20. Kopi Panas

Keesokan harinya, Era sudah kembali menjalani aktivitasnya setelah dua hari libur. Kini ia harus menata semangatnya lagi untuk menjalani beberapa hari ke depan, tentunya dengan kesibukan yang sangat menguras tenaga dan emosi. Khususnya pada Ceo bocah itu.

Sebenarnya pekerjaan Era tidak selalu berhubungan demgan Ceo’nya. Namun entah kenapa, semenjak Ceo’nya ganti, ia sangat sering berhubungan dengan Pasha. iya kalau pria itu bersahaja dan penuh wibawa, dia pasti tidak akan bosan. Namun kenyataannya justru kebalikannya. Meskipun Ceo’nya itu memiliki wajah yang rupawan, namun sikapnya sungguh menjengkelkan. Jadi, ia harus mempunyai banyak stok sabar untuk menghadapi Pasha.

Era sudah keluar rumahnya. Setelah mengunci pintu rumahnya, lalu tiba-tiba saja ia mendnegar notif pesan masuk ke ponselnya.

Era tampak menghembuskan pelan nafasnya. Semalam ia bertanya pada salah satu temannya untuk mencari tahu apa yang terjadi setelah ia sempat mencoba minuman beralkohol itu. tapi sayangnya teman Era tidak tahu. Karena mereka lihat, dirinya keluar sendiri dengan keadaan agak sempoyongan. Bahkan ada yang menyarankan untuk bertanya pada Willy.

Jelas Era tidak ingin menghubungi temannya yang bernama Willy itu. karena selain menjaga komitmen tinggi setelah acara reuni itu untuk tidak ada hubungan lain selain pertemanan, Era tidak ingin dikira merusak hubungan rumah tangga temannya. Tapi dia juga penasaran, apakah setelah pesta itu dia pulang sendiri. Terlebih setelah melihat instastory Pasha yang ternyata pria itu juga mengadakan acara di sana.

Bukan ingin berburuk sangka, hanya saja Era cukup tahu kalau Pasha selalu ingin tahu urusan pribadinya.

“Tidak mungkin dia datang ke sana dan tahu aku.” sangkal Era.

***

Kini Era sudah sampai kantor. seperti biasa, ia selalu datang lebih awal daripada karyawan lainnya. Maklum saja, seorang kepala HRD harus memberi contoh yang baik buat teman-teman divisinya agar tidak datang terlambat. Ya, meskipun kebanyakan temannya masih ada yang datang tepat jam kantor akan mulai.

Era memasuki ruangannya, lalu mulai menyalakan laptopnya. Bukan ingin langsung memulai pekerjaannya. Namun dia masih ingin bersantai sejenak, lalu ia tinggal masuk ke pantry untuk membuat kopi.

Saat tengah fokus mengaduk kopi, tiba-tiba saja bayangan mimpi ciumannya melintas begitu saja. Era benar-benar seperti sudah gila. Padahal hanya mimpi, tai rasanya seperti nyata. Apalagi itu baru pertama kali ia rasakan.

“Pagi-pagi sudah ngelamun saja!” seru seseorang yang tiba-tiba muncul di belakang Era.

“Eh, tumben kamu Gal sudah berangkat?”

“Mana pernah aku datang terlambat? Kan harus mencontoh atasanku yang selalu datang awal.” Jawab Gala lalu ikut membuat kopi.

“Helehh…. Bilang saja kalau kamu berangkat karena memburu warung nasi murah yang bukanya pagi-pagi sekali.”

Gala mendapat cibiran dari Era pun hanya tersenyum kaku. Karena apa yang diucapkan Era benar adanya. Maklumlah, dia harus pintar-pintar berhemat. Apalagi cicilan mobilnya belum lunas. Jadi ia harus mencari isi perutnya yang tidak boleh melebihi jatah uang gajinya.

“Dasar cowok pelit!” cibir Era lagi.

“Bukan pelit, Juleha! Tapi berhemat.” Sangkalnya tak mau disalahkan.

“Terserah kamu lah. Oh iya, Ga, saat acara pesta kemarin kamu pulang jam berapa? Kok aku nggak lihat kamu?”

“Jam berapa ya? Aku lupa. Yang pasti malam banget. Setelah acara minum-minum selesai. oh, iya aku mau tanya sama kamu. Kata Willy, kamu pulangnya ada yang antar. Siapa?” tanya Gala dengan nada kecewa. Pasalnya sudah lama dia naksir sama Era. Tapi setelah mendengar dari Willy kalau Era pulang dintar pria, hatinya serasa patah jadi dua.

