Pasha memang tadi pagi-pagi sekali sudah bangun dan langsung menuju dapur. Kebetulan ia melihat Mamanya sedang masak sup ayam. Padahal ia memang ingin membelikan Era sup ayam untuk meredakan pusing setelah semalam mabuk. Jadilah ia minta sup buatan Mamanya untuk dikirimkan pada Era.
Pasha juga tidak minta secara langsung pada Mamanya. Daripada mendapat banyak pertanyaan, dia malas menjawabnya. Akhirnya ia meminta bantuan pembantunya untuk mengambilkan sup itu tanpa sepengetahuan Mamanya. Setelah itu baru lah ia bawa ke rumah Era dengan meminta bantuan seorang kurir.
***
Era langsung menuju meja makan dan menyajikan sup ayam yang masih hangat itu. memang kepalanya masih sedikit pusing setelah semalam mencicipi minuman beralkohol. Era sudah bersumpah pada dirinya sendiri kalau ia tidak akan lagi minum minuman beralkohol itu.
“Hmmm…. Baunya sangat enak. Pasti rasanya juga tak kalah enak.” Gumamnya sambil mencium aroma dari sup yang masih hangat itu.
Era segera menyendok sup ayam itu. dari satu suapan saja dia bisa merasakan rasa nikmatnya yang sangat menggugah selera. Tak ingin menunda lagi, dia kembali menyuap sup itu lagi. bahkan ia seperti orang kelaparan saat menyantap sup itu. hingga akhirnya tanpa sadar mangkoknya sudah bersih tak bersisa.
“Yahh… kok habis sih? Nanggung banget yang ngasih sup nggak sekalian satu panci saja.” gerutunya, lalu ia bersendawa.
Hhhaaaiikkk….
Padahal Pasha sengaja mengirim sup itu tidak banyak karena hanya untuk menghilangkan rasa pusing Era. Dia juga tidak berani ambil banyak, yang ada nanti dicurigai oleh Mamanya kalau sup buatannya habis sebelum dimakan keluarganya. Kalau seperti ini bukan Pasha yang pelit, tapi Era yang rakus.
Setelah menikmati semangkok sup ayam itu, Era benar-benar merasa tubuhnya lebih enakan. Sudah tidak pusing lagi. namun ada satu hal yang masih membekas diingatannya, sekalian di bibirnya. yaitu tentang mimpi ciumannya semalam.
Era sampai masuk ke dalam kamarnya lagi dan berdiri di depan cermin. Dia memegangi bibirnya sendiri sambil membayangkan mimpinya semalam.
“Kenapa juga sih semalam aku waktu mimpi ciumannya sambil merem. Kalau buka mata kan aku bisa lihat wajah pria yang menciumku. Bisa jadi pangeran itu adalah jodoh yang akan dikirim Tuhan untukku.” Gumamnya sambil terus memegangi bibirnya.
Era masih menatap pantulan dirinya di depan cermin. Lebih tepatnya masih melihat bibirnya sendiri. Jujur saja, ciuman yang baru pertama kali ia rasakan dan sayangnya itu terjadi di alam mimpi, membuat Era masih terbayang-bayang sisa rasa nikmatnya.
“Ahh… kenapa aku semalam tidak membalas ciumannya? Padahal dari film yang sering aku lihat kan terlihat sangat mudah sekali membalas ciuman. Bodohhhh banget sih!”
Ya, memang Era sering lihat film western di mana selalu ada beberapa adegan ciuman. Dan menurut Era sangat mudah membalas ciuman itu jika dibayangkan saja. mungkin semalam dalam mimpinya juga ia tidak sempat mengingat teknik ciuman yang sering ia lihat. Jadi kesannya dia sangat pasif.
“Gilaaa!!! Kenapa sampai nggak bisa lupa. Sudah Era! Ini hanya mimpi.” Gumamnya sambil menepuk-nepuk kepalanya sendiri.
**
Hari ini Era libur. Jadi ia memilih untuk di rumah saja. karena memang tidak ada kegiatan lain setelah pesta reuni semalam.
Era hanya rebahan saja seharian. Hanya siangnya saja ia keluar sebentar untuk membeli makan. Entah kenapa hari ini juga penyakit malasnya datang. biasanya sedari bangun tidur ia sudah masak untuk dirinya sendiri. Namun hari ini dia memilih membeli makan di luar. Terlebih setelah tadi pagi sudah makan sup ayam dari pemberian orang misterius.
