“Bersikaplah professional!” kali ini Pasha yang bicara.
Yeslin melirik Era dengan tatapan malas. Sebenarnya, tanpa harus mengikuti proses interview, Yeslin sudah positif diterima bekerja di perusahaan ini. hanya saja, ia harus mengikuti prosedur yang berlaku.
Ya, jauh-jauh hari Yeslin sudah mengetahui kalau perusahaan Pasha akan mengadakan perekrutan karyawan baru. Dia juga sudah tahu kalau Pasha akan kembali dan menjabat sebagai Ceo di perusahaan ini. akhirnya Yeslin yang semula bekerja di perusahaan Omnya, yang tak lain suami dari Queen pun mengajukan resign dan ingin bekerja di perusahaan Pasha.
Kini Yeslin sudah duduk manis di hadapan Era dan Pasha. Era mulai mengajukan beberapa pertanyaan pada Yeslin. Perempuan yang seusia dengan Pasha itu menurut Era sama sekali tidak layak untuk diterima bekerja di perusahaan ini. bagaimana tidak, pertanyaan yang dilayangkan oleh Era dijawab dengan tidak logis oleh Yeslin.
“Anda sudah tahu bukan, bagaimana perkembangan perusahaan ini yang setiap tahun mengalami peningkatan yang signifikan? Itu karena semua karyawannya memiliki SDM yang tinggi dan berkualitas. Bekerja di sini, semua karyawan dituntut untuk multitasking.”
“Baik, saya sudah tahu semuanya.”
“Silakan, anda bisa keluar sekarang juga. dan mohon ditunggu untuk hasilnya!” pungkas Era yang sudah cukup malas untuk melanjutkan interview itu.
Yeslin tersenyum ke arah Pasha sebelum keluar. Tapi tidak pada Era.
Setelah Yeslin keluar, Era berunding sebentar dengan Tatia. Tapi tidak dengan Pasha. Karena memang dia tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan hasil seleksi interview tadi.
“Untuk calon pekerja atas nama Yeslin, tolong diterima sebagai karyawan di perusahaan ini.” ucap Pasha tiba-tiba.
Era dan Tatia terkejut mendengarnya. Paadahal mereka berdua sudah berunding dan memang hasil dari interview tadi Yeslin sama sekali tidak masuk dalam kategori. Apalagi sikapnya yang sok, membuat Era bisa melihat langsung bagaimana cara kerja dia ke depan nantinya.
“Dan, beri dia posisi sebagai sekretaris pembantu.” Lanjut Pasha dan segera keluar dari ruangan itu tanpa melihat ataupun menunggu bagaimana reaksi Era.
Jujur saja Pasha juga sebenarnya tidak menghendaki Yeslin bekerja di perusahaannya. Semua itu karena kakak iparnya sendiri yang memintanya. Falan sedikit memaksa pada Pasha agar menerima Yeslin, sekalian agar Yeslin bisa bekerja dengan sungguh-sungguh. Akhirnya Pasha juga tidak punya pilihan lain, sekaligus tidak berani menolak permintaan kakak iparnya.
Waktu pun bergulir cepat. Era sudah memutuskan siapa saja yang akan diterima bekerja di perusahaan ini. dia juga menyampaikan permintaan maaf kepada calon pelamar yang tidak diterima, karena banyak sekali faktor yang perlu dipertimbangkan.
Yeslin yang sudah tahu pasti kalau dirinya diterima, perempuan itu tampak senang dan langsung menuju ruangan Pasha. Sedangkan Era melirik ke arah Tatia dengan memutar bola matanya malas.
“Biarlah, Leha! Kalau dia buat ulah, bos yang tanggung jawab.” Ucap Tatia menenangkan Era.
Era yang selaku kepala HRD, otomatis dia lah yang bertanggung jawab penuh atas kinerja semua karyawan. Dan saat interview tadi, dia sudah mengetahui tentang Yeslin, otomatis ke depannya Era akan banyak menemui masalah dengan perempuan itu. dan secara tidak langsung, dia juga berurusan dengan Pasha.
“Dah lah, ngga perlu dipikirkan sekarang.” ucap Era sambil meregangkan otot-ototnya.
**
Setelah pekerjaan hari ini cukup melelahkan, Era mencoba untuk merilekskan badannya. Kebetulan besoj weekend. Jadi dia bisa melakukan kegiatan yang menyenangkan untuk menghibur diri sebelum kembali melakukan rutinitasnya hari senin, yaitu menyambut para karyawan baru yang sudah diterima bekerja.
