kiriman datang 2

Mereka bertiga menikmati makanan sederhana ini, meski tanya sambal teri, dan berbagai sayur lalapan yang sudah di masak.

Setelah selesai, Sekar membersihkan piring kotor dan kemudian mandi untuk siap ke masjid.

Saat terdengar suara adzan magrib ,mereka pun berangkat bersama ternyata banyak orang yang juga berangkat ke masjid.

Semua orang membawa jajan atau mungkin nasi di ancak, ya setiap Kamis malam Jum'at mereka selalu kirim doa dan membawa makanan untuk di bagi bersama.

Sesampainya di masjid, mereka menaruh makanan di pojok masjid, kebetulan Mak Ijah, Sekar dan Nur ini satu baris dan ada satu ibu lagi.

Saat sholat berjamaah, semua orang khusyuk, dan setelah sholat selesai mereka berdoa bersama baru makanan yang tadi di bawa di bagi.

Semua orang makan yang berat dulu, baru kemudian di lanjutkan dengan yang ringan sambil berbincang menunggu waktu sholat isya' datang.

"Aduh ini Mendut telo enak, siapa yang bawa, uh... begitu pas gitu rasanya," terang salah satu wanita.

Mak Ijah tersenyum melihat makanan buatan cucunya itu di puji oleh semua orang.

"Sepertinya tadi Mbah Tejo yang bawa,buatan mak ya?" tanya Nur yang setuju jika Mendut itu enak.

"Bukan kok,ini buatan dari cucu Mak, yaitu neng Sekar," kata Mak Ijah merangkul cucunya itu.

"Aduh tak sangka anak kita bisa buat makanan enak seperti ini," puji Bu Lurah yang kebetulan ikut kumpul juga.

"Iya Bu lurah, orangnya boleh kota, tapi kalau hati ya tetap anak desa," kata Mak Ijah tersenyum.

Setelah sholat isya' berjamaah, mereka semua berpencar untuk pulang ke rumah masing-masing.

Tapi saat di jalan, tak sengaja Mbah Tejo, mak Ijah dan Sekar melihat ada bola api yang terbang menuju ke arah rumah mereka.

Tapi saat sudah dekat tiba-tiba bila api itu meledak begitu saja, "sudah tenang saja, insyaallah kita akan," kata Mbah Tejo.

Malam hari tiba-tiba hujan turun dengan lebat, seorang gadis berjalan sendirian karena tadi dia lupa tidak minta jemput kekasihnya.

Dia melihat ada seorang pria yang berpakaian mencurigakan berjalan di belakangnya.

Dia lari ketakutan hingga tak sadar dia berlari ke arah jalan raya dan akhirnya tertabrak mobil dan sayangnya mobil itu lari.

Dan wanita itu menggelepar sebelum akhirnya mati di tempat, sedang pria yang mengikutinya itu tak peduli karena pria itu hanya sedang berjalan santai.

Terlebih dia memakai headset dan dia berbelok sebelum wanita itu lari ke tengah jalan.

Di rumah,pak Yadi merasa hatinya tak tenang karena putri pertamanya belum menelponnya padahal sudah jam sembilan malam.

Ya meski pun gadis itu merantau di kota dan biasanya mereka akan saling menghubungi saat jam delapan malam.

Tapi kali ini putrinya itu tak ada kabar, "tenang atuh pak, mungkin si mbak masih lembur," kata Bu tadi menenangkan suaminya itu.

"Tidak mungkin Bu, karena bapak kenal baik dengan putriku, jadi dia pasti akan bilang tadi sebelum lembur, tapi ini tidak ada Bu," kata pak Yadi yang panik.

Semalaman pria itu tak bisa tidur,bahkan telpon dari putrinya pun tak bisa di hubungi.

Pak Yadi ketiduran di sofa ruang tamu, saat pukul tiga di i hati,sebuah ketukan pintu mengejutkannya.

"Assalamualaikum... pak Yadi pak, ini saya pak lurah!" teriak pria itu dari luar rumah.

"Wa'alaikumussalam salam,ada apa pak lurah kok begitu panik,dan kenapa datang pagi buta begini pak," kata pak Yadi yang bingung melihat pria itu.

"Anu pak Yadi, saya datang mau kasih kabar, ya Allah bagaimana bilangnya, jika putri bapak mengalami kecelakaan dan sekarang jenazahnya ada di rumah sakit," kata pak lurah.

"Pak lurah bercanda nih, tak lucu pak," kata pak Yadi mulai marah.

"Saya tidak bohong pak, tadi ada polisi yang menghubungi saya dan mengatakan hal itu pak, demi Allah pak," kata pak lurah dengan sungguh-sungguh.

"Tidak mungkin,ayo antar saya ke sana pak, saya tidak percaya jika tidak melihatnya secara langsung," kata pak Yadi

Dia dan pak lurah pun menuju ke kota yang butuh setidaknya dua jam perjalanan.

Saat sampai di rumah sakit, ada seorang polisi yang menunggu kedatangan keduanya dan langsung mengajak mereka ke kamar mayat.

