DW Bab 19 - Selama Ini Salah

Malam yang paling menyebalkan bagi Anjas akhirnya berakhir. selepas malam ini dia tidak akan pernah lagi mau tidur dengan Lili.

Pagi itu Gala, Gisel, Usman dan Robby langsung pamit pulang, tak lama setelah meraka semua selesai sarapan bersama.

"Kami pamit dulu, jaga diri baik-baik," ucap Usman pada Lili. Robby tidak bicara apa-apa, hanya mengusap puncak kepala Lili dengan kasar. Baginya Lili dan Gisel sudah seperti adik sendiri.

Mereka semua juga saling memeluk sebagai salam perpisahan.

Kehangatan itu jelas begitu terasa di sana, namun kemudian saat semua orang sudah pergi kini mendadak keadaan jadi sangat dingin.

Senyum yang tadi sempat terukir di bibir Anjas seketika hilang, mulutnya pun sontak terdiam seribu bahasa, tak sudi berbicara dengan istrinya sendiri.

Selama masih ada anak itu, jangan anggap Anjas akan memperlakukan Lili dengan baik.

"Huh." Dan Lili hanya mampu membuang nafasnya dengan kasar.

Hari pun bergulir.

Senin tiba dan waktunya semua orang beraktivitas masing-masing. Anjas dengan kesibukannya dan Lili pun begitu.

Jam 8 mereka berdua tiba di kantor dengan mobil masing-masing.

Hari ini ada rapat umum untuk semua karyawan di jam 10, jadi Lili buru-buru ke meja kerjanya untuk menyiapkan beberapa hal.

Perusahaan Dwiguna adalah perubahan yang bergerak di bidang jasa perjalanan, Tour dan Travel.

"Li, nanti kamu yang baca laporan ya. bulan ini banyak keluhan konsumen yang masuk, aku takut salah," ucap Marta.

"Hii, jangan aku, aku juga takut, biar pak Arif saja," jawab Lili dengan berbisik. Pak Arif adalah ketua tim mereka, bagian custumer servis.

"Biar aku yang laporan," Timpal Rendi penuh tanggung jawab.

"Whoo keren!" salut Marta dan Lili hingga membuat semua orang tertawa.

Sebelum jam 10, semua karyawan berkumpul di ruang rapat utama, duduk sesuai dengan tim mereka masing-masing.

Hampir jam 10 tepat Anjas di dampingi asisten dan sekretarisnya masuk ke dalam ruang rapat itu juga.

Marta langsung menyenggol kaki Lili, menggoda saat suaminya datang.

Lili hanya mampu tersenyum malu-malu, bersikap seolah hubungan rumah tangganya baik-baik saja, padahal? hah, cukuplah Lili sendiri yang mengetahuinya.

Putra memimpin jalannya rapat, tiap Tim mulai melaporkan hasil kerja mereka selama 3 bulan terakhir.

Dalam rapat kali ini, Lili sedikit tak berkonsentrasi, dia justru terus melihat kedekatan antara Anjas dan sekretarisnya Felin.

Terlihat jelas jika keduanya berulang kali saling bicara dan entah kenapa pemandangan itu terasa begitu menyesakan dadda bagi Lili.

Pasalnya selama ini Anjas tak pernah lagi bicara sehangat itu dengannya. Bahkan Anjas pun tersenyum kecil ke arah Felin.

"Li, jangan melamun," bisik Marta dan sontak membubarkan semua pikiran wanita cantik itu. Lili tersenyum kikuk dan mengangguk kecil.

Ya Tuhan, sabar Li, sabar. batinnya, bicara sendirian.

Satu-satunya cara yang bisa Lili gunakan untuk menenangkan hatinya yang gundah hanyalah mengelus perutnya sendiri.

Tak ingin larut dalam kesedihan dan coba menikmati semuanya, coba hidup bahagia hingga anak ini pun bisa merasakan kebahagiaan juga.

