3. Sepatu Baja

Sebenarnya Era tidak begitu mengingat wajah laki-laki yang tadi pagi sempat cek cok dengannya akibat rebutan taksi. Namun mendengar panggilan “Tante” yang ditujukan kepadanya, Era pun langsung ingat.

Sedangkan Pasha sendiri tampak senyum-senyum tidak jelas saat dipertemukan kembali dengan wanita dewasa yang tadi pagi ia temui secara tidak sengaja.

Era tidak ingin berdebat ataupun menggubris panggilan Pasha. Apalagi sekarang sudah ada di kantor. dia harus jaga wibawa, dan juga tidak ingin tahu banyak kenapa bocil yang ia temui pagi tadi ada kantor ini. jadi Era melanjutkan langkahnya begitu saja tanpa mempedulikan Pasha.

“Dasar Tante-Tante aneh!” umpat Pasha saat melihat Era berjalan melewatinya begitu saja. sedangkan Era sendiri yang mendengar samar-samar umpatan Pasha juga tidak peduli.

***

Jam pulang kantor tiba. Era segera membereskan beberapa pekerjaannya yang sudah selesai. sedangkan yang belum selesai, akan ia lanjutkan besok.

Era teringat kalau hari ini ia berkerja tidak bawa mobilnya sendiri. Dan pulangnya akan nebeng dengan Tatia. Lalu ia segera menghubungi temannya itu agar menunggunya di lobby kantor.

Kini Era sudah menghampiri Tatia yang sudah menunggunya di Lobby. Kemudian mereka berdua segera keluar. Namun Era bingung karena Tatia tidak menuju basement, melainkan langsung menuju keluar kantor ke arah jalan.

“Memangnya kamu parkir di mana, Tia?”

“Hari ini aku juga nggak bawa mobil. Aku dijemput suamiku. Maklumlah, lagi hamil muda, nggak dibolehin dulu sama Pak Su untuk nyetir sendiri.” Jawab Tatia sambil mengusap perutnya yang masih rata.

Era sangat terkejut sekaligus bahagia saat mendengar kalau teman kantor sekaligus sahabatnya itu sedang hamil muda. Setelah empat tahun menikah, akhirnya Tatia sudah diberi kepercayaan untuk menjadi orang tua.

“Waahh…. Selamat ya Tia! Aku sangat senang mendengarnya.” Era memeluk Tatia.

“Terima kasih banyak, Juleha! Aku doa’in semoga kamu cepat nyusul!”

“Gila kamu! Masak doa’in aku cepat nyusul hamil. Amit-amit deh!” protes Era.

Tatia yang menyadari kesalahan ucapannya hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil nyengir kuda.

“Tapi, lebih baik aku pulang naik taksi saja deh. Nggak enak ganggu momen romantis kalian berdua. Yang ada nanti aku jadi obat nyamuk dong.”

“Eh, beneran. Nggak apa-apa. Janji deh nggak bakal ngumbar kemesraan di depan kamu. Tapi di belakang kamu. Hehehe….!”

Era langsung menjitak kepaa Tatia. Namun tak lama kemudian ada sebuah mobil yang berhenti tepat di samping Era dan Tatia. Siapa lagi kalau bukan Gala. Pria itu mengajak Era untuk pulang bersama. Karena Gala melihat suami Tatia sudah menunggunya di depan.

“Maaf, Gal! kamu pulang saja dulu. kita mau jalan bareng karena ngerayain kehamilan Tatia.” Tolak Era dengan halus.

“Wah, benarkah? Kalau begitu aku boleh ikut nggak? Jadi nanti kamu satu mobil saja sama aku, Juleha.”

“Mampus!” batin Era. Dia bingung mencari alasan apa lagi agar Gala tidak ikut dengannya.

“Begini, Gal. lain kalai saja ya, dirayain sama teman-teman lainnya. Karena khusus hari ini Juleha yang akan nraktir aku sama suamiku. Dan restonya sudah dibooking sejak tadi siang, khusus untuk tiga orang saja. kamu tahu sendiri kan kalau sekarang tanggal tua. Duit Juleha sudah menipis.”

Era membelalakkan matanya setelah mendengar Tatia menjatuhkan harga dirinya di depan Gala. Tidak. Bukan karena ia juga menaruh simpati pada pria itu. di depan siapapun dia akan malu jika harga dirinya sengaja dijatuhkan oleh sahabatnya sendiri. Mengingat posisinya sebagai kepala HRD, tentu saja Era tidak pernah kekurangan uang. Apalagi dia hanya hidup sendiri.