Pak Yadi dengan gemetar menuju ke arah ruangan itu,dan melihat ada sesosok tubuh yang di tutupi kain putih.

Dengan tangan gemetar dan tubuh yang sudah tak bisa di ajak kuat,dan dengan tenaga tersisa pak Yadi membuka kain penutup itu dan melihat putrinya yang sudah terbujur kaku tak bernyawa.

"Laila!!" teriaknya dengan sangat keras sambil memeluk putrinya itu.

Wajah gadis itu ada luka jahitan yang cukup luas bahkan hampir separuh kepala.

"Silahkan di urus adminitrasi dan mau di sucikan di rumah atau di sucikan di rumah, terserah anda," kata polisi itu.

Pak lurah pun membantu pak Yadi yang hanya bisa duduk terus menangis, dan di putuskan untuk menyucikan Jenazah di rumah

Karena pak lurah tak percaya dengan cara kerja rumah sakit,maklum mereka ini orang kampung jadi masih mengedepankan ajaran agama dengan kuat.

Jadi pak lurah menghubungi orang kepercayaannya untuk menjemput Mak Ijah dan menyiarkan tentang kematian dari Laila putri pak Yadi.

Bahkan istri pak Yadi tak percaya dengan berita yang di beritahu suaminya, dan wanita itu pun menjerit histeris mendengar kabar itu.

Dan pingsan, jadi yang mengurus semuanya di rumah adalah anak kedua pak Yadi yang baru kelas dua SMA

Dia benar-benar mempersiapkan semuanya untuk menyambut kedatangan jenazah kakaknya.

Mak Ijah, Sekar dan Nur sudah menyiapkan semua peralatan untuk memandikan jenazah.

Tapi saat berdiri di area yang akan di gunakan untuk memandikan jenazah, tercium aroma wangi dan bau silih bergantian.

Sekar menahan saja dan tak berani membuka mulutnya, akhirnya mobil jenazah itu datang.

Dan ternyata saat turun dari kendaraan itu, Mak Ijah meminta langsung untuk di sucikan karena sudah dari semalam.

Saat para perawat itu menaruh jenazah itu ke tempat pemandian khusus yang sudah di alasi daun pisang.

mereka bertiga kaget, karena melihat kondisi jenazah yang terdapat luka jahitan.

di tambah perut dari gadis ini ukurannya tak normal, seperti sedang hamil muda terlebih ciri wanita hamil juga benar-benar terlihat di tubuh itu.

"Mak ini .."

"Sudah mandikan saja, karena kita tak tau apa yang terjadi sebenarnya," kata Mak Ijah.

mereka pun menyucikan Jenazah, tapi saat memiringkan tubuhnya, ternyata Mak Ijah sedikit kaget melihat ada sebuah tato yang membuatnya mundur beberapa langkah.

"Astaghfirullah... apa ini, apa yang harus di lakukan, ya Allah tolong berikan petunjuk mu," kata Mak Ijah yang terdiam sebelum melanjutkan tugasnya.

Dia pun keluar dan mencari pak Yadi dan keluarganya, karena ingin bertanya-tanya, karena tidak mungkin jika jenazah harus di makamkan secara Islam jika gadis itu memiliki agama yang dia pilih dan anut sendiri.

"Permisi pak Yadi,saya ingin bertanya sesuatu, apa bisa?" kata Mak Ijah perlahan-lahan karena takut keluarga itu tersinggung.

"Sudah Mak saya tau,tolong kuburkan sesuai agama kura saja, karena saya tak pernah merestui dia memilih agamanya," kata pak Yudi yang ternyata sudah tau.

Mak Ijah pun terdiam, ini salah karena akan membuat jenazah tak di perlakukan dengan seharusnya.

Terpopuler

Comments

Kardi Kardi

Kardi Kardi

apakah murtadddd ma, ASTAGFIRULLAH ALADZIM

2024-06-04

1

Alvian Vian

Alvian Vian

haduh typo

2024-03-06

1

Rini Astuti

Rini Astuti

agama kura kyk mna?

