18. Mempunyai Peluang

“Apa kamu bilang? Kamu jomblo?” tanya Pasha memastikan.

“Bukannya kamu dan Gala pacaran?” sambungnya.

“Hahahaha…. Siapa juga yang mau pacaran sama cowok pelit dan perhitungan kayak Gala. Mending juga sama kamu yang sangat royal. Tapi sayangnya kamu playboy cap kapak, Wil hahahaha”

Era benar-benar tidak tahu kalau laki-laki yang mengantarnya pulang adalah Pasha. dia mengira pria itu adalah Willy, temannya yang sempat menawarkan bantuan pulang tadi. dan Pasha tidak peduli jika dirinya dianggap Willy. Dia ingin memastikan status Era yang sebenarnya.

“Yakin kamu jomblo?” tanya Pasha.

“Iya lah. Eh, kamu sampai bilang kalau aku pacarana dengan Gala? Padahal yang tahu hanya satu orang saja, dan orang itu aku bohongin hahaha….”

“Siapa orang yang kamu bohongi itu?” tanya Pasha tidak sabaran. Bahkan dia sampai mengetatkan rahangnya karena merasa bahwa dirinyalah yang dibohongi oleh Era.

“Itu tuh, Ceo bocil di perusahaan tempat aku bekerja. Dia sangat menyebalkan, dia selalu ingin tahu urusan pribadiku. Jadi aku kerjain saja dia, biar tahu rasa. Biar bukan aku saja yang kesal dengan sikapnya.”

Wajah Pasha memerah. Ternyata selama ini dia dibohongi oleh Era. Dan Era sebenarnya masih jomblo. Meskipun dia semakin kesal dan marah, tapin dari sudut hatinya yang terdalam, Pasha sangat lega dengan status jomblo Era. Itu artinya dia mempunyai peluang besar untuk bisa mendapatkan hati wanita dewasa itu.

“Ayo cepat, Wil! Kepalaku sudah sangat pusing nih.” Racau Era dengan tangan menepuk-nepuk lengan Pasha.

Pasha menatap lekat wajah Era yang sangat cantik dan matanya hampir terpejam. Lalu tatapan Pasha tiba-tiba tertuju pada bibir ranum Era yang sangat menggodanya. Tanpa aba-aba, Pasha mendaratkan bibirnya tepat di bibir Era.

Hmmppp…

Era yang hendak bicara lagi tidak bisa karena ada yang membungkam mulutnya dengan ciuman. Sedangkan Pasha yang awalnya hanya ingin menempelkan bibirnya saja, kini hatinya tergelitik untuk menikmati lebih dalam rasa bibir Era. Walaupun bau alkohol dapat ia rasakan, tapi Pasha tidak peduli. Biarlah dia dicap sebagai pecundang, asal dia bisa merasakan bibir Era.

Pasha mulai menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Era. Dia juga mengu lum lidah Era yang masih terasa kaku dalam hal berciuman.

Klek

Pasha melepas sabuk pengamannya agar bisa lebih leluasa memperdalam ciumannya. Era juga terlihat menikmatinya walau dia sama sekali tidak pandai membalas ciuman itu.

Nafas Pasha tersengal saat ia mengakhiri ciumannya itu. jujur saja dia masih ingin melakukannya, namun dia takut jika menginginkan lebih dari sekadar ciuman.

Sedangkan Era yang baru saja mendapat ciuman dari Pasha, perempuan itu tampak memejakmkan matanya. bahkan tidur dengan nyenyak. Pasha hanya senyum sendiri melihatnya. Kini dia sudah tahu bagaimana rasa bibir Era yang sudah mulai membuatnya candu.

“Lain kali aku minta lagi. tapi dalam keadaan kamu sadar. Tidak mabuk seperti ini.” gumam Pasha lalu kembali melajukan mobilnya.

Pasha kini sudah sampai rumah Era. Dia tidak tega membangunkan perempuan itu yang sedang terlelap. Apalagi sejak tadi Era mengeluhkan pusing. mungkin ini pertama kalinya Era minum minuman beralkohol, jadi dia tidak tahan dengan rasa pusing efek dari minuman itu.

Pasha mencari kunci rumah Era terlebih dulu, dan membukanya. Setelah itu barulah ia menggendong Era dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.

Ini adalah pertama kalinya Pasha masuk ke rumah Era yang berukuran sedang itu. rumah yang terlihat sangat bersih dan terawat. Bahkan saat masuk ke kamar Era, Pasha juga disuguhi pemandangan kamar yang cukup membuatnya betah berlama-lama di sana.