Setelah menguatkan hati, Lili akhirnya coba fokus pada rapat itu, terlebih sekarang giliran tim mereka yang melaporkan hasil kerja.

Rendi maju ke depan, Lili dan Marta memberi dukungan dengan senyum lebar dan sedikit lambaian tangan.

"Pak, silahkan minum teh nya," ucap Felin, lalu mendekatkan teh milik sang Boss yang telah tersedia di sana.

"Fokuslah pada rapat," jawab Anjas penuh penekanan. Lili tak menghadap ke arah sini, tak ada alasan pula dia bicara dengan wanita ini.

Mendengar kata-kata menyakitkan itu, membuat Felin perlahan menjauh.

Selesai rapat Lili tak bisa tinggal diam saja, ada sebuah pertanyaan besar yang ingin dia perjelas pada sang suami.

Jadi keluar dari ruang rapat itu Lili langsung mendatangi ruang kerja suaminya. Kali ini Lili bahkan menatap dingin pada Felin, tak seramah selama ini.

"Anjas," panggil Lili setelah dia masuk dan menutup pintu.

"Jaga bicara mu, panggil aku Pak kalau sedang berada di kantor," jawab Anjas, bicara tanpa menatap. Dia sibuk sendiri, melepaskan jas dan duduk di kursi kerjanya.

"Apa maksud mu tadi? selama ini aku tidak pernah melihat mu sedekat itu dengan Felin." tuntut Lili langsung. Permasalahan mereka hanya tentang anak ini, bukan orang ketiga.

"Aku berhak melakukan apapun yang aku mau, sama seperti kamu Li," balas Anjas, kini dia pun membalas tatapan sang istri dengan tatapan yang lebih dingin.

"Apa maksud mu An?"

"Sepertinya selama ini aku salah, sekarang aku mulai sadar mungkin saja kamu tidak benar-benar terpuruk atas kejadian itu, mungkin saja saat itu kamu menikmatinya juga, sampai bersedia mengandung anaknya," jelas Anjas.

Sebuah penjelasan yang teramat sangat menyakitkan bagi Lili.

Astaga, Lili sampai tak bisa berkata apapun, daddanya sesak dan nafasnya seketika tersengal.

Bagaimana bisa Anjas dengan tega mengatakan hal itu.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

