DW Bab 9 - Lili Yang Aneh

Lili hanya bisa diam saja saat Anjas turun dari dalam mobil itu lebih dulu. Di tinggal sendirian di sana dia kembali mengelus perutnya sendiri.

Dielus terus seolah sedang mencari kekuatan.

Bayi ini memanglah bukan anaknya Anjas, tapi apakah salah jika Lili menyebutnya sebagai anak dia?

Bagaimana pun awalnya, nyatanya bayi ini hidup di tubuh Lili dan menjadikan bayi itu sebagai anaknya juga.

"Kamu adalah bayi perempuan yang cantik," gumam Lili, hanya bicara seperti ini saja jantungnya sudah berdebar tak karuan. Ada perasaan hangat yang tiba-tiba menyelimuti hatinya.

Meski kecil sekali, tapi saat itu Lili tersenyum.

Senyum yang langsung hilang saat dia mendengar suara ponselnya berdering, tidak, ternyata itu bukan suara ponselnya, melainkan ponsel milik sang suami yang tertinggal di dalam mobil.

Lili lihat yang menelpon adalah Putra, dia adalah asisten pribadinya Anjas. Di perusahaan Anjas menjabat sebagai wakil direktur, karena itulah dia punya fasilitas asisten pribadi pula.

Sementara Lili hanya karyawan biasa. Namun karena dia telah menjadi istrinya Anjas kadang banyak keistimewaan yang dia punya, seperti hari ini, Lili bisa tidak datang ke kantor tanpa perlu izin lebih dulu dengan atasannya.

Tanpa pikir panjang, Lili pun menjawab telepon itu. Diantara dia dan Anjas tak pernah ada penghalang, ponsel pun keduanya saling berbagi.

"Halo Putra, ini ibu Lili, ada apa ya?" tanya Lili, seraya dia keluar dari dalam mobil itu, berjalan menuju ruang tengah. Garasi ini terhubung langsung ke sana.

"Maaf Bu, jam 10 pagi ini pak Anjas ada pertemuan dengan Klien. Saya hanya mengingatkan," jawab Putra pula.

"Hem, baiklah, nanti aku sampaikan."

"Terima kasih Bu sebelumnya," balas Putra dan panggilan telepon itu pun berakhir. Lili tidak melihat suaminya ada di ruang tengah.

Jadi dia bertanya pada salah seorang pelayan yang ada di sana, pelayan itu menjawab bahwa Tuan Anjas langsung naik ke lantai 2 menuju kamar.

Lili bergegas menghampiri, namun alangkah terkejutnya dia saat tiba di sana Lili melihat Anjas yang mengambil beberapa pakaian dari dalam lemari dan diletakkannya di atas ranjang.

"An, apa yang kamu lakukan?" tanya Lili, kaget melihat aksi suaminya tersebut.

"Kamu perlu waktu berpikir kan? maka pikirkan lah baik-baik, selama itu pula aku akan tidur di kamar lain," jawab Anjas tanpa melihat ke arah istrinya. Dia tetap sibuk mengurus baju-bajunya sendiri.

Sumpah Anjas tak akan sanggup bersama dengan Lili jika ada bayi itu di tubuh istrinya. Ada harga dirinya yang terluka tiap kali dia mengingat bayi haram tersebut.

Daripada terus bersikap dingin dan berkata kasar, Anjas lebih pilih menghindar. Dia masih sangat berharap Lilinya kembali seperti beberapa saat lalu. Lili yang masih berpegang penuh pada cinta mereka, pada mimpi-mimpi mereka.

Bukan Lili yang aneh seperti sekarang, yang dengan gampangnya ingin mempertahankan bayi sialan itu.

"Astaga An, jangan seperti ini," Lili jadi frustasi, dia sampai melupakan tujuan utamanya untuk menyampaikan pesan Putra. Lili buru-buru menghentikan pergerakan suaminya, menghalangi Anjas mengeluarkan semua baju.

"Kita bisa bicarakan ini baik-baik An, jangan seperti ini!" mohon Lili, tanpa sadar suaranya pun meninggi.

