15. Aneh

Era hanya menatap jengah pada teman-temannya. Kemudian ia melanjutkan makannya. Entah kenapa dia merasa semakin aneh dengan sikap Ceo’nya itu. sangat jarang sekali Pasha mendatanginya ke kantin seperti ini di saat jam makan siang. Biasanya pria itu akan menghubunginya lewat sambungan telepon. Tapi kali ini tidak. Pasha nekat datang ke kantin. Apa sebenarnya tujuan Pasha.

Drt drt

Era membuka pesan yang baru saja masuk setelah makannya habis.

“Aku tunggu tidak lebih dari sepuluh menit, kamu sudah ada di ruanganku.”

Era sampai membelalakkan matanya saat membaca pesan yang baru saja dikirim oleh Pasha. bahkan Bahasa yang digunakan Pasha tidak mencerminkan sikap sopan atasan dan bawahan. Era menggaruk kepalanyan yang tidak gatal. Menghadapi sikap aneh Pasha seperti sedang menghadapi anak kecil yang sedang merajuk minta permen nggak dibelikan Mamanya.

“Kamu kenapa sih, Juleha? Aku merasa sikap kamu sekarang agak aneh deh. Terutama sejak Ceo kita ganti. Bener nggak sih guys?” tanya salah satu teman Era yang ternyata selama ini diam-diam mengamati Kepala HRD itu.

Sedangkan Tatia yang mendengar, hanya cekikikan menahan tawanya. Teman-teman Era yang lain semakin bingung.

“Dah lah. Aku cabut dulu ya? Sepertinya memang ada pekerjaan penting dari bos. Tunggu aku ya, sebentar lagi akan aku bagi-bagikan tugas itu ke kalian semua.” Ucap Era dengan senyum jahil.

Tatia dan teman-teman Era lainnya pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan ra baru saja. meskipun di luar jam kerja atau saat jam istirahat begini, mereka bersikap layaknya teman akrab pada Era. Tapi kalau sudah memasuki jam kerja, sikap Era sangat tegas dan disiplin.

**

Kini Era sedang berjalan menuju lantai di mana ruangan Ceo berada. Padahal waktu istirahat masih lima belas menit lagi. sayangnya si bos bocilnya tidak bisa diajak nego sama sekali.

Era mengetuk pintu beberapa kali sebelum akhirnya dipersilakan masuk oleh si pemilik ruangan. Era terkejut saat melihat Yeslin juga berada di sana. Perempuan itu sedang makan siang bersama Pasha. bahkan yang Era lihat, Yeslin tampak sednag menyuapi Pasha. namun secepat mungkin ia memalingkan mukanya tak ingin melihat lebih dalam adegan bocil pacaran.

Sedangkan Pasha langsung menepis tangan Yeslin saat perempuan itu hendak menyuapinya. Setelah itu ia beranjak mendekati Era yang masih berdiri di depan meja kerjanya.

“Ada apa Tuan memanggil saya?” tanya Era dengan sopan.

Pasha tak langsung menjawab pertanyaan Era. Dia mempersilakan Era untuk duduk terlebih dulu. setelah itu dia membuka file dari laptopnya. Lalu memutarnya dihadapkan pada Era.

“Ini semua data karyawan dari dua perusahaan cabang yang ada di luar kota. Aku minta kamu rekap semuanya beserta hasil kinerja mereka berdasarkan tahun mereka masuk.” Ucap Pasha.

“Baiklah, Tuan. Kalau begitu saya minta ijin untuk menyalin keseluruhan data itu dan mengirimnya ke email saya. setelah ini langsung saya kerjakan.”

“Tidak. Aku minta kamu mengerjakannya sekarang juga di sini.”

Era terdiam sambil menatap Pasha seolah meminta penjelasan. Yang benar saja ia mengerjakan tugas yang tidak sedikit dan membutuhkan waktu banyak di ruangan Ceo. Bahkan menggunakan laptop Pasha.

“Iya. aku minta kamu mengerjakannya sekarang juga, karena aku membutuhkan hasilnya hari ini juga.” tekan Pasha menjawab kebingungan Era.

“King, kamu bicara sama karyawan kamu kok kayak bicara sama orang terdekat kamu sih?” ucap Yeslin menghampiri meja Pasha.

“Bu Era ini juga karyawan kamu dan usianya lebih tua dari kamu loh. Harusnya kamu menghormatinya.” Lanjut Yeslin yang merasa aneh mendengar Pasha bicara tidak formal dengan seorang wanita yang berstatus karyawannya.