Pasha sudah merebahkan Era di atas ranjangnya, lalu menutup tubuhnya dengan selimut. Tak lupa ia mengambilkan segelas air putih jika nanti malam Era terjaga dan kehausan. Setelah itu Pasha pulang.

***

Keesokan harinya Era terbangun dari tidurnya dengan rasa pusing yang masih membekas. Kemudian Era menatap tubuhnya yang masih menggunakan pakaian lengkap seperti yang dia pakai saat acara pesta semalam.

“Kenapa aku bisa ada di kamarku, ya?” batin Era sambil mengingat-ingat kejadian semalam.

Rasanya percuma ia mengingat kejadian semalam. Dia tidak ingat sama sekali. Hanya saja yang ia ingat saat hendak pulang, Willy menawarkan bantuan untuk mengantarnya. Setelah itu ia tolak, dan selanjutnya Era tidak ingat apa-apa.

Tiba-tiba saja Era memegangi bibirnya. dia ingat kalau semalam ia mimpi sedang berciuman dengan seorang pria yang tidak bisa ia kenali wajahnya. Ciuman itu rasanya seperti nyata. Bahkan saat bangun pun dia masih merasakannya.

“Gila! Mimpi ciuman tapi seperti nyata.”

Era hendak turun dari ranjangnya, namun ia melihat ada segelas air putih di atas nakas. Dia benar-benar heran. Siapa yang telah mengambil air itu dan meletakkannya di sana. Seumur-umur Era tidak pernah menyiapkan air minum di atas nakas samping tempat tidurnya. Kalaupun ia terbangun dan kehausan, ia langsung mengambil air dingin dari kulkas.

“Nggak apa-apa lah aku minum saja.” gumamnya lalu mengambil gelas itu.

Era menganggap kalau dirinya sendiri yang mengambil minuman itu. mungkin karena semalam mabuk, jadi waktu pulang ia mengambil minum dan tidak sempat meminumnya sudah keburu tepar duluan.

Tok tok tok

Era segera keluar rumah saat mendengar suara ketukan pintu dari luar. Dia segera membukanya. Ternyata yang datang adalah seorang kurir berbaju oranye sedang mengantar makanan yang sedang ia pesan.

“Atas nama Bu Era?” tanya kurir itu dan diangguki oleh Era.

“Ini pesanan makanannya.”

“Tapi saya tidak memesannya, Pak. jangan-jangan ini makanan ada racunnya? Saya laporkan bapak ke kantor polisi ya?”

“Tidak, Bu! Saya berani jamin kalau makanan ini tidak mengandung racun atau zat berbahaya lainnya. Saya tadi hanya disuru seseorang mengantar makanan ini. katanya, anda suruh cepat makan agar pusingnya cepat reda. Permisi!”

Era menerima begitu saja makanan itu. mau bertanya siapa yang menyuruh kurir itu, tapi sayang orangnya sudah keburu pergi. Akhirnya Era masuk saja membawa makanan yang masih hangat itu.

Rejeki tidak boleh ditolak. Apalagi saat membuka bungkusan itu yang ternyata isinya sup ayam yang baunya sangat enak, membuat perut Era keroncongan. Dia tidak peduli lagi siapa yang mengirim sup itu. entah ada racunnya atau tidak, kalau sudah waktunya mati ya mati saja.

“Eh, jangan mati dulu dong! Kan aku belum kawin.” Ucapnya setelah menyadari kesalahannya.

Tapi Era sangat yakin kalau makanan itu sangat aman dikonsumsi. Jadi dia makan saja.

Sementara itu Pasha yang sejak tadi berada di dalam mobil tak jauh dari rumah Era tampak tersenyum senang saat Era menerima makanan yang ia bawakan melalui kurir. Pasha sangat yakin kalau Era pasti memakan sup pemberiannya itu. apalagi sup buatan Mamanya rasanya sangat enak.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Jana

Jana

bocil nackal 😁

2023-06-28

2

Cahyani Sutopo

Cahyani Sutopo

waduuhh si bocil udah nyuri ciuman pertama nya si Tante tu, kesempatan dalam kesempitan Lo bocil

