Hari-hari berikutnya, Era merasa lega karena kesialannya sudah berhenti. Dia juga tidak jadi mengadakan tasyakuran. Jadi kantongnya aman terkendali. Dia cukup mengeluarkan uang banyak buat servis mobilnya saja. dan hari ini mobil Era sudah bisa dipakai setelah sehari menjalani rawat inap di bengkel langganannya.
Seperti biasa, pagi ini Era sudah siap untuk berangkat ke kantor. dia sudah menyelesaikan pekerjaan rumahnya, seperti memasak, dan menyapu. Setelah itu barulah ia berangkat.
Hari ini di kantor lumayan sibuk. Selain ia harus mempersiapkan perekrutan karyawan baru. Hari ini juga ada meeting pengenalan Ceo baru. Era berharap nanti ia bisa bekerjasama dengan baik dengan Ceo barunya yang pasti akan sering berhubungan dengannya.
Meskipun Era sudah tahu kalau Ceo baru pengganti Ceo lama adalah adik dari Queen. Otomatis usianya juga masih jauh di bawahnya. maka dari itu Era berharap Ceo barunya nanti cara kerjanya sama seperti Queen yang sudah membuatnya cukup nyaman.
Era kini sudah sampai kantor. Dia Check Lock dulu lalu segera menuju ruangannya. Era adalah salah satu karyawan yang paling awal datangnya. Selain itu hanya para OB dan cleaning service yang sudah datang.
“Selamat pagi, Bu Juleha!” sapa para cleaning service yang berpapasan dengan Era.
Era hanya mengangguk dengan seulas senyum tipis. Kemudian ia masuk ke dalam ruangannya untuk mengecek beberapa file.
Lima belas menit berada di ruangannya dan jam kerja juga hampir mulai, Era mendengar suara gaduh dari luar. Karena penasaran, ia pun keluar dan mencari tahu apa yang membuat kegaduhan para karyawan.
“Ada apa sih? Kok ramai sekali? Kayak ada diskon baju besar-besaran saja.” tanya Era pada Tatia yang sedang bergabung dengan beberapa karyawan lainnya.
“Duh! Makanya jadi orang jangan rajin-rajin amat. Nggak tahu berita heboh kan jadinya. Baru saja Nyonya Queen datang sama adiknya yang sebentar lagi akan menggantikan posisinya.” Jawab Tatia.
“Ya elah kalau itu aku sudah tahu. Ya sudah sana, balik ke ruangan masing-masing!”
“Iya lah kamu sudah tahu. Tapi kamu belum pernah ketemu langsung kan? Duh, ganteng banget tahu! Semoga saja anakku nanti mirip sama dia tampannya.” Ucap Tatia sambil mengusap perutnya dan membayangkan wajah calon Ceo barunya.
“Lebay kamu. Mau ganteng yang kayak gimana pun yang namanya brondong juga bukan seleraku.” Cibir Era lalu kembali masuk ke ruangannya.
“Eh, Juleha! Nggak apa-apa kali dapat brondong. Karena yang bukan brondong saja kamu ga dapat-dapat.” Ledek Tatia, namun Era sama sekali tidak peduli.
Era sudah terbiasa mendapat julukan perawan tua di kantor. dia sama sekali tidak marah, karena memang kenyataannya seperti itu. entah apa yang membuat Era sampai Sekarang ini di usianya yang ke dua puluh sembilan tahun, dia masih betah melajang. Padahal wajahnya juga sangat cantik, body goals, finansial juga sudah mencukupi. Apakah dia termasuk salah satu hamba Tuhan yang kurang bersyukur dan selalu memilih-milih pasangan? Tentu saja bisa iya bisa tidak. Karena bagi Era, untuk pasangan hidup dia tidak sembarangan. Perlu dipilih dulu. atau mungkin dia pernah mempunyai masa lalu yang buruk tentang kehidupan asmaranya, hingga ia memutuskan untuk menjadi perawan tua? Hanya Era yang tahu jawabannya.
**
Era kini sedang bersiap-siap untuk meeting dengan direktur utama, Ceo, dan juga beberapa staff penting perusahaan. Setelah selesai, ia segera menuju ruang meeting di mana beberapa staff lainnya sudah ada yang datang.
Sebagai seorang kepala HRD, Era di kantor tampak disegani beberapa kepala divisi lainnya. Hanya teman-teman akrab Era saja yang sudah tahu sikap Era yang sesungguhnya. meskipun demikian, mereka semua juga ikut memanggil Era dengan sebutan Juleha. Tapi Era tidak mempermasalahkannya.
