sebenarnya apa yang salah

Rombongan pengantar jenazah pun terkejut,karena ini tak normal, bagaimana bisa makam belum selesai di gali seperti ini.

"Maaf Mbah Tejo,ini kenapa kok belum selesai?"

"Maklum mas, namanya juga manusiawi,mungkin mereka capek, di tambah saya juga tak bisa membantu karena kekuatan fisik saya," kata pria sepuh itu sambil tersenyum.

Mendengar itu juragan Baron langsung mengambil cangkul milik para pengali kubur.

Melihat tindakan dari juragan Baron beberapa orang pun ikut turun membantu.

Semua orang di buat kaget, bagaimana tidak pria muda itu begitu kuat bahkan tak peduli dengan rasa sakit di kakinya.

Karena dia terkejut karena saat turun tadi, kakinya seperti menginjak pecahan kaca yang tajam.

"Kamu tak boleh menunjukkan kesakitan, karena jika seperti itu kapan kamu membuktikan jika kamu ini ingin berubah," batin juragan Baron.

Bahkan dia seperti mengingat semua kesalahan masa lalunya yang sangat buruk.

Bagaimana tidak, dia merebut semua harta dan keluarga juragan Sastro.

Dia yang tadinya hanya seorang pria yang bekerja di tempat juragan Sastro pun berhasil membuat Bu Kokom yang masih tampak muda.

Tergila-gila dan meninggalkan suami serta anak-anaknya dan memilih hidup dengannya.

Dan di sanalah dia baru tau jika usia Bu Kokom ini sama dengan juragan Sastro, tapi karena ilmu yang dia miliki serta ratusan susuk yang di pakai membuat wanita itu tampak muda satu usianya.

Juragan Sastro yang melihat bagaimana juragan Baron menyiksa dirinya pun terkejut

Bagaimana tidak sudah tiga orang anak buah pria itu yang tak kuat membantu menggali liang kubur itu.

Hingga akhirnya semua selesai dan tinggal di akhiri oleh Mbah Tejo yang tampak biasa saja.

Saat akan memasukkan jenazah pun begitu tak ada yang mau membantu karena rasa sakit.

Akhirnya hanya Mbah Tejo dan pak Hudi suami mbak Nur yang turun membantu juragan Baron.

Dan pemakaman di pagi buta itu akhirnya selesai meski harus ada kejadian janggal yang terjadi.

Bahkan dengan rendah hati juragan Baron memohon agar para orang yang menyaksikan semua itu agar tak mengatakan apapun dan menyebarkan keburukan dari istrinya.

Semua orang berjanji untuk tak menceritakan tentang apa yang terjadi di pemakaman.

"Sini juragan sama saya, pasti sakit buat jalan, Hudi kamu bonceng juragan Sastro ya," kata Mbah Tejo.

"Iya Mbah," jawab pria itu.

Akhirnya mereka semua pulang menuju rumah juragan Baron, dan pria itu kaget saat sampai.

Karena melihat semua yang tadi sempat di pakai untuk menyucikan Jenazah sudah di bakar.

"Ada apa ini Mak," tanya pria itu yang menahan kesakitan.

"Tidak apa-apa juragan, ini untuk menghilangkan aura buruk yang tertinggal dan sebaiknya nanti anda juga melakukan hal yang sama, dan Sekar tolong ambilkan air kapur yang di campur dengan daun pandan ya,"

"Inggeh Mak," jawab gadis itu yang bergegas pergi

"Kenapa ragu juragan, bukankah yang sudah pergi ya tidak usah di kenang terlalu dalam, cukup di doakan saja, semoga lapang di dalam kubur dan di ampuni semua kesalahannya," kata Mbah Tejo.

"Iya Mbah, saya mengerti," jawab pria itu.

Dia juga tak ingin mengingat semuanya, dan menang semuanya harus seperti ini

Tapi mungkin dia akan kesepian karena di rumah sebesar ini, dia sendirian dan tak memiliki seseorang untuk bertukar cerita, di tambah pernikahan yang tak di berikan anak.

Sekar membawa air yang di minta oleh neneknya, dan kemudian dia menaruhnya di depan kaki juragan Baron yang sedang terluka.

"Juragan tolong celupkan kaki anda satu persatu, dan tolong tetap berdzikir kepada Allah," kata Sekar yang di ikuti oleh pria itu

Semua orang yang ada di sana, seakan tak percaya dengan apa yang mereka saksikan.

Karena luka itu tiba-tiba mengering begitu saja, juragan Baron melihat Mak Ijah yang tersenyum dan mengangguk.

"Jangan banyak berjalan dulu, dan tolong dirikan sholatnya dengan baik ya juragan, karena itu kewajiban setiap muslim," kata Sekar yang berjalan membawa air yang sudah berubah menjadi hitam pekat itu.