Sedangkan Gala sendiri tampak terdiam sejenak. Dia mau menawarkan diri untuk membayar pesanan makanan tapi keadaannya juga sama seperti Era. Apalagi tanggal tua seperti ini. cicilan mobilnya juga sudah jatuh tempo seminggu.

“Ya sudah nggak apa-apa. Lain kali saja. tapi aku yang traktir ya? Ini juga sebenarnya aku buru-buru mau jemput adikku.” Bohong Gala.

“Oh ya silakan! Lain kali aku tagih janji kamu traktir kita ya, Gal!” seru Tatia dengan senyum kaku.

Tin tin tin

Gala segera melajukan mobilnya saat mendengar suara klakson di belakangnya. Era sendiri tampak lega setelah melihat Gala pergi. Namun kini tatapannya tajam tertuju pada Tatia.

Pltak

“Aduhh! Apa-apaan sih kamu, Leha? Udah ah, kamu jadi nebeng nggak? Tuh suamiku sudah nunggu dari tadi.”

“Kamu ini yang apa-apaan? Tega sekali menjatuhkan harga diriku di depan Gala.”

“Ciee… ada yang malu nih yee harga dirinya di jatuhin di depan si Crush.” Ledek Tatia.

“Sudah sana pergi! Aku mau naik taksi saja.” ujar Era lalu pergi begitu saja meninggalkan sahabatnya.

*

Gara-gara sempat cek-cok dengan Tatia, sampai saat ini Era masih berdiri di depan halte tak jauh dari kantornya untuk mencari taksi. Waktu juga sudah hampir petang. Tumben sekali di jalanan umum seperti ini tidak ada satu pun taksi yang melintas. Serasa melengkapi penderitaan Era yang sedari pagi sudah menemui sial.

Mau mencari taksi online pun baterai ponselnya habis. Alhasil Era terpaksa duduk sambil mengamati dari jauh kalau saja ada taksi melintas.

“Mana perut sudah lapar lagi. haduuhhh ada-ada saja. hari apa sih ini tadi? sepertinya aku harus adain tasyakuran deh setelah ini, untuk buang sial.” Gerutunya dengan kesal.

Tin tin tin

“Siapa lagi nih mobil yang berhenti?” batin Era saat ada mobil berhenti di depan halte. Karena Era sama sekali tidak mengenali mobil itu.

“Hai, Tante? Mau aku antar pulang nggak? Itung-itung aku balas budi masalah tadi pagi.”

Era sangat terkejut saat mendengar suara laki-laki yang telah membuatnya sial. Pasha sendiri memang baru pulang dari kantor. tadi dia menunggu sopir untuk mengatar mobilnya ke kantor. dia tidak ingin dijemput ataupun naik taksi lagi.

Era mendekati mobil Pasha seolah menerima ajakan Pasha. Laki-laki itu pun terlihat senang karena Era pasti menerima tawarannya. Apalagi mobilnya sangat bagus.

“Heh, bocil! Gak sudi aku naik mobil kamu ini. gara-gara kamu, hariku menjadi sial. Sudah sana cepat pergi. Atau kamu mau mobil mulusmu ini kena hantam sepatu bajaku ini?” ancam Era sambil melepas sepatunya.

Pasha pun bergidik ngeri melihat kegalakan Era. Dia segera menutup kaca jendelanya, dan segera melajukan mobilnya meninggalkan Era.

Era tampak menghembuskan pelan nafasnya. Dia mencoba mengontrol emosinya. Berharap hari ini cukup ia mendapatkan kesialan. Jangan sampai berlanjut sampai nanti malam atau hari-hari selanjutnya.

“Ah itu ada taksi.” Gumamnya senang.

Tak lama kemudian taksi itu berhenti dan siap mengantar Era pulang ke rumahnya. Bahkan Era sempat mampir ke resto sebentar untuk membeli makan sekalian. Karena waktu sudah malam, jadi tidak mungkin lagi dia keluar rumah untuk beli makan. Apalagi stok bahan makanannya juga sudah habis.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ERA BLM TAU AZA TU BOCIL CLON CEO NYA YG BARU

2023-10-07

0

Nayla Ujji ...

Nayla Ujji ...

