desas desus

Setelah kematian bu baya kemati pagi, beberapa warga masih membicarakannya.

Ya bagaimana tidak, orang yang terkenal baik meninggal begitu mendadak, di tambah ada yang sempat melihat mayat Bu Maya.

Pagi ini Mak Ijah dan Sekar berjalan menuju sawah untuk membantu Mbah Tejo dadak.

Ya sekarang musim tanam padi, dan mereka akan membantu mencabut rumput.

"Permisi Bu," sapa Sekar dengan sopan.

"Iya neng, Mak Ijah... aduh tunggu sebentar," kata Bu Lastri menghentikan wanita itu.

"Ada apa Bu, kok sepertinya ada yang gawat?" tanya Mak Ijah yang pura-pura.

"Aduh emak ini jangan pura-pura deh, saya dengar-dengar sekarang pak Jono menikah setelah kematian istrinya, ya Allah belum juga dua hari," kata wanita itu.

"Ya saya tidak tau Bu, karena saya hanya sekedar membantu, dan lagi laki-laki itu tidak memiliki masa Iddah, beda dengan perempuan," jawab Mak Ijah.

"Ya bukan begitu nak, ya kali istrinya baru meninggal, dan yang aku dengar juga Bu Maya ini matinya serem ya, ngeri gitu bener gak di Mak, kan Mak yang mandikan," tanya wanita lain.

"Biasa saja, sudah sekarang Mak mau ke sawah dulu, karena takut itu suami nak marah, permisi ya," pamit Mak Ijah yang langsung pergi.

Para ibu-ibu ini hanya melihat Mak Ijah yang menarik cucu perempuannya itu agar menjauh.

Pasalnya Mak Ijah ini selalu saja berusaha untuk menutup semua yang dia lihat saat memandikan jenazah.

"Ada apa to Mbah dok, kenapa kok kayaknya ada yang Mak tutupi?" tanya Sekar penasaran.

"Tidak ada nduk, tapi ya selalu saja begini setelah mengurus jenazah, pasti ada saja orang yang ingin tau kondisi jenazah, dan sebagai orang yang mengurus terakhir kali kita wajib untuk merahasiakan apapun, terutama keburukan yang terjadi pada jenazah," terang Mak Ijah.

"Iya Mbah," jawab Sekar yang mengerti sekarang.

Dia dan Mak Ijah sampai di sawah, dan ternyata Mbah tejo ini banyak mendapatkan keong yang berukuran besar

Melihat itu Sekar sangat senang karena dia bisa menikmati tumis keong nanti malam.

Akhirnya dia membantu di sawah, Mak Ijah sempat melihat ke arah pemakaman umum di tengah sawah yang memang jaraknya tak jauh dari sawah milik suaminya.

Terlihat seperti ada anjing yang menuju ke arah makam desa, padahal di desa itu tak ada yang memelihara hewan itu.

"Ada apa buk?" tegur Mbah Tejo yang melihat istrinya terus menerus menatap pemakaman.

"Itu loh pak, ibu sepertinya melihat ada anjing yang sepertinya masuk ke dalam pemakaman," kata wanita itu

"Astagfirullah Bu,sadar Bu ileng," kata Mbah Tejo yang mengguncang istrinya itu.

"Sudah Mbah dok, mungkin itu cuma anak kambing kan kaldu dari jauh mirip," kata Sekar yang sebenarnya masih takut jika di ajak main ke tempat pemakaman itu.

"Mungkin Sekar benar, ya sudah kura pulang yuk sudah selesai juga," ajak Mak Ijah.

Mereka semua berjalan kaki menuju rumah, ternyata saat melewati rumah Bu Maya ternyata benar.

Ada pak lurah dan pak Mudin serta seorang penghulu, nak Ijah pun hanya bisa mengeleng pelan, bagaimana bisa pria itu menikah setelah dua hari istrinya meninggal dunia.

Padahal saat kemarin saat melihat pak Jono yang begitu terpukul atas kematian istrinya, Mak Ijah mengira jika pria itu cinta mati.

Ternyata cintanya sedangkal itu, tapi ini sudah bukan menjadi urusannya, dan kini dia tak memiliki sangkut pautnya dengan apa yang terjadi.

Sedang Sekar merinding karena bisa melihat sosok yang berdiri di samping rumah itu.

Itu adalah sosok wanita dengan baju putih robek-robek dan penampilan buruk dengan tubuh biru lebam dan mulut yang tak bisa menutup .

"La Haula Wala Quwwata Illa Billahil Aliyil Adzim," lirih Sekar yang langsung mengikuti neneknya itu.

Sesampainya di rumah Sekar langsung mandi dan mengambil wudhu, dia tak menyangka tinggal di kampung seperti ini.

Malah membuat nata batinnya terbuka, padahal dia tak mau melihat hal seperti itu.

Tapi ini seperti dua hal yang membuatnya bimbang, kadang menguntungkan jika di gunakan untuk membantu para arwah tenang.

Tapi dia juga ketakutan karena harus terus di teror oleh makhluk yang ingin memiliki tubuhnya untuk di rasuki.