Setelah semuanya, akhirnya mereka pun bisa pulang ke rumah masing-masing.

Tapi yang aneh kepala dari Sekar tiba-tiba terasa begitu sakit hingga saat di jalan tak sengaja dia hampir menabrak orang.

"Maaf Bu, saya sedang sakit kepala mendadak," kata gadis itu yang melihat sosok berjubah putih sambil mengangguk tersenyum.

"Iya, dan terima kasih..." kata sosok itu yang kemudian pergi begitu saja.

Sekar mengucek matanya seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Begitupun dengan pria yang tadi ikut mengantar mereka pulang, "itu tadi Mak,Mbah..." kata pria itu gemetar.

"Sudah Agus, sekarang kita pulang dulu, setelah itu ikut sholat di rumah kami biar tenang ya," kata Mbah Tejo tersenyum menepuk bahu pria itu

Benar saja sesampainya di rumah Mbah Tejo memberikan air yang sudah di do'akan,dan mak Ijah tak menyangka jika Bu Kokom akan mengucapkan terima kasih seperti ini.

Bagaimana tidak, semua yang di lalui terlalu berat, tapi beruntung mereka bisa melalui dengan cara yang sudah di contohkan.

Setelah sholat subuh, Sekar tak tidur tapi memilih membaca Al-Qur'an dan mengirimkan alfatihah pada juragan Baron agar di lindungi dari semua yang ingin menyakiti pria itu.

Mak Ijah yang biasanya memasak nasi tiwul, tiba-tiba memasak nasi jagung yang kemarin di request oleh Mbah Tejo.

Tentu dia membuat urap-urap daun pepaya dengan lamtoro mentah, dan ikan asin.

"nduk, tolong panggil Mbah mu dan mas Agus untuk sarapan bareng ya," kata nak Ijah.

"Inggeh Mak," jawab Sekar yang langsung keluar dan memanggil kakek dan tamu itu untuk masuk.

"Mbah sudah siap,Monggo sarapan tadi si Mak sudah panggil,"

"Iya nduk, Monggo mas Agus,"

Mereka berdua pun duduk di dapur yang sangat sederhana itu,bahkan mereka menggunakan pawonan dan kayu bakar.

"Aduh Mak Ijah dan neng Sekar jadi repot karena harus buat sarapan pagi-pagi karena saya, maaf loh sebelumnya," kata Agus tak enak.

"Di coba dulu mas, baru berterima kasih, tapi kalau Adin ya maaf karma tadi saya yang buat bumbu urap-urap nya," kata Sekar yang sedikit malu.

"Iya neng gak papa, saya mengerti kok soalnya kalau gadis muda yang besar di kota ya jarang ke dapur," kata Agus.

"Aduh kalau nyindir kok ya pas gitu," kata Sekar yang merasa malu.

"Sudah sekarang ayo makan dulu,sebelum semuanya jadi dingin karena di anggurin," kata Mbah Tejo.

"Ya bagaimana tidak dingin, orang itu Mbah kipasin gitu, Mak juga sama," kata Sekar

Terpopuler

Comments

Yach Yulianah

Yach Yulianah

banyak typo y thor

2024-05-07

1

Emi Ningsih

Emi Ningsih

ceritax bagus ak suka, jdi tau klo orng suka pake yg neko" untk mempercantik diri mau mati sja susah..amit" yo..

