Usia meeting pengenalan Ceo baru, semua orang kembali ke ruang kerja masing-masing untuk melanjutkan pekerjaannya. Begitu juga dengan Era.
Sepanjang jalan menuju ruangannya Era masih tampak berpikir mengenai Ceo barunya yang tak lain adik dari Quee. Bagaimana bisa perusahaan sebesar ini dipimpin oleh bocah seperti Pasha. Bukan niat hati ingin meremehkan kemampuan laki-laki itu, hanya saja dari sikapnya saat pertama kali bertemu, Era seolah sudah bisa menilai kalau Pasha nantinya akan bersikap semena-mena. Berbeda dengan kakaknya.
“Ngelamun aja! Bagaimana? Ganteng kan Ceo baru kita?” ucap Tatia yang tiba-tiba muncul.
“Namanya juga laki-laki. Ya pasti ganteng.” Sahut Era dengan jutek dan langsung masuk ke dalam ruangannya.
Usai meeting tadi semua karyawan sibuk dengan pekerjaan dan tugas masing-masing. Mereka tidak tahu kalau hari ini ada sidak dadakan. Atau lebih tepatnya Ceo baru yang tak lain adalah Pasha terjun langsung ke semua divisi untuk melihat kinerja para karyawannya sekaligus berkenalan.
Pasha sangat bersemangat sekali menjabat Ceo di perusahaan pusat ini. kebanyakan karyawatinya cantik-cantik. Dan hal itu lumayan bisa buat cuci mata.
Untuk pertama kalinya masuk ke perusahaan ini dengan menyandang status Ceo, Pasha harus menunjukkan sikapnya yang ramah dan santun pada semua karyawan. Dia tidak ingin mendapat citra buruk dari semua karyawannya.
Satu per satu divisi didatangi oleh Pasha. Dia cukup puas melihat keseriusan para karyawan yang bekerja sesuai dengan job desc’nya. Dan terkahir Pasha masuk ke ruangan HRD. Dia menyapa semua karyawan yang ada di sana, lalu masuk ke ruangan kepala HRD di mana ruangan itu adalah ruangan Era.
Setelah mengetuk pintu beberapa kali tidak ada sahutan, Pasha langsung masuk saja. selain itu karyawan yang lain yang bekerja di luar ruangan Era juga mempersilakan Pasha untuk masuk.
Cklek
Di dalam ruangan kepala HRD tampak sepi. Namun di kamar mandi terdengar suara gemericik air. Pasha pun memilih untuk tetap berdiri di sana sambi mengamati isi ruangan itu.
“Joelle Herera.” Pasha membaca sebuah nama yang tertera di atas meja kerja kepala HRD. Keningnya berkerut. Bukankah sang kakak tadi mengatakan kalau nama kepala HRD yang sebelumnya pernah ia temui adalah Bu Juleha. Apakah dia salah masuk ruangan.
Cklek
Era sangat terkejut saat baru saja keluar dari kamar mandi sudah ada seseorang laki-laki berada di ruangannya. Andai saja laki-laki itu bukan Ceo’nya, sudah dipastikan Era akan mengumpati laki-laki itu, karena telah masuk ruangan orang tanpa ijin.
“Selamat siang, Tuan Pasha!” sapa Era dengan sopan mengesampingkan masalah pribadinya dengan bocah ingusan itu.
Eh, memangnya mereka mempunyai masalah pribadi ya? Atau hanya Era saja yang masih menganggap kalau Pasha adalah si pembuat masalah dalam hidupnya.
“Selamat siang juga, Bu… Era.” Jawab Pasha sambil melihat tulisan nama Era yang ada di atas meja.
Era sendiri sangat terkejut. Bahkan tanpa sadar dia mengulas senyumnya, karena baru kali ini ada orang luar selain keluarganya yang memanggil dengan nama panggilan Era. Bukan Juleha.
“Apa benar anda Kepala HRD?” tanya Pasha masih bingung mengenai nama panggilan Era.
“Benar, Tuan Pasha. Silakan duduk!” jawab Era lalu mempersilakan Pasha untuk duduk.
Pasha duduk sambil mengamati nama yang tertulis di papan nama itu. sungguh dia sangat bingung. Orangnya sama tapi kenapa nama panggilannya sedikit janggal.
“Maaf, bukankah tadi Nyonya Queen mengatakan kalau kepala HRD bernama Bu Juleha?”
“Oh, iya semua karyawan di sini memang memanggil saya dengan panggilan itu. mungkin disingkat agar lebih mudah, Tuan.”
Pasha hanya menggut-manggut saja.
“Nama bagus-bagus diganti jadi Juleha.” Gumam Pasha masih didengar oleh Era.
“Tapi saya manggilnya Bu Era saja. oh iya, jangan lupa nanti setelah makan siang saya meminta seluruh data karyawan serta laporan hasil kinerjanya selama setahun terakhir ini. saya tunggu di ruangan saya.”
