Kabur

Bab 14

Brukkk…

Sasha melempar tasnya kepada Rafa.

“Lo kenapa lagi, Sha?” tanya Rafa.

“Gue putus, Fa…” jawab Sasha dengan menangis keras.

“Sudah-sudah… Lo jangan nangis lagi,” ucap Rafa menenangkan. Rafa sedikit malu dengan suara tangisan Sasha yang keras.

“Dia selingkuh, Fa…” rengek Sasha semakin kencang tangisnya.

“Iya-iya nanti kita buat pelajaran sama dia.” Rafa masih mencoba menenangkan Sasha. “Kita nanti nonton ya, gue teraktir. Tapi lo jangan nangis lagi,” bujur Rafa.

“Oke, tapi jemput gue,” pinta Sasha.

“Oke-oke, gue jemput. Tapi lo diam ya.” Rafa setuju dengan cepat karena ingin Sasha berhenti menangis. Sasha selalu berkeluh kesah kepada Rafa. Meskipun selalu bertengkar saat bertemu tapi Rafa selalu datang tepat waktu dan cepat ketika Sasha membutuhkannya.

Sedangkan disisi lain Virza tengah mencari data mahasiswa untuk melihat alamat Raka. Tapi pandangannya teralihkan kepada dua mahasiswa yang berjalan degan gelak tawa mengiringinya.

“Safira!” panggil Virza ketika melihat Safira berjalan berjejer dengan beberpa teman yang lain.

“Gue kesana dulu. Kalian duluan aja,” kata Safira kepada teman-temannya. Kemduian Safira menghampiri Virza yang berada di ruangannya sendiri. Karena memang masih terbilang pagi sehingga banyak dosen dan mahasiswa yang belum datang.

“Kebetulan sekali,” ujar Safira.

“Kebetulan?” ulang Virza bingung. “Maksud lo?” lanjut Virza.

“Gue mau balikin ini.” Safira menyodorkan laptop yang sempat di berikan kepadanya.

“Kenapa?” Virza semakin bingung dengan sikap Safira.

“Gue mau pindah,” ungkap Safira membuat Virza terdiam sesaat.

“Apa ini alasan lo nggak pulang semalam?” Safira mengangguk pelan. “Apa ini semua karena Raka?” lanjutnya.

“Kenapa Raka?” tanya Safira dengan bingung.

“Karena semalam gue lihat lo sama dia, gue yakin dia yang mempengaruhi lo!” kata Virza menahan kesal.

“Virza Zhen! Lo lupa dengan aturan yang lo buat sendiri?” tanya Safira dengan mata menantang. “Dalam aturan itu kita harus tahu batasan dan di LARANG mencampuri urusan pribadi masing-masing,” lanjut Safira dengan sedikit menekankan peraturan yang di buat oleh pria yang berdiri mematung di depannya.

“Terus pernikahan ini gimana? Lo masih ada beberapa bulan lagi untuk tetap jadi istri gue kan?” tanya Virza.

“Dalam aturan tidak ada tertulis untuk gue tinggal satu atap dengan lo, jadi gue bebaskan! Lambat laun gue juga bakal pergi dari apartemen itu. Jadi, sebelum lo ngusir gue kayak kemari, mending gue pergi sendiri,” tegas gadis yang berdiri tepat di hadapanya.

Kalimat menohok itu membuat Virza diam dan membiarkan Safira pergi dari ruangannya. Safira berjalan dengan kesal meninggalkan ruangan suami rahasianya. Semalam Safira menginap di kamar kos Sasha. Sebenarnya bukan niat Safira untuk tidak pulang tapi saat mendengar Sasha putus cinta membuat Safira dan Raka datang ke kosannya. Sebelumnya Rafa sudah melarang Sasha untuk langsung percaya kepada seniornya itu. Benar saja setelah lulus senior itu memiliki kekasih lain meskipun masih berhubungan dengan Sasha.

Semalam, saat malam mulai sunyi. Safira teringat sikap kasar Virza mengusirnya dari mobilnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Dia sadar saat ini dia telah salah langkah. Dia mulai menggunakan perasaan setiap momen yang tercipta. Benih-benih cinta mulai tumbuh dalam hatinya, Safira mulai menyadarinya sehingga dia memilih akan pergi dari rumah suami kontraknya sebelum perasaan itu liar tidak terkendali.

***

Saat jam pelajaran Safira dan Virza seakan tidak terjadi apapun. Mereka bersikap professional satu sama lain. Terlebih Safira yang yang menganggap Virza adalah dosen lain untuk membuat hatinya tenang. Meskipun dia tidak segampang itu untuk fokus saat tanpa sengaja pandangannya saling bertemu.

Dua jam berlalu, semua siswa mulai berhamburan keluar. Safira lekas meninggalkan kampus dan membolos jam pelajaran kedua. Safira mengemasi barang-barangnya yang tidak begitu banyak. Hanya butuh kurang dari tiga jam Safira berkemas. Satu koper penuh berisi baju dan satu tas jinjing berisi buku-buku kuliahnya.

“Gue udah di halte!” tulis pesan yang di kirimkan Raka.

“OTW!” balasan singkat yang dikirimak Safira terhadap pesan Raka. Mereka berjanjian kana bertemu di halte dekat perumahan. Safira mengatakan kepada Raka jika rumah saudara dari ayahnya berada di sekitar situ tapi tidak mengatakan tepatnya dimana dan menyuruh Raka untuk menunggu di halte saja.

Dengan sedikit kesulitan Safira menarik koper yang terasa sangat berat. Tidak lupa Safira juga meninggalkan semua barang yang di berikan oleh Virza. Dia tidak ingin membawa satu barangpun yang sudah di berikan oleh pria yang berstatus suaminya itu.

Terpopuler

Comments

dewi

dewi

sasha kayak bocil

2023-05-03

2

Nicky

Nicky

kayak bujuk anak TK aja 😂😂😂

2023-05-03

2

Nicky

Nicky

second couple kayaknya si Sasha sama Rafa ya Thor?

2023-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!