"tanteu'.. 😆😆
sabar ya... Era

2023-06-18

3

S

S

Lah.. gimana cetitanya si Pasha bisa jatuh cintrong ama emak lampir 😄

2023-06-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Tante & Bocil
2 2. King-Kong
3 3. Sepatu Baja
4 4. Brondong
5 5. Brondong Tajir
6 6. Tante Cantik
7 7. Panggil Sayang
8 8. Mengundurkan Diri
9 9. Tasyakuran
10 10. Pembuang Sial
11 11. Kekasih Baru
12 12. Penasaran
13 13. Belanja
14 14. Gulma
15 15. Aneh
16 16. Curiga
17 17. Mabuk
18 18. Mempunyai Peluang
19 19. Penguntit
20 20. Kopi Panas
21 21. Khawatir
22 22. Mantan Kekasih
23 23. Tidak Pantas
24 24. Bukan Siapa-Siapa
25 25. Kesempatan
26 26. Mencari Cara
27 27. Berubah-ubah
28 28. Merasa Aneh
29 29. Salah Paham
30 30. Calon Suami
31 31. Menemani Pasha
32 32. Dihipnotis
33 33. Masa Lalu
34 34. Sangat Jorok
35 35. Pasha Kemana?
36 36. Tante Cantik
37 37. Posesif
38 38. Ditelan Bumi
39 39. Bersama Tatia
40 40. Alasan Pasha
41 41. Dimana Era
42 42. Pulang
43 43. Berita Murahan
44 44. Alaways In My Head
45 45. Bukan Adiknya
46 46. Semakin Yakin
47 47. My King
48 48. Hukuman
49 49. Berbelanja
50 50. Makan Malam Berdua
51 51. Bekal Untuk Pasha
52 52. Kecewa
53 53. Menjerat Era
54 54. Semakin Kacau
55 55. Saling Percaya
56 56. Tidak Tenang
57 57. Berubah Haluan
58 58. Hanya Terobsesi
59 59. Pelukan
60 60. Janji
61 61. Si Perawan Tua
62 62. Tanpa Permisi
63 63. Tamparan
64 64. Semakin Besar
65 65. Hubungan Baik
66 66. Ancaman Pasha
67 67. Tetaplah Bersamaku
68 68. Dengan Istimewa
69 69. Asyik Ghibah
70 70. Tidak Tahu Diri
71 71. Sarapan Bersama
72 72. Kemping
73 73. Takut
74 74. Aktivitas Fisik
75 75. Surat Resign
76 76. Salah Paham
77 77. Kang Gombal
78 78. Ingin Menikahimu
79 79. Gathering
80 80. Tersesat
81 81. Sad Ending
82 82. Pergi
83 83. Makhluk Expired
84 84. Dingin Tak Tersentuh
85 85. Harapan Palsu
86 86. Pria Yang Aneh
87 87. Menjemput Rayyan
88 88. Sangat Tulus
89 89. Anti Wanita
90 90. Kabar Baik
91 91. Menghindar
92 92. Tiba-tiba Kacau
93 93. Terjungkal
94 94. Babak Belur
95 95. Memaafkan
96 96. Menghindarinya
97 97. Pembunuh
98 98. Berhenti Berdetak
99 99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100 100. Harus Berpisah
101 101. Ketakutan
102 102. Suami Bocil
103 103. Perpisahan
104 104. Tantrum
105 105. Selamat Malam Suamiku
106 106. Babak Kedua
107 107. Makanan Favorit
108 108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109 109. Pesta Pernikahan
110 110. Wanita Asing
111 111. Jam Rawan
112 112. Minta Lollipop
113 113. Mengejar Serena
114 114. Sekali Lagi
115 S2. (115) Menikahimu
116 S2. (116) Belum Kenalan
117 S2 (117) Sangat Yakin
118 S2 (118) Sebagai Korban
119 S2 (119) Hidup Bebas
120 S2 (120) Selembar Roti Tawar
121 S2 (121) Salah Tingkah
122 S2 (122) Tetap Waspada
123 S2 (123) Perhatian Kecil
124 S2 (124) Pria Yang Cerewet
125 S2 (125) Menghitung Hari
126 S2 (126) Tidak Rela
127 S2 (127) Bernasib Sama
128 S2 (128) Seribu Satu Cara
129 S2 (129) Berpelukan
130 S2 (130) Menidurkanmu
131 S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132 S2 (132) Benda Lunglai
133 S2 (133) Energi Positif
134 S2 (134) Semakin Emosi
135 S2 (135) Kemarahan Era
136 S2 (136) Membunuh Rayyan
137 S2 (137) Akan Berakhir
