“Silakan duduk!”
Pasha tampak kesal dengan jawaban Era. Tapi memang tidak salah dengan apa yang dikatakan oleh Era baru saja. baiklah, untuk kali ini ia kalah dari wanita dewasa yang tengah duduk di hadapannya itu. tapi tidak untuk lain waktu. Apalagi Pasha sendiri sepertinya sangat tertarik untuk membuat kesal Era. Seperti saat pertama kali bertemu dulu. dia suka saja melihat wajah kesal Era sebelum kenal waktu itu.
Kini Era sudah duduk di kursi yang ada di hadapan Pasha. Sedangkan Pasha tampak membaca dengan teliti nama-nama karyawan di kantor pusat beserta hasil kinerjanya selama setahun terakhir ini.
Pasha melihat pekerjaan Era memang sangat bagus. Bahkan laporan itu tersusun sangat rapi. Data-data karyawan yang resign pun bisa dilihat secara langsung oleh Pasha tampak harus banyak bertanya pada Era. Namun kurang lengkap rasanya jika ia tidak membuat sesuatu yang beda pada kepala HRD ini.
“Apa anda yakin kalau semua data karyawan di kantor pusat ini sudah ada di dokumen ini?” tanya Pasha.
“Sangat yakin, Tuan. Saya sudah memasukkan semuanya.” Jawab Era dengan yakin.
“Tapi di sini saya tidak melihat data personal kepala HRD Apakah anda lupa?” tanya Pasha.
Memang Era sengaja tidak memasukkan data pribadinya. Bagi dia itu tidaklah penting. Karena dia juga mengira kalau Pasha hanya meminta data seluruh karyawan kecuali dirinya yang memang Pasha sudah mengetahuinya.
“Bagaimanapun juga anda juga karyawan di sini. ya meskipun jabatan anda cukup berpengaruh. Tapi hal itu tidak akan mengubah posisi anda yang sebagai karyawan.”
Entah mengapa mendengar ucapan Pasha baru saja membuat hati Era terusik. Dan benar dugaannya kalau Pasha adalah tipe orang yang suka berbuat semena-mena.
“Maaf, Tuan. Saya tidak bermaksud seperti itu. saya juga tidak lupa dengan posisi saya di sini yang hanya sebagai bawahan anda. sekarang juga saya akan ambil data pribadi saya. mohon ditunggu sebentar.” Jawab Era dan segera keluar dari ruangan Pasha.
Pasha mengusap kasar wajahnya setelah menyadari ucapannya baru saja terkesan merendahkan Era. Harusnya ia bersikap lebih sopan pada orang yang lebih tua dari dirinya.
Beberapa saat kemudian Era sudah kembali ke ruangan Pasha. Dia memberikan data pribadinya pada Pasha, dan Pasha pun langsung membacanya, karena dia sangat penasaran dengan Era.
Pasha sangat terkejut saat membaca data pribadi Era. Wanita yang benama lengkap Joelle Herera itu berusia dua puluh sembilan tahun dan masih single. Ingat, single belum pernah menikah.
“Apakah data pribadi anda ini juga sudah diupdate yang terbaru, Bu Era?”
Era yang ditanya seperti itu sama sekali tidak mengerti. Memangnya kenapa? Ada apa dengan data itu. karena data itu sejak pertama kali ia masuk di perusahaan ini tetap sama. Hanya usia saja yang berubah.
“Tentu saja? data itu sama dengan data karyawan lainnya yang sudah diupadate terbaru.”
“Oh. Nggak apa-apa. Ya sudah, anda bisa keluar sekarang juga. terima kasih banyak atas waktunya.”
Setelah Era keluar dari ruangan Pasha, laki-laki itu masih setia memegang data dokumen berisi data pribadi Era. Jujur saja Pasha masih tidak menyangka kalau Era masih single. Padahal wanita itu cantik dan masuk dalam kategori sempurna. Tapi kenapa di usianya yang sudah matang masih betah dengan status singlenya. Bahkan teman-teman Pasha saja yang seusia dirinya banyak yang sudah menikah dan punya anak.
“Jadi, tidak masalah bukan jika sesama single saling dekat.” Gumam Pasha yang diam-diam sudah mengagumi sosk Era.
