Jam setengah 10 malam, sepasang suami istri itu akhirnya tiba di rumah. Anjas tetap betah dalam diamnya dan Lili yang selalu memandang suaminya, sebelum akhirnya Anjas menghilang ketika sudah masuk ke dalam kamar pria itu sendiri.
Yang bisa Lili lakukan adalah memeluk baju Anjas yang masih tersisa di dalam kamarnya, tidur dengan begitu terasa lebih menenangkan baginya.
Hari bergulir.
Setelah seluruh keluarga tau tentang kehamilan itu, kini giliran para sahabat Anjas dan Lili yang bersuka cita atas kabar tersebut.
Robby dan Usman yang bekerja di Bandung pun memutuskan untuk pulang ke Jakarta guna merayakan kehamilan Lili saat akhir pekan.
Merek memutuskan untuk berkumpul di rumah baru Anjas saja, tidak perlu berkumpul di Cafe.
Jam 4 sore orang-orang mulai datang, Gala dan Gisel, juga Usman dan Robby.
Merek semua berkumpul di taman belakang dekat kolam renang. Lili telah menyiapkan banyak hidangan untuk menyambut semuanya.
"Wah, masakan ibu hamil pasti lebih asin," ledek Usman, seraya mulai mengambil salah satu makanan.
Lili mendengus kesal, sementara yang lain tertawa keras. Sedangkan Anjas? pria itu hanya tersenyum miring.
"Kenapa lebih asin Man?" tanya Gisel, dia belum hamil juga meski sudah menikah duluan.
"Kamu tidak pernah baca? wanita kalau sedang hamil itu hormonnya naik turun, moodnya berantakan, jadi apapun yang dia kerjakan pasti tidak beres."
"Heleh sok tau!" timpal Lili, "Nih makan," ucapnya kemudian, lalu menyuapi Usman dengan makanan yang dia buat.
Usman menerimanya dengan lahap, masakan Lili adalah yang paling enak.
"Aku tidak disuap Li? siapa tau setelah kamu suap aku akan menikah juga," ucap Robby, dia lantas bangkit dari duduknya dan mendekati Lili, minta disuap juga.
Jadi bibir yang mendengus kesal, Lili pun menyuapi Robby, dia seperti sedang mengurus dua bayi.
"Aku tidak disuap Li? siapa tau setelah kamu suap Gisel juga hamil," ucap Gala dan membuat semua orang tertawa, kecuali Anjas.
"Tidak perlu Gal, kamu disuapi Gisel saja." Robby yang menjawab.
Saat sedang berkumpul seperti itu, Lili seperti menemukan hidupnya yang dulu, ceria dan tertawa bersama. Sedikitpun tak ia tunjukkan hawa rumah tangganya yang suram.
Lili bahkan terus mendekati Anjas dan memanfaatkan kesempatan itu untuk sesekali memeluk suaminya.
Masih asik berkumpul, tiba-tiba gerimis turun.
Sontak saja semua orang bergegas hendak masuk. Tapi Lili coba menyelamatkan beberapa makanan di sana untuk di bawa masuk.
Teman-temannya yang lain pun dengan sigap membantu.
"Berikan padaku, kamu masuk lah lebih dulu," ucap Robby, dia merasa tak tega jika Lili harus membawa-bawa piring seperti ini, apalagi wanita itu tengah hamil. Takutnya malah jatuh dan kenapa-kenapa.
"Santai saja Rob, aku masih bisa melakukannya," jawab Lili, seperti biasa gadis itu selalu tersenyum dengan riang.
"Tidak, berikan padaku," balas Robby lebih memaksa, kali ini dia bahkan merampas piring yang telah dibawa oleh Lili.
Membuat gadis itu tak bisa menolak, pada akhirnya Lili tidak membawa apapun di tangannya.
Dia hanya berjalan mendampingi Robby untuk segera kembali ke dalam rumah, sebelum hujan turun semakin deras.
Bagi yang lain pemandangan seperti itu biasa saja, tapi tidak bagi Anjas. Entah kenapa dia merasa tak nyaman melihatnya, saat ada orang lain yang peduli kepada Lili.
Meskipun itu Robby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
muna anjas. males liat nya
2024-11-19
0
andi hastutty
Cemburu dan tidak terima lili apa adanya
2024-08-03
1
himmy pratama
bentar jg memberi tahu siapa yg perkosa lili.. cemburu jg tu Anjas
2024-07-12
0