“Kalau makananmu sudah habis, lebih baik kamu segera keluar Yes. Jam makan siang juga sudah habis.” Seru Pasha tanpa menanggapi ucapan Yeslin baru saja.

Era masih diam. lebih ke membiarkan kedua orang itu berdebat. Kepalanya pusing gara-gara mendengarkan perdebatan tidak penting antara dua bocil.

Yeslin tampak sebal dengan sikap Pasha yang tidak ada manis-manisnya itu. akhirnya perempuan itu keluar begitu saja meninggalkan ruangan Pasha.

Setelah Yeslin keluar, tatapan Pasha kembali tertuju pada Era. Perempuan itu masih diam tak kunjung mengerjakan tugas yang diberikan oleh bosnya baru saja.

“Kenapa diam? tunggu apa lagi? cepat kerjakan! Aku butuh sekarang juga data itu.” ucap Pasha dengan suara ketus.

Aneh. Sungguh sangat aneh sikap Pasha. biasanya dia akan bersikap sopan pada Era di saat jam kantor seperti ini. tapi hari ini tidak. Semua itu karena hati Pasha. dia tidak terima Era sudah memiliki kekasih. Padahal sah-sah saja dan hak Era mau menjalin hubungan siapapun. Namun yang menjadi masalahnya adalah ternyata Pasha sudah jatuh hati pada perempuan yang usianya jauh di atasnya itu. hanya saja Pasha terlalu gengsi untuk mengakuinya secara langsung.

Ya, mungkin karena sudah terbiasa berinteraksi dengan Era. Apalagi sejak awal pertemuan mereka sudah diwarnai ketibutan, ternyata hal itu membuat Pasha mempunyai daya tarik tersendiri pada Era. Dibandingkan dengan perempuan lainnya yang berlomba-lomba ingin mendapatkannya dengan cara menunjukkan kecantikannya. Tapi tidak untuk Era. Era adalah perempuan unik yang pernah ia temui sepanjang sejarah hidupnya. Andai saja Pasha terlahir lebih dulu dari Era, mungkin dialah pria yang saat ini bersanding dengan Era. Tapi itu hanya pengandaian saja. apalagi setelah tahu selera Era terhadap pria yang menjadi kekasihnya adalah pria yang seusia. Padahal kalau ditelaah lebih dalam lagi, usia bukanlah patokan seseorang dikatakan dewasa. Nyatanya sekarang banyak sekali orang yang usianya sudah tua tapi kelakuan masih seperti anak kecil.

“Ehm, baiklah. Tapi saya akan mengerjakannya di sofa sana saja.” ucap Era memilih tempat yang menurutnya nyaman, daripada harus bekerja satu meja dengan bocah itu.

“Ok.” Jawab Pasha singkat, kemudian ia mempersilakan Era duduk di sofa.

Bagi Era pekerjaan yang diberikan oleh Pasha sangatlah mudah. Dia sudah terbiasa mengerjakan pekerjaan seperti ini. hanya saja, jika ia mengerjakannya di ruangannya sendiri, ia akan membagi tugas itu pada anak buahnya.

“Pasti mereka saat ini sedang membicarakan aku, karena tidak jadi dapat tugas.” Gumam Era denan cemberut.

Kurang lebih selama satu jam Era mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pasha. tinggal sedikit lagi pekerjaan itu selesai. namun tiba-tiba terdengar suara notif pesan masuk dari ponsel Era. Akhirnya Era pun membuka pesan itu sekaligus untuk istirahat sejenak.

Era tampak senyum-senyum sendiri membaca pesan dari teman grup SMAnya. Sesekali dia ikut membalas, karena memang mereka sedang membahas acara reuni yang akan diadakan minggu depan.

Sedangkan Pasha yang sejak tadi memperhatikan Era, sekarang wajahnya tampak tidak suka saat melihat Era senyum-senyum sendiri sambil menatap ponselnya. Dia yakin kalau saat ini Era sedang berbalas pesan dengan kekasihnya.

“Bisa tidak kamu mengesampingkan urusan pribadi dulu dan fokus dengan pekerjaan?” seru Pasha tiba-tiba.

