Apartemen

Bab 2

“Saya Virza Zhen, saya yang menggantikan Pak Bagas.” Vincent memperkenalkan diri di depan pada murid barunya. Perasaan Safira tak karuan ketika mendengar nama Virza di telinganya.

“Pak, saya izin ke toilet,” kata Safira tiba-tiba.

Virza hanya mengangguk tanpa ekspresi.

Virza pura-pura mencari sesuatu dia antara tumpukan buku yang dia bawa.

“Sepertinya saya meninggalkan buku absennya, saya akan mengambilnya,” ucap Virza.

Semua itu hanya alasan. Virza sengaja melakukan itu karena ingin mengejar Safira. Dia berhasil menghentikan Safira yang hampir saja memasuki toilet wanita.

“Aduh!” Safira mengaduh kesakitan ketika lengannya di cengkram dengan keras oleh Virza.

“Gue peringatkan sekali lagi. Jangan ada yang tahu hubungan kita. Kita sudah sepakat akan bercerai satu tahun kedepan setelah ayah operasi,” bisik Virza.

“Gue udah tahu. Lo nggak perlu peringatin gue setiap saat,” sahut Safira seraya melepaskan lengannya.“Gue ingat semua syarat yang lo ajukan, gue nggak akan ikut campur semua urusan lo. Lo nggak perlu khawatir,” imbuh Safira dan pergi berlalu meninggalkan Virza.

Virza tidak menyangka jika gadis itu bisa bertingkah tegas di hadapannya.

Safira kembali saat pelajaran sudah di mulai. Safira bersikap seperti tidak terjadi apapun.

Dua jam berlalu, Banyak para mahasiswi yang mencari perhatian kepad Virza. Ada yang pura-pura bodoh, ada yang memberikan makan siang bahkan ada yang terang-terangan meminta nomor ponselnya.

“Ish, mereka mlu-maluin,” kata Sasha.

“Heleh, lo bilang mereka malu-maluin. Aslinya lo juga maukan kayak mereka,” sahut Rafa yang bertukar pandangan dengan Raka yang memberikan senyum meledek.

“Sudahlah, yuk ke kantin. Kalian nggak ada akur-akurnya,” ajak Safira.

Virza melihat Safira seakan tidak peduli dan memilih pergi dengan teman-temannya. Raka dengan enteng merangkul bahu Safira membuat Virza mengangkat sebelah alisnya.

Saat tengah makan siang, group chat kelas Safira ramai dengan pebincangan perihal dosen itu. Safira merasa lelah dnegan pembahasan itu. Dia merasa duanianya berhenti di dalam lingkungan Virza. Di rumah harus bertemu Virza di kampus juga harus bertemu Virza. Raka melihat wajah lesuh Safira lekas menggeser tempat duduknya agar lebih dekat dengan gadis itu.

“Lo kenapa?” tanya Raka. Safira hanya menggelengkan kepalanya.

“Lo kalau ada masalah bilang sama gue, Saf.”

Raka mengira jika Safira tengah mengalami banyak masalah setelah ayahnya meninggal enam bulan yang lalu.

Selama ini gadis itu hanya tinggal berdua dengan ayahnya karena sejak umur lima tahun sang ibu meninggal karena sakit. Raka berusaha membantu Safira dengan mengajaknya makan di luar atau memberinya pekerjaan paruh waktu di toko milik keluarganya. Tapi sudah satu bulan ini Safira tidak mendapatkan pekerjaan, dia sering menolak dengan alasan ada pekerjaan lain.

Sebenarnya sudah satu bulan ini Benny meminta Safira menunggunya di rumah sakit. Awalya ingin memberikan pekerjaan kepada Safira untuk sementara waktu selagi menunggu sampai lulus kuliah. Tapi mengingat kesehatannya yang tidak stabil dan janji antara ayah Safira dengan dirinya membuat Benny ingin segera menunaikan janji menikahkan anak mereka. Terlebih sesaat sebelum ayah Safira meninggal sudah menegaskan permintaannya kepada anak semata wayangnya itu.

Sesampainya di rumah, Benny menyerahkan kunci apartemen kepada Safira. Benny ingin Safira dan Virza tinggal di apartemen karena lebih dekat dengan kampus.

“Kalau kita ke apartemen, Ayah sama siapa?” tanya Safira.

“Kamu tenang aja, disini banyak perawat dan banyak mbak-mbak yang bantuin di rumah. Penjagaan juga ada,” jawab Benny.

“Sok khawatir, Lo!” hardik Virza.

“Vir! Bagus Safira khawatir sama ayah, mau kamu punta istri yang nggak peduli sama ayah?” sahut Benny yang membela menantunya.

Safira menjulurkan lidah sekilas meledek suaminya karena dia merasa di bela oleh ayah mertuanya. Safir menahan tawa melihat suaminya kena omel dari ayahnya. Namun, sebenarnya Safira juga merasa khawatir jika harus tinggalterpisah dengan ayah mertuanya.

“Begini saja. Safira akan kesini setiap hari. Malamnya Safira baru pulang ke apartemen, Gimana?” Safira memberikan penawaran kepada ayah mertuanya.

“Terserah kamu, yang penting kalian nyaman,” ucap Benny.

Safira senang melihat ayah mertuanya setuju. Meskipun jika di pikir ulang bakal membatnya sedikit repot karena harus wira wiri.

Sedangkan saat ini Safira ada di semester terakhir dan harus menyusun skripsi. Tapi demi memastikan Ayah mertuanya baik-baik saja setiap hari dia rela membagi waktu setiap hari.

Terpopuler

Comments

mrsdohkyungsoo

mrsdohkyungsoo

gak papakan?

2024-03-04

0

sherly

sherly

Virza sok jaim

2023-07-18

1

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

nanti virza lama2 jatuh cinta n buciin akut,,,,,

2023-05-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!