Era sudah duduk di salah satu kursi kosong bersama karyawan lainnya. Dia juga tampak akrab dengan teman sesama karyawan. Dan tak lama kemudian Direktur utama mereka datang bersama Ceo lama, yakni Queenara atau yang akrab dipanggil Queen.
Wanita dengan perut yang sudah membuncit itu tersenyum hangat menyapa peserta meeting pagi ini. lalu tatapan Queen tertuju pada Era. Dia juga merasa tidak rela jika harus berpisah dengan Era. Karena menurut Queen, Era adalah salah satu karyawan sekaligus rekan kerja yang sangat nyaman. Tapi mau bagaimana lagi, dia harus segera mengambil cuti sebelum anaknya brojol.
Meeting itu pun dibuka. Namun beberapa peserta lainnya tampak saling berbisik mengharapkan kedatangan calon Ceo baru mereka. Kenapa sampai saat ini belum datang juga. jika mereka tidak sabar untuk bertemu dengan Ceo baru yang sangat tampan, tidak untuk Era. Perempuan itu tampak menggerutu dalam hatinya. Baru awal saja sudah menunjukkan ketidak disiplinannya. Bagaimana ke depannya akan menjabat Ceo di sini.
“Maaf, terlambat!” ucap seorang laki-laki tampan yang kedatangannya sejak tadi ditunggu-tunggu oleh peserta meeting khususnya kaum hawa.
“Silakan duduk, Tuan King. Eh maksud saya Tuan Pasha.” Ucap Queen meralat perkataannya.
Era sungguh terkejut saat melihat bocah yang telah membuat harinya sial. Lalu ia melirik ke peserta meeting lainnya dengan kening berkerut. Kenapa mereka semua tampak antusias sekali. Era pun memperhatikan ke arah Pasha. Laki-laki bocil itu memiliki garis wajah yang begitu mirip dengan Queen. Apa itu artinya laki-laki itu adik dari Queen yang akan menjadi Ceo baru di perusahaan ini.
“Oh astagaaa!!!!” ucap Era dengan keras tanpa sadar berhasil mengalihkan perhatian semua peserta meeting. Termasuk Pasha.
“Juleha? Ada apa sih kamu?” bisik salah satu teman Era yang duduk persisi di sampingnya.
Era seketika diam sambil menutup mulutnya. Sadar akan kesalahannya. Kemudian ia menatap ke arah Pasha yang sedang tersenyum manis ke arahnya. Namun dibalas dengan tatapan tajam oleh Era.
“Apa meeting ini bisa dilanjutkan lagi?” tanya Tuan Nabil selaku direktur utama.
“Maaf, Tuan!” ucap Era dengan sopan.
“Baiklah. Langsung saja, saya akan menyampaikan kalau Ceo baru yang menggantikan Nyonya Queen adalah anak saya juga, yaitu adik dari Nyonya Queen. Nah, beliau ini lah yang akan menjabat Ceo baru setelah ini. perkenalkan, Ceo baru kalian ini bernama King Pasha Lutfan. Kalian bisa panggil Tuan Pasha.” Ujar Tuan Nabil.
Tepuk tangan serentak dari peserta meeting menyambut jabatan baru Pasha sebagagai seorang Ceo. Tapi Era terlihat diam saja seolah tidak terima jika laki-laki bocah itu yang akan menggantikan posisi Queen.
“Kalian semua tidak perlu khawatir. Adik saya ini pengetahuan dan pengalamannya sudah mumpuni. Saya harap kalian dan juga anda Tuan Pasha, bisa saling bekerjasama dengan baik.” Sahut Queen ikut berbicara.
“Kebetulan minggu depan ada perekrutan beberapa karyawan baru, Tuan Pasha nanti bisa berhubungan langsung dengan Bu Juleha selaku kepala HRD.” Lanjut Queen.
Era yang mendengar namanya disebut, ia berdiri dan mengangguk dengan hormat atas perintah Queen. Sedangkan Pasha hanya tersenyum tipis saat melihat Era. Entah apa yang sedang ada di benaknya.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Ida
sepertimya KING' PASHA ada rasa sama Miss. JULEHA 😅
2023-06-27
2
Nayla Ujji ...
mungkin Era dah bisa mmbyangkn suasana kerja seperti apa yang akan dihadapi nya....
smoga Era bisa melalui nya...
teruslah maju, Era...
💪💪
2023-06-18
3
Cahyani Sutopo
sepertinya Pasha sedang merencanakan sesuatu,,,
2023-05-14
1