"Bicara apa lagi? semuanya sudah sangat jelas. Sebelum minggu ini berakhir aku sangat berharap kamu segera menemui dokter kandungan mu. Jika tidak ... itu artinya kamu lebih pilih bayi itu dibanding pernikahan kita." putus Anjas, tak bisa diganggu gugat. Anjas telah mengorbankan banyak hal pula untuk Lili, tapi apa balasannya?

Anjas sangat kecewa, sebelum amarah semakin membuncah Anjas lagi-lagi pergi. Dia bawa sebagian bajunya keluar dari dalam kamar itu.

"An, Anjas!" panggil Lili, tapi Anjas tetap berlalu.

Pertengkaran itu membuat Anjas mengurung dirinya di dalam kamar. Beberapa kali Lili memanggilnya tetap tak membuat dia keluar.

Jam 10 tepat, seorang pelayan mengetuk pintu kamarnya.

"Ada apa?"

"Maaf Pak, dari kantor ada yang telepon, katanya bapak ada pertemuan jam 10 ini," jelas pelayan itu.

"Astagaa!" geram Anjas, bagaimana bisa dia melupakan hal penting tersebut.

Menyadari sejak tadi tidak memegang ponselnya, Anjas segera mencari. Di mobil tidak ada berarti dibawa oleh Lili.

Mau tidak mau Anjas kembali mendatangi kamar istrinya itu. Melihat Lili yang terduduk dan bersandar di atas ranjang dengan wajah sembab.

"An," panggil Lili, dia sudah senang melihat suaminya datang.

"Dimana ponsel ku?" tanya Anjas, suaranya seketika berubah jadi dingin.

Dan Lili seketika ingat pesan Putra.

"Astaga, maafkan aku An_"

"Cukup! tidak usah banyak bicara, dimana ponsel ku?" tanya pria itu lagi, sampai membuat hati Lili mencelos. Tak pernah Anjas memotong ucapannya sampai seperti itu.

Tanpa kata, Lili turun dari atas ranjang dan menyerahkan ponsel itu pada Anjas. Ponsel yang dia simpan di dalam tas dalam keadaan mode pesawat. Lili tanpa sadar menekannya.

Dan Anjas merampasnya dengan begitu kasar.

Terpopuler

Comments

Yeni Fitriani

Yeni Fitriani

gak nyalahin anjas sih....wajar dia gak mau terima bayi itu wong bukan anaknya....anjas mau nikahin lili aja itu udh baik.harusnya klo bisa memang jangan pernah ada anak dr hasil diperkosa biar dunia seseorang tdk terlalu hancur dan semakin hancur