kabur aja ly dr rmh, ribet suami kalau plin plan😎

2024-11-19

0

komalia komalia

komalia komalia

nyesel juga jadi lili

2025-02-19

0

andi hastutty

andi hastutty

Awalnya menerima tapi semakin berjalan penuh dengan kata2 yg menyakitkan

2024-08-03

1

lihat semua
Episodes
1 DW Bab 1 - 10 Menit
2 DW Bab 2 - Andai
3 DW Bab 3 - Pernikahan Impian
4 DW Bab 4 - Mallam Perttama
5 DW Bab 5 - Aku Mohon
6 DW Bab 6 - Telah Terhubung
7 DW Bab 7 - Apa Salah Dia?
8 DW Bab 8 - Dia Bukan Anakku
9 DW Bab 9 - Lili Yang Aneh
10 DW Bab 10 - Secara Alami
11 DW Bab 11 - Tak Sejalan
12 DW Bab 12 - Terus Berjuang
13 DW Bab 13 - Kita Berdua
14 DW Bab 14 - Sangat Hangat
15 DW Bab 15 - Keputusan Sudah Diambil
16 DW Bab 16 - Mendukung Sandiwara
17 DW Bab 17 - Sebelum Hujan Turun
18 DW Bab 18 - Tidak Mengharapkan Apa-apa
19 DW Bab 19 - Selama Ini Salah
20 DW Bab 20 - Semua Fakta
21 DW Bab 21 - Janji
22 DW Bab 22 - Ada Apa Sebenarnya?
23 DW Bab 23 - Kebenaran
24 DW Bab 24 - Tak Ada Yang Sempurna
25 DW Bab 25 - Bersembunyi di Balik Ego
26 DW Bab 26 - Sedang Menunggu Waktu
27 DW Bab 27 - Orang Asing
28 DW Bab 28 - Keyakinan Anjas
29 DW Bab 29 - Perubahan Drastis
30 DW Bab 30 - Berubah Pucat
31 DW Bab 31 - Semudah Itu
32 DW Bab 32 - Jangan Asal Bicara
33 DW Bab 33 - Mencari Tahu
34 DW Bab 33 - Tidak Ada Yang Salah
35 DW Bab 35 - Rasa Yang Mengganjal Di Masa Lalu
36 DW Bab 36 - Aku Tidak Peka
37 DW Bab 37 - Cinta dan Keluarga
38 DW Bab 38 - Beri Aku Waktu
39 DW Bab 39 - Terima Atau Tidak?
40 DW Bab 40 - Jam 10 Malam
41 DW Bab 41 - Butuh Waktu Berdua
42 DW Bab 42 - Kembali Seperti Semula
43 DW Bab 43 - Tidak Masuk Akal
44 DW Bab 44 - Ternyata Benar, Dia Anakku
45 DW Bab 45 - Dimas Anggara
46 DW Bab 46 - Menuai Kebaikan
47 DW Bab 47 - Pengampunan Dari Anjas
48 DW Bab 48 - Mencari Ketenangan
49 DW Bab 49 - Tak Sebanding
50 DW Bab 50 - Tak Bisa Dikendalikan
51 DW Bab 51 - 50 Persen
52 DW Bab 52 - Pria Badjingan di Hidup Kita
53 DW Bab 53 - Tak Bisa Menyembunyikan
54 DW Bab 54 - Percayalah Padaku
55 DW Bab 55 - Anak Pertama Kita
56 DW Bab 56 - Kamu Mau Apa?
57 DW Bab 57 - Butuh Dimas
58 DW Bab 58 - Tak Ingin Mempersulit Apapun
59 DW Bab 59 - Bicara Yang Keras
60 DW Bab 60 - Bersedia Melakukan Apapun
61 DW Bab 61 - Demi Anakku
62 DW Bab 62 - Berubah Jadi Redup
63 DW Bab 63 - Setelah Sekian Lama Waktu Berlalu
64 DW Bab 64 - Ruang Kosong
65 DW Bab 65 - Nanti
66 DW Bab 66 - Arsyila Dwiguna
67 DW Bab 67 - Terbawa Perasaan
68 DW Bab 68 - Dream Wedding
69 Spesial Dimas
70 Bonchap 1 - Tak Bisa Menentukan Arah Hidup
71 Bonchap bab 2 - Desiran Aneh
72 Bonchap 3 - Berdiri dan Menunggu
73 Bonchap 4 - Terus Menuntut
74 Bonchap 5 - Saling Lempar Senyum
75 Bonchap 6 - Ego
76 Bonchap 7 - Memantapkan Hati
77 Bonchap 8 - Ingin Menertawakan Aku?
78 Bonchap 9 - Bicaranya Kotak-kotak
79 Bonchap 10 - Jangan Sampai Marah
80 The Magical My Wife
81 Bonchap 11 - Lebih Menantang
82 Bonchap 12 - Ayo Kita Menikah
83 Wanita Sang Tuan Muda
84 Karya Baru Author Lunoxs
85 Terjerat Dosen Galak
Episodes

