Anjas meminta Lili untuk melenyapkan bayi itu, tapi kemudian Lili malah mengumbarnya pada semua orang.
Anjas tak habis pikir, dia berulang kali menggelengkan kepalanya sendiri.
Niat awalnya Anjas ingin pergi ke ruangan sang ayah guna melaporkan beberapa hal. Namun di tengah jalan malah mendengar pembicaraan tak berfaedah itu, membuat pikirannya kacau dan memutuskan kembali ke ruangan.
"Dia memintaku untuk merahasiakan kejadian itu, tapi apa yang dilakukannya sekarang? malah membuat semua orang tahu bahwa dia sedang hamil. Astaga." Sumpah, Anjas begitu heran bagaimana pola pikir Lili.
1 minggu waktu yang diberikan oleh dokter kandungan mereka untuk berpikir, tapi Lili bukannya memantapkan hatii untuk menggugurkan anak itu, namun justru sebaliknya.
Kepala Anjas rasanya mau pecah.
Dengan gerakan kasar dia mengambil ponselnya sendiri di saku jas, lalu menghubungi Lili.
"Datang ke ruangan ku," ucap Anjas begitu dingin, tanpa basa basi, bahkan setelahnya langsung memutuskan sambungan telepon itu.
Di ujung sana Lili cukup terkejut, namun kemudian dia tetap tersenyum karena saat ini sedang duduk bersama dengan rekan-rekan kerjanya yang lain.
Mereka sedang berada di pantri kantor menikmati jam istirahat.
"Aku pergi dulu ya," pamit Lili, suaranya terdengar riang. Dia memang adalah gadis yang periang, penggugah suasana tiap kali ada pertemuan.
"Hais, enaknya punya suami di kantor, tiap jam ketemu," ledek salah satu teman, Marta namanya dan berhasil menyulut tawa semua orang.
Lili juga ikut tersenyum, bahkan terkekeh pelan. Lalu segera keluar dari sana dan hilang lah semua rona bahagia di dalam wajahnya.
Suara Anjas yang dingin mengisyaratkan sebuah kemarahan, dan sekarang Lili tidak tau apa lagi yang akan diucapkan oleh suaminya itu.
Dari lantai 2 lili pergi ke lantai 5, ruangan suaminya ada di sana. Di depan pintu masuk ruangan Anjas, lili bertemu dengan Felin-sekretaris sang suami.
Lili hanya membalas sapaan Felin dengan senyum kecil, dia buru-buru masuk ke dalam ruangan itu.
Dan benar saja, saat Lili sudah ada di dalam ruangan tersebut, dia langsung disambut dengan wajah dingin dan sorot mata yang tajam.
Astaga, Lili benar-benar merasa tak mengenal suaminya. Anjas tidak seperti ini. Anjas adalah pria yang paling hangat yang pernah dia kenal.
"An," panggil Lili lembut, dia masih selalu jadi pembuka pembicaraan. Lili berjalan sampai berdiri tepat di depan meja kerja suaminya.
"Ada apa memanggil ku? kamu ingin makan siang bersama?" tanya Lili lagi, susah payah dia coba mencairkan suasana tegang yang diciptakan oleh sang suami.
Tapi bukan perkataan lembut pula yang dia dapatkan dari Anjas, justru gebrakan meja sangat kuat.
BRAK!
Lili sampai berjangkit kaget dan jantungnya bergemuruh hebat. Kedua mata Lili berkedip cepat, coba menghentikan matanya agar tidak memproduksi cairan bening.
"Cukup Li! CUKUP!" pekik Anjas, dia muak tiap kali melihat Lili yang bersikap biasa saja, seolah tak terjadi apa-apa.
Padahal jelas masalah diantara mereka adalah anak di dalam kandungan Lili itu.
"Sekarang juga pergilah ke rumah sakit dan gugurkan anak itu! jangan membuatku menarik mu."
Tes! Lili akhirnya menangis, tak bisa lagi dia tahan.
"Apa kata dunia Li? jika semua orang tau bahwa itu bukanlah anakku, itu adalah anak haram. Aku juga malu."
Runtuh sudah pertahanan Lili mendengar ucapan suaminya tersebut, dia sampai terjatuh dan bersimpuh di lantai.
Sumpah, Anjas ingin berlari memeluk. Namun kali ini dia tak akan lakukan.
Lili harus benar-benar sadar, bahwa menggugurkan anak itu adalah keputusan yang terbaik.
"Yang salah adalah pria badjingan itu An, perbuatan dia yang haram. Tapi tidak dengan anak ini, dia hanyalah bayi kecil yang tak berdosa," balas Lili, entah darimana dia mendapat kekuatan untuk menjawab ucapan suaminya.
Mungkin itu adalah keberanian saat seorang wanita telah menjadi ibu, maka apapun akan dia lakukan untuk melindungi anaknya.
Dan Anjas begitu tercengang ketika mendengar jawaban istrinya.
Akhirnya mereka benar-benar berada di dua sisi, Anjas dengan keputusannya dan Lili dengan keputusannya.
Pernikahan mereka seperti sudah tak sejalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
andi hastutty
Apa yg terjadi selanjutnya ?
2024-08-03
1
himmy pratama
klo udah buntu GK ada jl keluar ya cerai ah
2024-07-11
0
Yus Warkop
bingung
2023-12-06
2