2023-05-14

3

DiNa Yuliana

DiNa Yuliana

pashaa mulai buciiiiinn 😅

2023-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tante & Bocil
2 2. King-Kong
3 3. Sepatu Baja
4 4. Brondong
5 5. Brondong Tajir
6 6. Tante Cantik
7 7. Panggil Sayang
8 8. Mengundurkan Diri
9 9. Tasyakuran
10 10. Pembuang Sial
11 11. Kekasih Baru
12 12. Penasaran
13 13. Belanja
14 14. Gulma
15 15. Aneh
16 16. Curiga
17 17. Mabuk
18 18. Mempunyai Peluang
19 19. Penguntit
20 20. Kopi Panas
21 21. Khawatir
22 22. Mantan Kekasih
23 23. Tidak Pantas
24 24. Bukan Siapa-Siapa
25 25. Kesempatan
26 26. Mencari Cara
27 27. Berubah-ubah
28 28. Merasa Aneh
29 29. Salah Paham
30 30. Calon Suami
31 31. Menemani Pasha
32 32. Dihipnotis
33 33. Masa Lalu
34 34. Sangat Jorok
35 35. Pasha Kemana?
36 36. Tante Cantik
37 37. Posesif
38 38. Ditelan Bumi
39 39. Bersama Tatia
40 40. Alasan Pasha
41 41. Dimana Era
42 42. Pulang
43 43. Berita Murahan
44 44. Alaways In My Head
45 45. Bukan Adiknya
46 46. Semakin Yakin
47 47. My King
48 48. Hukuman
49 49. Berbelanja
50 50. Makan Malam Berdua
51 51. Bekal Untuk Pasha
52 52. Kecewa
53 53. Menjerat Era
54 54. Semakin Kacau
55 55. Saling Percaya
56 56. Tidak Tenang
57 57. Berubah Haluan
58 58. Hanya Terobsesi
59 59. Pelukan
60 60. Janji
61 61. Si Perawan Tua
62 62. Tanpa Permisi
63 63. Tamparan
64 64. Semakin Besar
65 65. Hubungan Baik
66 66. Ancaman Pasha
67 67. Tetaplah Bersamaku
68 68. Dengan Istimewa
69 69. Asyik Ghibah
70 70. Tidak Tahu Diri
71 71. Sarapan Bersama
72 72. Kemping
73 73. Takut
74 74. Aktivitas Fisik
75 75. Surat Resign
76 76. Salah Paham
77 77. Kang Gombal
78 78. Ingin Menikahimu
79 79. Gathering
80 80. Tersesat
81 81. Sad Ending
82 82. Pergi
83 83. Makhluk Expired
84 84. Dingin Tak Tersentuh
85 85. Harapan Palsu
86 86. Pria Yang Aneh
87 87. Menjemput Rayyan
88 88. Sangat Tulus
89 89. Anti Wanita
90 90. Kabar Baik
91 91. Menghindar
92 92. Tiba-tiba Kacau
93 93. Terjungkal
94 94. Babak Belur
95 95. Memaafkan
96 96. Menghindarinya
97 97. Pembunuh
98 98. Berhenti Berdetak
99 99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100 100. Harus Berpisah
101 101. Ketakutan
102 102. Suami Bocil
103 103. Perpisahan
104 104. Tantrum
105 105. Selamat Malam Suamiku
106 106. Babak Kedua
107 107. Makanan Favorit
108 108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109 109. Pesta Pernikahan
110 110. Wanita Asing
111 111. Jam Rawan
112 112. Minta Lollipop
113 113. Mengejar Serena
114 114. Sekali Lagi
115 S2. (115) Menikahimu
116 S2. (116) Belum Kenalan
117 S2 (117) Sangat Yakin
118 S2 (118) Sebagai Korban
119 S2 (119) Hidup Bebas
120 S2 (120) Selembar Roti Tawar
121 S2 (121) Salah Tingkah
122 S2 (122) Tetap Waspada
123 S2 (123) Perhatian Kecil
124 S2 (124) Pria Yang Cerewet
125 S2 (125) Menghitung Hari
126 S2 (126) Tidak Rela
127 S2 (127) Bernasib Sama
128 S2 (128) Seribu Satu Cara
129 S2 (129) Berpelukan
130 S2 (130) Menidurkanmu
131 S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132 S2 (132) Benda Lunglai
133 S2 (133) Energi Positif
134 S2 (134) Semakin Emosi
135 S2 (135) Kemarahan Era
136 S2 (136) Membunuh Rayyan
137 S2 (137) Akan Berakhir
138 S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139 S2 (139) THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
