“Bisa tidak kamu mengesampingkan urusan pribadi dulu dan fokus dengan pekerjaan?” seru Pasha tiba-tiba.
Era langsung menatap Pasha dengan tatapan tidak percaya. Tidak percaya karena baru kali ini ia menemui seorang atasan yang selalu ikut campur urusan pribadinya. Era menekan rasa sabar di hatinya agar tidak tersulut emosi atas ucapan Pasha baru saja. justru dia hanya melirik Pasha sekilas, setelah itu ia kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku dan melanjutkan pekerjaannya.
Sedangkan Pasha semakin tampak kesal karena ucapannya baru saja tidak dipedulikan sama sekali oleh Era.
Beberapa saat kemudian, Era sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ia menyerahkan laptopnya pada Pasha sekaligus memberitahu tentang data-data yang sudah ia kerjakan.
“Ini, Tuan! Semuanya sudah selesai. tolong dicek ulang, jika masih ada yang belum clear, akan saya perbaiki segera. Saya permisi!”
Pasha sebenarnya masih ingin menahan Era untuk berlama-lama di ruangannya. Berhubung Era sudah menyelesaikan pekerjaannya, dia pun tidak punya alasan lain untuk terus menahan Era di sini. akhirnya ia membiarkan Era keluar dari ruangannya.
**
“Ehm…ehm… ngapain aja tuh jam segini baru keluar dari ruangan Bos?” tanya Tatia yang nyelonong begitu saja ke ruangan Era setelah si pemilik ruangan itu masuk.
“Gila bener ya tuh Ceo bocah. Masak iya aku harus ngrekap semua data karyawan dari dua perusahaan cabang pakai laptopnya. Padahal kan bisa aku kerjakan di sini. aku juga punya anak buah jadi aku tidak susah-susah mengerjakannya.” Keluah Era dengan wajah juteknya.
“Wow, really?” Tatia sangat terkejut.
“Itu artinya dia ingin berlama-lama denganmu, Juleha! Dan yang lebih bagusnya lagi, kita nggak dapat banyak pekerjaan dari kamu, karena kamu sudah menyelesaikan sendiri hahaha… dah ni tanda tanganin dan cek ulang ya Bu Bos!”
Tatia keluar begitu saja dari ruangan sahabat sekaligus atasannya. Sedangkan Era semakin kesal dengan ledekan dari Tatia baru saja.
Selalu saja seperti ini. gara-gara Era mengerjakan tugas dadakan dari Pasha, alhasil pekerjaannya sendiri yang terbengkalai. Dan lagi-lagi ia harus pulang terlambat daripada karyawan lainnya. Apalagi berkas ini sangat penting. Membawanya pulang dan dilanjutkan di rumah juga bukan pilihan yang tepat.
Sepertinya memang Pasha sengaja melakukan itu. dia tidak ingin Era pulang di jam umumnya karyawan pulang, karena tidak ingin Era kencan dengan kekasihnya. Sementara dirinya sendiri juga pulang terlambat, sengaja menunggu Era.
Pukul enam petang Era baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Perutnya sudah sangat lapar. Dia buru-buru membereskan berkas-berkas itu kemudia pulang.
Era sudah keluar dari ruangannya. Dia berjalan sambil memijit teengkuknya yang terasa kaku akibat terlalu lama berada di depan layar komputer. Rasanya dia juga ingin pijat refleksi malam ini.
“Ehmm….”
Era menoleh ke belakang saat mendengar suara dehaman seseorang yang sangat tidak asing di telinganya. Siapa lagi kalau bukan Ceo bocah Pasha.
“Maaf, kalau gara-gara mengerjakan tadi, kamu harus pulang terlambat.” Ucap Pasha merasa tidak enak.
“Kenapa baru sadar sekarang. kamu tahu nggak, aku jadi gagal kencan dengan cowokku.” Jawab Era asal jeplak.
Pasha tampak mengepalkan tangannya mendengar jawaban Era. Tahu gitu ia tadi menahan Era saja biar tidak pulang sekalian.
“Dah lah sana! Menyingkirlah! Jangan menghalangi jalanku. Cowokku sudah menunggu dari tadi.” ucap Era sambil mengibas-ngibaskan tangannya pada Pasha.
Era masuk ke dalam mobilnya dan mulai melajukannya, meninggalkan Pasha yang masih berdiri di basement sendirian. Pria tanggung itu resah sendiri membayangkan Era yang akan berduaan dengan kekasih hatinya.
