"Cepat ambil handuk, keringkan kepala mu," ucap Robby saat dia dan Lili akhirnya menepi dan masuk ke dalam rumah.
"Aku tidak basah Rob," tolak Lili.
"Apa perlu aku keringkan menggunakan baju ku?" tanya Robby, lalu mengedipkan sebelah matanya genit.
Lili mencebik, yang lainnya tertawa dan Anjas sungguh tidak tahan melihat semuanya.
"Pergi ke kamar, ajak Gisel," ucap Anjas kemudian.
Dan Lili menggangguk patuh atas perintah suaminya tersebut. Dia pergi dari sana bersama dengan Gisel.
Sementara para laki-laki mendatangi ruang tengah dan duduk di sana.
"Kalian menginap saja, besok kan masih libur," ucap Anjas, di luar mulai hujan deras. Hari ini adalah sabtu sore, jadi besok jelas semua orang masih libur bekerja.
"Aku terserah Robby," jawab Usman.
"Aku ikut maunya Gisel," jawab Gala pula.
Para pria itu kemudian terkekeh, sangat bersyukur pertemanan itu masih terjalin begitu baik meski waktu telah berjalan cukup lama.
Akhirnya mereka semua sepakat untuk menginap di rumah Anjas. Di rumah ini ada 5 kamar, 3 di lantai 2 dan 2 di lantai 1.
Robby dan Usman tidak ingin tidur sekamar, jadi mereka pilih untuk tidur masing-masing di lantai 1.
Gala dan Gisel jadi menempati salah satu kamar di lantai 2.
Saat menjelang malam mereka bersama-sama naik kesana, Lili dan Anjas jadi tak enak hati ketika hendak masuk ke kamar mereka masing-masing, pasalnya Gala dan Gisel pun selalu mengintai.
Jadilah Anjas ikut masuk ke kamar sang istri dan hal itu membuat Lili mengulum senyum.
Saat sudah berada di dalam kamar, Lili diam saja. Dia tau Anjas tak suka mendengar dia bicara.
Lili tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, berjalan menuju kamar mandi dan mencuci muka. Lalu mengganti baju menggunakan baju tidur.
Kali ini Lili sengaja menggunakan baju yang cukup seksi.
"Kamu menggoda ku?" tanya Anjas, dia masih duduk di sofa, seolah enggan sekali naik ke atas ranjang.
Padahal saat ini sudah jam 11 malam, mereka terlalu asik menghabiskan waktu bersama dengan yang lain.
Dan Lili tidak menjawab dengan kata-kata pertanyaan itu, dia hanya menggelengkan kepalanya berulang kali. Lalu menuju meja Rias dan menyisir rambutnya.
Anjas membuang nafas kasar, makin gundah saat Lili seolah tak menganggapnya ada seperti ini.
"Ayo tidur," ajak Lili setelah dia beres.
Anjas diam, hanya menatap dengan tajam.
Tapi Lili tidak takut, dia tersenyum kecil dan segera menuju ranjang.
Berbaring di sana tanpa menggunakan selimut, hingga gaun tidurnya makin naik dan memperlihatkan kakinya yang jenjang.
Anjas melihat itu semua dengan jelas.
Jangan harap aku akan menyentuh mu. batin pria itu, merasa geram, tak terima karena di tubuh Lili hidup bayi sialan itu.
Jam pun bergulir.
Lili memang tidak mengharapkan apa-apa, dia sudah cukup senang Anjas masuk ke dalam kamar ini.
Jadi tak lama setelah dia berbaring, Lili benar-benar tertidur, dia memang begitu mengantuk.
Sampai deru nafasnya yang teratur terdengar oleh Anjas yang masih duduk di sofa.
Pria itu bingung, tidur di sini atau kembali ke kamarnya? jika sampai ketahuan mereka tidur di kamar yang berbeda jelas akan menimbulkan masalah.
Namun jika tidur disini, dia tidur dimana?
Apa ranjang itu?
Apa sofa ini?
"Tidak, untuk apa aku tidur di sofa, aku tidak akan menyiksa diriku sendiri hanya gara-gara anak itu!" geram Anjas, dia bangkit dan segera menuju ke ranjang.
Akhirnya ikut berbaring di sana bersama sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
himmy pratama
lelaki Cemen
2024-07-12
0
Cattleya
Anjas, jangan di "sentuh" dulu istrimu yaa, sblm lahiran... 💪💪💪
2023-07-21
6
Uci
turunkan egomu anjas
2023-06-28
1