Updated 85 Episodes

1
DW Bab 1 - 10 Menit
2
DW Bab 2 - Andai
3
DW Bab 3 - Pernikahan Impian
4
DW Bab 4 - Mallam Perttama
5
DW Bab 5 - Aku Mohon
6
DW Bab 6 - Telah Terhubung
7
DW Bab 7 - Apa Salah Dia?
8
DW Bab 8 - Dia Bukan Anakku
9
DW Bab 9 - Lili Yang Aneh
10
DW Bab 10 - Secara Alami
11
DW Bab 11 - Tak Sejalan
12
DW Bab 12 - Terus Berjuang
13
DW Bab 13 - Kita Berdua
14
DW Bab 14 - Sangat Hangat
15
DW Bab 15 - Keputusan Sudah Diambil
16
DW Bab 16 - Mendukung Sandiwara
17
DW Bab 17 - Sebelum Hujan Turun
18
DW Bab 18 - Tidak Mengharapkan Apa-apa
19
DW Bab 19 - Selama Ini Salah
20
DW Bab 20 - Semua Fakta
21
DW Bab 21 - Janji
22
DW Bab 22 - Ada Apa Sebenarnya?
23
DW Bab 23 - Kebenaran
24
DW Bab 24 - Tak Ada Yang Sempurna
25
DW Bab 25 - Bersembunyi di Balik Ego
26
DW Bab 26 - Sedang Menunggu Waktu
27
DW Bab 27 - Orang Asing
28
DW Bab 28 - Keyakinan Anjas
29
DW Bab 29 - Perubahan Drastis
30
DW Bab 30 - Berubah Pucat
31
DW Bab 31 - Semudah Itu
32
DW Bab 32 - Jangan Asal Bicara
33
DW Bab 33 - Mencari Tahu
34
DW Bab 33 - Tidak Ada Yang Salah
35
DW Bab 35 - Rasa Yang Mengganjal Di Masa Lalu
36
DW Bab 36 - Aku Tidak Peka
37
DW Bab 37 - Cinta dan Keluarga
38
DW Bab 38 - Beri Aku Waktu
39
DW Bab 39 - Terima Atau Tidak?
40
DW Bab 40 - Jam 10 Malam
41
DW Bab 41 - Butuh Waktu Berdua
42
DW Bab 42 - Kembali Seperti Semula
43
DW Bab 43 - Tidak Masuk Akal
44
DW Bab 44 - Ternyata Benar, Dia Anakku
45
DW Bab 45 - Dimas Anggara
46
DW Bab 46 - Menuai Kebaikan
47
DW Bab 47 - Pengampunan Dari Anjas
48
DW Bab 48 - Mencari Ketenangan
49
DW Bab 49 - Tak Sebanding
50
DW Bab 50 - Tak Bisa Dikendalikan
51
DW Bab 51 - 50 Persen
52
DW Bab 52 - Pria Badjingan di Hidup Kita
53
DW Bab 53 - Tak Bisa Menyembunyikan
54
DW Bab 54 - Percayalah Padaku
55
DW Bab 55 - Anak Pertama Kita
56
DW Bab 56 - Kamu Mau Apa?
57
DW Bab 57 - Butuh Dimas
58
DW Bab 58 - Tak Ingin Mempersulit Apapun
59
DW Bab 59 - Bicara Yang Keras
60
DW Bab 60 - Bersedia Melakukan Apapun
61
DW Bab 61 - Demi Anakku
62
DW Bab 62 - Berubah Jadi Redup
63
DW Bab 63 - Setelah Sekian Lama Waktu Berlalu
64
DW Bab 64 - Ruang Kosong
65
DW Bab 65 - Nanti
66
DW Bab 66 - Arsyila Dwiguna
67
DW Bab 67 - Terbawa Perasaan
68
DW Bab 68 - Dream Wedding
69
Spesial Dimas
70
Bonchap 1 - Tak Bisa Menentukan Arah Hidup
71
Bonchap bab 2 - Desiran Aneh
72
Bonchap 3 - Berdiri dan Menunggu
73
Bonchap 4 - Terus Menuntut
74
Bonchap 5 - Saling Lempar Senyum
75
Bonchap 6 - Ego
76
Bonchap 7 - Memantapkan Hati
77
Bonchap 8 - Ingin Menertawakan Aku?
78
Bonchap 9 - Bicaranya Kotak-kotak
79
Bonchap 10 - Jangan Sampai Marah
80
The Magical My Wife
81
Bonchap 11 - Lebih Menantang
82
Bonchap 12 - Ayo Kita Menikah
83
Wanita Sang Tuan Muda
84
Karya Baru Author Lunoxs
85
Terjerat Dosen Galak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!