2025-03-05

0

Neulis Saja

Neulis Saja

Allah bersama orang2 yg sabar

2024-06-27

0

Eti Alifa

Eti Alifa

ga nyalahin anjas sihh , emang pelik klo korban perkosaan apalagi sampe hamil😔

2024-06-12

2

lihat semua
Episodes
1 DW Bab 1 - 10 Menit
2 DW Bab 2 - Andai
3 DW Bab 3 - Pernikahan Impian
4 DW Bab 4 - Mallam Perttama
5 DW Bab 5 - Aku Mohon
6 DW Bab 6 - Telah Terhubung
7 DW Bab 7 - Apa Salah Dia?
8 DW Bab 8 - Dia Bukan Anakku
9 DW Bab 9 - Lili Yang Aneh
10 DW Bab 10 - Secara Alami
11 DW Bab 11 - Tak Sejalan
12 DW Bab 12 - Terus Berjuang
13 DW Bab 13 - Kita Berdua
14 DW Bab 14 - Sangat Hangat
15 DW Bab 15 - Keputusan Sudah Diambil
16 DW Bab 16 - Mendukung Sandiwara
17 DW Bab 17 - Sebelum Hujan Turun
18 DW Bab 18 - Tidak Mengharapkan Apa-apa
19 DW Bab 19 - Selama Ini Salah
20 DW Bab 20 - Semua Fakta
21 DW Bab 21 - Janji
22 DW Bab 22 - Ada Apa Sebenarnya?
23 DW Bab 23 - Kebenaran
24 DW Bab 24 - Tak Ada Yang Sempurna
25 DW Bab 25 - Bersembunyi di Balik Ego
26 DW Bab 26 - Sedang Menunggu Waktu
27 DW Bab 27 - Orang Asing
28 DW Bab 28 - Keyakinan Anjas
29 DW Bab 29 - Perubahan Drastis
30 DW Bab 30 - Berubah Pucat
31 DW Bab 31 - Semudah Itu
32 DW Bab 32 - Jangan Asal Bicara
33 DW Bab 33 - Mencari Tahu
34 DW Bab 33 - Tidak Ada Yang Salah
35 DW Bab 35 - Rasa Yang Mengganjal Di Masa Lalu
36 DW Bab 36 - Aku Tidak Peka
37 DW Bab 37 - Cinta dan Keluarga
38 DW Bab 38 - Beri Aku Waktu
39 DW Bab 39 - Terima Atau Tidak?
40 DW Bab 40 - Jam 10 Malam
41 DW Bab 41 - Butuh Waktu Berdua
42 DW Bab 42 - Kembali Seperti Semula
43 DW Bab 43 - Tidak Masuk Akal
44 DW Bab 44 - Ternyata Benar, Dia Anakku
45 DW Bab 45 - Dimas Anggara
46 DW Bab 46 - Menuai Kebaikan
47 DW Bab 47 - Pengampunan Dari Anjas
48 DW Bab 48 - Mencari Ketenangan
49 DW Bab 49 - Tak Sebanding
50 DW Bab 50 - Tak Bisa Dikendalikan
51 DW Bab 51 - 50 Persen
52 DW Bab 52 - Pria Badjingan di Hidup Kita
53 DW Bab 53 - Tak Bisa Menyembunyikan
54 DW Bab 54 - Percayalah Padaku
55 DW Bab 55 - Anak Pertama Kita
56 DW Bab 56 - Kamu Mau Apa?
57 DW Bab 57 - Butuh Dimas
58 DW Bab 58 - Tak Ingin Mempersulit Apapun
59 DW Bab 59 - Bicara Yang Keras
60 DW Bab 60 - Bersedia Melakukan Apapun
61 DW Bab 61 - Demi Anakku
62 DW Bab 62 - Berubah Jadi Redup
63 DW Bab 63 - Setelah Sekian Lama Waktu Berlalu
64 DW Bab 64 - Ruang Kosong
65 DW Bab 65 - Nanti
66 DW Bab 66 - Arsyila Dwiguna
67 DW Bab 67 - Terbawa Perasaan
68 DW Bab 68 - Dream Wedding
69 Spesial Dimas
70 Bonchap 1 - Tak Bisa Menentukan Arah Hidup
71 Bonchap bab 2 - Desiran Aneh
72 Bonchap 3 - Berdiri dan Menunggu
73 Bonchap 4 - Terus Menuntut
74 Bonchap 5 - Saling Lempar Senyum
75 Bonchap 6 - Ego
76 Bonchap 7 - Memantapkan Hati
77 Bonchap 8 - Ingin Menertawakan Aku?
78 Bonchap 9 - Bicaranya Kotak-kotak
79 Bonchap 10 - Jangan Sampai Marah
80 The Magical My Wife
81 Bonchap 11 - Lebih Menantang
82 Bonchap 12 - Ayo Kita Menikah
83 Wanita Sang Tuan Muda
84 Karya Baru Author Lunoxs
85 Terjerat Dosen Galak
Episodes

