bingungnya

Tanpa terduga pak lurah mendatangi keluarga Laila dan membujuk keluarga itu agar memakamkan gadis itu sesuai dengan agama yang di anut nya.

Akhirnya keluarga gadis itu setuju dan meminta maaf pada semua warga yang datang melayat.

Pasalnya mereka tidak bisa melanjutkan upacaranya karena Laila akan di makamkan dengan tata cara agama lain.

"Sebelumnya saya juga minta maaf,di keterangan jenazahnya juga ada tulisan jika sedang hamil delapan Minggu, apa pak Yadi tak tau?" tanya Mak Ijah.

"Astaghfirullah nduk... kamu ini kenapa membuat malu terus," kata pak Yadi yang kaget.

Akhirnya mereka pun memilih merahasiakan semuanya, dan setelah pemakaman itu.

Mak Ijah mengajak Sekar untuk pulang karena gadis itu tidak boleh lama-lama di luar.

Karena ini pesan Mbah Tejo, tepi saat sampai di rumah mereka kaget melihat kedatangan dari orang tua Sekar.

"Assalamualaikum Mak," Sapa pak Junaidi.

"Wa'alaikumussalam Jun, ada apa datang, bukankah kamu orang sibuk Siti juga," kata Mak Ijah.

"Kami kesini untuk jemput Sekar Mak, karena takut merepotkan Mak dan Abah di kampung," kata wanita itu dengan tatapan tajam mengarah pada putrinya itu.

"Tapi sekar nyaman di sini, Sekar tidak mau pulang jangan pernah jemput Sekar," kata gadis itu yang langsung lari kedalam rumah.

Saat ini Siti ingin mengejar putrinya, dia terpental, Mak Ijah hanya melihatnya saja dari tadi.

"Sudah pulang lah sebelum Abah pulang, kalian tentu tak mau jika habis di tangan Abah kalian, jadi jangan melakukan hal yang tidak-tidak," pesan Mak Ijah.

Pak Junaidi pun membantu istrinya bangkit dan mengajaknya pulang, dia rsu jika berdebat dengan ibunya tidak mungkin bisa menang, karna Mak Ijah ini adalah orang yang keras kepala.

Benar saja, saat mobil mewah itu meninggalkan rumah, Mbah Tejo pun baru pulang dari melayat tadi.

"Kenapa mengusir tamunya,tidak tunggu baik dulu," kata Mbah Tejo.

"Sudah pak, ayo masuk dan tenangkan dulu itu cucunya," kata Mak Ijah.

Di dalam rumah Sekar nensngis karena dia tak mau kembali ke rumah panas itu, karena gangguan yang dia terima.

Sudah tak usah sedih lagi, sekarang Mbah sudah bersamamu, jadi tak akan ada lagi yang memaksa ku ya nduk,tenang," kata Mbah Tejo.

Di sisi lain, di sebuah kos-kosan di temukan sosok mayat yang sudah hampir membusuk.

Entah apa yang terjadi kondisi mayat itu sangat men-ji-jik-kan tapi saat akan di lakukan otopsi.

Pihak keluarga tak mengizinkannya dan memilih untuk langsung memakamkan.

Siang itu Mak Ijah dan cucunya Sekar sedang membuat anyaman dari bambu, ya Sekar belajar untuk membuat keranjang.

"Ada apa, kenapa murung begitu? apa ada yang kamu pikirkan, atau mau di Carikan jodoh, siapa tau Mbah mu bisa mencarikan yang Sholeh dan taat agama," kata mak Ijah tersenyum menggoda cucunya itu.

"Tidak tertarik Mak,fokus Sekar sekarang adalah menemani masa tua kalian itu saja," terang Sekar yang di angguki oleh Mak Ijah.

Tiba-tiba ponsel Sekar berdering, dan ternyata itu panggilan dari pak lurah yang meminta tolong.

"Ada apa nduk, itu siapa yang telpon?"