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

 

Terpopuler

Comments

Dita Suriani

Dita Suriani

dasar bocil

2023-07-29

0

Ida

Ida

Heii Brownis Tajir ungkapkan apa yg kau rasa🤭

2023-06-28

1

Cahyani Sutopo

Cahyani Sutopo

suka katakan suka, cinta katakan cinta bocil jangan kegedean gengsi

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 1. Tante & Bocil
2 2. King-Kong
3 3. Sepatu Baja
4 4. Brondong
5 5. Brondong Tajir
6 6. Tante Cantik
7 7. Panggil Sayang
8 8. Mengundurkan Diri
9 9. Tasyakuran
10 10. Pembuang Sial
11 11. Kekasih Baru
12 12. Penasaran
13 13. Belanja
14 14. Gulma
15 15. Aneh
16 16. Curiga
17 17. Mabuk
18 18. Mempunyai Peluang
19 19. Penguntit
20 20. Kopi Panas
21 21. Khawatir
22 22. Mantan Kekasih
23 23. Tidak Pantas
24 24. Bukan Siapa-Siapa
25 25. Kesempatan
26 26. Mencari Cara
27 27. Berubah-ubah
28 28. Merasa Aneh
29 29. Salah Paham
30 30. Calon Suami
31 31. Menemani Pasha
32 32. Dihipnotis
33 33. Masa Lalu
34 34. Sangat Jorok
35 35. Pasha Kemana?
36 36. Tante Cantik
37 37. Posesif
38 38. Ditelan Bumi
39 39. Bersama Tatia
40 40. Alasan Pasha
41 41. Dimana Era
42 42. Pulang
43 43. Berita Murahan
44 44. Alaways In My Head
45 45. Bukan Adiknya
46 46. Semakin Yakin
47 47. My King
48 48. Hukuman
49 49. Berbelanja
50 50. Makan Malam Berdua
51 51. Bekal Untuk Pasha
52 52. Kecewa
53 53. Menjerat Era
54 54. Semakin Kacau
55 55. Saling Percaya
56 56. Tidak Tenang
57 57. Berubah Haluan
58 58. Hanya Terobsesi
59 59. Pelukan
60 60. Janji
61 61. Si Perawan Tua
62 62. Tanpa Permisi
63 63. Tamparan
64 64. Semakin Besar
65 65. Hubungan Baik
66 66. Ancaman Pasha
67 67. Tetaplah Bersamaku
68 68. Dengan Istimewa
69 69. Asyik Ghibah
70 70. Tidak Tahu Diri
71 71. Sarapan Bersama
72 72. Kemping
73 73. Takut
74 74. Aktivitas Fisik
75 75. Surat Resign
76 76. Salah Paham
77 77. Kang Gombal
78 78. Ingin Menikahimu
79 79. Gathering
80 80. Tersesat
81 81. Sad Ending
82 82. Pergi
83 83. Makhluk Expired
84 84. Dingin Tak Tersentuh
85 85. Harapan Palsu
86 86. Pria Yang Aneh
87 87. Menjemput Rayyan
88 88. Sangat Tulus
89 89. Anti Wanita
90 90. Kabar Baik
91 91. Menghindar
92 92. Tiba-tiba Kacau
93 93. Terjungkal
94 94. Babak Belur
95 95. Memaafkan
96 96. Menghindarinya
97 97. Pembunuh
98 98. Berhenti Berdetak
99 99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100 100. Harus Berpisah
101 101. Ketakutan
102 102. Suami Bocil
103 103. Perpisahan
104 104. Tantrum
105 105. Selamat Malam Suamiku
106 106. Babak Kedua
107 107. Makanan Favorit
108 108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109 109. Pesta Pernikahan
110 110. Wanita Asing
111 111. Jam Rawan
112 112. Minta Lollipop
113 113. Mengejar Serena
114 114. Sekali Lagi
115 S2. (115) Menikahimu
116 S2. (116) Belum Kenalan
117 S2 (117) Sangat Yakin
118 S2 (118) Sebagai Korban
119 S2 (119) Hidup Bebas
120 S2 (120) Selembar Roti Tawar
121 S2 (121) Salah Tingkah
122 S2 (122) Tetap Waspada
123 S2 (123) Perhatian Kecil
124 S2 (124) Pria Yang Cerewet
125 S2 (125) Menghitung Hari
126 S2 (126) Tidak Rela
127 S2 (127) Bernasib Sama
128 S2 (128) Seribu Satu Cara
129 S2 (129) Berpelukan
130 S2 (130) Menidurkanmu
131 S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132 S2 (132) Benda Lunglai
133 S2 (133) Energi Positif