Mbah Tejo sadar jika ada yang tak beres dengan cucu perempuannya itu, di tambah gadis itu terus ketakutan setelah pulang dari sawah tadi.

"Sekar, kemari nduk..." panggil pria sepuh itu.

"Inggeh Mbah," jawab gadis itu yang duduk di sebelah kakeknya.

"Kamu pasti bisa melihat barang tak kasat mata ya, kandang takut kedudukan kita lebih tinggi, dan lagi itu adalah berkat yang di wariskan turun temurun, sekarang kamu pakai kalung ini dan jangan di lepas ya, insyaallah ini bisa melindungi mu dari mereka yang berniat jahat," kata Mbah Tejo yang memang terkenal sebagai orang yang bisa menyembuhkan hal ghaib meski beliau sendiri bukan dukun.

Sekar langsung memakai kalung itu dan perlahan dia mulai merasakan tenang, terlebih Mbah Tejo juga memberikan air yang sudah di doakan.

"Sudah-sudah ini di makan dulu, Mak sudah membuatkan oseng-oseng keong kesukaan Sekar,"

"Terima kasih ya Mak, bolehkan aku panggil begitu karena aku ingin seperti orang-orang saja," kata Sekar.

"Ya gak papa, orang kamu mau panggil ibu juga gak papa," jawab wanita itu dengan senyum yang merekah.

Di sisi lain teror terhadap keluarga pak Jono mulai terjadi karena pria itu telah berbuat buruk pada putra kesayangan dari Bu Maya.

Dan bisa bebas begitu saja dari semua yang telah dia lakukan dengan buruk.

Hujan kembali mengguyur desa, meski tak deras tapi suasananya sangat sunyi.

Bahkan hewan malam dan kodok saja tak ada yang berbunyi, padahal jika hujan seperti itu kosong pasti ajan bersahutan dalam berbunyi.

"Kok malam ini terasa sangat sunyi ya Mak, Mbah Tejo kemana sih?" tanya Sekar yang memang tak melihat kakeknya itu setelah sholat magrib tadi.

"Mbah mu itu tadi di panggil pak RT, mungkin ada yang butuh bantuan, memang kenapa nduk,"

"Sebenarnya Sekar takut Mak,setiap merasakan suasana seperti ini, pasti akan muncul rasa was-was karena saat di rumah dulu, tiba-tiba akan terdengar suara langkah derap kuda dan suara ringikan juga, itu selalu membuat ku takut Mak,"

"Apa, bagaimana bisa di kota ada kuda yang lepas, kamu yakin nduk," tanya Mak Ijah memastikan.

"Iya Mak, karena dulu jika mulai dengar itu, aku akan lari dan bersembunyi bersama mbak yang bekerja di rumah, dan setelah suara kuda itu maka akan terdengar suara seperti rantai yang bergoyang dan sayup lirih terdengar suara Gending-gending," kata Sekar.

"Innalilahi wa inna ilaihi Raji'un... semoga semua yang tinggal di rumah orang tua mu di jauhkan dari mara bahaya ya," kata Mak Ijah.

Tiba-tiba saat keduanya masih duduk berbincang,seorang pria datang dengan basah kuyup menembus hujan deras itu.

"Assalamualaikum Mak Ijah,"suaranya yang panik dan terdengar tergesa-gesa.

"Wa'alaikumussalam, ada apa," panik Mak Ijah

"Tolong Mak, itu ada orang yang sakaratul mautnya sulit Mak,itu ibu Kokom desa sebelah Mak,kasihan Mak sudah tiga hari tiga malam,"kata pria itu yang berhasil membuat Mak Ijah kasihan.

