Malam ini Era sudah tampil cantik dengan gaun simple yang menutupi tubuhnya. Tidak perlu pergi ke salon, Era merias wajahnya sendiri. Karena memang perempuan itu tida terbiasa dandan ke salon yang menurutnya akan membuat wajahnya tampak aneh. Alhasil dia merias wajahnya sendiri yang justru terlihat cantik natural.
Acara Reuni SMA yang diadakan oleh teman-teman alumni Era itu diselenggarakan di salah satu hotel berbintang. Kebetulan memang teman-teman Era tinggal di sekitar kota ini saja. mungkin hanya pekerjaan mereka saja yang di luar kota atau di luar negeri. ada juga yang ikut tinggal bersama di luar kota.
Era senang dengan acara reuni kali ini. karena acara tersebut hanya wajib dihadiri oleh siswa alumni saja, tanpa memperbolehkan mengajak suami, istri, atau anak mereka bagi yang sudah berkeluarga. kecuali yang sedang hamil, jelas anaknya dibawa. Dan alumni yang kebetulan menikah dengan sesama temannya. Jadi Era tidak merasa terbebani dengan pertanyaan dari teman-temannya kalau ia sendiri yang datang tanpa membawa pasangan. Mengingat teman-temannya yang usianya sudah kepala tiga, hanya dia saja, perempuan yang belum menikah. sedangkan teman laki-lakinya ada yang single bahkan ada yang duda. Namun di acara reuni kali ini sebelumnya sudah diultimatum untuk tidak saling membicarakan urusan pribadi masing-masing yang akan berujung pada kesenjangan sosial.
***
Malam ini Pasha mengahdiri acara makan malam yang diadakan oleh kedua orang tua Yeslin. Tidak hanya Pasha saja yang diundang, melainkan kedua orang tuanya juga. Queen dan suaminya tidak ikut hadir, karena akhir-akhir ini Queen sering mengalami kontraksi palsu.
Acara makan malam itu diadakan di hotel yang sama di mana Era mengadakan acara reuni bersama teman-temannya.
Pasha sama sekali tidak berminat dia acara makan malam ini. apalagi kedua orang tua Yeslin sempat menyinggung hubungannya dengan Yeslin. Pasha tidak memberi tanggapan apapun, karena memang sejak dulu hanya menganggap perempuan itu tidak lebih dari seorang teman.
Sedangkan Yeslin tampak sumringah sejak tadi karena bisa dekat dengan Pasha. memang dia bekerja di perusahaan milik orang tua Pasha dan Pasha sebagai Ceonya. Apalagi dia mendapat jabatan sebagai sekretaris pembantu. Namun Yeslin sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk berduaan dengan Pasha. bahkan dia sangat sulit mencari alasan untuk bisa masuk ke ruangan Ceo. Jadi, malam ini ia akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat bisa bersama Pasha.
Usai makan malam, kedua keluarga itu masih ngobrol santai. Pasha memilih sibuk dengan ponselnya, berselancar dengan sosial medianya. Dia hanya sesekali menjawab pertanyaan Yeslin yang tidak begitu penting.
Pasha terkejut saat melihat postingan seseorang sedang mengadakan acara pesta reuni di hotel ini. seseorang itu adalah salah satu selebgram di bidang otomotif yang diikuti oleh Pasha. yang membuat Pasha heran adalah di sana juga ada foto Era. Karena akun sosmed Era ditandai oleh selebgram tersebut. Lalu Pasha membaca caption yang ditulis oleh selebgram itu.
“Temu kangen alumni teman-teman alumni SMA Pelita Bangsa.”
Pasha sampai melihat detail foto Era yang bersama selebgram itu. Era tampak sangat cantik dengan gaun warna hijau sage yang tengah trend saat ini.
“Mau kemana, King?” tanya Mama Shanum saat Pasha tiba-tiba beranjak dari duduknya.
“Maaf semuanya. Pasha pamit ijin dulu karena ada urusan penting. Ma, Pa, nanti Pasha pulangnya naik taksi saja. permisi!”
“King, aku boleh ikut? Biar nanti pulangnya aku antar.” Seru Yeslin menghentikan langkah Pasha.
“Maaf. Tapi teman-temanku smeuanya laki-laki. Tidak baik jika kamu perempuan sendirian di sana.” Tolak Pasha dengan sopan. Dan hal itu membuat Yeslin besra kepala karena merasa seperti diistimewakan oleh Pasha.
***
Kini Pasha sudah memasuki tempat di mana acara reuni teman-teman Era diadakan. Pasha masuk begitu saja, walau acara itu khusus dihadiri oleh alumni SMA Pelita Bangsa. Karena sebagian dari mereka sibuk menikmati pesta itu.