"Ini Mak, pak lurah minta tolong untuk kita bisa memandikan jenazah gadis di desa tetangga, karena para ibu di desa itu tidak mau memandikan jenazah itu," kata Sekar.

"Innalilahi wa inna ilaihi Raji'un, ya Allah... mending apa yang di perbuat gadis itu hingga harus di perlakukan begitu kejam, padahal itu gak setiap muslim untuk di berikan prosesi pemakaman yang layak," kata Mak Ijah.

"Jadi bagaimana Mak?"

"Ayo kita berangkat nduk," jawab Mak Ijah.

Keduanya pun berangkat, kemudian nur mengikuti di belakang dengan mengenakan butut milik suaminya itu.

Saat sampai di alamat yang di berikan pak lurah, mereka kaget karena para pelayat bisa di hitung dengan jari.

"Pak lurah, sebenarnya ini kenapa kok sampai warga enggan membantu?" tanya Mak Ijah yang tau karena pasti ada yang tak beres.

"Sebenarnya mau,gadis ini meninggal dunia karena bunuh diri, dan di desa ini jika ada yang melakukan hal itu, warga desa benar-benar tak perduli, dan membiarkan begitu saja agar di utus oleh keluarganya," jelas pak lurah.

"Wong desa aneh, namanya juga orang gelap mata, seandainya dia bisa berpikiran panjang tak mungkin melakukan hal seperti itu," kesal Sekar.

"Assalamualaikum... maaf sebelumnya, saya di utus oleh Abi untuk membantu di sini," kata seorang pria muda yang datang.

"Wa'alaikumussalam... iya itu seharusnya, jangan malah tidak di bantu," ketus Sekar.

"Ya Allah gadis ini,maaf ya nak cucu Mak memang sotoy begini, kalau boleh tau andk ini siapa ya?" tanya Mak Ijah yang familiar dengan wajah pemuda itu.

"Saya Zakaria Mak, biasa di panggil zaka putra dari ustadz Abdullah Arifin," kata pemuda itu sopan.

"Ya dia adalah anak tukang maling mangga teman putra mu Junaidi, ingat bagaimana dulu mereka na'udzubillah kelakuannya," kata mbak Tejo menyahuti mereka yang sedang ngobrol

"Sudah kalau Mbah sudah datang, kita harus mulai mandikan itu jenazahnya," kata Sekar yang ingin menghindar dari obrolan yang tak perlu.

Zaka sempat melihat sehat yang cantik dengan jilbabnya, dan dua segera beristighfar dan memalingkan wajahnya.

Saat di tempat memandikan jenazah, Sekar rasanya mah menangis melihat sosok wanita yang terbujur kaku itu.

Bagaimana tidak kondisinya sangat buruk dengan kondisi tubuh yang mulai membengkak, dan dari alat vital jenazah itu mengeluarkan semacam cairan berbau busuk.

"Mak..."

"Tahan nduk, namanya juga bekerja kita tidak boleh mengeluh ya,jadi lakukan saja," kata Mak Ijah menegur cucunya itu.

Sekar segera memakai sarung tangan yang di sediakan oleh pak lurah.

dan mulai membersihkan lendir yang tak ada hentinya hingga tiba-tiba muncul hewan yang membuat Sekar kaget dan langsung mual

Mak Ijah berdoa dan karena tidak bisa di bersihkan, akhirnya mereka memutuskan untuk menutupinya dengan kapas sebisa mungkin agar tak merembes nantinya.

Setelah itu jenazah di kafani agar segera bisa di makamkan, nak Ijah, Sekar dan Nur ikut mengantar ke makam dengan membawa kain tambahan.

Tapi untungnya sampai di pemakaman tak ada yang terjadi, dan cairan juga tak bocor.

Zaka, seorang pemuda lain dan Mbah Tejo turun untuk menerima jenazah di liang lahat.