2024-02-03

2

lihat semua
Episodes
1 Mak Ijah
2 hujan deras
3 desas desus
4 panas banget
5 repot sekali
6 sebenarnya apa yang salah
7 tak suka panas
8 kiriman datang
9 kiriman datang 2
10 bingungnya
11 perjodohan
12 persetujuan dan merestui
13 pernikahan
14 harus kuat
15 ada yang masih ditunggu
16 diam ya sayangku
17 mangkat
18 makin aneh saja
19 jangan gila ya
20 pria misterius
21 sebenarnya desa ini kenapa?
22 tak wajar ya
23 wanita yang baik
24 niat jahat
25 aliran sesat
26 kesedihan mendalam
27 kehilangan kebahagiaan
28 mencoba bertahan
29 penyakit aneh
30 kejujuran Zaka
31 mulai bekerja lagi
32 tidak akan sedih.
33 lurah Sigit
34 gadis tumbal atau istri lain?
35 kehilangan terbesar
36 malam keramat
37 kecemburuan lina
38 harus ikhlas dan memaafkan
39 orang hilang
40 malam satu suro
41 malam satu suro 2
42 makam satu suro 3
43 menemukan dan gagal
44 gagal deh
45 siapa pria itu
46 wanita malam
47 wanita malam 2
48 masa lalu lurah Sigit
49 mencoba melawan
50 mati dan berakhir
51 membersihkan
52 pilihan lurah
53 kampanye di mulai
54 bersaing dengan sehat
55 melepaskan
56 sang pewaris
57 mencoba ikhlas
58 sadarlah mbak
59 jangan berlebihan
60 kematian aneh
61 kebencian mak sup.
62 kemarahan Mak sup 2
63 sosok Lina
64 kedatangan Davin
65 teror di mulai
66 teror Lina
67 terima kasih atas bantuannya
68 tabuhan sampai ketemu
69 lah siapa?
70 bertemu lagi
71 ronda
72 Bu Tejo
73 Bu Tejo 2
74 Bu Tejo 3
75 sosok misterius
76 desas-desus
77 membantu Sekar.
78 bertemu om wowo
79 saingan berat
80 ternyata seorang jagal
81 caranya?
82 lamaran? terima dong.
83 kenapa harus doa bersama
84 ucapan membawa petaka
85 menikahlah denganku
86 tinggal bersama
87 jangan sembarangan
88 jangan sembarangan 2
89 jangan sembarangan 3
90 ke pabrik
91 Maruk anda
92 hanya bisa di lisan saja
93 main ke rumah mbah
94 korban lagi
95 butuh bantuan
96 cerita nak
97 muncul kembali
98 nyebelin banget
99 pernikahan pak Junaidi
100 pernikahan tertunda
101 pernikahan kedua
102 tata cara ruwet memang
103 sehat ya sayang
104 emang agak-agak
105 jaga sikap mu
106 mau mangga muda
107 gak minat
108 hanya manusia
109 kabar bahagia
110 kematian tak wajar lagi
111 mati tak wajar lagi 2
112 gara-gara jemblem
113 keranda terbang lagi
114 keranda terbang lagi 2
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mak Ijah
2
hujan deras
3
desas desus
4
panas banget
5
repot sekali
6
sebenarnya apa yang salah
7
tak suka panas
8
kiriman datang
9
kiriman datang 2
10
bingungnya
11
perjodohan
12
persetujuan dan merestui
13
pernikahan
14
harus kuat
15
ada yang masih ditunggu
16
diam ya sayangku
17
mangkat
18
makin aneh saja
19
jangan gila ya
20
pria misterius
21
sebenarnya desa ini kenapa?
22
tak wajar ya
23
wanita yang baik
24
niat jahat
25
aliran sesat
26
kesedihan mendalam
27
kehilangan kebahagiaan
28
mencoba bertahan
29
penyakit aneh
30
kejujuran Zaka
31
mulai bekerja lagi
32
tidak akan sedih.
33
lurah Sigit
34
gadis tumbal atau istri lain?
35
kehilangan terbesar
36
malam keramat
37
kecemburuan lina
38
harus ikhlas dan memaafkan
39
orang hilang
40
malam satu suro
41
malam satu suro 2
42
makam satu suro 3
43
menemukan dan gagal
44
gagal deh
45
siapa pria itu
46
wanita malam
47
wanita malam 2
48
masa lalu lurah Sigit
49
mencoba melawan
50
mati dan berakhir
51
membersihkan
52
pilihan lurah
53
kampanye di mulai
54
bersaing dengan sehat
55
melepaskan
56
sang pewaris
57
mencoba ikhlas
58
sadarlah mbak
59
jangan berlebihan
60
kematian aneh
61
kebencian mak sup.
62
kemarahan Mak sup 2
63
sosok Lina
64
kedatangan Davin
65
teror di mulai
66
teror Lina
67
terima kasih atas bantuannya
68
tabuhan sampai ketemu
69
lah siapa?
70
bertemu lagi
71
ronda
72
Bu Tejo
73
Bu Tejo 2
74
Bu Tejo 3
75
sosok misterius
76
desas-desus
77
membantu Sekar.
78
bertemu om wowo
79
saingan berat
80
ternyata seorang jagal
81
caranya?
82
lamaran? terima dong.
83
kenapa harus doa bersama
84
ucapan membawa petaka
85
menikahlah denganku
86
tinggal bersama
87
jangan sembarangan
88
jangan sembarangan 2
89
jangan sembarangan 3
90
ke pabrik
91
Maruk anda
92
hanya bisa di lisan saja
93
main ke rumah mbah
94
korban lagi
95
butuh bantuan
96
cerita nak
97
muncul kembali
98
nyebelin banget
99
pernikahan pak Junaidi
100
pernikahan tertunda
101
pernikahan kedua
102
tata cara ruwet memang
103
sehat ya sayang
104
emang agak-agak
105
jaga sikap mu
106
mau mangga muda
107
gak minat
108
hanya manusia
109
kabar bahagia
110
kematian tak wajar lagi
111
mati tak wajar lagi 2
112
gara-gara jemblem
113
keranda terbang lagi
114
keranda terbang lagi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!