Sore harinya Era sudah tidak rebahan lagi. namun kini dia sudah duduk di depan layar tv. Dia juga sambil memegang ponselnya untuk melihat keseruan acara pesta reuni semalam.
“Ternyata teman-temanku juga masih sama seperti dulu. kocak-kocak semua.” Era menatap beberapa tangkapan foto keseruannya bersama teman-temannya semalam.
Di media sosialnya Era juga ditandai oleh salah satu temanya yang sebagai selebgram. Jari jemari Era terus bergerak menggulir akun medsos temannya yang seorang selebgram itu. tanpa sengaja dia juga melihat beberapa orang yang berteman dengan selebgram tersebut. Dan Era melihat akun dari seseorang yang ia kenali dari foto profilnya. Bahkan orang itu sempat memberikan like atas foto yang diunggah temannya itu di mana dirinya ditandai.
“Pasha is King” Era membaca nama akun tersebut dan meng’klik foto profilnya.
“Lah, ini kan Ceo bocil itu. oo ternyata dia berteman dengan Andrew.”
Era pun sangat penasaran dengan akun milik Pasha. beruntungnya akun tersebut tidak dikunci. Jadi ia bebas melihat apa saja yang sering Pasha posting.
Dalam akun Pasha memang pria itu mempunyai banyak pengikut. Namun ia jarang sekali mengunggah foto. Jadi Pasha bukan kategori pria narsis yang suka tebar pesona. Hanya ada beberapa story saja yang ia kumpulkan jadi beberapa folder. Karena penasaran, Era pun penasaran dengan instastory Pasha. dia berpikir kalau Pasha tidak akan melihatnya karena bissa saja story yang dia buat sudah lama.
Klik
Eraa melihat instastory Pasha yang diposting belum ada dua puluh empat jam. Tepatnya semalam. Itu pun ia ditandai oleh seseorang. Story di mana Pasha sedang makan malam di sebuah restoran hotel yang sama di mana semalam ia mengadakan pesta reuni. Namun yang membuat Era terkejut bukan tentang di mana dan dengan siapa Pasha makan malam. melainkan waktu di instastory itu. kalau belum sampai dua puluh empat jam, itu artinya Pasha mengetahui siapa saja yang melihatnya.
“Tidak!! Semoga dia tidak lihat.” Era menjadi cemas sendiri dna kini bingung, bagaimana jika Pasha tahu. Pria bocah itu pasti besar kepala.
***
Benar saja. di waktu yang sama, Pasha sedang bersantai di rumahnya, dia iseng membuka akun medsosnya. Ia melihat kalau Yeslin menandai akunnya saat makan malam semalam.
Awalnya Pasha ingin cuek. namun tiba-tiba saja ia penasaran, siapa saja yang melihat instastory itu. walaupun dia mempunyai banyak pengikut. Tapi tak sedikt juga yang menjadi penggemarnya.
“Joelle.Era” gumam Pasha.
“Sepertinya tidak asing dengan nama ini.” batinnya karena memang dia merasa aneh dengan akun itu.
Pasha pun mengklik profil itu, tapi sayangnya dikunci. Jadi ia tidak bisa melihat beberapa postingan fotonya. Sedangkan profilnya bukan foto Era, melainkan foto mobil.
“Siapa tahu aku kenal sama mobilnya.” Gumamnya lagi.
Benar saja. saat Pasha menahan lama foto profil tersebut, dia bisa melihat jelas foto mobil yang sangat tidak asing. Bahkan semalam ia yang mengemudikan mobil itu. Mobil siapa lagi kalau bukan mobil Era.
“Ternyata kamu juga seorang penguntit.” Gumam Pasha sambil tersenyum jahil.
Pasha pun jadi ingat apa yang dia lakukan semalam pada Era. Lalu tanpa sadar ia memegangi bibirnya.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Jana
bentar lagi pasti dibikinin sepanci sm mm mertua era tenang aja pokok km mau sm bocil 🤭🤭
2023-06-28
2
Cahyani Sutopo
sesama penguntit dilarang saling mendahului😂😂😂😂
2023-05-14
2
Ana
Sama-sama penguntit hahaha 😂
2023-05-11
0