Tak hanya itu, mereka juga memakamkan dengan di pimpin Zaka karena sosok ustadz Abdullah ini sedang sibuk mengisi pengajian.

Saat perjalanan menuju ke rumah keluarga Shohibul musibah, Sekar merasa ada yang mengawasi dirinya tapi tak tau siapa.

"Kalau begitu kami pamit ya, karena sudah sangat sore,"

"Iya Mak, dan terima kasih sudah mau menolong orang yang kesusahan," kata pak lurah yang memberikan salam tempel pada keempat orang itu.

Sebenarnya Nur dan Sekar ini sedikit merasa aneh karena pak lurah begitu perhatian dengan gadis yang meninggal tadi.

Tapi itu bukan urusan mereka pun jika memang ada hubungan spesial. jadi mereka memutuskan untuk tak usah mengurusi masalah orang lain.

Zaka juga menghaturkan maaf untuk ketidak hadiran dari abi-nya yang memang sudah di luar kota.

Pak lurah pun mengiyakan dan terlihat pria itu sedikit ada rasa penyesalan yang sangat dalam.

Karena dia tak menyangka ancaman yang di lontarkan oleh gadis yang dia jadikan kekasih gelapnya itu akan benar-benar di lakukan tanpa pikir dia kali.

Untungnya semua berjalan lancar dan dua tak akan mendapat cibiran karena membantu warga desa.

Terpopuler

Comments

N Wage

N Wage

gak...=hak.typo

2024-02-28

0

Rini Astuti

Rini Astuti

mengenakan butut?