Era keluar dari ruangannya. Sesampainya di lobby, tanpa sengaja ia bertemu dengan Pasha yang hendak pulang juga. Pasha terlihat berjalan bersama Yeslin. Rupanya setelah interview selesai tadi, Yeslin tidak pulang dan memilih menemani Pasha.
Era melihat dengan jelas kalau Yeslin berjalan sambil menggandeng tangan Pasha. Dan hal itu sempat menarik perhatian beberapa karyawan yang kebetulan juga akan pulang. terlebih karyawan wanita yang sempat kecewa karena Ceo yang mereka idam-idamkan ternyata sudah memiliki tambatan hati. Namun tidak untuk Era. Dia sama sekali tidak peduli. Bahkan ia langsung menuju basement meninggalkan kehebohan karyawan lainnya yang sedang patah hati berjamaah.
“Jangan seperti ini!” Pasha melepas gandengan tangan Yeslin begitu mereka sampai basement.
“Kenapa sih, King? Aku hanya ingin memberitahu mereka kalau kamu milikku.” Ujar Yeslin percaya diri.
“Semua itu hanya ada dalam mimpi kamu. Dan ingat, aku menerima kamu kerja di sini karena Kak Falan. Cepat pulang sana! Bukankah kamu tadi bawa mobil sendiri?”
Setelah berkata seperti itu, Pasha segera masuk ke dalam mobilnya. Membiarkan Yeslin yang masih terlihat kesal. Yeslin pun segera menuju mobilnya. Dia pulang lebih dulu.
Pasha masih berdiam diri di dalam mobilnya. Dia tahu kalau sejak tadi Era juga ada di basement. Mungkin Era merasa nggak enak akan menjalankan mobilnya, sementara tepat di hadapannya ada dua orang yang tengah berdebat. Tapi Era juga tidak mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh Pasha dan Yeslin.
Setelah kondisi basement sepi, Pasha keluar dari mobilnya. Dia menghampiri mobil Era karena ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan perempuan itu.
Tuk tuk tuk
“Ada apa?” tanya Era setelah membuka kaca mobilnya.
“Bisa kita bicara sebentar?”
“Nggak bisa. Jam kantor sudah selesai. aku tidak mau membicarakan masalah pekerjaan.” Jawab Era dengan ketus.
“Apa kamu akan pergi berkencan dengan kekasihmu”
Era yang sejak tadi tatapannya lurus ke depan, kini menoleh ke arah Pasha. Dia benar-benar heran pada Ceo bocah itu yang terkesan ikut campur urusan pribadinya.
“Jelas dong! Bye!” jawab Era, dan segera menutup kaca mobilnya.
Pasha tampak mengepalkan tangannya setelah mobil Era keluar dari basement. Kenapa dia sangat jengkel sekali hari ini. bukan hanya pada Yeslin saja. tapi pada Era juga. Pasha masih tidak mengerti, kenapa sikapnya pada Era sangat berlebihan begini.
“Aku jadi penasaran. Bagaimana sebenarnya tipe pria yang menjadi kekasih Era? Apa lebih baik aku ikuti saja dia, ya?” gumam Pasha sambil berpikir.
Akhirnya Pasha mengikuti mobil Era yang belum jauh meninggalkan kantor. Era pasti akan pulang dulu ke rumahnya. Jadi sekalian saja Pasha mengikuti Era pulang. dia juga ingin tahu alamat rumah Era.
Setelah mempercepat laju kendaraannya, kini mobil Pasha sudah berada di belakang mobil Era. Dan mereka sudah memasuki kompleks perumahan. Tak lama kemudian, Era berhenti tepat di depan halaman rumahnya. Di sana sudah ada sebuah mobil yang terparkir, sepertinya menunggu kedatangan Era.
Pasha yang masih berada di dalam mobil dan berhenti tak jauh dari rumah Era, dia bisa melihat sendiri kalau ada seorang pria yang baru saja keluar dari mobil dan menghampiri Era.
“Bukankah dia juga karyawan satu divisi dengan Era? Apa pria itu yang menjadi kekasih Era?” gumam Pasha penasaran.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
DINA apriani
kebiasaan gk bs tegas .ya suruh ja yeslin kerja di tmpt Falan..gt ja susah..
2023-10-09
0
Cahyani Sutopo
pasti gala yg udah nunggu Era di depan rumahnya
2023-05-14
2
Neneng cinta
Kynya Gala yaaaaa?????
2023-05-06
2