1. Tante & Bocil
2
2. King-Kong
3
3. Sepatu Baja
4
4. Brondong
5
5. Brondong Tajir
6
6. Tante Cantik
7
7. Panggil Sayang
8
8. Mengundurkan Diri
9
9. Tasyakuran
10
10. Pembuang Sial
11
11. Kekasih Baru
12
12. Penasaran
13
13. Belanja
14
14. Gulma
15
15. Aneh
16
16. Curiga
17
17. Mabuk
18
18. Mempunyai Peluang
19
19. Penguntit
20
20. Kopi Panas
21
21. Khawatir
22
22. Mantan Kekasih
23
23. Tidak Pantas
24
24. Bukan Siapa-Siapa
25
25. Kesempatan
26
26. Mencari Cara
27
27. Berubah-ubah
28
28. Merasa Aneh
29
29. Salah Paham
30
30. Calon Suami
31
31. Menemani Pasha
32
32. Dihipnotis
33
33. Masa Lalu
34
34. Sangat Jorok
35
35. Pasha Kemana?
36
36. Tante Cantik
37
37. Posesif
38
38. Ditelan Bumi
39
39. Bersama Tatia
40
40. Alasan Pasha
41
41. Dimana Era
42
42. Pulang
43
43. Berita Murahan
44
44. Alaways In My Head
45
45. Bukan Adiknya
46
46. Semakin Yakin
47
47. My King
48
48. Hukuman
49
49. Berbelanja
50
50. Makan Malam Berdua
51
51. Bekal Untuk Pasha
52
52. Kecewa
53
53. Menjerat Era
54
54. Semakin Kacau
55
55. Saling Percaya
56
56. Tidak Tenang
57
57. Berubah Haluan
58
58. Hanya Terobsesi
59
59. Pelukan
60
60. Janji
61
61. Si Perawan Tua
62
62. Tanpa Permisi
63
63. Tamparan
64
64. Semakin Besar
65
65. Hubungan Baik
66
66. Ancaman Pasha
67
67. Tetaplah Bersamaku
68
68. Dengan Istimewa
69
69. Asyik Ghibah
70
70. Tidak Tahu Diri
71
71. Sarapan Bersama
72
72. Kemping
73
73. Takut
74
74. Aktivitas Fisik
75
75. Surat Resign
76
76. Salah Paham
77
77. Kang Gombal
78
78. Ingin Menikahimu
79
79. Gathering
80
80. Tersesat
81
81. Sad Ending
82
82. Pergi
83
83. Makhluk Expired
84
84. Dingin Tak Tersentuh
85
85. Harapan Palsu
86
86. Pria Yang Aneh
87
87. Menjemput Rayyan
88
88. Sangat Tulus
89
89. Anti Wanita
90
90. Kabar Baik
91
91. Menghindar
92
92. Tiba-tiba Kacau
93
93. Terjungkal
94
94. Babak Belur
95
95. Memaafkan
96
96. Menghindarinya
97
97. Pembunuh
98
98. Berhenti Berdetak
99
99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100
100. Harus Berpisah
101
101. Ketakutan
102
102. Suami Bocil
103
103. Perpisahan
104
104. Tantrum
105
105. Selamat Malam Suamiku
106
106. Babak Kedua
107
107. Makanan Favorit
108
108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109
109. Pesta Pernikahan
110
110. Wanita Asing
111
111. Jam Rawan
112
112. Minta Lollipop
113
113. Mengejar Serena
114
114. Sekali Lagi
115
S2. (115) Menikahimu
116
S2. (116) Belum Kenalan
117
S2 (117) Sangat Yakin
118
S2 (118) Sebagai Korban
119
S2 (119) Hidup Bebas
120
S2 (120) Selembar Roti Tawar
121
S2 (121) Salah Tingkah
122
S2 (122) Tetap Waspada
123
S2 (123) Perhatian Kecil
124
S2 (124) Pria Yang Cerewet
125
S2 (125) Menghitung Hari
126
S2 (126) Tidak Rela
127
S2 (127) Bernasib Sama
128
S2 (128) Seribu Satu Cara
129
S2 (129) Berpelukan
130
S2 (130) Menidurkanmu
131
S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132
S2 (132) Benda Lunglai
133
S2 (133) Energi Positif
134
S2 (134) Semakin Emosi
135
S2 (135) Kemarahan Era
136
S2 (136) Membunuh Rayyan
137
S2 (137) Akan Berakhir
138
S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139
S2 (139) THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!