134 S2 (134) Semakin Emosi
135 S2 (135) Kemarahan Era
136 S2 (136) Membunuh Rayyan
137 S2 (137) Akan Berakhir
138 S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139 S2 (139) THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
1. Tante & Bocil
2
2. King-Kong
3
3. Sepatu Baja
4
4. Brondong
5
5. Brondong Tajir
6
6. Tante Cantik
7
7. Panggil Sayang
8
8. Mengundurkan Diri
9
9. Tasyakuran
10
10. Pembuang Sial
11
11. Kekasih Baru
12
12. Penasaran
13
13. Belanja
14
14. Gulma
15
15. Aneh
16
16. Curiga
17
17. Mabuk
18
18. Mempunyai Peluang
19
19. Penguntit
20
20. Kopi Panas
21
21. Khawatir
22
22. Mantan Kekasih
23
23. Tidak Pantas
24
24. Bukan Siapa-Siapa
25
25. Kesempatan
26
26. Mencari Cara
27
27. Berubah-ubah
28
28. Merasa Aneh
29
29. Salah Paham
30
30. Calon Suami
31
31. Menemani Pasha
32
32. Dihipnotis
33
33. Masa Lalu
34
34. Sangat Jorok
35
35. Pasha Kemana?
36
36. Tante Cantik
37
37. Posesif
38
38. Ditelan Bumi
39
39. Bersama Tatia
40
40. Alasan Pasha
41
41. Dimana Era
42
42. Pulang
43
43. Berita Murahan
44
44. Alaways In My Head
45
45. Bukan Adiknya
46
46. Semakin Yakin
47
47. My King
48
48. Hukuman
49
49. Berbelanja
50
50. Makan Malam Berdua
51
51. Bekal Untuk Pasha
52
52. Kecewa
53
53. Menjerat Era
54
54. Semakin Kacau
55
55. Saling Percaya
56
56. Tidak Tenang
57
57. Berubah Haluan
58
58. Hanya Terobsesi
59
59. Pelukan
60
60. Janji
61
61. Si Perawan Tua
62
62. Tanpa Permisi
63
63. Tamparan
64
64. Semakin Besar
65
65. Hubungan Baik
66
66. Ancaman Pasha
67
67. Tetaplah Bersamaku
68
68. Dengan Istimewa
69
69. Asyik Ghibah
70
70. Tidak Tahu Diri
71
71. Sarapan Bersama
72
72. Kemping
73
73. Takut
74
74. Aktivitas Fisik
75
75. Surat Resign
76
76. Salah Paham
77
77. Kang Gombal
78
78. Ingin Menikahimu
79
79. Gathering
80
80. Tersesat
81
81. Sad Ending
82
82. Pergi
83
83. Makhluk Expired
84
84. Dingin Tak Tersentuh
85
85. Harapan Palsu
86
86. Pria Yang Aneh
87
87. Menjemput Rayyan
88
88. Sangat Tulus
89
89. Anti Wanita
90
90. Kabar Baik
91
91. Menghindar
92
92. Tiba-tiba Kacau
93
93. Terjungkal
94
94. Babak Belur
95
95. Memaafkan
96
96. Menghindarinya
97
97. Pembunuh
98
98. Berhenti Berdetak
99
99. Pembunuh Yang Sebenarnya
100
100. Harus Berpisah
101
101. Ketakutan
102
102. Suami Bocil
103
103. Perpisahan
104
104. Tantrum
105
105. Selamat Malam Suamiku
106
106. Babak Kedua
107
107. Makanan Favorit
108
108. Mimpi Yang Menjadi Nyata
109
109. Pesta Pernikahan
110
110. Wanita Asing
111
111. Jam Rawan
112
112. Minta Lollipop
113
113. Mengejar Serena
114
114. Sekali Lagi
115
S2. (115) Menikahimu
116
S2. (116) Belum Kenalan
117
S2 (117) Sangat Yakin
118
S2 (118) Sebagai Korban
119
S2 (119) Hidup Bebas
120
S2 (120) Selembar Roti Tawar
121
S2 (121) Salah Tingkah
122
S2 (122) Tetap Waspada
123
S2 (123) Perhatian Kecil
124
S2 (124) Pria Yang Cerewet
125
S2 (125) Menghitung Hari
126
S2 (126) Tidak Rela
127
S2 (127) Bernasib Sama
128
S2 (128) Seribu Satu Cara
129
S2 (129) Berpelukan
130
S2 (130) Menidurkanmu
131
S2 (131) Sabar Dulu, Ya?
132
S2 (132) Benda Lunglai
133
S2 (133) Energi Positif
134
S2 (134) Semakin Emosi
135
S2 (135) Kemarahan Era
136
S2 (136) Membunuh Rayyan
137
S2 (137) Akan Berakhir
138
S2 (138) Nikmati Penderitaanmu!!
139
S2 (139) THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!