Terpopuler

Comments

Eni Antarini

Eni Antarini

sumpah bnyk banget typo nya

2024-02-29

0

Michelle Ardina

Michelle Ardina

tegang

2024-02-28

0

QueenDevil

QueenDevil

bnyk typo gk di revisi

2024-01-11

4

lihat semua
Episodes
1 Mak Ijah
2 hujan deras
3 desas desus
4 panas banget
5 repot sekali
6 sebenarnya apa yang salah
7 tak suka panas
8 kiriman datang
9 kiriman datang 2
10 bingungnya
11 perjodohan
12 persetujuan dan merestui
13 pernikahan
14 harus kuat
15 ada yang masih ditunggu
16 diam ya sayangku
17 mangkat
18 makin aneh saja
19 jangan gila ya
20 pria misterius
21 sebenarnya desa ini kenapa?
22 tak wajar ya
23 wanita yang baik
24 niat jahat
25 aliran sesat
26 kesedihan mendalam
27 kehilangan kebahagiaan
28 mencoba bertahan
29 penyakit aneh
30 kejujuran Zaka
31 mulai bekerja lagi
32 tidak akan sedih.
33 lurah Sigit
34 gadis tumbal atau istri lain?
35 kehilangan terbesar
36 malam keramat
37 kecemburuan lina
38 harus ikhlas dan memaafkan
39 orang hilang
40 malam satu suro
41 malam satu suro 2
42 makam satu suro 3
43 menemukan dan gagal
44 gagal deh
45 siapa pria itu
46 wanita malam
47 wanita malam 2
48 masa lalu lurah Sigit
49 mencoba melawan
50 mati dan berakhir
51 membersihkan
52 pilihan lurah
53 kampanye di mulai
54 bersaing dengan sehat
55 melepaskan
56 sang pewaris
57 mencoba ikhlas
58 sadarlah mbak
59 jangan berlebihan
60 kematian aneh
61 kebencian mak sup.
62 kemarahan Mak sup 2
63 sosok Lina
64 kedatangan Davin
65 teror di mulai
66 teror Lina
67 terima kasih atas bantuannya
68 tabuhan sampai ketemu
69 lah siapa?
70 bertemu lagi
71 ronda
72 Bu Tejo
73 Bu Tejo 2
74 Bu Tejo 3
75 sosok misterius
76 desas-desus
77 membantu Sekar.
78 bertemu om wowo
79 saingan berat
80 ternyata seorang jagal
81 caranya?
82 lamaran? terima dong.
83 kenapa harus doa bersama
84 ucapan membawa petaka
85 menikahlah denganku
86 tinggal bersama
87 jangan sembarangan
88 jangan sembarangan 2
89 jangan sembarangan 3
90 ke pabrik
91 Maruk anda
92 hanya bisa di lisan saja
93 main ke rumah mbah
94 korban lagi
95 butuh bantuan
96 cerita nak
97 muncul kembali
98 nyebelin banget
99 pernikahan pak Junaidi
100 pernikahan tertunda
101 pernikahan kedua
102 tata cara ruwet memang
103 sehat ya sayang
104 emang agak-agak
105 jaga sikap mu
106 mau mangga muda
107 gak minat
108 hanya manusia
109 kabar bahagia
110 kematian tak wajar lagi
111 mati tak wajar lagi 2
112 gara-gara jemblem
113 keranda terbang lagi
114 keranda terbang lagi 2
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mak Ijah
2
hujan deras
3
desas desus
4
panas banget
5
repot sekali
6
sebenarnya apa yang salah
7
tak suka panas
8
kiriman datang
9
kiriman datang 2
10
bingungnya
11
perjodohan
12
persetujuan dan merestui
13
pernikahan
14
harus kuat
15
ada yang masih ditunggu
16
diam ya sayangku
17
mangkat
18
makin aneh saja
19
jangan gila ya
20
pria misterius
21
sebenarnya desa ini kenapa?
22
tak wajar ya
23
wanita yang baik
24
niat jahat
25
aliran sesat
26
kesedihan mendalam
27
kehilangan kebahagiaan
28
mencoba bertahan
29
penyakit aneh
30
kejujuran Zaka
31
mulai bekerja lagi
32
tidak akan sedih.
33
lurah Sigit
34
gadis tumbal atau istri lain?
35
kehilangan terbesar
36
malam keramat
37
kecemburuan lina
38
harus ikhlas dan memaafkan
39
orang hilang
40
malam satu suro
41
malam satu suro 2
42
makam satu suro 3
43
menemukan dan gagal
44
gagal deh
45
siapa pria itu
46
wanita malam
47
wanita malam 2
48
masa lalu lurah Sigit
49
mencoba melawan
50
mati dan berakhir
51
membersihkan
52
pilihan lurah
53
kampanye di mulai
54
bersaing dengan sehat
55
melepaskan
56
sang pewaris
57
mencoba ikhlas
58
sadarlah mbak
59
jangan berlebihan
60
kematian aneh
61
kebencian mak sup.
62
kemarahan Mak sup 2
63
sosok Lina
64
kedatangan Davin
65
teror di mulai
66
teror Lina
67
terima kasih atas bantuannya
68
tabuhan sampai ketemu
69
lah siapa?
70
bertemu lagi
71
ronda
72
Bu Tejo
73
Bu Tejo 2
74
Bu Tejo 3
75
sosok misterius
76
desas-desus
77
membantu Sekar.
78
bertemu om wowo
79
saingan berat
80
ternyata seorang jagal
81
caranya?
82
lamaran? terima dong.
83
kenapa harus doa bersama
84
ucapan membawa petaka
85
menikahlah denganku
86
tinggal bersama
87
jangan sembarangan
88
jangan sembarangan 2
89
jangan sembarangan 3
90
ke pabrik
91
Maruk anda
92
hanya bisa di lisan saja
93
main ke rumah mbah
94
korban lagi
95
butuh bantuan
96
cerita nak
97
muncul kembali
98
nyebelin banget
99
pernikahan pak Junaidi
100
pernikahan tertunda
101
pernikahan kedua
102
tata cara ruwet memang
103
sehat ya sayang
104
emang agak-agak
105
jaga sikap mu
106
mau mangga muda
107
gak minat
108
hanya manusia
109
kabar bahagia
110
kematian tak wajar lagi
111
mati tak wajar lagi 2
112
gara-gara jemblem
113
keranda terbang lagi
114
keranda terbang lagi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!