2024-04-11

0

Michelle Ardina

Michelle Ardina

typo oh

2024-02-28

0

lihat semua
Episodes
1 Mak Ijah
2 hujan deras
3 desas desus
4 panas banget
5 repot sekali
6 sebenarnya apa yang salah
7 tak suka panas
8 kiriman datang
9 kiriman datang 2
10 bingungnya
11 perjodohan
12 persetujuan dan merestui
13 pernikahan
14 harus kuat
15 ada yang masih ditunggu
16 diam ya sayangku
17 mangkat
18 makin aneh saja
19 jangan gila ya
20 pria misterius
21 sebenarnya desa ini kenapa?
22 tak wajar ya
23 wanita yang baik
24 niat jahat
25 aliran sesat
26 kesedihan mendalam
27 kehilangan kebahagiaan
28 mencoba bertahan
29 penyakit aneh
30 kejujuran Zaka
31 mulai bekerja lagi
32 tidak akan sedih.
33 lurah Sigit
34 gadis tumbal atau istri lain?
35 kehilangan terbesar
36 malam keramat
37 kecemburuan lina
38 harus ikhlas dan memaafkan
39 orang hilang
40 malam satu suro
41 malam satu suro 2
42 makam satu suro 3
43 menemukan dan gagal
44 gagal deh
45 siapa pria itu
46 wanita malam
47 wanita malam 2
48 masa lalu lurah Sigit
49 mencoba melawan
50 mati dan berakhir
51 membersihkan
52 pilihan lurah
53 kampanye di mulai
54 bersaing dengan sehat
55 melepaskan
56 sang pewaris
57 mencoba ikhlas
58 sadarlah mbak
59 jangan berlebihan
60 kematian aneh
61 kebencian mak sup.
62 kemarahan Mak sup 2
63 sosok Lina
64 kedatangan Davin
65 teror di mulai
66 teror Lina
67 terima kasih atas bantuannya
68 tabuhan sampai ketemu
69 lah siapa?
70 bertemu lagi
71 ronda
72 Bu Tejo
73 Bu Tejo 2
74 Bu Tejo 3
75 sosok misterius
76 desas-desus
77 membantu Sekar.
78 bertemu om wowo
79 saingan berat
80 ternyata seorang jagal
81 caranya?
82 lamaran? terima dong.
83 kenapa harus doa bersama
84 ucapan membawa petaka
85 menikahlah denganku
86 tinggal bersama
87 jangan sembarangan
88 jangan sembarangan 2
89 jangan sembarangan 3
90 ke pabrik
91 Maruk anda
92 hanya bisa di lisan saja
93 main ke rumah mbah
94 korban lagi
95 butuh bantuan
96 cerita nak
97 muncul kembali
98 nyebelin banget
99 pernikahan pak Junaidi
100 pernikahan tertunda
101 pernikahan kedua
102 tata cara ruwet memang
103 sehat ya sayang
104 emang agak-agak
105 jaga sikap mu
106 mau mangga muda
107 gak minat
108 hanya manusia
109 kabar bahagia
110 kematian tak wajar lagi
111 mati tak wajar lagi 2
112 gara-gara jemblem
113 keranda terbang lagi
114 keranda terbang lagi 2
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mak Ijah
2
hujan deras
3
desas desus
4
panas banget
5
repot sekali
6
sebenarnya apa yang salah
7
tak suka panas
8
kiriman datang
9
kiriman datang 2
10
bingungnya
11
perjodohan
12
persetujuan dan merestui
13
pernikahan
14
harus kuat
15
ada yang masih ditunggu
16
diam ya sayangku
17
mangkat
18
makin aneh saja
19
jangan gila ya
20
pria misterius
21
sebenarnya desa ini kenapa?
22
tak wajar ya
23
wanita yang baik
24
niat jahat
25
aliran sesat
26
kesedihan mendalam
27
kehilangan kebahagiaan
28
mencoba bertahan
29
penyakit aneh
30
kejujuran Zaka
31
mulai bekerja lagi
32
tidak akan sedih.
33
lurah Sigit
34
gadis tumbal atau istri lain?
35
kehilangan terbesar
36
malam keramat
37
kecemburuan lina
38
harus ikhlas dan memaafkan
39
orang hilang
40
malam satu suro
41
malam satu suro 2
42
makam satu suro 3
43
menemukan dan gagal
44
gagal deh
45
siapa pria itu
46
wanita malam
47
wanita malam 2
48
masa lalu lurah Sigit
49
mencoba melawan
50
mati dan berakhir
51
membersihkan
52
pilihan lurah
53
kampanye di mulai
54
bersaing dengan sehat
55
melepaskan
56
sang pewaris
57
mencoba ikhlas
58
sadarlah mbak
59
jangan berlebihan
60
kematian aneh
61
kebencian mak sup.
62
kemarahan Mak sup 2
63
sosok Lina
64
kedatangan Davin
65
teror di mulai
66
teror Lina
67
terima kasih atas bantuannya
68
tabuhan sampai ketemu
69
lah siapa?
70
bertemu lagi
71
ronda
72
Bu Tejo
73
Bu Tejo 2
74
Bu Tejo 3
75
sosok misterius
76
desas-desus
77
membantu Sekar.
78
bertemu om wowo
79
saingan berat
80
ternyata seorang jagal
81
caranya?
82
lamaran? terima dong.
83
kenapa harus doa bersama
84
ucapan membawa petaka
85
menikahlah denganku
86
tinggal bersama
87
jangan sembarangan
88
jangan sembarangan 2
89
jangan sembarangan 3
90
ke pabrik
91
Maruk anda
92
hanya bisa di lisan saja
93
main ke rumah mbah
94
korban lagi
95
butuh bantuan
96
cerita nak
97
muncul kembali
98
nyebelin banget
99
pernikahan pak Junaidi
100
pernikahan tertunda
101
pernikahan kedua
102
tata cara ruwet memang
103
sehat ya sayang
104
emang agak-agak
105
jaga sikap mu
106
mau mangga muda
107
gak minat
108
hanya manusia
109
kabar bahagia
110
kematian tak wajar lagi
111
mati tak wajar lagi 2
112
gara-gara jemblem
113
keranda terbang lagi
114
keranda terbang lagi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!