Updated 85 Episodes

1
DW Bab 1 - 10 Menit
2
DW Bab 2 - Andai
3
DW Bab 3 - Pernikahan Impian
4
DW Bab 4 - Mallam Perttama
5
DW Bab 5 - Aku Mohon
6
DW Bab 6 - Telah Terhubung
7
DW Bab 7 - Apa Salah Dia?
8
DW Bab 8 - Dia Bukan Anakku
9
DW Bab 9 - Lili Yang Aneh
10
DW Bab 10 - Secara Alami
11
DW Bab 11 - Tak Sejalan
12
DW Bab 12 - Terus Berjuang
13
DW Bab 13 - Kita Berdua
14
DW Bab 14 - Sangat Hangat
15
DW Bab 15 - Keputusan Sudah Diambil
16
DW Bab 16 - Mendukung Sandiwara
17
DW Bab 17 - Sebelum Hujan Turun
18
DW Bab 18 - Tidak Mengharapkan Apa-apa
19
DW Bab 19 - Selama Ini Salah
20
DW Bab 20 - Semua Fakta
21
DW Bab 21 - Janji
22
DW Bab 22 - Ada Apa Sebenarnya?
23
DW Bab 23 - Kebenaran
24
DW Bab 24 - Tak Ada Yang Sempurna
25
DW Bab 25 - Bersembunyi di Balik Ego
26
DW Bab 26 - Sedang Menunggu Waktu
27
DW Bab 27 - Orang Asing
28
DW Bab 28 - Keyakinan Anjas
29
DW Bab 29 - Perubahan Drastis
30
DW Bab 30 - Berubah Pucat
31
DW Bab 31 - Semudah Itu
32
DW Bab 32 - Jangan Asal Bicara
33
DW Bab 33 - Mencari Tahu
34
DW Bab 33 - Tidak Ada Yang Salah
35
DW Bab 35 - Rasa Yang Mengganjal Di Masa Lalu
36
DW Bab 36 - Aku Tidak Peka
37
DW Bab 37 - Cinta dan Keluarga
38
DW Bab 38 - Beri Aku Waktu
39
DW Bab 39 - Terima Atau Tidak?
40
DW Bab 40 - Jam 10 Malam
41
DW Bab 41 - Butuh Waktu Berdua
42
DW Bab 42 - Kembali Seperti Semula
43
DW Bab 43 - Tidak Masuk Akal
44
DW Bab 44 - Ternyata Benar, Dia Anakku
45
DW Bab 45 - Dimas Anggara
46
DW Bab 46 - Menuai Kebaikan
47
DW Bab 47 - Pengampunan Dari Anjas
48
DW Bab 48 - Mencari Ketenangan
49
DW Bab 49 - Tak Sebanding
50
DW Bab 50 - Tak Bisa Dikendalikan
51
DW Bab 51 - 50 Persen
52
DW Bab 52 - Pria Badjingan di Hidup Kita
53
DW Bab 53 - Tak Bisa Menyembunyikan
54
DW Bab 54 - Percayalah Padaku
55
DW Bab 55 - Anak Pertama Kita
56
DW Bab 56 - Kamu Mau Apa?
57
DW Bab 57 - Butuh Dimas
58
DW Bab 58 - Tak Ingin Mempersulit Apapun
59
DW Bab 59 - Bicara Yang Keras
60
DW Bab 60 - Bersedia Melakukan Apapun
61
DW Bab 61 - Demi Anakku
62
DW Bab 62 - Berubah Jadi Redup
63
DW Bab 63 - Setelah Sekian Lama Waktu Berlalu
64
DW Bab 64 - Ruang Kosong
65
DW Bab 65 - Nanti
66
DW Bab 66 - Arsyila Dwiguna
67
DW Bab 67 - Terbawa Perasaan
68
DW Bab 68 - Dream Wedding
69
Spesial Dimas
70
Bonchap 1 - Tak Bisa Menentukan Arah Hidup
71
Bonchap bab 2 - Desiran Aneh
72
Bonchap 3 - Berdiri dan Menunggu
73
Bonchap 4 - Terus Menuntut
74
Bonchap 5 - Saling Lempar Senyum
75
Bonchap 6 - Ego
76
Bonchap 7 - Memantapkan Hati
77
Bonchap 8 - Ingin Menertawakan Aku?
78
Bonchap 9 - Bicaranya Kotak-kotak
79
Bonchap 10 - Jangan Sampai Marah
80
The Magical My Wife
81
Bonchap 11 - Lebih Menantang
82
Bonchap 12 - Ayo Kita Menikah
83
Wanita Sang Tuan Muda
84
Karya Baru Author Lunoxs
85
Terjerat Dosen Galak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!