Gubrakkk
Era yang tadinya sempat berbunga-bunga karena hanya Pasah yang akan memanggil namanya dengan sebutan Era, kini wajahnya berubah memerah menahan amarah saat mendengar perintah tak masuk akal dari Ceo barunya itu. bagaimana tidak marah. Untuk mem’back up semua data karyawan yang jumlahnya tidak sedikit beserta laporan hasil kinerjanya selama setahun terakhir ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Apalagi kurang lima menit lagi sudah tiba jam istirahat.
“Menyebalkan sekali.” Batinnya.
“Selamat siang, Bu Era! Saya tunggu setelah jam makan siang. Jangan lupa!” ucap Pasha seraya berdiri sebelum meninggalkan ruangan kepala HRD.
“Selamat siang juga, Tuan Pasha.” Jawab Era dengan sopan.
Setelah keluar dari ruangan kepala HRD, Pasha tampak tersenyum penuh arti. Mungkin dia memang sengaja ingin mengerjai kepala HRD itu. entahlah, Pasha juga merasa aneh dnegan wanita dewasa itu sejak pertama kali bertemu.
**
Era begitu asyik menikmati makan siangnya di kantin bersama teman-teman lainnya. Dia tidak peduli dengan perintah atasannya baru saja. Era hanya memanfaatkan waktu dengan baik.kalau jamnya istirahat ya dipakai untuk istirahat dengan mengisi perutnya. Waktunya bekerja ya bekerja.
“Tadi aku lihat Tuan Pasha sangat lama berada di ruangan kamu deh Leha?” ucap Tatia yang saat ini sedang duduk di sebelah Era.
“Iya. padahal di divisi lain tadi hanya sebentar. Itu pun tidak sampai tiga menit. Padahal kami masih ingin berlama-lama melihat ketampanan Tuan Pasha.” Sahut teman Era yang lainnya.
“Dasar emak-emak nggak ingat umur. Ya mana aku tahu. Lagian kita juga nggak ngapa-ngapain. Tuan Pasha hanya ingin tahu data karyawan saja.” jawab Era dengan santai.
“Apa jangan-jangan Tuan Pasha naksir sama kamu ya? Duh… kenapa statusku nggak single sih. Aku juga nggak akan nolak kalau ditaksir brondong tajir dan tampan seperti Tuan Pasha.”
Era hanya mendengus kesal. Mana ada dalam kamus hidupnya mencintai laki-laki bocah yang usianya masih jauh di bawahnya. kayak di dunia ini kekurangan laki-laki saja.
“Sudah ah, aku cabut dulu. sebentar lagi jam makan siang habis. Aku masih banyak pekerjaan.” Era beranjak dan meninggalkan teman-temannya begitu saja.
Sesampainya di ruang kerjanya, Era langsung mengerjakan tugas yang diperintah oleh Pasha tadi. dia tidak peduli kalau itu akan memakan waktu yang lama. Yang penting dia mengerjakannya dengan benar.
Sedangkan Pasha yang berada di ruangannya sejak tadi menunggu kedatangan kepala HRD yang tak kunjung datang. padahal jam sudah menunjukkan pukul tiga sore. Rencana Pasha hari ini di hari pertamanya ngantor, ia akan pulang lebih awal, karena memang belum banyak pekerjaan untuknya.
Ketukan pintu dari luar membuat Pasha tersenyum. Yang datang itu pasti Era. Lalu Pasha memperbaiki posisi duduknya dan bersikap tegas layaknya seorang atasan pada umumnya.
“Selamat sore, Tuan Pasha! Ini berkas data semua karyawan yang anda minta.” Ucap Era dengan sopan, lalu meletakkan map itu di atas meja kerja Pasha.
“Bu Era, bukankah saya minta anda memberikan data ini setelah jam makan siang?” tanya Pasha dengan tegas.
Era tak langsung menjawab. Dia melihat sebentar jam tangannya.
“Memang benar seperti itu. dan sekarang jam tiga sore. Dan waktu selesai jam makan siang itu sangat panjang. Seperti sekarang ini. kecuali anda mengatakan jamnya dengan pasti. Bukan begitu, Tuan?” jawab Era sama sekali tidak takut dengan tatapan Pasha.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Jana
gpp era.. jodoh kita nggak tau kyk aq dpt brondong 😄🤭
2023-06-28
2
Cahyani Sutopo
sepertinya dr awal si bocil udah ada rasa smaa si Tante 🤔😂😂😂 jd alesan aja mau ngerjain si Tante biar bisa Deket sama si Tante😂😂😂
2023-05-14
4
Ana
king sebenarnya kamu tuh mau ngerjain era ya 😅atau kamu tertarik sama si tante Era 🤭
2023-05-03
1