Era terdiam setelah mendengar pertanyaan dari Gala. Itu artinya bukan Willy yang mengantarnya. Lalu siapa. Kalau temannya, jelas Willy juga mengenal dia. Kenapa pikiran buruk melintas begitu saja dan tertuju pada sosok yang sangat menyebalkan, yaitu Pasha.

“Juleha? Woy! Ditanya malah ngelamun.”

“Sudah ah, aku masuk dulu!” sahut Era tanpa menjawab pertanyaan Gala.

Era pun berjalan memasuki ruangannya sambil melamun. Atau lebih tepatnya memikirkan pertanyaan Gala tadi. siapa sebenarnya pria yang membawanya pulang setelah pesta kemarin. Era juga masih ingat kalau keadaannya tidak baik-baik saja setelah minum minuman keras itu.

Cklek

Era masuk ke ruangannya. Bertepatan itu ada seseorang yang hendak keluar dari ruangannya. Saking terkejutnya, ia sampai lupa kalau sedang membawa kopi panas. Dan sialnya lagi, kopi itu menumpahi seseorang yang berdiri di depannya.

Sshhhh….

Pasha meringis kepanasan saat segelas kopi panas tumpah ke tubuhnya. Dan Era pun reflek membuang gelas berbahan plastic itu karena ingin membersihkan tumpahan kopi pada dada Pasha. tapi sayangnya dia tidak melihat kalau di gelas itu masih ada sisa kopi. Dan saat ia buang begitu saja, justru sisanya malah tumpah mengenai celana Pasha.

“Arghh…. Panas!!!” seru Pasha yang terkena panas bagian pahanya.

“Maaf! Maaf, aku tidak sengaja!” Era ikut teriak panik saat melihat Pasha sedang kepanasan.

Era benar-benar bingung. Dia mengambil tisu untuk membersihkan noda kopi pada kemeja Pasha dan juga celananya. Padahal bukan nodanya yang menjadi masalah. Namun rasa panas yang menembus kulit Pasha. mungkin kalau baju dan celana Pasha dilepas, akan terlihat kulitnya yang memerah akibat panas itu.

“Stop Era!!” karena saking panasnya, Pasha sampai tidak tahan dengan emosinya juga. apalagi Era terus mengusap-usap dadanya juga pahanya.

“Maaf! Apa yang harus aku lakukan?” Era benar-benar takut. Sepertinya Pasha memang sakit sungguhan. Dia juga bisa melihat sendiri raut wajah Pasha yang memerah menahan rasa panas itu. padahal bukan hanya menahan rasa panas di kulitnya, tapi menahan sesuatu yang ada di bawah sana karena usapan tangan Era pada dada dan pahanya berhasil membuatnya terang sang.

“Kamu harus tanggung jawab!” ucap Pasha, lalu keluar dari ruangan Era begitu saja.

Era masih panik dan juga meras bersalah. Ia pun akhirnya ikut keluar menyusul Pasha yang pastinya pria itu masuk ke ruangannya sendiri.

Pasha tadi memang sengaja berangkat lebih awal. Dia ingin bertemu dengan Era dan ingin melihat reaksi wanita itu setelah ia berhasil mencuri ciumannya dengan alasan meminta data karyawan. Namun sayangnya saat masuk ke ruangan kepala HRD, dia tidak melihat Era di sana. Dan dia harus kena sial saat Pasha keluar dan harus kena tumpahan kopi panas yang dibawa oleh Era.

“Ada apa, Jul? kamu kok panik gitu setelah Pak Bos keluar dari ruangan kamu?” tanya Tatia.

“Gawat, Tat! Aku nggak sengaja numpahin kopi ke baju dan celana Tuan Pasha. aku harus gimana dong?”

“Kok bisa sih? Ya kamu ganti bajunya dan kamu obatin lah lukanya. Pasti meleph tuh kulitnya.” Jawab Tatia justru menakut-nakuti.

“Masak iya, aku yang harus gantiin bajunya?” tanya Era dengan pikiran yang sudah traveling.

“Maksudku, beri baju yang baru. Bukan kamu yang gantiin atau lepasin bajunya, dodol!!!”