138 S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139 S2 (139) THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
1. Tante & Bocil
2
2. King-Kong
3
3. Sepatu Baja
4
4. Brondong
5
5. Brondong Tajir
6
6. Tante Cantik
7
7. Panggil Sayang
8
8. Mengundurkan Diri
9
9. Tasyakuran
10
10. Pembuang Sial
11
11. Kekasih Baru
12
12. Penasaran
13
13. Belanja
14
14. Gulma
15
15. Aneh
16
16. Curiga
17
17. Mabuk
18
18. Mempunyai Peluang
19
19. Penguntit
20
20. Kopi Panas
21
21. Khawatir
22
22. Mantan Kekasih
23
23. Tidak Pantas
24
24. Bukan Siapa-Siapa
25
25. Kesempatan
26
26. Mencari Cara
27
27. Berubah-ubah
28
28. Merasa Aneh
29
29. Salah Paham
30
30. Calon Suami
31
31. Menemani Pasha
32
32. Dihipnotis
33
33. Masa Lalu
34
34. Sangat Jorok
35
35. Pasha Kemana?
36
36. Tante Cantik
37
37. Posesif
38
38. Ditelan Bumi
39
39. Bersama Tatia
40
40. Alasan Pasha
41
41. Dimana Era
42
42. Pulang
43
43. Berita Murahan
44
44. Alaways In My Head
45
45. Bukan Adiknya
46
46. Semakin Yakin
47
47. My King
48
48. Hukuman
49
49. Berbelanja
50
50. Makan Malam Berdua
51
51. Bekal Untuk Pasha
52
52. Kecewa
53
53. Menjerat Era
54
54. Semakin Kacau
55
55. Saling Percaya
56
56. Tidak Tenang
57
57. Berubah Haluan
58
58. Hanya Terobsesi
59
59. Pelukan
60
60. Janji
61
61. Si Perawan Tua
62
62. Tanpa Permisi
63
63. Tamparan
64
64. Semakin Besar
65
65. Hubungan Baik
66
66. Ancaman Pasha
67
67. Tetaplah Bersamaku
68
68. Dengan Istimewa
69
69. Asyik Ghibah
70
70. Tidak Tahu Diri
71
71. Sarapan Bersama
72
72. Kemping
73
73. Takut
74
74. Aktivitas Fisik
75
75. Surat Resign
76
76. Salah Paham
77
77. Kang Gombal
78
78. Ingin Menikahimu
79
79. Gathering
80
80. Tersesat
81
81. Sad Ending
82
82. Pergi
83
83. Makhluk Expired
84
84. Dingin Tak Tersentuh
85
85. Harapan Palsu
86
86. Pria Yang Aneh
87
87. Menjemput Rayyan
88
88. Sangat Tulus
89
89. Anti Wanita
90
90. Kabar Baik
91
91. Menghindar
92
92. Tiba-tiba Kacau
93
93. Terjungkal
94
94. Babak Belur
95
95. Memaafkan
96
96. Menghindarinya
97
97. Pembunuh
98
98. Berhenti Berdetak
99
99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100
100. Harus Berpisah
101
101. Ketakutan
102
102. Suami Bocil
103
103. Perpisahan
104
104. Tantrum
105
105. Selamat Malam Suamiku
106
106. Babak Kedua
107
107. Makanan Favorit
108
108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109
109. Pesta Pernikahan
110
110. Wanita Asing
111
111. Jam Rawan
112
112. Minta Lollipop
113
113. Mengejar Serena
114
114. Sekali Lagi
115
S2. (115) Menikahimu
116
S2. (116) Belum Kenalan
117
S2 (117) Sangat Yakin
118
S2 (118) Sebagai Korban
119
S2 (119) Hidup Bebas
120
S2 (120) Selembar Roti Tawar
121
S2 (121) Salah Tingkah
122
S2 (122) Tetap Waspada
123
S2 (123) Perhatian Kecil
124
S2 (124) Pria Yang Cerewet
125
S2 (125) Menghitung Hari
126
S2 (126) Tidak Rela
127
S2 (127) Bernasib Sama
128
S2 (128) Seribu Satu Cara
129
S2 (129) Berpelukan
130
S2 (130) Menidurkanmu
131
S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132
S2 (132) Benda Lunglai
133
S2 (133) Energi Positif
134
S2 (134) Semakin Emosi
135
S2 (135) Kemarahan Era
136
S2 (136) Membunuh Rayyan
137
S2 (137) Akan Berakhir
138
S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139
S2 (139) THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!