**
Karena tugas yang diberikan oleh Pasha tadi, alhasil pekejaan Era yang lainnya pun jadi terbengkalai. Harusnya sekarang ia sudah bersiap karena jam pulang kerjanya sudah tiba. Tapi sayangnya Era harus menunda dulu, mengingat pekerjaannya yang satu ini harus selesai sekarang juga.
Tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul enam petang. Era yang sudah terbiasa lembur, dia menganggap hal ini wajar. Apalagi pekerjaannya kini sudah selesai.
Era tampak meregangkan otot-otot tangannya. sebelum ia keluar dari ruang kerjanya, Era mencepol rambutnya dengan rapi. Lagi pula sudah tidak ada karyawan lain selain dirinya. Dengan rambut dicepol seperti ini membuatnya lebih nyaman daripada tergerai.
Era keluar dari ruangannya dengan menenteng tas dan juga blezernya di tangan kiri. Sedangkan tangan kananannya sibuk membalas pesan dari sahabatnya.
Tanpa Era sadari, sejak tadi ada seseorang yang memperhatikannya. Orang itu rela menunda kepulangannya karena mengetahui ada salah satu karyawannnya yang masih lembur.
Siapa lagi kalau bukan Pasha. Tadi saat Pasha pulang, bahkan ia merasa pulang yang paling akhir, ternyata di basement masih ada sebuah mobil sedan yang terparkir di sana. Setelah bertanya pada security bahwa mobil itu adalah mobil Era, akhirnya Pasha mengurungkan niatnya untuk pulang. dia sengaja menunggu Era.
Pasha mengikuti Era yang tengah berjalan menuju basement. Melihat penampilan Era yang seperti itu membuat Pasha tampak aneh. Kecantikan Era semakin berlipas ganda. Apalagi leher jenjang wanita itu yang terlihat jelas saat rambutnya dicepol.
Mendengar suara derap langkah kaki di belakangnya, Era mendadak waspada. Lalu dia melihat basement yang masih ada mobil lain yang terparkir di sana selain mobilnya, Era pun langsung menoleh ke belakang.
“Astaga! Kamu ngagetin orang saja.” ucap Era sambil memegangi dadanya.
Pasha sungguh terkejut saat melihat sikap Era tampak biasa saja pada dirinya. Seperti orang lain tepatnya.
“Anda lembur, Bu Era?” tanya Pasha.
“Aku bukan ibu kamu. Dan ingat, ini sudah di luar jam kantor. jadi kamu bukan lagi atasanku.” Ucap Era dengan suara ketus.
“Ya sudah kalau begitu, aku panggil Tante saja bagaimana?”
Era semakin panas mendengar Pasha yang lagi-lagi memanggilnya dengan sebutan Tante. Perempuan itu langsung melayangkan tasnya berniat memberi pelajaran pada Pasha yang bersikap kurang sopan padanya. Namun ternyata Pasha justru menangkap tas Era dan menariknya begitu saja. alhasil tubuh Era terhuyung dan masuk ke dalam pelukan Pasha.
Kedua pasang mata itu saling menatap. Era sama sekali tidak nyaman di posisi ini. bahkan jantungnya sampai berdegup tak karuan.
“Apa-apaan sih bocah?”
Era melepaskan diri dari pelukan Pasha dnegan mendorong tubuh Pasha. Tapi Pasha masih tetap berada di posisinya.
“Tante, jadi orang jangan galak-galak dong! Oh mungkin ini alasannya Tante sampe sekarang masih melajang. Karena tidak ada yang berani mendek,-
Arghhhh
Pasha meringis kesakitan saat sepatunya diinjak oleh heels Era.
“Jangan sekali-kali kamu ikut campur dengan urusan pribadiku! Di saat jam kantor, kamu memang atasanku. Tapi di luar itu, kamu hanya orang lain. Ingat itu!” ucap Era dan langsung meninggalkan Pasha yang masih mengadu kesakitan.
“Aku tidak takut dengan ancaman Tante Cantik!” teriak Pasha sambil memegangi kakinya.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Ida
ERA SI TANTE CANTIK bikin menarik hati BANG KING🤗😍
2023-06-28
1
Cahyani Sutopo
jiwa playboy king meronta berhadapan sama Tante cantik yg galak😂😂😂😂
2023-05-14
4
❤ Nadia Sari ❤
Jgn2 Era trauma sama laki2🤔
2023-05-03
1