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

 

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Stlh kejadian tumpah kopi itu,supaya permintaan maaf dari Juleha diterima,apakah King akan meminta syarat dari Juleha??? 🤔🤔🤔🤔

2023-06-17

1

Era emang dodol 😀

2023-05-14

1

DiNa Yuliana

DiNa Yuliana

up dooong ka dheee....dri hbis ashar bolak balik cek 😅

2023-05-11

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tante & Bocil
2 2. King-Kong
3 3. Sepatu Baja
4 4. Brondong
5 5. Brondong Tajir
6 6. Tante Cantik
7 7. Panggil Sayang
8 8. Mengundurkan Diri
9 9. Tasyakuran
10 10. Pembuang Sial
11 11. Kekasih Baru
12 12. Penasaran
13 13. Belanja
14 14. Gulma
15 15. Aneh
16 16. Curiga
17 17. Mabuk
18 18. Mempunyai Peluang
19 19. Penguntit
20 20. Kopi Panas
21 21. Khawatir
22 22. Mantan Kekasih
23 23. Tidak Pantas
24 24. Bukan Siapa-Siapa
25 25. Kesempatan
26 26. Mencari Cara
27 27. Berubah-ubah
28 28. Merasa Aneh
29 29. Salah Paham
30 30. Calon Suami
31 31. Menemani Pasha
32 32. Dihipnotis
33 33. Masa Lalu
34 34. Sangat Jorok
35 35. Pasha Kemana?
36 36. Tante Cantik
37 37. Posesif
38 38. Ditelan Bumi
39 39. Bersama Tatia
40 40. Alasan Pasha
41 41. Dimana Era
42 42. Pulang
43 43. Berita Murahan
44 44. Alaways In My Head
45 45. Bukan Adiknya
46 46. Semakin Yakin
47 47. My King
48 48. Hukuman
49 49. Berbelanja
50 50. Makan Malam Berdua
51 51. Bekal Untuk Pasha
52 52. Kecewa
53 53. Menjerat Era
54 54. Semakin Kacau
55 55. Saling Percaya
56 56. Tidak Tenang
57 57. Berubah Haluan
58 58. Hanya Terobsesi
59 59. Pelukan
60 60. Janji
61 61. Si Perawan Tua
62 62. Tanpa Permisi
63 63. Tamparan
64 64. Semakin Besar
65 65. Hubungan Baik
66 66. Ancaman Pasha
67 67. Tetaplah Bersamaku
68 68. Dengan Istimewa
69 69. Asyik Ghibah
70 70. Tidak Tahu Diri
71 71. Sarapan Bersama
72 72. Kemping
73 73. Takut
74 74. Aktivitas Fisik
75 75. Surat Resign
76 76. Salah Paham
77 77. Kang Gombal
78 78. Ingin Menikahimu
79 79. Gathering
80 80. Tersesat
81 81. Sad Ending
82 82. Pergi
83 83. Makhluk Expired
84 84. Dingin Tak Tersentuh
85 85. Harapan Palsu
86 86. Pria Yang Aneh
87 87. Menjemput Rayyan
88 88. Sangat Tulus
89 89. Anti Wanita
90 90. Kabar Baik
91 91. Menghindar
92 92. Tiba-tiba Kacau
93 93. Terjungkal
94 94. Babak Belur
95 95. Memaafkan
96 96. Menghindarinya
97 97. Pembunuh
98 98. Berhenti Berdetak
99 99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100 100. Harus Berpisah
101 101. Ketakutan
102 102. Suami Bocil
103 103. Perpisahan
104 104. Tantrum
105 105. Selamat Malam Suamiku
106 106. Babak Kedua
107 107. Makanan Favorit
108 108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109 109. Pesta Pernikahan
110 110. Wanita Asing
111 111. Jam Rawan
112 112. Minta Lollipop
113 113. Mengejar Serena
114 114. Sekali Lagi
115 S2. (115) Menikahimu
116 S2. (116) Belum Kenalan
117 S2 (117) Sangat Yakin
118 S2 (118) Sebagai Korban
119 S2 (119) Hidup Bebas
120 S2 (120) Selembar Roti Tawar
121 S2 (121) Salah Tingkah
122 S2 (122) Tetap Waspada
123 S2 (123) Perhatian Kecil
124 S2 (124) Pria Yang Cerewet
125 S2 (125) Menghitung Hari
126 S2 (126) Tidak Rela
127 S2 (127) Bernasib Sama
128 S2 (128) Seribu Satu Cara
129 S2 (129) Berpelukan
130 S2 (130) Menidurkanmu
131 S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132 S2 (132) Benda Lunglai
133 S2 (133) Energi Positif
134 S2 (134) Semakin Emosi
