan
29 penyakit aneh
30 kejujuran Zaka
31 mulai bekerja lagi
32 tidak akan sedih.
33 lurah Sigit
34 gadis tumbal atau istri lain?
35 kehilangan terbesar
36 malam keramat
37 kecemburuan lina
38 harus ikhlas dan memaafkan
39 orang hilang
40 malam satu suro
41 malam satu suro 2
42 makam satu suro 3
43 menemukan dan gagal
44 gagal deh
45 siapa pria itu
46 wanita malam
47 wanita malam 2
48 masa lalu lurah Sigit
49 mencoba melawan
50 mati dan berakhir
51 membersihkan
52 pilihan lurah
53 kampanye di mulai
54 bersaing dengan sehat
55 melepaskan
56 sang pewaris
57 mencoba ikhlas
58 sadarlah mbak
59 jangan berlebihan
60 kematian aneh
61 kebencian mak sup.
62 kemarahan Mak sup 2
63 sosok Lina
64 kedatangan Davin
65 teror di mulai
66 teror Lina
67 terima kasih atas bantuannya
68 tabuhan sampai ketemu
69 lah siapa?
70 bertemu lagi
71 ronda
72 Bu Tejo
73 Bu Tejo 2
74 Bu Tejo 3
75 sosok misterius
76 desas-desus
77 membantu Sekar.
78 bertemu om wowo
79 saingan berat
80 ternyata seorang jagal
81 caranya?
82 lamaran? terima dong.
83 kenapa harus doa bersama
84 ucapan membawa petaka
85 menikahlah denganku
86 tinggal bersama
87 jangan sembarangan
88 jangan sembarangan 2
89 jangan sembarangan 3
90 ke pabrik
91 Maruk anda
92 hanya bisa di lisan saja
93 main ke rumah mbah
94 korban lagi
95 butuh bantuan
96 cerita nak
97 muncul kembali
98 nyebelin banget
99 pernikahan pak Junaidi
100 pernikahan tertunda
101 pernikahan kedua
102 tata cara ruwet memang
103 sehat ya sayang
104 emang agak-agak
105 jaga sikap mu
106 mau mangga muda
107 gak minat
108 hanya manusia
109 kabar bahagia
110 kematian tak wajar lagi
111 mati tak wajar lagi 2
112 gara-gara jemblem
113 keranda terbang lagi
114 keranda terbang lagi 2
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mak Ijah
2
hujan deras
3
desas desus
4
panas banget
5
repot sekali
6
sebenarnya apa yang salah
7
tak suka panas
8
kiriman datang
9
kiriman datang 2
10
bingungnya
11
perjodohan
12
persetujuan dan merestui
13
pernikahan
14
harus kuat
15
ada yang masih ditunggu
16
diam ya sayangku
17
mangkat
18
makin aneh saja
19
jangan gila ya
20
pria misterius
21
sebenarnya desa ini kenapa?
22
tak wajar ya
23
wanita yang baik
24
niat jahat
25
aliran sesat
26
kesedihan mendalam
27
kehilangan kebahagiaan
28
mencoba bertahan
29
penyakit aneh
30
kejujuran Zaka
31
mulai bekerja lagi
32
tidak akan sedih.
33
lurah Sigit
34
gadis tumbal atau istri lain?
35
kehilangan terbesar
36
malam keramat
37
kecemburuan lina
38
harus ikhlas dan memaafkan
39
orang hilang
40
malam satu suro
41
malam satu suro 2
42
makam satu suro 3
43
menemukan dan gagal
44
gagal deh
45
siapa pria itu
46
wanita malam
47
wanita malam 2
48
masa lalu lurah Sigit
49
mencoba melawan
50
mati dan berakhir
51
membersihkan
52
pilihan lurah
53
kampanye di mulai
54
bersaing dengan sehat
55
melepaskan
56
sang pewaris
57
mencoba ikhlas
58
sadarlah mbak
59
jangan berlebihan
60
kematian aneh
61
kebencian mak sup.
62
kemarahan Mak sup 2
63
sosok Lina
64
kedatangan Davin
65
teror di mulai
66
teror Lina
67
terima kasih atas bantuannya
68
tabuhan sampai ketemu
69
lah siapa?
70
bertemu lagi
71
ronda
72
Bu Tejo
73
Bu Tejo 2
74
Bu Tejo 3
75
sosok misterius
76
desas-desus
77
membantu Sekar.
78
bertemu om wowo
79
saingan berat
80
ternyata seorang jagal
81
caranya?
82
lamaran? terima dong.
83
kenapa harus doa bersama
84
ucapan membawa petaka
85
menikahlah denganku
86
tinggal bersama
87
jangan sembarangan
88
jangan sembarangan 2
89
jangan sembarangan 3
90
ke pabrik
91
Maruk anda
92
hanya bisa di lisan saja
93
main ke rumah mbah
94
korban lagi
95
butuh bantuan
96
cerita nak
97
muncul kembali
98
nyebelin banget
99
pernikahan pak Junaidi
100
pernikahan tertunda
101
pernikahan kedua
102
tata cara ruwet memang
103
sehat ya sayang
104
emang agak-agak
105
jaga sikap mu
106
mau mangga muda
107
gak minat
108
hanya manusia
109
kabar bahagia
110
kematian tak wajar lagi
111
mati tak wajar lagi 2
112
gara-gara jemblem
113
keranda terbang lagi
114
keranda terbang lagi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!