2024-02-03

1

Keynan Milky

Keynan Milky

tulisannya itu loh Thor suka salah2 jdi terkadang bacanya g pokus

2024-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Mak Ijah
2 hujan deras
3 desas desus
4 panas banget
5 repot sekali
6 sebenarnya apa yang salah
7 tak suka panas
8 kiriman datang
9 kiriman datang 2
10 bingungnya
11 perjodohan
12 persetujuan dan merestui
13 pernikahan
14 harus kuat
15 ada yang masih ditunggu
16 diam ya sayangku
17 mangkat
18 makin aneh saja
19 jangan gila ya
20 pria misterius
21 sebenarnya desa ini kenapa?
22 tak wajar ya
23 wanita yang baik
24 niat jahat
25 aliran sesat
26 kesedihan mendalam
27 kehilangan kebahagiaan
28 mencoba bertahan
29 penyakit aneh
30 kejujuran Zaka
31 mulai bekerja lagi
32 tidak akan sedih.
33 lurah Sigit
34 gadis tumbal atau istri lain?
35 kehilangan terbesar
36 malam keramat
37 kecemburuan lina
38 harus ikhlas dan memaafkan
39 orang hilang
40 malam satu suro
41 malam satu suro 2
42 makam satu suro 3
43 menemukan dan gagal
44 gagal deh
45 siapa pria itu
46 wanita malam
47 wanita malam 2
48 masa lalu lurah Sigit
49 mencoba melawan
50 mati dan berakhir
51 membersihkan
52 pilihan lurah
53 kampanye di mulai
54 bersaing dengan sehat
55 melepaskan
56 sang pewaris
57 mencoba ikhlas
58 sadarlah mbak
59 jangan berlebihan
60 kematian aneh
61 kebencian mak sup.
62 kemarahan Mak sup 2
63 sosok Lina
64 kedatangan Davin
65 teror di mulai
66 teror Lina
67 terima kasih atas bantuannya
68 tabuhan sampai ketemu
69 lah siapa?
70 bertemu lagi
71 ronda
72 Bu Tejo
73 Bu Tejo 2
74 Bu Tejo 3
75 sosok misterius
76 desas-desus
77 membantu Sekar.
78 bertemu om wowo
79 saingan berat
80 ternyata seorang jagal
81 caranya?
82 lamaran? terima dong.
83 kenapa harus doa bersama
84 ucapan membawa petaka
85 menikahlah denganku
86 tinggal bersama
87 jangan sembarangan
88 jangan sembarangan 2
89 jangan sembarangan 3
90 ke pabrik
91 Maruk anda
92 hanya bisa di lisan saja
93 main ke rumah mbah
94 korban lagi
95 butuh bantuan
96 cerita nak
97 muncul kembali
98 nyebelin banget
99 pernikahan pak Junaidi
100 pernikahan tertunda
101 pernikahan kedua
102 tata cara ruwet memang
103 sehat ya sayang
104 emang agak-agak
105 jaga sikap mu
106 mau mangga muda
107 gak minat
108 hanya manusia
109 kabar bahagia
110 kematian tak wajar lagi
111 mati tak wajar lagi 2
112 gara-gara jemblem
113 keranda terbang lagi
114 keranda terbang lagi 2
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Mak Ijah
2
hujan deras
3
desas desus
4
panas banget
5
repot sekali
6
sebenarnya apa yang salah
7
tak suka panas
8
kiriman datang
9
kiriman datang 2
10
bingungnya
11
perjodohan
12
persetujuan dan merestui
13
pernikahan
14
harus kuat
15
ada yang masih ditunggu
16
diam ya sayangku
17
mangkat
18
makin aneh saja
19
jangan gila ya
20
pria misterius
21
sebenarnya desa ini kenapa?
22
tak wajar ya
23
wanita yang baik
24
niat jahat
25
aliran sesat
26
kesedihan mendalam
27
kehilangan kebahagiaan
28
mencoba bertahan
29
penyakit aneh
30
kejujuran Zaka
31
mulai bekerja lagi
32
tidak akan sedih.
33
lurah Sigit
34
gadis tumbal atau istri lain?
35
kehilangan terbesar
36
malam keramat
37
kecemburuan lina
38
harus ikhlas dan memaafkan
39
orang hilang
40
malam satu suro
41
malam satu suro 2
42
makam satu suro 3
43
menemukan dan gagal
44
gagal deh
45
siapa pria itu
46
wanita malam
47
wanita malam 2
48
masa lalu lurah Sigit
49
mencoba melawan
50
mati dan berakhir
51
membersihkan
52
pilihan lurah
53
kampanye di mulai
54
bersaing dengan sehat
55
melepaskan
56
sang pewaris
57
mencoba ikhlas
58
sadarlah mbak
59
jangan berlebihan
60
kematian aneh
61
kebencian mak sup.
62
kemarahan Mak sup 2
63
sosok Lina
64
kedatangan Davin
65
teror di mulai
66
teror Lina
67
terima kasih atas bantuannya
68
tabuhan sampai ketemu
69
lah siapa?
70
bertemu lagi
71
ronda
72
Bu Tejo
73
Bu Tejo 2
74
Bu Tejo 3
75
sosok misterius
76
desas-desus
77
membantu Sekar.
78
bertemu om wowo
79
saingan berat
80
ternyata seorang jagal
81
caranya?
82
lamaran? terima dong.
83
kenapa harus doa bersama
84
ucapan membawa petaka
85
menikahlah denganku
86
tinggal bersama
87
jangan sembarangan
88
jangan sembarangan 2
89
jangan sembarangan 3
90
ke pabrik
91
Maruk anda
92
hanya bisa di lisan saja
93
main ke rumah mbah
94
korban lagi
95
butuh bantuan
96
cerita nak
97
muncul kembali
98
nyebelin banget
99
pernikahan pak Junaidi
100
pernikahan tertunda
101
pernikahan kedua
102
tata cara ruwet memang
103
sehat ya sayang
104
emang agak-agak
105
jaga sikap mu
106
mau mangga muda
107
gak minat
108
hanya manusia
109
kabar bahagia
110
kematian tak wajar lagi
111
mati tak wajar lagi 2
112
gara-gara jemblem
113
keranda terbang lagi
114
keranda terbang lagi 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!