Pasha benar-benar bingung dengan hatinya saat ini. dia telah salah jatuh cinta. Lantas apa yang akan ia lakukan. Mengakuinya pada Era tanpa meminta jawaban. Atau lebih baik diam saja. karena pasti Era akan menertawakannya karena dia bukan tipe laki-laki yang menjadi kekasihnya. Apalagi jarak usia keduanya berbeda jauh.
“Arghhhh!!! Sialll…” umpat Pasha pada dirinya sendiri.
Akhirnya Pasha memilih pulang saja. karena kalau ia mengikuti Era pulang, yang ada hatinya semakin panas seperti sebelumnya, saat melihat Era bersama Gala waktu itu.
Sedangkan Era tidak langsung pulang ke rumahnya. Dia mampir dulu ke sebuah warung makan untuk mengisi perutnya. Sambil menunggu pesanan makannya datang, Era menghubungi tukang pijat panggilan yang sudah menjadi langganannya. Karena Era hal itu sudah menjadi kebiasaan Era sejak dulu. dia lebih nyaman pijat panggilan daripada harus ke spa yang jelas-jelas lebih paham masalah peruratan. Begitulah Era.
***
Hari-hari Era terlewati dengan baik. Masalah pekerjaan kantor, sepertinya dia sudah terbiasa dengan sikap menjengkelkan bosnya. Jadi, itu sudah seperti makanan pokok bagi Era. Tapi dia bukanlah perempuan bodohh yang bisa ditindas oleh kaum adam. Meskipun Pasha hampir setiap hari membuatnya jengkel, Era pun harus membuat Pasha jengkel juga. bahkan mereka berdua sudah seperti tokoh kartun yang selalu saja bertengkar, yaitu Tom and Jery.
Seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan Pasha sedikit banyak sudah tahu tentang hubungan Era dan Pasha. mereka beranggapan kalau Era dan Pasha pernah terlibat masalah di masa lalu mereka. Sedangkan teman-teman divisi Era selalu menanggapinya dengan santai. Bahkan ada yang mendoakan Era dan Pasha berjodoh.
Jelas Era tidak terima sekaligus tidak suka jika dijodoh-jodohkan dengan Pasha. laki-laki yang harusnya pantas menjadi adiknya, tidak mungkin akan menjadi pasangan. Walau Era tidak memungkiri jika semua itu terjadi. Nyatanya di luar sana banyak sekali pernikahan beda usia, di mana laki-lakinya lebih muda daripada perempuannya. Dan tak jarang juga hubungan seperti itu lebih awet darpada yang pernikahan yang seusia. Kembali lagi, kalau usia bukanlah patokan orang bersikap dewasa atau tidak.
***
Hari ini Era pulang kantor lebih cepat dari biasanya. Karena besok weekend dan kebetulan dia ada acara. Jadi, dia akan pergi belanja dress untuk dikenakan saat acara reuni besok.
“Juleha!”
“Ada apa, Gal?”
“Besok kita berangkatnya bareng aja bagaimana? Aku jemput kamu.”
“Nggak usah, Gal. aku pergi sendiri saja. kita bertemu di sana. Ok?”
“Yaa… padahal aku ingin berangkat bareng kamu. Ya sudah kalau gitu. Aku nggak maksa.”
Saat ini Era dan Gala sedang berada di basement. Dan tanpa sepengetahuan mereka berdua, sejak tadi Pasha memperhatikan interaksi Era dan Gala. Meskipun tidak dengar dengan jelas, tapi Pasha agak heran dengan mereka berdua yang katanya menjalin hubungan special tapi tidak menunjukkan kemesraan sama sekali. Bahkan samar-samar Pasha mendengar saat Gala mengajak Era berangkat bersama entah kemana, dan ditolak oleh Era. Harusnya sebagai pasangan kekasih kan mereka berangkat berdua. Dengan Gala yang menjemput Era.
“Sepertinya ada yang tidak beres nih.” Gumam Pasha merasa curiga dengan hubungan Era dan Gala.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ida
Gasken Bang King Pasha cari kebenarannya!!!!
2023-06-28
2
Mimik Pribadi
King mulai curiga tuh,,,,Era kamu blum nyadar y klo nnt bakalan diselidiki kebenaran ada tidaknya pacar dlm hidupmu
2023-06-17
3
Neneng cinta
penasaran yaaaa😂😂😂
2023-05-08
1