Pasha memilih tempat duduk yang sedikit lebih jauh dari kerumunan Era dan teman-temannya. Bahkan sampai malam, acara itu tak kunjung selesai. walau satu per satu dari mereka ada yang memutuskan untuk pulang lebih dulu.
Pasha masih terus memperhatikan Era yang sedang bercengkrama dengan teman-temannya. Seteah itu ada salah satu teman Era datang dengan membawa botol minuman yang Pasha sangat hafal minuman apa itu.
Pria itu menuangkan minuman ke beberapa sloki, kemudian mereka bersulang bersama. Mereka semua berpesta sambil mabuk-mabukan dnegan iringan musik yang menyerupai diskotik.
Dari jauh Pasha memperhatikan Era yang mulai memegangi kepalanya. Dia sangat yakin kalau Era sudah mulai mabuk. Lalu tatapan Pasha tertuju pada seorang pria yang sedang tersenyum miring menatap Era. Perasaan Pasha pun semakin tidak enak. Hingga akhirnya Era memutuskan untuk pulang sebelum rasa pusing di kepalanya itu menyiksa.
Era berjalan keluar dari acara pesta itu sedikit sempoyongan sambil memegangi kepalanya. Namun ia berusaha menjaga kesadarannya agar bisa sampai rumah dengan selamat.
“Era!” seru seorang pria yang sejak tadi diam-diam mengikuti Era.
“Eh, Wil? Ada apa? Aku mau pulang dulu nih, gila Satria tadi ngasih minuman apaan, sampai kepalaku berputar-putar seperti ini.”
“Wajarlah, Ra. Namanya juga alkohol. Apa sebaiknya kamu aku antar saja? kamu bisa nyetir mobil sendirian saat sedang mabok begini?” tawar Willy semangat.
“Nggak ah. Aku bisa pulang sendiri. Nanti bisa-bisa aku dicincang istri kamu, hahaha….” Jawab Era sambil menahan rasa pusing yang semakin mendera.
Era pergi begitu saja meninggalkan Willy. Namun ternyata lengannya dicekal pria itu dan langsung ditarik begitu saja ke dalam pelukannya.
“Ayolah, Ra! Kita habiskan malam ini berdua,-“
Bugh
Arghhhh
Pasha sangat murka saat melihat dan mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Willu baru saja. Era sedang dalam bahaya, dia harus membawa pergi perempuan itu secepatnya.
“Hei berengsek! Siapa kau?” panggil Willy sambil memegangi temgkuknya akibat pukulan Pasha.
Pasha sama sekali tidak peduli. Dia segera pergi membawa Era keluar dari hotel ini sebelum bahaya menghampirinya.
“Kalau nggak terbiasa minum, jangan sekali-kali meminumnya. Jadi menyusahkan seperti ini kan?” gerutu Pasha sambil berjalan memapah Era.
Era sudah tidak bisa lihat lagi siapa orang yang sedang memapahnya itu. kepalanya terus berputar-putar dan ingin segera tidur saja.
Sesampainya di basement, Pasha membuka tas Era untuk mencari kunci mobilnya. Setelah menemukannya, Pasha pun membantu Era masuk dan dia akan mengatarnya pulang.
“Cepat antar aku pulang, Wil!” racau Era yang menganggap Pasha adalah Willy, temannya.
Pasha hanya mendengus kesal. Dia segera melajukan mobil Era.
“Ternyata begini ya rasanya mabok. Kepalaku jadi berputar-putar.” Era berbicara sendiri tanpa ada yang menimpalinya. Karena Pasha fokus dengan jalanan.
“Kenapa kamu nggak pulang sama cowok kamu saja?” tanya Pasha dengan tatapan masih lurus ke depan. Karena dalam postingan foto tadi Pasha juga melihat ada Gala di sana. Terlebih dengan ucapan Gala dan Era kemarin saat mereka berdua sedang janjian.
“Cowok? Hahaha… cowok mana lagi? aku masih jomblo tahu.”
Pasha terperanjat, sampai ia menepikan mobilnya di jalanan yang cukup sepi.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ida
oow,,,oow Si Leha ketahuan Jomblo🙈🤪
2023-06-28
1
Mimik Pribadi
Hahaa,,,Maboknya tante ternyata membawa berkah dan smangat baru buat bocil
2023-06-17
1
Cahyani Sutopo
jiaahhh mabok membawa berkah😂😂😂😂 gara2 mabok bocil jd tau kalo Tante selama ini bohong😂😂😂
2023-05-14
2