135 S2 (135) Kemarahan Era
136 S2 (136) Membunuh Rayyan
137 S2 (137) Akan Berakhir
138 S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139 S2 (139) THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
1. Tante & Bocil
2
2. King-Kong
3
3. Sepatu Baja
4
4. Brondong
5
5. Brondong Tajir
6
6. Tante Cantik
7
7. Panggil Sayang
8
8. Mengundurkan Diri
9
9. Tasyakuran
10
10. Pembuang Sial
11
11. Kekasih Baru
12
12. Penasaran
13
13. Belanja
14
14. Gulma
15
15. Aneh
16
16. Curiga
17
17. Mabuk
18
18. Mempunyai Peluang
19
19. Penguntit
20
20. Kopi Panas
21
21. Khawatir
22
22. Mantan Kekasih
23
23. Tidak Pantas
24
24. Bukan Siapa-Siapa
25
25. Kesempatan
26
26. Mencari Cara
27
27. Berubah-ubah
28
28. Merasa Aneh
29
29. Salah Paham
30
30. Calon Suami
31
31. Menemani Pasha
32
32. Dihipnotis
33
33. Masa Lalu
34
34. Sangat Jorok
35
35. Pasha Kemana?
36
36. Tante Cantik
37
37. Posesif
38
38. Ditelan Bumi
39
39. Bersama Tatia
40
40. Alasan Pasha
41
41. Dimana Era
42
42. Pulang
43
43. Berita Murahan
44
44. Alaways In My Head
45
45. Bukan Adiknya
46
46. Semakin Yakin
47
47. My King
48
48. Hukuman
49
49. Berbelanja
50
50. Makan Malam Berdua
51
51. Bekal Untuk Pasha
52
52. Kecewa
53
53. Menjerat Era
54
54. Semakin Kacau
55
55. Saling Percaya
56
56. Tidak Tenang
57
57. Berubah Haluan
58
58. Hanya Terobsesi
59
59. Pelukan
60
60. Janji
61
61. Si Perawan Tua
62
62. Tanpa Permisi
63
63. Tamparan
64
64. Semakin Besar
65
65. Hubungan Baik
66
66. Ancaman Pasha
67
67. Tetaplah Bersamaku
68
68. Dengan Istimewa
69
69. Asyik Ghibah
70
70. Tidak Tahu Diri
71
71. Sarapan Bersama
72
72. Kemping
73
73. Takut
74
74. Aktivitas Fisik
75
75. Surat Resign
76
76. Salah Paham
77
77. Kang Gombal
78
78. Ingin Menikahimu
79
79. Gathering
80
80. Tersesat
81
81. Sad Ending
82
82. Pergi
83
83. Makhluk Expired
84
84. Dingin Tak Tersentuh
85
85. Harapan Palsu
86
86. Pria Yang Aneh
87
87. Menjemput Rayyan
88
88. Sangat Tulus
89
89. Anti Wanita
90
90. Kabar Baik
91
91. Menghindar
92
92. Tiba-tiba Kacau
93
93. Terjungkal
94
94. Babak Belur
95
95. Memaafkan
96
96. Menghindarinya
97
97. Pembunuh
98
98. Berhenti Berdetak
99
99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100
100. Harus Berpisah
101
101. Ketakutan
102
102. Suami Bocil
103
103. Perpisahan
104
104. Tantrum
105
105. Selamat Malam Suamiku
106
106. Babak Kedua
107
107. Makanan Favorit
108
108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109
109. Pesta Pernikahan
110
110. Wanita Asing
111
111. Jam Rawan
112
112. Minta Lollipop
113
113. Mengejar Serena
114
114. Sekali Lagi
115
S2. (115) Menikahimu
116
S2. (116) Belum Kenalan
117
S2 (117) Sangat Yakin
118
S2 (118) Sebagai Korban
119
S2 (119) Hidup Bebas
120
S2 (120) Selembar Roti Tawar
121
S2 (121) Salah Tingkah
122
S2 (122) Tetap Waspada
123
S2 (123) Perhatian Kecil
124
S2 (124) Pria Yang Cerewet
125
S2 (125) Menghitung Hari
126
S2 (126) Tidak Rela
127
S2 (127) Bernasib Sama
128
S2 (128) Seribu Satu Cara
129
S2 (129) Berpelukan
130
S2 (130) Menidurkanmu
131
S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132
S2 (132) Benda Lunglai
133
S2 (133) Energi Positif
134
S2 (134) Semakin Emosi
135
S2 (135) Kemarahan Era
136
S2 (136) Membunuh Rayyan
137
S2 (137) Akan Berakhir
138
S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139
S2 (139) THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!